PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dasar hukum (Dalil rujukan) tentang bank syariah
2. Untuk mengetahui pengertian bank syariah
3. Untuk mengetahui fungsi bank syariah
4. Untuk mengetahui praktek bank syariah
1.4 Ruang Lingkup
Luasnya pembahasan mengenai bank syariah ini serta terbatasnya
kemampuan penulis untuk membahasnya, maka perlu dibuat suatu batasan
masalah. Tujuan untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan tidak
menyimpang. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini mengenai bank syariah.
BAB 2
DASAR HUKUM, DALIL DAN TEORI
Artinya:
2. Ar-rum Ayat 39
Artinya:
Artinya:
2. Fungsi Investor
Dalam penyaluran dana bank syariah berfungsi sebagai investor
(pemilik dana). Penanaman dana yang dilakukan oleh bank syariah harus
dilakukan pada sektor – sektor yang produktif dengan risiko minim dan
tidak melanggar ketentuan syariah. Produk investasi yang sesuai dengan
syariah diantaranya akad jual beli (murabahah, salam, dan istishna), akad
investasi (mudharabah dan musyarakah), akad sewa menyewa (ijarah dan
ijarah muntahiya bittamlik) dan beberapa akad lainnya yang dibolehkan
oleh syariah.
3. Fungsi Sosial
Fungsi ini merupakan sesuatu yang melekat pada bank syariah. Ada
dua instrumen yang digunakan oleh bank syariah dalam menjalankan
fungsi sosialnya, yaitu instrumen zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf)
dan instrumen qardhul hasan. Instrumen Ziswaf berfungsi untuk
menghimpun ziswaf dari masyarakat, pegawai bank, serta bank sendiri
sebagai lembaga milik para investor. Instrumen qardhul hasan berfungsi
menghimpun dana dari penerimaan yang tidak memenuhi kriteria halal
serta dana infak dan sadaqah yang tidak ditentukan peruntukannya secara
spesifik oleh yang memberi.
PRAKTIKUM SYARIAH
a. Prinsip Wadiah
Prinsip Wadi’ah yang diterapkan adalah wadi ah yad dhamanah
yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadi’ah dhamanah berbeda
dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipnya harta
titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sedangkan dalam hal
wadi’ah dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas
keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan
tersebut. Karena wadi’ah yang diterapkan dalam produk giro perbankan
ini juga disifati dengan yad dhamanah, maka implikasi hukumnya sama
dengan qardh, dimana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan
uang, dan bank bertindak sebagai yang dipinjami. Jadi mirip seperti yang
dilakukan Zubair bin Awwam ketika menerima titipan uang di jaman
Rasulullah SAW'.
b. Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau
deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank
sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan bank untuk
melakukan pembiayaan murabahah atau ijarah seperti yang telah
dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk
melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan
berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakannya
untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung
jawab penuh atas kerugian yang terjadi2. Rukun mudharabah terpenuhi
sempurna (ada mudharib - ada pemilik dana, ada usaha yang akan dibagi
hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul). Prinsip mudharabah ini
diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka.
c. Akad Pelengkap
Untuk mempermudah pelaksanaan penghimpunan dana, biasanya
diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan
untuk mencari keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah
pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk mencari
keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta
pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini.
Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-
benar timbul.
1.) Wakalah (Perwakilan)
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah
memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan
pekerjaan jasa tertentu, seperti inkaso dan transfer uang.
Dengan memanjat puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberi Rahmat dan ridho-Nya, sehingga penyusun makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tanpa hambatan apa apun.
Dalam penyusun makalah ini, penyusun telah mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penyusun
menyampaikan terimaksih dan penghargaan kepada segenap pihak yang telah
membantu dalam proses peyusunan makalah ini sampai berakhir seperti sekarang
ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan keritik
dan saran dari pembaca dan dosen pembimbing sangat diharapkan demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan pelajaran dan pendidikan, khususnya bagi penyusun dan juga
pembaca.
Penyusun
WORKSHOP EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH
NIM : B1A316028