Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR GAYA HIDUP DAN PENGARUHNYA TERHADAP

PEMBELIAN RUMAH SEHAT SEDERHANA


(Studi pada Pelanggan Perumahan Puri Dinar Mas PT. Ajisaka di Semarang)

Sari Listyorini
Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang
Email: listyorinis@gmail.com

Abstract
The objective of this research is to analyze the change of customers’ lifestyle in purchasing RSH
(RSH means Simple and Healthy House) by using AIO factors. By analyzing AIO (activity, interest,
and opinion), this research is aimed to find out whether lifestyle influences the decision of purchasing
RSS. Proportional Stratified Random Sampling method is employed to analyze three different types
of house: type 29, 36, and 45 with 90 respondents as the chosen sample. The analysis employs
factor analysis and multiple linier regressions. Factor analysis results in five factors considered by
customers in purchasing RSH. They are social, family, pleasure, reference, and identity factors.
Analysis using multiple linier regressions shows that there are two significant factors that influence
the decision to buy a house: social factors (social activity of the community, location, and the future)
and identity factors (occupation and preference in design).

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami perubahan gaya hidup pelanggan dalam pembelian
RSH (Rumah Sehat Sederhana) dengan menggunakan factor AIO. Tujuan penelitian untuk
mengetahui apakah factor gaya hidup dengan pendekatan Aktivitas, Minat, Opini memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian RSH. Teknik sampling menggunakan metode Proportional Stratified
Random Sampling, karena obyek penelitian terdiri dari tiga tipe rumah yaitu tipe 29, 36 dan 45
dengan jumlah sampel sebanyak 90 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan
regresi linier berganda. Dengan analisis faktor diperoleh hasil bahwa ada 5 faktor baru yang
dipertimbangkan oleh konsumen dalam pembelian RSH yaitu factor sosial, factor keluarga, faktor
kesenangan, faktor referensi dan faktor identitas. Analisis regresi menunjukkan dua faktor yang
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu faktor sosial (aktivitas, sosial
masyarakat, lokasi dan masa depan) dan faktor identitas (kerja dan selera desain).

Keywords
Life Style, Simpel and Healthy House, Decision of Purchasing.
Gaya Hidup, Rumah Sehat Sederhana, Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN Studi perilaku konsumen perlu diketahui


Dalam memenangkan persaingan industri bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi
di Indonesia, diperlukan strategi-strategi perilaku konsumen untuk pembelian barang
pemasaran yang jitu. Untuk mewujudkan hal atau jasa. Menurut (Engel, Blackwell dan
tersebut, banyak dilakukan riset untuk Miniard,1995) faktor–faktor ini berasal dari
mengetahui bagaimana selera konsumen yang pengaruh lingkungan (meliputi budaya, kelas
kian hari mengalami perubahan seiring dengan sosial, pengaruh pribadi, keluarga, situasi) dan
tren yang terjadi, dan merupakan tantangan perbedaan individu (meliputi sumber daya
bagi perusahaan untuk dapat memperkirakan konsumen, keterlibatan dan motivasi,
tren yang akan datang. Pemahaman inilah yang pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup,
perlu diteliti lebih lanjut, untuk mengetahui dan demografi.
bagaimana konsumen mempertimbangkan Kedua faktor tersebut penting artinya bagi
segala sesuatunya sebelum pada akhirnya pemasar, namun sangat menarik apabila dapat
mengambil keputusan untuk membeli. mengetahui lebih dalam tentang apa yang ada

| 12
Analisis Faktor- Faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian… | 13

dalam diri dan pikiran individu tentang apa yang 1.265.000 rumah baru yang sebagian besar
dapat mempengaruhi dirinya sebelum terdiri atas Rumah Sehat Sederhana (RSH)
mengambil keputusan membeli barang atau yang harganya terjangkau Masyarakat
jasa, dengan demikian kepribadian konsumen Berpenghasilan Rendah (MBR).
perlu dipahami sebagai sesuatu hal yang terkait Peningkatan pertumbuhan akan suatu
dengan pemilihan atau pembelian produk hunian, tentu akan disertai pula adanya
karena konsumen akan membeli barang yang persaingan para pengembang properti untuk
sesuai dengan kepribadiannya. Kepribadian mengembangkan dan memasarkan suatu
erat kaitannya dengan pemahaman gaya hidup hunian yang nyaman, berkualitas dan
seseorang, yang dapat didefinisikan sebagai terjangkau bagi seluruh masyarakat, khususnya
pola dimana orang hidup dan menggunakan dalam hal ini MBR. Pengembang yang peka
uang dan waktunya (Engel, Blackwell, dan terhadap kebutuhan dan selera konsumen
Miniard, 1995). dalam hal pemilihan rumah merupakan nilai
Perubahan lingkungan yang dinamis tambah dalam usaha mengembangkan strategi
menyebabkan studi gaya hidup konsumen pemasaran. Kejelian pengembang membaca
dapat membantu pemasar memahami kembalinya tren gaya hidup kembali ke alam
bagaimana konsumen berpikir dan memilih akibat krisis lingkungan hidup yang semakin
berbagai alternatif. Perspektif gaya hidup dalam parah membuat para pengembang berlomba
pemasaran menunjukkan penggolongan menjual citra perumahan ideal dengan
individu ke dalam suatu kelompok berdasarkan lingkungan yang asri, nyaman dan sehat
atas apa yang mereka lakukan, bagaimana karena gaya hidup, rumah, dan lingkungan
mereka menghabiskan waktu, dan bagaimana merupakan tiga kata serangkai yang saling
mereka memilih untuk memanfaatkan berkaitan erat dan sangat menentukan dalam
penghasilan. pemilihan, penampilan, dan penataan rumah.
Psikografik atau gaya hidup mengacu pada Rumah harus sehat karena berpengaruh
Activity, Interest and Opinion konsumen (AIO). terhadap kesehatan fisik dan mental penghuni
Secara lebih rinci memusatkan perhatian pada rumah. Keterbatasan dana anggaran
apa yang orang-orang suka lakukan, apa menyebabkan ketidakberdayaan dalam memilih
lingkup minat mereka, dan apa pendapat lokasi rumah yang strategis dan ketersediaan
orang-orang tentang berbagai hal. lahan yang sempit, namun dengan segala
Salah satu hal yang dapat menunjukkan keterbatasan diatasi dengan kiat jitu dalam
gaya hidup adalah kepemilikan rumah, terkait mewujudkan rumah sederhana, tetapi sehat,
dengan bagaimana mereka memilih rumah hemat, produktif dan ramah lingkungan. Hal ini
dalam hal tipe, lokasi dan harga. Rumah mendorong konsumen melirik rumah sehat
merupakan suatu pemilikan dan ruang yang sederhana karena tidak hanya sekedar untuk
dapat digunakan untuk menandakan status, memenuhi kebutuhan tempat tinggal tapi sudah
gaya hidup, identifikasi dan keanggotaan menjadi bagian dari gaya hidup dan prestise,
kelompok. karena keinginan konsumen untuk menempati
Salah satu permasalahan pokok yang hunian yang sehat, praktis dan murah.
dihadapi pemerintah sehubungan dengan Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
perumahan dan pemukiman adalah laju memilih rumah tinggal yakni lingkungan
pertumbuhan kebutuhan rumah mencapai rata- perumahan yang sehat dan desain rumah yang
rata 800.000 unit per tahun (Dirjen Perumahan sehat. Pilihan bagi MBR dalam memilih rumah
dan Pemukiman Departemen Kimpraswil, salah satunya melibatkan faktor gaya hidup
2005). Sedangkan kemampuan untuk mereka dalam memutuskan pembelian rumah,
mengembangkannya sangat terbatas karena karena gaya hidup tidak selalu identik dengan
keterbatasan lahan dengan harga yang masyarakat berpenghasilan tinggi.
terjangkau. Sebagai komitmen untuk ikut Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan tentang pengaruh perubahan gaya hidup
perumahan, pemerintah mengharapkan dalam terhadap Aktivitas, Minat dan Opini perilaku
lima tahun ke depan bisa membangun pembelian konsumen untuk membuat suatu
14 Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012

keputusan pembelian RSH di Kota Semarang. bahwa di dalam kajian literatur mengindikasikan
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan tiga pendekatan untuk mengeksplorasi profil
sebagai berikut: (a) Apakah gaya hidup gaya hidup yaitu Pendekatan analitis dan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap sintesis, Pendekatan Value and Lifestyle
keputusan pembelian RSH?; (b) Apakah faktor (VALS), dan Pendekatan Activities, Interests,
aktivitas mempunyai pengaruh signifikan and Opinions (AIO). Pendekatan analitis dan
terhadap keputusan pembelian RSH?; (c) sintesis menjelaskan lima dimensi untuk
Apakah faktor minat mempunyai pengaruh mengungkap gaya hidup, yaitu Morfologi,
signifikan terhadap keputusan pembelian Hubungan sosial, Domain, Makna, dan Style.
RSH?; dan (d) Apakah faktor opini mempunyai Morfologi menjelaskan aspek-aspek sejauh
pengaruh signifikan terhadap keputusan mana individu menggunakan kota dan
pembelian RSH? fasilitasnya, misalnya aktivitas berbelanja di
pasar yang sama atau melibatkan segala
KAJIAN TEORI aktivitas, dalam memenuhi kebutuhannya.
Gaya hidup adalah konsep yang lebih baru Hubungan sosial adalah aspek- aspek yang
dan lebih mudah terukur dibandingkan berkaitan dengan hubungan sosial individu,
dibandingkan dengan kepribadian. Gaya hidup misalnya seberapa banyak lingkaran pergaulan
menurut (Engel, Blackwell dan Miniard, 1995) individu. Domain adalah aspek-aspek yang
didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup berkaitan dengan aktivitas individu dalam
dan menggunakan uang dan waktunya (pattern lingkungan sosial, serta perannya dalam
in which people live and spend time and masyarakat. Makna adalah aspek-aspek yang
money). berkaitan dengan aktivitas individu dalam
Psikografik merupakan konsep yang terkait memberikan makna tertentu atau yang
dengan gaya hidup. Psikografik adalah suatu mendasari perilakunya. Style yaitu yang
instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang berkaitan dengan dimensi yang menampilkan
memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa aspek-aspek lahiriah dari gaya hidup, misalnya
dipakai untuk menganalisis data yang sangat penggunaan simbol-simbol tertentu terhadap
besar. Psikografik analisis biasanya dipakai obyek-obyek di sekitarnya.
untuk melihat segmen pasar. Analisis SRI Internasional telah mengembangkan
psikografik sering juga diartikan sebagai suatu program untuk mengukur gaya hidup ditinjau
riset konsumen yang menggambarkan segmen dari aspek nilai kultural yaitu outer directed,
konsumen dalam kehidupan mereka, pekerjaan inner directed, dan need driven. Program itu
dan aktivitas lainnya. Psikografik berarti disebut sebagai VALS 1 (value and lifestyle).
menggambarkan (graph) psikologis konsumen Outer directed merupakan gaya hidup
(psyco). Psikografik adalah pengukuran konsumen yang jika dalam membeli suatu
kuantitatif gaya hidup, kepribadian dan produk harus sesuai dengan nilai-nilai dan
demografik konsumen. Psikografik sering norma tradisional yang telah terbentuk.
diartikan sebagai pengukuran AIO (activity, Konsumen dalam segmen inner directed,
Interest, Opinion), yaitu pengukuran kegiatan, membeli produk untuk memenuhi keinginan
minat, dan pendapat konsumen. Psikografik dari dalam dirinya untuk memiliki sesuatu dan
memuat beberapa pernyataan yang tidak memikirkan norma-norma budaya yang
menggambarkan kegiatan, minat dan pendapat berkembang. Kelompok ketiga yaitu konsumen
konsumen. Pendekatan psikografik sering yang membeli sesuatu didasarkan atas
dipakai produsen dalam mempromosikan kebutuhan dan bukan keinginan berbagai
produknya (Sumarwan, 2003). pilihan yang tersedia.
Untuk memahami bagaimana gaya hidup, Kegiatan pembelian merupakan satu tahap
sekelompok masyarakat diperlukan program dari keseluruhan proses pembelian konsumen.
atau instrumen untuk mengukur gaya hidup Proses pembelian terdiri dari tahap-tahap yang
yang berkembang, sebagaimana yang ditulis dimulai dengan pengenalan terhadap
oleh Haryanto (2005) dalam penelitiannya kebutuhan dan keinginan serta tidak berhenti
Analisis Faktor- Faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian… | 15

setelah pembelian dilakukan. Pembahasan Pencarian Informasi, mulai dilakukan ketika


terlebih dahulu tentang model yang dapat konsumen memandang bahwa kebutuhan
menjelaskan proses pembelian, struktur tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan
pembelian dan macam-macam situasi mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan
pembelian. Ini semua dalam satu rangkaian mencari informasi yang tersimpan di dalam
proses yang dialami konsumen untuk ingatannya (pencarian internal) dan mencari
mengambil keputusan membeli suatu produk informasi dari luar (pencarian eksternal); (c)
(Swastha dan Handoko, 2000). Evaluasi Alternatif, pada tahap ini konsumen
Menurut (Swastha dan Handoko, 2000) membentuk kepercayaan, sikap dan
untuk memahami perilaku konsumen dalam intervensinya mengenai alternatif produk yang
memenuhi kebutuhannya, dapat dikemukakan dipertimbangkan tersebut. Proses evaluasi
dua model proses pembelian yang dilakukan alternatif dan proses pembentukan
oleh konsumen, yaitu: (a) Model kepercayaan dan sikap adalah proses yang
fenomenologis, berusaha mereprodusir sangat terkait erat. Evaluasi alternatif muncul
perasaan-perasaan mental dan emosional yang karena banyaknya alternatif pilihan; (d)
dialami konsumen dalam memecahkan Menentukan Alternatif Pilihan, pada proses
masalah pembelian yang sesungguhnya; dan evaluasi kriteria, konsumen akan mendapatkan
(b) Model Logis, model perilaku konsumen ini sejumlah merek yang dipertimbangkan.
berusaha menggambarkan struktur dan tahap- Konsumen akan mengurangi jumlah alternatif
tahap keputusan yang diambil konsumen, merek yang akan dipertimbangkan lebih lanjut;
mengenai jenis, bentuk, modal dan jumlah yang (e) Menentukan Pilihan Produk, proses
akan dibeli, tempat dan saat pembelian, harga pemilihan alternatif ini akan menggunakan
dan cara pembayaran. beberapa teknik pemilihan (decision rules).
Setiap keputusan membeli mempunyai Decision rules adalah teknik yang digunakan
struktur sebanyak tujuh komponen (Swastha konsumen dalam memilih alternatif produk dan
dan Handoko, 2000). Komponen-komponen merek.
tersebut adalah: keputusan tentang jenis Dalam rangka peningkatan taraf hidup
produk, bentuk produk, merek, penjual, jumlah rakyat Indonesia melalui penyediaan
produk, waktu pembelian, cara pembayaran. perumahan secara merata, khususnya bagi
Situasi pembelian adalah beragam, jika kelompok MBR, sangat rendah dan kelompok
konsumen akan membeli suatu rumah atau berpenghasilan informal, maka diperlukan
barang-barang tahan lama, maka ia melakukan upaya penyediaan perumahan murah yang
usaha yang intensif untuk mencari informasi. layak dan terjangkau akan tetapi tetap
Sebaliknya, jika konsumen membeli makanan memenuhi persyaratan kesehatan, keamanan,
dan minuman yang merupakan kebutuhan dan kenyamanan. Upaya memenuhi ketiga
sehari-hari, maka ia akan melakukan pembelian persyaratan dasar tersebut di atas serta
rutin. Pembelian seperti ini biasanya tidak memenuhi tujuan dari penyediaan perumahan
mendorong konsumen untuk melakukan bagi kelompok masyarakat tersebut maka perlu
pencarian informasi dengan intensif. Situasi disediakan suatu rancangan yang memenuhi
pembelian yang berbeda menyebabkan standar minimal (KepMen Kimpraswil No. 403/
konsumen tidak melakukan langkah-langkah KPTS/ M/ 2002).
atau tahapan pengambilan keputusan yang RSH merupakan tempat kediaman yang
sama. layak dihuni dan harganya terjangkau oleh
Keputusan membeli atau mengkonsumsi MBR dan sedang, berupa bangunan yang luas
suatu produk dengan merek tertentu akan lantai dan luas kavlingnya memadai dengan
diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut jumlah penghuni serta memenuhi persyaratan
(Sumarwan, 2003): (a) Pengenalan Kebutuhan, kesehatan rumah tinggal (KepMen Kimpraswil
muncul ketika konsumen menghadapi suatu RI No. 403/KPTS/2002).
masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat Krishnan dan Murugan (2007) melakukan
perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan penelitian tentang gaya hidup terhadap
keadaan yang sebenarnya terjadi; (b) pembelian mesin cuci. Penelitiannya
16 Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012

menunjukkan: gaya hidup tidak signifikan Penelitian Priyanto (1998) menunjukkan


dengan karakteristik demografis konsumen; bahwa faktor status sosial, faktor value
antara variabel keputusan pembelian dengan expressive, faktor komunitas, faktor demografi,
influencer ditemukan bahwa pengaruh keluarga faktor utilitarian, faktor keadaan ekonomi, faktor
dalam pembelian lebih menonjol; atribut produk informasi, faktor selera dan faktor kenyamanan,
tidak berpengaruh terhadap keputusan berturut-turut merupakan faktor gaya hidup
pembelian; terdapat hubungan antara pilihan dominan yang mempengaruhi keputusan
merek dan gaya hidup. Kesimpulannya, adalah pembelian rumah.
karakteristik gaya hidup mempunyai pengaruh Penelitian Walker dan Li (2006)
pada perilaku pembelian. menemukan bahwa gaya hidup pada masing-
Menurut Prayogo dalam penelitiannya masing kelas yaitu kelas 1 berorientasi pada
(1997) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang sub-urban, gaya hidup auto-oriented dengan
dominan pada gaya hidup pembelian mobil tempat tinggal yang lebih besar, parkir off-

Perilaku Konsumen

Studi Gaya Hidup

Pendekatan AIO

Faktor Aktivitas (X1): Faktor Minat (X2) : Faktor Opini (X3):


X3.1 = masa depan
X1.1 = bekerja X2.1=media informasi X3.2 = diri sendiri
X1.2 = kegiatan sosial X2.2=keluarga X3.3 = pendidikan
X1.3 = komunitas X2.3=rumah X3.4 = budaya
X1.4 = liburan X2.4=pekerjaan X3.5=karakteristik bangunan
X1.5 = hiburan X2.5=rekreasi X3.6 = desain
X3.7 = ekonomi
X3.8 = lokasi

ANALISIS FAKTOR

Faktor-faktor baru yang dipertimbangkan konsumen


dalam keputusan pembelian perumahan

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Pengaruhnya terhadap keputusan pembelian perumahan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

adalah faktor informasional, faktor activities, street, banyak rumah single, dan waktu
kemudian secara berurutan adalah faktor perjalanan ke tempat kerja lebih pendek,
opinion, faktor value expressive, faktor interest, kualitas sekolah yang bagus, tempat belanja
faktor utilitarian. menengah atas (toko khusus dan lapangan).
Kelas 3 mengindikasikan orientasi kendaraan
Analisis Faktor- Faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian… | 17

dimana mereka mementingkan letak parkir keputusan pembelian; (d) Faktor opini dengan
kendaraan dan tempat kerja yang dekat dengan indikator budaya dan lokasi mempunyai
kendaraan, ukuran besar, letak kota, toko yang pengaruh signifikan terhadap keputusan
dapat dijangkau dengan berjalan. Kelas 2 pembelian.
merupakan gaya hidup transit-oriented, dimana
waktu perjalanan untuk bekerja dengan transit METODE
adalah variabel yang paling penting, Penelitian ini adalah penelitian eksplanatori
menginginkan untuk transit di pinggiran kota yaitu penelitian penjelasan yang menyoroti
seperti mereka mengindikasikan pilihan untuk hubungan antara variabel-variabel penelitian
ukuran yang besar, rumah single yang banyak, dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan.
ukuran tempat tinggal yang besar, tidak ada Lokasi penelitian yang dipilih adalah
toko yang dekat dan jauh dari jalan raya. lingkungan perumahan sehat sederhana yang
Salama dalam penelitiannya (2006) meneliti dikembangkan oleh developer PT. Aji Saka
dengan pendekatan transdisipliner ditemukan dengan perumahan Puri Dinar Mas di Kota
bahwa gaya hidup mempengaruhi Semarang. Waktu penelitian dilakukan antara
penggabungan dan kecocokan tempat, pilihan bulan Januari sampai dengan Februari 2008.
visuil dan kepuasan masyarakat. Penelitian ini Populasi dalam penelitian ini adalah
mengintegrasikan tiga teori gaya hidup dalam seluruh konsumen yang membeli dan
suatu kluster. Hasil penelitian ini dapat menghuni Perumahan Puri Dinar Mas PT. Aji
disimpulkan, bahwa konsumen dengan Saka di Semarang dengan rincian: konsumen
pendapatan yang rendah akan memilih rumah rumah tipe 29 sebanyak 124 orang, tipe 36
yang melewati taman dan mempunyai batasan sebanyak 770 orang, dan tipe 45 sebanyak 34
yang jelas. orang sehingga jumlah populasi sebanyak 928
Penelitan Susanti (1997) menunjukkan orang. Metode pengambilan sampel dalam
bahwa variabel kebudayaan, kelas sosial, penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
kelompok referensi dan keluarga, secara rumus Slovin:
variabel motivasi, persepsi, belajar, kepribadian
N
dan sikap secara keseluruhan yang mempunyai n=
pengaruh signifikan terhadap keputusan jenis 1 + Ne 2
produk, keputusan tentang bentuk produk dan Di mana:
keputusan tentang penjual/produsen dalam n= jumlah sampel
konsep pengambilan keputusan. N= jumlah populasi
Penelitian Noryadi (2000) menunjukkan e= persen kelonggaran ketidaktelitian
bahwa variabel kebudayaan, kelas sosial, yang masih dapat ditolerir dalam
kelompok referensi dan keluarga mempunyai pengambilan keputusan
pengaruh terhadap keputusan pembelian. Jika
faktor eksternal dan internal diberlakukan Penelitian ini ditetapkan e sebesar 10%,
sama, maka menunjukkan bahwa variabel sedangkan besarnya N adalah 928, sehingga
motivasi, kepribadian, dan persepsi tidak jumlah sampel minimal adalah 90 responden.
berpengaruh signifikan. Kerangka pemikiran Tabel 1. Populasi dan Sampel
penelitian ditunjukkan dalam Gambar 1. Tipe Rumah Jumlah Jumlah
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, Populasi Sampel
maka diajukan hipotesis penelitian sebagai
Tipe 29 124 12
berikut: (a) Faktor-faktor gaya hidup
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Tipe 36 770 75
keputusan pembelian; (b) Faktor aktivitas Tipe 45 34 3
dengan indikator pekerjaan dan komunitas Total 928 90
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Berdasarkan hasil perhitungan maka
keputusan pembelian; (c) Faktor minat dengan secara proporsional sampel yang diambil
indikator keluarga dan media informasi sebanyak 90 responden dengan perincian
mempunyai pengaruh signifikan terhadap penghuni rumah pada perumahan Puri Dinar
18 Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012

Mas tipe 29 sebanyak 12 orang, tipe 36 Tabel 2. Nilai MSA dan komunalitas
sebanyak 75 orang dan tipe 45 sebanyak 3 Variabel MSA Komunalitas
orang. X1.1. 0,632 0,481
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik X1.2 0,707 0,692
wawancara dan memberikan kuesioner kepada X1.3 0,621 0,679
para responden yang terpilih sebagai sampel. X1.4 0,621 0,731
Skala Likert digunakan untuk X1.5 0,731 0,609
mengkuantifikasi data yang diperoleh dari X2.1 0,581 0,586
responden yang bersifat kualitatif, jawaban X2.2 0,636 0,684
yang diberikan terhadap pertanyaan atau X2.3 0,736 0,642
pernyataan dalam instrumen, perlu diberi nilai X2.4 0,725 0,710
atau skor skala lima tingkat (Likert), skor 1 X2.5 0,675 0,517
sampai 5 untuk jawaban responden. X3.1 0,742 0,479
Metode analisis data yang digunakan X3.3 0,748 0,392
adalah analisis faktor dan dilanjutkan dengan X3.4 0,580 0,628
menggunakan analisis regresi berganda. X3.6 0,652 0,467
Analisis faktor digunakan untuk X3.7 0,728 0,684
menyederhanakan dan mereduksi beberapa X3.8 0,795 0,455
indikator dari 18 indikator yang diamati ke Dari hasil matrik korelasi dapat
dalam sejumlah faktor sehingga bisa diyakini diidentifikasi variabel tertentu yang hampir tidak
sebagai faktor atau sumber yang melandasi mempunyai korelasi dengan variabel lain,
pertimbangan konsumen dalam pembelian sehinga dapat dikeluarkan dari analisis lebih
rumah. lanjut atau sebaliknya jika variabel yang
Analisis regresi linear berganda digunakan memiliki hubungannya sangat tinggi (>0,8) juga
untuk menguji hipotesis-hipotesis yang tidak diikutkan dalam model karena bisa
diajukan. Sebelum analisis regresi linier menyebabkan multikolinier.
berganda digunakan, terlebih dilakukan uji Terdapat dua variabel, yaitu variabel diri
asumsi klasik. sendiri dan variabel karakteristik bangunan
yang tidak diikutkan dalam proses lebih lanjut
HASIL karena MSA (measure of sampling Adequacy)
Tabel 3. Pengelompokan Variabel kedalam Faktor
Variabel Faktor Eigenvalue % of Cumulative Factor
variance % loading
X1.2: aktivitas sosial 1 3,746 23,414 23,414 0,815
X1.3: komunitas 0,792
X3.1: masa depan 0,578
X3.8: lokasi 0,498
X2.2: keluarga 2 1,929 12,057 35,472 0,674
X2.3: rumah 0,605
X2.4: pekerjaan 0,795
X1.4: liburan 3 1,422 8,886 44,358 0,771
X1.5: hiburan 0,726
X3.7: ekonomi 0,539
X2.1: media informasi 4 1,279 7,992 52,350 0,549
X2.5: rekreasi 0,648
X3.3: pendidikan 0,438
X3.4: budaya 0,746
X1.1: aktivitas bekerja 5 1,059 6,620 58,970 0,658
X3.6: pilihan desain 0,602
Analisis Faktor- Faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian… | 19

lebih kecil dari 0,5. Setelah dikeluarkannya dua Adjusted R Square adalah 0,456 artinya bahwa
variabel dari model maka dilakukan kembali variabel independen (sosial, rumah tangga,
pengujian tahap berikutnya. Tabel 2 kesenangan, referensi dan identitas) mampu
menunjukkan nilai MSA dan Komunalitas dari menjelaskan variasi dependen (keputusan
masing-masing variabel. pembelian) sebesar 45,60% sedang sisanya
Dengan adanya kedua variabel yang sebesar 54,40% dijelaskan oleh variabel lain
dikeluarkan dari analisis berarti terdapat 16 diluar model.
variabel yang dipertimbangkan konsumen Dalam memperjelas bagian ke 5 gaya
dalam pembelian RSH di Semarang yang hidup sebagai hasil dari analisis faktor
didasarkan pada nilai loadingnya lebih besar sebelumnya memberikan pengaruh terhadap
atau sama dengan 0,5. keputusan pembelian berikut ini akan diuraikan
Faktor loading ini mengindikasikan korelasi pengaruh masing-masing faktor gaya hidup
antara variabel dengan faktor itu sendiri. terhadap keputusan pembelian terlebih dulu
Semakin tinggi nilai factor loading maka dilihat hasil analisis regresi yang menghasilkan
semakin erat hubungan variabel dengan faktor persamaan regresi sebagai berikut:
tersebut. Demikian pula dengan nilai
eigenvalue setiap faktor memenuhi syarat Y=-2,714+0,697F1+0,214F2+0,250F4+0,576F5
karena lebih besar dari 1 dengan kemampuan
menjelaskan total variance secara kumulatif Berdasarkan hasil perhitungan analisis
sebesar 63,003 %. Sehingga memenuhi syarat berganda diketahui bahwa koefisien regresi (B)
kecukupan total varian secara kumulatif faktor 1 adalah sebesar 0,697 artinya bahwa
sebesar 60%. jika terjadi kenaikan faktor 1 sebesar 1000
Tabel 3 menunjukkan adanya 5 faktor hasil satuan maka keputusan pembelian akan
ekstraksi analisis faktor di mana kelima faktor meningkat sebesar 697 satuan apablia variabel
tersebut diberi nama baru sesuai dengan independen lainnya dianggap konstan. Tingkat
variabel terukur yang berkelompok pada faktor keberartian pengaruh faktor 1 terhadap
tersebut. Pemberian nama dan konsep (makna) keputusan pembelian diuji secara statistik
tiap faktor ditentukan oleh peneliti berdasarkan dengan signifikansi t lebih kecil dari 5%
makna umum variabel-variabel yang tercakup (0,000<0,05) maka secara parsial faktor ini
di dalamnya. berpengaruh signifikan dan positif terhadap
Perhitungan skor faktor digunakan karena keputusan pembelian (Y). Koefisien determinasi
hasil dari analisis faktor ini akan dilanjutkan parsial (r2) faktor 1 adalah sebesar 0,500 yang
dengan analisis multivariat yaitu analisis regresi artinya faktor ini memberikan kontribusi sebesar
berganda. Penggunaan Surrogate variabel 50% secara parsial dalam menjelaskan
(yaitu wakil faktor dari loading tertinggi) tidak keputusan pembelian.
diaplikasikan dengan alasan masing-masing
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Berganda
variabel yang masuk dalam dalam satu faktor
memiliki nilai loading yang berimbang atau Variabel B Beta t Sig t
dapat dikatakan tidak ada variabel tertentu Faktor 1 0,697 0,500 6,007 0,000
yang memiliki loading tinggi yang jauh berbeda Faktor 2 0,214 0,158 1,795 0,076
dari variabel lainnya dalam 1 faktor. Faktor 4 0,250 0,149 1,740 0,085
Pengujian atau hipotesis bahwa terdapat Faktor 5 0,576 0,191 2,304 0,024
pengaruh gaya hidup terhadap keputusan R = 0,481
2 F hit = 19,672
pembelian dilakukan melalui analisis regresi Adj. R2 = 0,456 Sig F = 0,000 SE =4,973
berganda yang menganalisis secara bersama- Dari hasil perhitungan analisis regresi
sama skor faktor dari 5 faktor hasil analisis berganda diketahui koefisien regresi (B) faktor
faktor sebagai variabel independen terhadap 2 adalah sebesar 0,214 artinya jika terdapat
variabel dependennya yaitu keputusan kenaikan sebesar 1000 satuan maka Y
pembelian. (keputusan pembelian) akan meningkat
Dari hasil analisis regresi sebagaimana sebesar 214 satuan, bila variabel independen
tercantum pada Tabel 5. diperoleh nilai lainnya dianggap konstan. Faktor 2 mempunyai
20 Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012

koefisien determinasi 0,158 yang berarti faktor koefisien determinasi 0,191 yang berarti faktor
ini dapat memberi kontribusi sebesar 51,8% ini dapat memberi kontribusi sebesar 19,1%
dalam menjelaskan keputusan pembelian. dalam menjelaskan keputusan pembelian.
Kalau dilihat dari nilai signifikansi t lebih Kalau dilihat dari nilai signifikansi t lebih
besardari 5% (0,076>0,05) maka secara parsial kecildari 5% (0,024<0,05) maka secara parsial
faktor faktor 2 tidak berpengaruh terhadap faktor faktor 5 berpengaruh terhadap keputusan
keputusan pembelian. pembelian (Y).
Koefisien regresi (B) faktor 4 adalah Sebelum menjawab hipotesis dalam
sebesar 0,250 artinya bahwa jika terjadi penelitian ini, terdapat temuan baru dimana
kenaikan faktor 1 sebesar 1000 satuan maka faktor-faktor gaya hidup pembelian rumah yang
keputusan pembelian akan meningkat sebesar awalnya terdiri dari 18 indikator setelah melalui
250 satuan apablia variabel independen lainnya proses analisis faktor terbentuk 16 indikator
dianggap konstan. Tingkat keberartian atau dikelompokkan menjadi 5 faktor. Faktor-
pengaruh faktor 4 terhadap keputusan faktor yang diikutsertakan dalam proses
pembelian diuji secara statistik dengan analisis regresi berganda disajikan dalam Tabel
signifikansi t lebih besar dari 5% (0,085 > 0,05) 5.
maka secara parsial faktor ini tidak Hipotesis pertama yang menyatakan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap bahwagaya hidup mempunyai pengaruh
keputusan pembelian (Y). Koefisien determinasi signifikan terhadap keputusan pembelian RSH
parsial (r2) faktor 4 adalah sebesar 0,149 yang diterima. Artinya variabel gaya hidup yang
artinya faktor ini memberikan kontribusi sebesar terdiri dari faktor sosial, faktor rumah tangga,
14,9% secara parsial dalam menjelaskan faktor kesenangan, faktor referensi, dan faktor
keputusan pembelian. identitas secara bersama-sama berpengaruh
Tabel 5. Variabel dan Nama Faktor yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
Dipertimbangkan dalam Keputusan Berdasarkan hasil perhitungan analisis
Pembelian berganda diketahui bahwa tingkat keberartian
Indikator Nama Faktor Baru pengaruh faktor 1, 2, 3, 4 dan 5 terhadap
keputusan pembelian diuji secara statistik
X1.2: sosial Faktor 1
dengan signifikansi lebih kecil dari 5%, maka
X1.3: komunitas Sosial
secara simultan faktor ini berpengaruh
X3.1: masa depan
signifikan dan positif terhadap keputusan
X3.8: lokasi
pembelian (Y).
X2.2: keluarga Faktor 2
Gaya hidup mempengaruhi keputusan
X2.3: rumah Rumah tangga
pembelian rumah karena gaya hidup dapat
X2.4: pekerjaan
merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh warga
X1.4: liburan Faktor 3
kompleks perumahan ini. Refleksi yang
X1.5: hiburan Kesenangan
berkembang di antara warga dapat dijadikan
X3.7: ekonomi panutan dan pedoman bagi pengembang untuk
X2.1: media Faktor 4 mengembangkan produk perumahan lebih
X2.4: rekreasi Referensi berkualitas dan mencapai target yang
X3.3: pendidikan diinginkan. Hasil penelitian ini mendukung
X3.4: budaya penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
X1.1: bekerja Faktor 5 Krishnan dan Murugan (2007), Prayogo (1997),
X3.6: desain Identitas dan Priyanto (1998).
Dari hasil perhitungan analisis regresi Hipotesis kedua menyatakan bahwa faktor
berganda diketahui koefisien regresi (B) faktor aktivitas dengan indikator pekerjaan dan
5 adalah sebesar 0,576 artinya jika terdapat komunitas mempunyai pengaruh signifikan
kenaikan sebesar 1000 satuan maka Y terhadap keputusan pembelian RSH. Indikator
(keputusan pembelian) akan meningkat dalam faktor aktivitas setelah diproses dengan
sebesar 576 satuan, bila variabel independen analisis faktor menjadi berpencar mengelompok
lainnya dianggap konstan. Faktor 5 mempunyai
Analisis Faktor- Faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian… | 21

dengan indikator lain menjadi faktor baru. memperoleh penghasilan. Hasil penelitian ini
Indikator pekerjaan masuk ke dalam faktor baru tidak mendukung penelitian sebelumnya oleh
yaitu rumah tangga, sedangkan indikator dan Prayogo (1997).
komunitas masuk ke faktor sosial. Pengaruh Hipotesis ketiga menyatakan bahwa faktor
pekerjaan dan komunitas terhadap keputusan minat dengan indikator keluarga dan media
pembelian dapat dijawab dengan melihat hasil informasi mempunyai pengaruh signifikan
analisis regresi berganda, dimana pekerjaan terhadap keputusan pembelian RSH. Untuk
menjadi bagian dari faktor rumah tangga menjawab hipotesis ini, dengan mengacu pada
mempunyai tingkat keberartian pengaruh faktor penjelasan di atas, yang menyatakan bahwa
2 terhadap keputusan pembelian diuji secara faktor AIO (aktivitas, minat dan opini) telah
statistik dengan signifikansi t lebih besar dari berubah menjadi faktor baru maka berlaku pula
5% (0,076>0,05) maka secara parsial faktor ini pada faktor minat dengan indikator keluarga
tidak berpengaruh signifikan terhadap dan media informasi, yang telah berpencar
keputusan pembelian (Y). Sedangkan tingkat membentuk faktor baru, dimana keluarga
keberartian pengaruh faktor 1 terhadap masuk ke dalam faktor rumah tangga (faktor 2),
keputusan pembelian diuji secara statistik dan media informasi masuk ke dalam faktor
dengan signifikansi t lebih kecil dari 5% (0,000 referensi (faktor 4). Maka hipotesis kedua juga
<0,005). Maka hipotesis kedua tidak ditolak.
sepenuhnya terbukti kebenarannya. Hasil dari Berdasarkan hasil analisis regresi,
uji ini dapat dilihat pada Tabel 6. penelitian ini menunjukkan tingkat keberartian
pengaruh faktor 2 terhadap keputusan
Tabel 6. Hasil uji regresi Variabel F1 dan F2 pembelian diuji secara statistik dengan
terhadap Keputusan Pembelian signifikansi t lebih besar dari 5% (0,076>0,05)
Variabel B Beta t Sig t maka secara parsial faktor ini tidak
Faktor 1 0,697 0,500 6,007 0,000 berpengaruh signifikan terhadap keputusan
Faktor 2 0,214 0,158 1,795 0,076 pembelian (Y), sedangkan tingkat keberartian
pengaruh faktor 4 terhadap keputusan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelian diuji secara statistik dengan
komunitas mempengaruhi keputusan signifikansi t lebih besar dari 5% (0,085>0,05)
pembelian rumah karena komunitas sangat maka secara parsial faktor ini tidak
dihargai oleh masyarakat sebagai pusat berpengaruh signifikan terhadap keputusan
terjalinnya komunikasi dan keakraban antar pembelian (Y). Dapat disimpulkan bahwa
sesama. Manfaat yang diperoleh dari hipotesis ketiga tidak terbukti kebenarannya
komunitas dapat dijadikan pedoman bagi karena faktor minat dengan indikator keluarga
seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang dan media informasi tidak signifikan.
baik. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Tabel 7. Hasil uji regresi Variabel Faktor 2
sebelumnya di mana menyatakan bahwa dan Faktor 4 terhadap Keputusan
komunitas mempengaruhi keputusan Pembelian
pembelian (Priyanto 1998). Indikator pekerjaan Variabel B Beta t Sig t
dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh Faktor 2 0,214 0,158 1,795 0,076
signifikan terhadap keputusan pembelian, dapat Faktor 4 0,250 0,149 1,740 0,085
dimaklumi karena dewasa ini pekerjaan sangat
Pembahasan atas alasan mengapa
susah untuk didapatkan karena persaingan
indikator keluarga dan media informasi tidak
tenaga kerja semakin meningkat seiring dengan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
laju pertambahan penduduk di Indonesia.
keputusan pembelian, sebelumnya disajikan
Fenomena ini didukung lagi dengan
hasil analisis regresi dapat dilihat pada Tabel 7.
peningkatan kebutuhan sehari-hari, sehingga
Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor
pekerjaan bukan merupakan alasan dalam
keluarga tidak berpengaruh terhadap
mempertimbangkan keputusan pembelian,
keputusan pembelian disebabkan karena
yang penting adalah aktivitas seseorang
perkembangan kebebasan seseorang dalam
dengan bekerja memperbanyak usaha untuk
memutuskan segala sesuatu tidak lagi
22 Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012

melibatkan keluarga, seperti orang tua. Tabel 8. Hasil uji regresi Variabel Faktor 1
Keputusan dibuat berdasar kedewasaan dan Faktor 4 terhadap Keputusan
berpikir seseorang yang kian matang, terlebih Pembelian
keputusan yang menyangkut pembelian produk Variabel B Beta t Sig t
dengan keterlibatan tinggi. Pilihan yang dibuat Faktor 1 0,697 0,500 6,007 0,000
mencerminkan kepribadian seseorang Faktor 4 0,250 0,149 1,740 0,085
sehingga intervensi keluarga dikurangi dengan
konsekuensi dapat bertanggung jawab atas Penelitian ini menyimpulkan bahwa
keputusan yang dibuat. Hasil penelitian ini tidak indikator budaya tidak dipertimbangkan
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh konsumen untuk membuat keputusan
Susanti (1997), Noryadi (2000) dan Khrisnan pembelian, karena pada dasarnya budaya tiap
(2007). Indikator media informasi tidak daerah hampir sama ketika berkaitan dengan
dipertimbangkan dalam keputusan pembelian, keramahan, kesopanan, dan kesantunan.
artinya media yang digunakan developer dalam Perbedaan ini tidak menyurutkan konsumen
memasarkan produknya tidak efektif. Media untuk menempati kompleks ini, karena persepsi
yang digunakan selama ini hanya pameran, positif akan budaya disini. Sehingga penelitian
sedangkan media promosi yang lain seperti ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
koran, radio, televisi lokal tidak dimanfaatkan. oleh Susanti (1997) dan Noryadi (2000).
Minimnya media yang digunakan menyebabkan Indikator lokasi dipertimbangkan dalam
pengetahuan calon konsumen kurang. Hasil keputusan pembelian, dapat dimaklumi karena
penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelum membeli rumah tentu konsumen
sebelumnya dari Prayogo (1997) dan Priyanto melihat lokasinya terlebih dahulu apakah dekat
(1998). dengan sarana dan prasarana yang mereka
Hipotesis keempat menyatakan bahwa gunakan atau tidak. Sehingga penelitian ini
faktor opini dengan indikator budaya dan lokasi mendukung hasil penelitian yang telah
mempunyai pengaruh signifikan terhadap dilakukan oleh Walker & Li (2006) dan Salama
keputusan pembelian RSH. Indikator budaya (2006).
bergabung dengan indikator lain dan
mempunyai nama faktor baru yaitu referensi KESIMPULAN DAN SARAN
(faktor 4), sedang lokasi menjadi indikator Dari hasil analisis dan pembahasan maka
dalam faktor sosial (faktor 1). dapat ditarik kesimpulan: (a) faktor gaya hidup
Hasil regresi berganda menghasilkan dengan pendekatan Aktivitas, Minat dan Opini
tingkat keberartian pengaruh faktor 4 terhadap telah mengalami perubahan dengan
keputusan pembelian diuji secara statistik menggunakan analisis faktor. Ketiga faktor
dengan signifikansi t lebih besar dari 5% (0,085 dengan beberapa indikator yang telah
> 0,05) maka secara parsial faktor ini tidak ditentukan sebelumnya berpencar membentuk
berpengaruh signifikan dan positif terhadap suatu kelompok baru, dengan nama kelompok
keputusan pembelian (Y), dan faktor 1 atau selanjutnya disebut faktor baru. Faktor
mempunyai tingkat keberartian pengaruh awal yang berjumlah 3 kemudian menjadi 5
terhadap keputusan pembelian diuji secara faktor gaya hidup yang baru. Dengan demikian
statistik dengan signifikansi t lebih kecil dari 5% kelima faktor gaya hidup yang dipertimbangkan
(0,000<0,05) maka secara parsial faktor ini konsumen dalam pembelian RSH: Faktor sosial
berpengaruh signifikan dan positif terhadap terdiri dari aktivitas sosial, komunitas, peristiwa
keputusan pembelian (Y). Dengan demikian, masa depan, dan lokasi; Faktor rumah tangga
hipotesis keempat tidak sepenuhnya terbukti terdiri dari keluarga, rumah, dan pekerjaan;
kebenarannya karena faktor opini dengan Faktor kesenangan terdiri dari liburan, hiburan
indikator budaya ternyata tidak signifikan. Hasil dan ekonomi; Faktor referensi terdiri dari media
ini dapat dilihat pada Tabel 8. informasi, rekreasi, pendidikan dan budaya;
Faktor identitas terdiri dari aktivitas bekerja dan
selera desain; (b) Faktor-faktor gaya hidup
Analisis Faktor- Faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian… | 23

semula Aktivitas, Minat dan Opini menjadi yang tergali tersebut dapat digunakan untuk
faktor sosial, rumah tangga, kesenangan, memacu developer membangun RSH lebih baik
referensi, dan identitas secara bersama-sama lagi. Saran berikutnya sehubungan dengan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap faktor sosial, yaitu developer perlu menciptakan
keputusan pembelian RSH; (c) Faktor aktivitas kondisi lingkungan rumah yang nyaman, aman
dengan indikator komunitas menjadi bagian dari dan asri dengan membangun tempat-tempat
faktor sosial berpengaruh signifikan dan yang kondusif bagi para warga untuk dapat
indikator pekerjaan menjadi bagian dari faktor menciptakan kerukunan dan keakraban antar
rumah tangga dimana tidak berpengaruh tetangga. Contohnya membuat area taman
signifikan terhadap keputusan pembelian RSH; bermain bagi anak-anak, taman hiburan dan
(d) Faktor minat dengan indikator keluarga bangunan yang disediakan untuk pertemuan
menjadi bagian dari faktor rumah tangga dan rutin warga.
media informasi menjadi bagian dari faktor Kepada peneliti lain yang berminat untuk
referensi tidak berpengaruh signifikan terhadap mengembangkan studi ini, disarankan untuk
keputusan pembelian RSH; (e) Faktor opini memperdalam kajian tersebut terutama
dengan indikator lokasi menjadi bagian berkaitan dengan definisi operasional,
darifaktor sosial berpengaruh signifikan dan pengembangan item pertanyaan agar dibuat
budaya yang menjadi bagian dari lebih tajam sehingga analisis dapat dikaji lebih
faktorreferensi tidak berpengaruh signifikan mendalam.
terhadap keputusan pembelian RSH.
Beberapa saran bagi produsen dapat DAFTAR REFERENSI
diperoleh dari hasil penelitian berkaitan dengan Engel, J. F., R.D. Blackwell and P.W. Miniard.
pengaruh masing-masing faktor terhadap 1995. Consumer Behaviour. Eight
keputusan pembelian RSH, demikian pula Edition. The Dryden Press, p. 449 – 455.
saran bagi peneliti lain.
Haryanto, B. 2005. Pendekatan Activities,
Untuk developer RSH, faktor-faktor yang
Interests dan Opinions (AIO) Untuk
menjadi pertimbangan konsumen dalam
Mengeksplorasi Profil Gaya Hidup Wanita,
membeli RSH dapat digunakan sebagai dasar
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No.
atau acuan untuk mengembangkan produknya
1, p. 91 – 102.
yang terkesan tidak memperhatikan komplain
konsumen sehubungan dengan sarana dan Krishnan, J and Murugan, S. 2007. Lifestyle
prasarana yang kurang memuaskan di lokasi Analysis- A Tool for Understanding Buyer
perumahan, seperti kualitas bangunan kurang Behaviour. AIMA Journal of
layak huni (karena dalam kurun waktu huni 1 Management & Research, Vol. 1 Issue
tahun, dinding terlihat retak-retak) dan kualitas I/4.
air kurang jernih. Kondisi seperti demikian, Noryadi,E. 2000. Faktor Eksternal dan Faktor
perlu diperhatikan dan dibenahi oleh Internal yang Mempengaruhi
pengembang, salah satunya dengan meninjau Pengambilan Keputusan Konsumen
kembali perencanaan bangunan sesuai syarat Dalam Membeli Rumah (Studi Pada
bagi RSH, dan melakukan pengawasan secara Perumahan Delta Sari Baru, Waru
ketat terhadap operasionalisasi proyek Sidoarjo). Tesis. Malang: Universitas
pembangunan RSH. Dengan demikian, Brawijaya.
masalah yang berasal dari komplain dari
konsumen dapat tereliminir. Developer juga Prayogo, U. 1997. Pertimbangan Kelompok
harus menciptakan sambung rasa antara Referensi Dan Gaya Hidup Terhadap
pihaknya dengan konsumen, karena hubungan Pembelian Mobil Niaga (Studi Kasus
yang baik tidak diciptakan sebelum penjualan Pada Mobil Isuzu Panther). Tesis.
terjadi namun penting juga memperhatikan Malang: Universitas Brawijaya.
pelayanan purna jual. Tujuannya dengan Priyanto, 1998. Gaya Hidup Dalam Pembelian
memperhatikan segala keluh kesah konsumen Rumah (Analisis Faktor-faktor Gaya
terkait dengan kondisi rumah maka informasi Hidup Keluarga Baru dalam Pembelian
24 Jurnal Administrasi Bisnis Volume I Nomor 1 September 2012

Rumah di Surabaya). Tesis. Malang: Swastha, B dan Handoko, H. 2000.


Universitas Brawijaya. Manajemen Pemasaran: Analisis
Salama, A.M. 2006.A Lifestyle Theories Perilaku Konsumen, Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Approach for Affordable Housing Research
in Saudi Arabia. Emirates Journal for Walker, J.L. and J. Li. 2006. Latent Lifestyle
Engineering Research. Vol. 11 (1), pp. Preferences and Household Location
67-76. Decisions. Forthcoming in Geographical
Systems.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen:
Teori dan Penerapannya dalam _______. 2002. Keputusan Menteri Pemukiman
Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia. dan Prasarana Wilayah RI No.
403/KPTS/2002 tentang Pedoman Teknis
Susanti, E.D. 1997. Faktor-faktor Yang
Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Konsumen dalam Membeli Rumah
(Studi Pada Proyek Perumahan Griyo
Mapan Santosa, Surabaya). Tesis.
Malang: Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai