Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI KASUS DAN PRESENTASI JURNAL

PADA NY. F DEENNGAN HALUSINASI PENDENGARAN


DI RUANG SRIKANDI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN
SURAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi


Tugas Praktikum Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
Kelompok Srikandi

1. Siti Nur’aeni ( 113 118 004 )


2. Retno Dwi J ( 113 118 012 )
3. Esti Apriyani ( 113 118 025 )
4. Nina Herlina ( 113 118 026 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMI 2018/2019

Jl.Cerme No.24 SidanegaraCilacap - Jawa Tengah(53223)


 :(0282) 532975
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RPK PADA NY. N
DI RUANG LARASATI RSJD SURAKARTA

Ruangan : Srikandi Tanggal pengkajian : 21 Januari 2019


No. RM : 055671 Jam : 08.00 WIB
Tanggal masuk : selasa , 15 Januari 2019

I. Informasi Umum
Identitas Klien:
Nama : Ny. F
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Belum Menikah
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : buruh
Alamat : Wonogiri

Informan:
Nama : Tn. I
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai dinas sosial
Hubungan dengan Klien : Pengurus dinas sosial
Tinggal Serumah dengan Klien : Tidak
Alamat : Wonogiri

II. Keluhan Utama


Klien mengatakan mendengarkan bisikan untuk memotong orang.
III. Alasan Masuk
Klien mengatakan saat dirumah mendengarkan bisikan untuk memotong
orang dan klien mencoba melakukan hal tersebut .

IV. Faktor Predisposisi


A. Biologik
1. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Klien mengatakan pertama kali terganggu jiwanya 4 tahun yang lalu
karena suka memukul orang ,klien sudah pernah di rawat di RSJD
Surakarta sebanyak 8 kali diantaranya ruang larasati, sembodro dan
srikandi. Klien dibawa ke RSJD pada tanggal ---- karena mendengar
bisikan yang menyuruhnya memotong orang .
2. Genetik
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga lainnya yang
mengalami sakit seperti yang dialami oleh Ny. N.
B. Psikososial
1. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan
Awal sakit (terganggu jiwanya) sudah 8 kali masuk RS di ruang
larasati,sembodro dan srikandi dan statusnya belum menikah.
2. Riwayat Penganiayaan
Klien mengatakan dirinya pernah ditonjok mukanya karena klien
menampar seseorang.
3. Genogram

X X X
Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Garis perkawinan

X : Meninggal

: Klien

: Tinggal serumah

: Garis perceraian

Analisa genogram :
Klien tinggal di panti di wonogiri bersama 13 anak panti. Klien
menafkahi sendiri selama masih bekerja namun selama di tinggal di
panti pasien tidak mempunyai pemasukan. Orang yang paling dekat
dengan klien adalah pengurus panti. Klien mengatakan keluarganya
tidak ada yang pernah mengalami sakit yang sama seperti dirinya.
V. Faktor Presipitasi
A. Peristiwa yang Baru Dialami dalam Waktu Dekat
Klien mengatakan bahwa dirinya menjalani rawat jalan, tetapi dalam
beberapa minggu terakhir klien tidak meminum obat secara teratur. 2 hari
sebelum masuk RSJ klien mengatakan sering mendengar bisikan untuk
memotong orang.
B. Perubahan Aktivitas Hidup Sehari-Hari
Klien mengatakan kegiatan sehari-harinya adalah sebagai buruh membuat
boneka sebelum sakit seperti ini.
C. Perubahan Fisik
Klien mengatakan tidak terjadi penurunan BB.
D. Lingkungan Penuh Kritik
Klien mengatakan saat ada masalah selalu menceritakan kepada pengurus
panti.
VI. Fisik
Tanda vital :
TD : 120/ 80 mmHg
S : 36,1 oC
Nadi : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
TB : 155 cm
BB : 60 kg
Keluhan fisik : klien mengeluh badan terasa pegal-pegal karena selama
dirawat lebih sering tidur dan kurang beraktivitas.

VII. Sosial Kultural Spiritual


A. Konsep Diri
1. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota badannya, terutama
bagian wajahnya karena terlihat manis, meskipun badannya agak
gendut dan potongan rambut seperti cowok.
2. Identitas diri
Klien mengatakan dirinya menerima sebagai seorang perempuan, usia
37 tahun dan sekarang statusnya lajang.
3. Peran diri
Klien mengatakan merasa malu karena usia yang belum menikah dan
mengalami gangguan kesehatan. Dalam masyarakat klien sebagai
anggota masyarakat yang biasa saja dan tidak menjadi anggota
perangkat desa dan klien bukan menjadi tulang punggung dalam
keluarga.
4. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang ke panti
karena ingin bertemu teman-teman dan anak-anak di panti
5. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dan selalu merepotkan orang lain.
Klien merasa dirinya tidak berguna sekarang karena sakit dan dirawat
di RSJD Surakarta.
B. Hubungan Sosial
1. Orang terdekat
Klien mengatakan orang terdekat klien adalah pengurus panti dan
anak-anak panti klien selalu bercerita kepada pengurus panti saat klien
sedang ada masalah dan selalu memberi motivasi pada klien serta
dengan bercerita dengan anak panti klien merasa lebih tenang.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok
Klien selalu mengikuti kegiatan yang di adakan dipanti dan membantu
mengurus panti seperti bersih-bersih .
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang
lain disekitarnya.
C. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien adalah seorang yang dulunya pemeluk agama islam kemudian
Ny.F berpindah agama menjadi kristen. Klien menganggap sakitnya
adalah cobaan dan dibawa ke RSJ untuk berobat.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan saat di panti jarang ikut beribadah ke gereja,
beribadah ke gereja kadang-kadang.
3. Pengaruh spiritual terhadap koping individu
Klien mengatakan sakit yang ia alami sekarang merupakan ujian
baginya sehingga berusaha untuk melakukan pengobatan untuk
kesembuhannya.

VIII. Status Mental


1. Deskripsi umum
a. Penampilan: klien berpenampilan rapih, cara berjalan dan sikap
tubuh klien normal, kebersihan diri terjaga dengan mandi dua
kali ,setelah mandi pagi klien selalu berdandan.
b. Pembicaraan: frekuensi pembicaraan normal dengan volume
suara keras, tidak gagap dan saat sudah bercerita tanpa malu-malu .
c. Aktifitas Motorik: kontak mata tampak tajam, saat berinteraksi
gerakan aktif.
2. Status Emosi (Mental)
a. Alam perasaan
Klien merasa sedih ketika sedang menceritakan ingin pulang dan
ketemu dengan anak anak di panti. Klien saat belum dipanti sering
merasa malu karena diusianya belum menikah.
b. Afek
Klien tampak kooperatif saat ditanya dan mampu menceritakan apa
yang dialaminya saat ini .
3. Persepsi
a. Halusinasi
Klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruhnya
memotong orang, suara itu muncul setiap sendirian, suara tersebut
muncul kira kira dengan durasi 1-2mmenit. Ketika dikaji tanggal
21 Januari 2019 klien mengatakan pagi sebelum mandi mendengar
bisikan untuk memotong orang.
b. Ilusi
Klien mengatakan tidak mengalami hal-hal aneh karena segala apa
yang ada disekelilingnya berjalan normal sebagaimana mestinya.
4. Proses Pikir
a. Bentuk Pikir
Bentuk pikir klien non-realistic, yaitu klien mengalami halusinasi
pendengaran.
b. Arus Pikir
Ketika dilakukan pengkajian klien kooperatif, menyampaikan jawaban
dengan rapih tidak ada jawaban yang melompat. Klien dapat
menjawab pertanyaan dengan runtut dan tertata.
5. Isi Pikir
Klien tidak mengalami obsesi.
6. Waham
Klien tidak memiliki waham.
7. Sensori dan Kognisi
a. Tingkat Kesadaran
Kuantitatif: E4V5M6
Kualitatif: Klien sadar penuh (Compos Mentis) dengan keadaan klien
berorientasi waktu, orang dan tempat.
b. Daya Ingat (Memory)
Daya ingat klien baik, tidak ada hal-hal dulu yang terlupakan. Daya
ingat klien saat ini masih sangat baik, tidak mengalami kehilangan
ingatan jangka pendek begitupun daya ingat jangka panjang klien
masih baik.
c. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien memiliki konsentrasi yang baik, tidak mudah teralihkan. Klien
mampu berhitung secara sederhana dengan contoh mengitung angka
1-50 dengan baik, penjumlahan dari 12+3 , 7+6 dan pengurangan dari
15-9.
d. Insight / Daya Tarik Diri
Klien mengtakan dirinya menyadari dan menerima sakitnya.
e. Pengambilan Keputusan (Judgment)
Klien ketika mengambil keputusan dibantu oleh pengurus panti

IX. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan : Mandiri (makanan 3 x sehari porsi selalu habis)
2. BAB/BAK : Mandiri (BAB konsistensi lunak 1x sehari)
3. Mandi : Mandiri (klien mandi menggunakan sabun
dan sikat gigi menggunakan pasta gigi)
4. Berpakaian/Berhias: Mandiri (berhias dengan bantuan minimal
perawat)
5. Istirahat dan tidur : Bangun dengan bantuan minimal
Tidur malam hari : 20.00-04.00
Tidur siang hari : 13.00-15.00
6. Penggunaan Obat : Bantuan minimal perawat (klien dapat menelan
obat dengan baik)
7. Pemeriksaan Kesehatan : Klien memerlukan perawatan lanjutan
(kontrol) untuk menjalani pengobatan dan sistem pendukung yang
diperlukan adalah keluarga.
8. Aktivitas dalam Rumah dan Di Luar Rumah:
Klien ketika tinggal di panti mengatakan bangun pagi lalu membersihkan
tempat tidur menyiapkan makanan pagi (masak), mengepel, menyapu,
mencuci baju.
X. Mekanisme Koping
Klien mengatakan saat mendengar sesuatu klien mencoba melakukan
apa yang diperintah dari bisikan tersebut.
1. Kemampuan Adaptif
a. Bicara dengan Orang lain (beberapa perawat dan teman sebelah
tempat tidur nya)
b. Olahraga (senam pagi hari)
c. Menghardik, patuh minum obat, bercakap cakap dengan orang lain,
dan melakukan aktivitas terjadwal.
2. Kemampuan Maladaptif
a. Mendengar sesuatu hal
b. Tersenyum-senyum sendiri
c. Hampir mencederai orang lain

XI. Masalah Psikososial


1. Masalah dengan lingkungan Kelompok
Klien tampak tersenyum sendiri, pandangan klien tampak kosong
sehingga membuat klien kurang mampu untuk memanfaatkan interaksi
lingkungan yang ada diruangan.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan ada bisikan untuk melukai orang lain.
3. Masalah dengan Pendidikan
Klien mengatakan sekolah sampai lulus SD, dan klien tidak melanjutkan
sekolahnya karena tidak ada biaya.
4. Masalah dengan Pekerjaan
Klien mengatakan dahulu pernah bekerja di bekasi membuat boneka, dan
saat ini klien dipanti bersama 13 anak panti.
5. Masalah dengan Perumahan
Klien berada di panti yang memerhatikan kondisi klien. Klien tidak
memiliki masalah dengan lingkungannya.

XII. Kurang Pengetahuan


Klien mampu memahami dan menerima kondisi kesehatan jiwanya.
Klien juga memahami bahwa dirinya dibawa ke RSJ karena adanya
masalah pada kesehatan jiwanya. Klien mengatakan ketika dipanti sering
telat minum obat bahkan tidak minum obat sama sekali.

XIII. Aspek Medik


1. Diagnosa Medik : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
2. Terapi medic : Risperidone 2 x 3 mg
Trihexypenidil 2 x 2 mg
Clozapine 2 x 50 mg
3. Riwayat Alergi : Tidak Ada

XIV. Pohon Masalah


Perilaku Kekerasan
(Effect)

Halusinasi (Cor Problem)

Hargadiri rendah (Causa)


XV. Analisa Data
MASALAH
NO DATA FOKUS
KEPERAWATAN
1. Data Subjektif (DS): Halusinasi
- Klien mengatakan mendengar bisikan
untuk memotong orang.
- Klien mengatakan saat di panti
mendengar bisikan-bisikan
Data Objektif (DO):
- frekuensi pembicaraan cepat dengan
volume suara sedang
- kontak mata kurang dan mata klien
juling
2. DS : Perubahan Persepsi
- Klien mengatakan merasa malu Sensori : HDR
karena diusianya yang sekarang
klien belum menikah
DO :
- kontak mata kurang saat berinteraksi
- wajah lien tampak tenang

XVI. Diagnosa Keperawatan


A. Halusinasi
B. Perubahan Persepsi Sensori: Harga diri rendah
XVII. Intervensi keperawatan
Dx.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Keperawatan
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
Halusinasi Setelah SP 1 SP 1:
dilakukan 1. Klien mampu membina 1. Identifikasi halusinasi:
tindkan hubungan saling isi, frekuensi, waktu
keperawatan percaya terjadi, situasi pencetus,
4 x intervensi 2. Klien mampu perasaan, respon
diharapkan mengenali halusinasi 2. Jelaskan cara mengontrol
klien mampu 3. Kien mampu halusinasi: hardik, obat,
mengontrol menjelaskan cara bercakap-cakap,
halusinasi mengontrol halusinasi melakukan kegiatan
4. Klien mampu 3. Latih cara mengontrol
mempraktekan halusinasi dengan
Cara mengontrol menghardik
halusinasi dengan cara 4. Berikan kesempatan
menghardik. kepada klien untuk
mempraktekkan cara
yang telah diajarkan
5. Berikan inforcement
positif
6. Masukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik

SP 2: SP 2:
Klien mampu 1. Evaluasi kegiatan
mempraktekan cara menghardik, beri pujian
mengontrol halusinasi 2. Latih cara mengontrol
dengan cara patuh minum halusinasi dengan obat
obat (jelaskan 6 benar: jenis,
guna, dosis, frekuensi,
cara, kontinuitas minum
obat)
3. Jelaskan efek samping
obat yang perlu
diperhatikan
4. Anjurkan klien meminta
dan minum obat tepat
waktu
5. Anjurkan klien untuk
melapor pada
perawat/dokter jika
mersakan efek yang tidak
menyenangkan
6. Berikan reinforcement
7. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik dan minum
obat

SP 3 SP 3:
Klien mampu 1. Evaluasi kegiatan latihan
mempraktekan cara menghardik & obat, beri
mengontrol halusinasi pujian
dengan cara menemui 2. Latih cara mengontrol
orang lain dan bercakap- halusinasi dengan
cakap bercakap-cakap saat
terjadi halusinasi
3. Memberikan kesempatan
kepada klien untuk
mempraktekkn cara yang
telah dilatih.
4. Berikan reinforcement
positif
5. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat
dan bercakap-cakap

SP 4 SP 4:
Klien mampu 1. Evaluasi kegiatan latihan
mempraktekan cara menghardik & obat &
mengontrol halusinasi bercakap-cakap, beri
dengan cara melaksanakan pujian
aktivitas terjadwal. 2. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan
melakukan kegiatan
harian (mulai 2 kegiatan)
3. Tanyakan klien sudah
bisa melakukan kegiatan
tersebut atau belum
4. Jelaskan dan
demonsstrasikan cara
melaksanakan kegiatan
tersebut
5. Diskusikan kemungkinan
melakukan dirumah
6. Berikan reinforcement
positif
7. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan
kegiatan harian
Perubahan Setelah SP 1 SP 1:
Persepsi dilakukan 1. Klien mampu 1. Identifikasi klien terkait
Sensori: harga tindkan membenia perasaan malunya
diri rendah keperawatan hubungan saling 2. Identifikasi klien
4 x intervensi percaya perasaan khawatir
diharapkan terkait perasaan malunya
klien mampu 3. Menggali kemampuan
melakukan dan aspek positif yang
hal yang
dimiliki klien
positif SP 2:
4. Anjurkan klien
Klien mampu
menyebutkan kegiatan menghindari penilaian
yang akan dilakukan dan negatif yang ada pada
menanyakan apakah klien dirinya
sudah tau bagaimana 5. Ajarkan klien
melakukan kegiatan kemampuan yang dapat
tersebut dilakukan di ruangan
6. Anjurkan klien
menyebutkan kegiatan
harian yang biasa
dilakukan di ruangan
7. Evaluasi kegiatan harian
yang biasa dilakukan
dalam format pengkajian

SP 2:
1. Memberikan
kesempatan klien untuk
menyebutkan kegiatan
yang akan dilakukan
2. Evaluasi cara apakah
klien apakah sudah tahu
bagaimana melakukan
kegiatan tersebut
3. Beri kesempatan klien
mencoba kegiatan yang
telah direncanakan
XVIII. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Dx. Tgl/ Paraf
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan/SP jam
1. Gangguan 11-01- DS: S:
persepsi sensori: 2019 - Klien mengatakan - Klien mengatakan
halusinasi (SP 1) 11.00 dahulu sering sebelumnya pernah
WIB mendengar suara dibawa ke RSJD
yang tidak ada karena mendengar
wujudnya suara bisikan
- Klien mengatakan - Klien mendengar suara
sebelumnya pernah bisikan menyuruhnya
dibawa ke RSJD untuk memotong orang
karena mendengar - Klien bersedia berlatih
suara bisikan untuk cara mengontrol
melukai orang lain halusinasi
DO: kontak mata O:
kurang saat berinteraksi - kontak mata kurang
saat berinteraksi
Implementasi: - Klien berjabat tangan
Melakukan SP 1 dan menyebutkan
Membina hubungan nama
saling percara, - Klien menjawab salam
membantu klien - Klien tahu tentang
mengenali halusinasi, halusinasinya
menjelaskan cara - Klien mampu
mengontrol halusinasi mempraktekan cara
dan melatih cara ke mengatasi
satu: menghardik halusinasinya.
A :Perubahan persepsi
RTL: sensori: Halusinasi
1. Menganjurkan klien masih muncul
untuk mengulang P: Perawat
cara mengontrol 1. Evaluasi kegiatan
halusinasi dengan menghardik dan beri
cara menghardik. reinforcement positif
2. Mengajarkan klien 2. Lanjutkan inetrvensi
cara patuh minum SP 2 dengan patuh
obat minum obat (jelaskan
6 benar minum obat,
obat, klien ,waktu
dosis,rute,dan
kontinuitas minum
obat)
P: (pasien)
Klien berlatih
menghardik 2x/hari
1. Harga diri 11-01- DS: S:
rendah (SP 1) 2019 - Pasien merasa - Pasien terlihat
13.00 malu di usianya masih malu-malu
WIB yang sekarang mengungkapkan
blm menikah perasaannya
- Pasien merasa
malu karena O:
keadaan yang - kontak mata terjaga
sekarang pasien - klien bercerita sedikit-
merasa selalu sedikit
merepotkan - pasien masih tampak
orang lain malu-malu
DO:
A : harga diri rendah
- Pasien
masih ada
menjawab
P: Perawat
malu-malu saat
1. Evaluasi kegiatan
di tanya
pasien masih baik
2. Lanjutkan
Implementasi:
inetrvensi SP 2
Melakukan SP 1
Klien mampu dengan melakukan
membenia hubungan kegiatan harian
saling percaya P: (pasien)
RTL: 1. Pasien melakukan
1. Menganjurkan kegiatan harian
pasien untuk saling
membina
hubungan saling
percaya
2. Melatih pasien
melakukan
kegiatan harian
4. Harga diri 14- DS : S:
rendah 01- - Klien merasa sudah - Klien sudah
( Sp 2 ) 2019 tidak malu mengungkapkan
09.00 - Klien mampu penyebab perasaan
WIB mengungkapkan malunya
perasaan tidak malu - Klien sudah bisa
- Klien mengatakan menceritakan dan
mencuci gelas percaya terhadap
setelah minum perasaan malunya
DO - Klien mengatakan
- Klien bercerita tanpa mencuci gelas
malu setelah minum
- Klien tampak O:
melakukan kegiatan - Klien tampak
harian di ruangan menceritakan
perasaan malunya
- ekspresi wajah
Implementasi : rileks
1. Mengevaluasi - kontak mata ada
kegiatan harian - Klien tampak
2. Mengevaluasi melakukan
kegiatan yang di kegiatan harian di
lakukan di ruangan ruangan
A:harga diri rendah sudah
RTL : teratasi
1. Menganjurkan klien P : perawat
untuk melakukan - Evaluasi kegiatan SP
kegiatan yang bisa 1, SP 2 dan beri pujian
dilakukan di - Pertahankan
ruangan intervensi
P: (pasien)
Klien berlatih SP 1, SP 2
Gangguan DS: S:
persepsi sensori: - Klien mengatakan - Klien mengatakan
halusinasi sudah lebih baik dari perasaannya sudah
SP 2 kemarin lebih tenang
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
sudah berlatih cara sudah mencoba
mengontrol mengardik
halusinasi dengan - Klien mengatakan
cara menghardik
senang sudah bisa
- Klien mengatakan
mengontrol
ingin segera bisa
pulang halusinasinya dengan
DO: cara menghardik
- Klien tampak tenang O:
- Kontak mata ada - Frekuensi
RTL: pembicaraan sedang
- Menganjurkan klien dengan volume suara
mengulangi SP 1 sedang
dan 2 - Ekspresi wajah rileks
- Menganjurkan klien - Klien dapat
memasukan mengontrol cara
kegiatan SP 1 dan 2 halusinasi dengan
patuh minum obat menghardik
ke dalam jadwal A:
kegiatan - Halusinasi kadang
muncul ketika
sendirian
P:
- Evaluasi kegiatan SP 1
& 2 beri pujian
- Lanjutkan intervensi
SP 3
5. Gangguan 14- DS : S:
persepsi sensori: 01- - Klien mengatakan - Klien mengatakan
halusinasi 2019 sudah lebih baik dan merasa senang setelah
SP 3 13.00 tidak mendengar diajarkan cara
WIB suara-suara lagi bercakap- cakap yang
- Klien mengatakan baik.
sudah berlatih cara - Klien mengatakan
mengontrol sekarang mulai sering
halusinasi dengan mengobrol dengan
cara menghardik, teman dengan cara
patuh minum obat yang baik.
- Klien mengatakan O:
ingin segera bisa - Klien mampu
pulang mempraktikan cara
DO mengontrol halusinasi
- Klien tampak rileks dengan bercakap
dan tenang cakap dengan orang
- Kontak mata ada lain atau perawat
- Klien mampu
Implementasi : mengatakan cara
1. Mengevaluasi mengatasi
kegiatan cara halusinasinya.
menghsrdik, pstuh - Klien mampu
minum obat, beri melakukan cara
pujian mengatasi
2. Melatih SP 3: halusinasinya
bercakap-cakap A:Perubahan persepsi
sensori: Halusinasi
RTL : masih muncul
1. Menganjurkan klien P : perawat
untuk mengulang 1. Evaluasi kegiatan SP
cara menghardik, 1, SP 2 dan SP 3, beri
patuh minum obat pujian
dan bercakap-cakap, 2. Lanjutkan intervensi
beri pujian SP 4
2. Menganjurkan klien P: (pasien)
untuk memasukkan Klien berlatih SP 1, SP 2
kegiatan cara dan SP 3
menghardik, patuh
minum obat dan
bercakap-cakap

Halusinasi 15- DS : S:
(SP 4) 01- - Klien mengatakan - Klien mengatakan
2019 lebih tenang sudah melakukan
13.00 - Klien mengatakan hardik, obat, dan
WIB sudah tidak bercakap-cakap dan
mendengarkan melakukan aktivitas
halusinasi yang ada dengan
DO : perawat dan teman-
- Tampak tenang teman
- Klien tampak - Klien mengatakan
tersenyum merasa senang setelah
melakukan kegiatan
Implementasi harian seperti mencuci
1. Mengevaluasi klien gelas dan berdandan
untuk melakukan untuk mengontrol
cara menghardik, halusinasinya.
patuh minum obat,
dan bercakap-cakap O:
dan melakukan - Klien mampu
aktivitas melaksanakan kegiatan
2. Mengulang kembali harian dengan baik
SP 1 – SP4 untuk mengontrol
halusinasinya seperti
RTL mencuci gelas dan
1. Menganjurkan klien berdandan
untuk mengulang - Klien mencuci gelas
cara menghardik, kadang tidak
patuh minum obat menggunakan sabun
dan bercakap-cakap, cuci alat-alat seperti
beri pujian dan gelas karena tidak ada
melakukan aktivitas harus meminta ke
2. Menganjurkan klien ruang perawat
untuk memasukkan - Klien mampu
kegiatan cara mengatakan cara
menghardik, patuh mengatasi
minum obat dan halusinasinya.
bercakap-caka dan - Klien mampu
aktivitas yang bisa melakukan cara
dilakukan oleh klien mengatasi
halusinasinya
A:Perubahan persepsi
sensori: Halusinasi
sudah tidak
muncul/terkontrol
P: lanjutkan intervensi
1. Evaluasi kegiatan
harian menghardik
minum obat ,
bercakap-
cakap,kegiatan harian
dan beri pujian.
2. Nilai kemampuan
yang telah mandiri
3. Nilai apakah
halusinasi terkontrol

Anda mungkin juga menyukai