Anda di halaman 1dari 6

RESUME

“MANUSIA DAN PERADABAN”

Oleh :
Kelompok 6
Tiara 1711211019
Dena Iswara 1811216009
Rahilla Syofyana 1811216026
Mentari Nur Atika 1811216004
Habib Agung Aryan 191122600
Sonia Hardika Putri 1911221002

Dosen Pengampu : Dr. Mhd Nur, MS

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
A. Pengertian Adab dan Peradaban
Menurut Damono sebagaimana dikutip oleh Oman Sukmana, kata “adab”
berasal dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi
pekerti. Adab erat hubungannya dengan:
1. Moral yaitu nilai – nilai dalam masyarakat yang hubungannya dengan
kesusilaan
2. Norma yaitu aturan, ukuran atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu yang baik atau salah.
3. Etika yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk
yang menjadi pegangan dalam mengatur tingksh laku manusia.
4. Estetika yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
keindahan, kesatuan, keselarasan dan kebalikan.
B. Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Untuk menjadi makhluk yang beradab, manusia senantiasa harus menjunjung
tinggi aturan-aturan, norma-norma, adat-istiadat, ugeran dan wejangan atau nilai-
nilai kehidupan yang ada di masyarakat yang diwujudkan dengan menaati
berbagai pranata sosial atau aturan sosial, sehingga dalam kehidupan di
masyarakat itu akan tercipta ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan
kedamaian. Dan inilah sesungguhnya makna hakiki sebagai manusia beradab.
Konsep masyarakat adab dalam pengertian yang lain adalah suatu kombinasi
yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Dalam suatu
masyarakat yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat
dasarnya dianggap paling cocok bagi setiap orang tersebut, yang tentunya perlu
adanya keselarasan dan keharmonisan.
Sebagai suatu anggota masyarakat yang beradab manusia harus bisa
menciptakan adanya keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan
umum. Jadi, perlu adanya suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi
dan kepentingan umum.

C. Evolusi dan Tahapan-tahapan Peradaban


Evolusi diajukan sebagai faktor kebudayaan pada sekitar pertengahan abad
ke–19 dan dengan segera pula menjadi kategori budaya yang sangat populer.
Mereka yang menerapkan gagasan evolusi pada pertumbuhan kebudayaan tidak
begitu melukiskan proses yang sungguh-sungguh terjadi, melainkan hanya
menyusun sebuah artificial selection diantara ratusan peristiwa dan kejadian yang
lalu diurutkan menurut skema evolusi. Menurut JWM Baker SJ, mereka tidak
sampai menerangkan jalan kebudayaan dengan teori evolusi, tetapi mencoba
membuktikan evolusi dengan data budaya yang ada.
Proses evolusi kebudayaan hanya dipandang dari jauh, yakni dengan
mengambil jangka waktu yang panjang, misalnya beberapa ribu tahun yang lalu,
maka akan menampakkan perubahan-perubahan besar yang seolah menentukan
arah (directional) dari sejarah perkembangan kebudayaan yang bersangkutan.
Perubahan – perubahan tersebut direkonstruksi dengan menganalisa sisa-sisa dari
benda hasil kebudayaan manusia pada jaman dahulu yang antara lain digali dari
lapisan bumi diberbagai tempat.

D. Peradaban dan Perubahan Sosial


1. Pengertian dan cakupan kebudayaan sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang akan menimbulkan
ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang ada didalam masyarakat, sehingga
menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi
masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau
dalam hubungan interaksi yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Cara
yang paling sedderhana untuk memahami terjadinya perubahan sosial dan
budaya adalah membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi
dalam masyarakat sebelumnya. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial
a. Teori Sebab – Akibat (Causation Problem)
b. Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial
E. Wujud Peradaban
Peradaban adalah wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia baik
yang bersifat materil berupa benda-benda yang kasat mata dan dapat diraba,
seperti candi borobudur, bangunan gedung atau rumah, mobil, perlatan kerja, dan
sebagainya, maupun yang bersifat non – materiil dalam bentuk nilai, moral,
norma, dan estetika.
Peradaban sebagai wujud kebudayaan yang bersifat non – materiil, seperti
adat sopan santun pergaulan dalam menjalani hidup dan kehidupan ini manusia
senantiasa memegang teguh nilai-nilai yang ada, baik berupa moral, norma, etika,
dan estetika.
F. Tradisi, Modernisasi dan Masyarakat Madani
1. Tradisi
Adat adalah merupakan pencerminan daripada kepribadian sesuatu
bangsa, merupakan satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan
dari abad ke abad. Oleh karena itu, maka tiap bangsa didunia ini memiliki
adat kebiasaan sendiri – sendiri yang satu dengan yang lainnya berbeda satu
sama lain.
Adat istiadat yang hidup serta yang berhubungan dengan tradisi rakyat
yang merupakan adat kebiasaanturun-temurun yang masih dijalankan di
masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara – cara yang telah ada
merupakan cara yang paling baik dan benar, serta hal ini merupakan sumber
yang mengagumkan bagi kekayaan budaya bangsa.
2. Modernisasi
a. Konsep Modernisasi.
Modernisasi dimulai di Italia abad ke – 15 dan tersebar di sebagian
besar ke dunia Barat dalam lima abad berikutnya. Manifesto proses
modernisasi pertama kali terlihat di Inggris dengan meletusnya revolusi
industri pada abad ke – 18, yang mengubah cara produksi tradisional ke
modern.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses tranformasi yang
mengubah bidang ekonomi dan bidang politik.
b. Syarat-syarat Modernisasi.
Modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif agar proses tersebut
tidak mengarah pada angan – angan. Modernisasi dapat terwujud melalui
beberapa syarat, yaitu :
1) Cara berfikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa
maupun masyarakat.
2) Sistem administrasi negara yang baik yang benar – benar
mewujudkan birokrasi.
3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang
terpusat pada suatu atau lembaga tertentu.
4) Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi masa.
5) Tingkat organisasi yang tinggi, disatu pihak disiplin tinggi bagi
pihak lain di pihak pengurangan kepercayaan.
6) Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.
G. Ciri-ciri Modernisasi.
1) Keutuhan materi dan ajang kebutuhan manusia. Kemajuan
teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensasi, dan akulturasi.
2) Modernisasi banyak menberikan kemudahan bagi manusia.
3) Berkat jasanya, hampir senua keinginan manusia terpenuhi.
4) Modernisasi juga memberikan dan melahirkan teori baru.
5) Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika
ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebihan.
6) Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk
bekerja dan menumpuk kekayaan.
3. Masyarakat Madani
Menurut Wirutomo (2002), di Indonesia kata “civil society”
diterjemahkan sebagai masyarakat sipil, masrakat warga, masyarakat madani,
atau masyarakat adab. Apapun bentuk tindakannya yang pasti konsep itu
menyangkut sutu ruang gerak masyarakat yang berada di luar negara. Karena
bidang politik pada masa lalu selalu dikaitkan dengan negara, maka muncul
konsep civil society sebagai arena bagi warga negara yang aktif dalam politik.
Tetapi lebih luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan peradaban
masyarakat, yaitu suatu kualitas kebudayaan masyarakat yang ditandai oleh
supremasi hukum.
H. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman dan Kedamaian sebagai
Makna Hakiki Manusia Beradab
Manusia disamping sebagai makhluk sosial juga makhluk individu, dimana
dalam memenuhi kebutuhan – kebutuhan sendiri tanpa menghiraukan kepentingan
orang lain. Manusia harus ada keseimbangan antara kepentingan pribadi dan
kepentingan umum. Jika tidak maka dapat menimbulkan kekacauan, pertentangan
diantara sesama manusia sehingga keteraturan, ketetraman tidak akan terwujud.
Agar hal tersebut tidak terjadi, maka diperlukan pedoman – pedoman hidup
tentang bagaimana seorang berbuat terhadap orang lain atau bagaimana manusia
harus bertingkah laku dalam masyarakat. Pedoman - pedoman hidup yang
dimaksud seperti aturan–aturan, norma–norma, adat–istiadat, ogeran dan wejanga
atau nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat. Jika manusia telah dapat
menciptakan hal – hal tersebut, maka sesungguhnya manusia telah dapat
memahami arti atau makna hakiki sebagai manusia beradab.

I. Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia


Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan sulit
untuk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk ke
seluruh belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di dunia,
termasuk di dalamnya bangsa Indonesia.
Arus informasi berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan
manusia makin terbuka luas. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh sistem–sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang
makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia.
Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan agar kita mampu membangunan
bangsa agar tetap eksis di tengah – tengah arus modernisasi dan globalisasi yang
semakin kuat, adalah dengan meningkat peran lembaga pendidikan untuk terus
mengali ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi tanpa menghilangkan jati
diri Indonesia melalui pelestarian nilai – nilai dan moral bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai