DEMOKRASI
Disusun oleh :
Farkhi Mufarokhah
NIM :
12410252
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi..........................................................................
B. Unsur Penegak Demokrasi..................................................................
C. Prinsip dan Parameter Demokrasi........................................................
D. Sejarah Perkembangan Demokrasi......................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan ᄃ suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara ᄃ ) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah ᄃ negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah
prinsip trias politica ᄃ yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif ᄃ ,
yudikatif ᄃ dan legislatif ᄃ ) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang
saling lepas (independen ᄃ ) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain.
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol[1]ᄃ.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia Tenggara
Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa merasa
bangga dengan keadaan itu.
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata
paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi
perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.
Dan dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan dari pengertian demokrasi, unsur penegak
demokrasi, prinsip dan parameter demokrasi, serta sejarah perkembangan demokrasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Apa saja unsur penegak dalam berdirinya sebuah demokrasi?
3. Apa saja yang menjadi prinsip dan parameter sebuah demokrasi?
4. Bagaimana perkembangan sejarah demokrasi di Barat dan di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan dari pengertian demokrasi.
2. Untuk mengetahui unsur penegak dalam berdirinya sebuah demokrasi.
3. Untuk mengetahui prinsip dan parameter sebuah demokrasi.
4. Untuk mengetahui sejarah perkembangan demokrasi di Barat dan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi.Karena
demokrasi merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan aktivitas
bermasyarakat dan bernegara.Dan demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam
pemerintahan. Namun sebenarnya, apa hakikat dari demokrasi itu sendiri?.
Secara etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari bahasa
Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan.
Jadi,secara terminologis demokrasi berarti kedaulatan yang berada di tangan rakyat.
Dengan kata lain, kedulatan rakyat mengandung pengetian bahwa sistem kekuasaan
tertinggi dalam sebuah Negara dibawah kendali rakyat.[2]ᄃ
Pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli, adalah sebagai berikut[3]
ᄃ:
Joseph A. Shumpter
“Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai
keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat”.
Sidney Hook:
“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa”.
Henry B. Mayo:
“Demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukan
bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik”.
Makna demokrasi dalam sebuah ideologi adalah bahwa ketika sebuah Negara
sebagai sebuah organisasi tertinggi dalam wilayah tertentu menganut demokrasi, Negara
tersebut harus mau menyerahkan kekuasaan kepada rakyat, sehingga:
· Rakyat yang membuat aturan dasar,
· Rakyat yang membentuk pemerintahan
· Rakyat yang membuat kebijakan untuk dilaksanakan oleh pemerintah
tersebut, dan
· Rakyat yang mengawasi dan menilai pelaksanaan kebijakan tersebut atau
kinerja pemerintah[4]ᄃ.
Jadi, dalam pelaksanaannya merupakan sistem pemerintahan dimana kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat, dalam pengorganisasian suatu Negara.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulan bahwa, hakikat demokrasi
dalam sisitem pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di
tanagan rakyat, baikdalam pemeritahan maupun dalam penyelenggaraan Negara, yang
mencangkup tiga hal: pertama,pemerintah dari rakyat (government of the people);
kedua,pemerintah oleh rakyat (government by people); ketiga,pemerintahan untuk rakyat
(government by people)[5]ᄃ.
Tak lepas dari hakikatnya, demokrasi mempunyai norma-norma sebagai
pandangan hidup, menurut Nurcholis Madjid, yaitu :
1) Pentingnya kesadaran akan pluralisme
2) Terdapatnya musyawarah mufakat
3) Mempunyai tujuan
4) Pemufakatan yang jujur dan sehat
5) Terpenuhinya keperluan pokok
6) Kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap saling mempercayai itikad yang
baik
7) Pentingnya pendidikan demokrasi[6]ᄃ
Dan begitu pula dengan kelompok penekan dan kelompok gerakan, mereka
mengambil peran penting dalam perubahan pemerintahan.
4). Pers yang Bebas dan Bertanggungjawab
Peran pers dalam kehidupan demokrasi sangat penting, karena dari sinilah
berbagai ragam informasi akan dipublikan. Di lain pihak juga pers mengambil andil
sebagai media penyampai aspirasi masyarakat dalam mengkritisi kinerja pemerintah.
Selain itu, dewan pers juga sebagai mediator, sebagai mediator antara
penerbitan pers dan masyarakat, dewan pers pun bersikap independen dan adil. Dewan
pers menekankan pada tercapainya penyelesaian informal, melalui musyawarah, antara
pihak pengadu dan pihak penerbitan pers bersangkutan. Penyelesaian yang bersifat lebih
formal hanya akan diambil jika upaya musyawarah tidak membuahkan hasil.[14]ᄃ
C. Prinsip dan Parameter Demokrasi
Suatu pemerintahan dikatakan demokratis, apabila mempunyai prinsip-prinsip
demokrasi.
Menurut Masykuri Abdillah, prinsip demokrasi terdiri dari tiga yaitu: persamaan,
kebebasan, dan pluralisme.
Menurut Inu Kencana, prinsip demokrasi, yaitu[15]ᄃ:
a) Adanya pembagian kekuasaan
b) Adanya pemilihan umum yang bebas
c) Adanya manajemen yang terbuka
d) Adanya kebebasan individu
e) Adanya peradilan yang bebas
f) Adanya pengakuan pihak minoritas
g) Adanya pemerintahan yang berdasarkan hukum
h) Adanya pers yang bebas
i) Adanya beberapa partai politik
j) Adanya musyawarah.
Untuk mengukur kinerja dalam menjalankan pemerintahannya secara demoratis,
dibutuhkan aspek-aspek pengukur sebagai parameter, yaitu:
Pertama, masalah pembentukan Negara. Kita percaya bahwa proses
pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan bagaimana kualitas watak, dan pola
hubungan yang akan dibangun. Untuk sementara ini, pemilihan umum, dipercaya sebagai
salah satu instrument penting guna memungkinkan berlangsungnya suatu proses
pembentukan pemerintahan yang baik.
Kedua, dasar kekuasaan Negara.Masalah ini menyangkut konsep legimitasi
kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat. Aturan yang ada patut
memastikan setidaknya ada dua hal utama:
a. Memungkinkan terjadinya desentralisasi, untuk menghindari sentralisasi
b. Memungknksn pembatasan, agar kekuasaan tidak menjadi tidak terbatas
Ketiga, masalah kontrol rakyat. Apakah berbagai koridor tersebut sudah dengan
sendirinya akan berjalan suatu proses yang memungkinkan terbangun sebuah relasi yang
baik, yakni suatu relasi kuasa yang simestris, memiliki sambungan yang jelas, dan adanya
mekanisme yang memungkinkan check and balanceterhadap kekuasaan yang dijalankan
eksekutif dan legislatif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi.Karena demokrasi
merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan aktivitas
bermasyarakat dan bernegara.Dan demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam
pemerintahan. Secara etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari
bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang berarti
kekuasaan. Jadi, demokrasi berarti kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Dengan kata
lain, kedulatan rakyat mengandung pengetian bahwa sistem kekuasaan tertinggi dalam
sebuah Negara dibawah kendali rakyat.
Adapun unsur penegak yang mendukung berdirinya sebuah demokrasi, yaitu
Negara hukum, masyarakat madani, infrastruktur politik, dan pers yang bebas dan
bertanggung jawab.
Aspek-aspek pengukur sebagai parameter, yaitu: Pertama,masalah pembentukan
Negara. Kedua,dasar kekuasaan Negara.Masalah ini menyangkut konsep legimitasi
kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat.
Dimana dalam perkembangannya, di Indonesia telah mengalami berbagai macam
pergantian sistem demokrasi, yang pada akhirnya Indonesia Negara Indonesia saat
inimenggunakan sistem demokrasi pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Huda,Ni’matu Negara Hukum, Demokrasi, dan Judicial Review,Yogyakarta: UII Press,
2005
Masduki, Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
Prof Dr. Azyumardi Azra, MA, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani,Jakarta:ICCE
UIN Syarif Hidayatullah, 2003
Sareb Putra, R.Masri (ed), Etika dan Tertib Warga Negara,Jakarta: Salemba Humanika,
2010
Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga, Pancasila dan Kewarganegaraan,Yogyakarta: Pokja
Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2005