Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN REKAM MEDIS

DI PUSKESMAS HARAPAN RAYA KOTA PEKANBARU

Henny Maria Ulfa


STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Hen heny_m@yahoo.com

Abstract

Research the implementation management of Medical records in health centers, in particular the implementation
management of medical records in Health Center Harapan Raya Pekanbaru. The type research used is
Qualitative. the number of informants in this research were 3 people that is officers practice activity management
of medical record. Techniques and methods of data collection using the guidelines observation, interview,
stationery and paper. The result research shows management of medical records has not running with the
maximum, the officers to be sufficient in quantity but not quality, do not have yet a Standards of Medical
Records Management Procedures and job descriptions of medical records.

Key Word : The Implementation Management of Medical Records

Abstrak

Penelitian pelaksanaan pengelolaan rekam medis di Puskesmas, khususnya pelaksanaan pengelolaan rekam
medis di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif, jumlah informan
dalam penelitian ini 3 orang yaitu petugas melaksanakan kegiatan pengelolaan rekam medis. Teknik dan metode
pengumpulan data menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukan
pengelolaan rekam medis belum berjalan dengan maksimal, secara kuantitas petugas sudah mencukupi namun
belum berkualitas, belum memiliki Standar Prosedur Pengelolaan Rekam Medis dan uraian tugas rekam medis.
Kata Kunci : Pengelolaan Rekam Medis di Puskesmas

PENDAHULUAN pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/


kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
Sistem Kesehatan Nasional adalah bentuk dan cara pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang (Trihono, 2005). Faktor penting penunjang pelayanan
memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam puskesmas adalah rekam medis. Rekam medis adalah
satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan keterangan baik yang tertulis maupun terekam
pembangunan kesehatan (Depkes RI, 2009). Tujuan tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik,
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan
yang optimal. Terciptanya masyarakat Indonesia maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat
seperti ini ditandai oleh penduduknya yang hidup (Depkes RI, 2006).
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan Pengelolaan rekam medis di puskemas terdiri dari
kesehatan (Adisasmito, 2010). cara pemberian nomor rekam kesehatan keluarga,
assembling, analisa kelengkapan, penyimpanan dan
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan untuk distribusi. Cara pemberian nomor rekam kesehatan
menunjang tercapainya derajat kesehatan adalah keluarga (RKK) di Puskesmas menggunakan kode
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pusat yang berbeda untuk didalam wilayah kerja maupun
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit diluar wilayah kerja puskesmas dan kemudian

39 39
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

ditambahkan 2 digit nomor ekstra didepan sebagai METODE


kode kepala keluarga, istri maupun anak dan
selanjutnya dimasukan kedalam satu map folder Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian
(Depkes 1992). Untuk kegiatan assembling petugas kualitatif untuk memperoleh informasi dengan
menyusun lembaran formulir sesuai dengan jelas tentang pelaksanaan pengelolaan rekam medis
nomor urut rekam kesehatan keluarga (RKK) di Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru.
dan mengganti map berkas rekam kesehatan Subjek dalam penelitian ini adalah petugas yang
keluarga (RKK) apabila map sudah rusak. Untuk bertanggungjawab dalam pelaksanaan pengelolaan
kegiatan analisa kelengkapan petugas melengkapi rekam medis. Teknik analisa data yang digunakan
formulir apabila pencatatannya tidak lengkap. kualitatif yaitu untuk menganalisis data yang
Untuk kegiatan penyimpanan, petugas menyimpan diperoleh dari metode wawancara, observasi dan hasil
formulir ke dalam map berkas rekam kesehatan penelusuran dokumen melalui cara induktif yaitu
keluarga (RKK) sesuai dengan nomor dan pengambilan kesimpulan umum berdasarkan hasil-
menyimpan kedalam lemari penyimpanan. Untuk hasil observasi yang khusus. Setelah data terkumpul
kegiatan pendistribusian petugas mendistribusikan dengan baik, maka data dianalisis secara deskriptif
berkas rekam kesehatan keluarga (RKK) ke
poliklinik yang dituju oleh pasien. Pendistribusian
berkas rekam kesehatan keluarga (RKK) langsung HASIL
dilakukan oleh petugas yang berwenang (Depkes
RI, 2006). 1. Pengelolaan Rekam Medis
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Berdasarkan pra penelitian penulis di Puskesmas
terhadap beberapa informan, diperoleh
Harapan Raya Kota Pekanbaru diketahui masih
Informasi bahwa pengelolaan rekam medis yang
belum maksimalnya pelaksanaan pengelolaan
sudah terlaksana pada assembling, penyimpanan
rekam medis. Hal ini terlihat ketika petugas
pendistribusian berkas RKK tidak dilakukan
memberikan nomor rekam kesehatan keluarga
oleh petugas sedangkan analisa kelengkapan
(RKK) seperti tidak menggunakan nomor ekstra
belum dilaksana.
untuk menunjukan kepala keluarga, istri maupun
anak dan ditemukannya satu nomor rekam medis
2. SDM pelaksana pengelolaan rekam medis
untuk beberapa kepala keluarga. Seperti nomor
00-00-00 yang diberikan untuk 3 kepala keluarga Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dan tidak menggunakan nomor ekstra. Begitu terhadap beberapa informan, diperoleh Informasi
juga penomoran rekam kesehatan keluarga (RKK) bahwa jumlah petugas rekam medis lima orang,
untuk pasien luar wilayah kerja puskemas. Seperti tidak ada yang latar belakang D 3 rekam medis
nomor 90-03-97 yang digunakan untuk 5 kepala dan belum pernah mengikuti pelatihan tentang
keluarga dan tidak juga menggunakan nomor rekam medis.
ekstra. Pelaksanaan assembling belum maksimal
karena masih ditemukannya formulir rekam 3. SPO pelaksanaan pengelolaan rekam
kesehatan keluarga (RKK) yang tidak disatukan medis di Puskesmas Harapan Raya Kota
didalam map keluarganya dan masih ditemukannya Pekanbaru
map berkas rekam kesehatan keluarga (RKK) Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang rusak. Kegiatan analisa kelengkapan tidak terhadap beberapa informan, diperoleh Informasi
dilaksanakan di Puskesmas Harapan Raya Kota bahwa belum ada spo tentang rekam medis.
Pekanbaru. Untuk kegiatan penyimpanan dari
wawancara awal diketahui bahwa terjadinya 4. Uraian tugas pelaksanaan pengelolaan rekam
salah simpan berkas rekam kesehatan keluarga medis
(RKK) bahkan terkadang berkas rekam kesehatan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
keluarga (RKK) tidak ditemukan. Sedangkan
terhadap beberapa informan, diperoleh Informasi
untuk pendistribusian berkas rekam medis tidak
bahwa belum adanya uraian tugas petugas
dilakukan oleh petugas yang berwenang, tetapi
rekam medis dan rolling setiap tahun. Setiap
dilakukan oleh pasien itu sendiri.
pegawai baru di Puskesmas harus ditempatkan
di pendaftaran sebelum ditempatkan di ruangan.

40
Henny Maria Ulfa. Analisis Pelaksanaan Pengelolaan Rekam ...

PEMBAHASAN belakang pendidikan rekam medis dan belum


pernah mengikuti pelatihan di bidang rekam
1. Pengelolaan Rekam Medis medis.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Pendidikan formal di dalam suatu organisasi
pengelolaan rekam medis yang sudah terlaksana
adalah suatu proses pengembangan kemampuan
yakni cara pemberian nomor, assembling,
ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang
penyimpanan dan distribusi berkas rekam
bersangkutan (Notoatmodjo, 2009). Petugas
kesehatan keluarga. Namun, untuk analisa
rekam medis adalah tenaga kesehatan yang
kelengkapan belum terlaksana. Cara pemberian
mengabdikan dirinya dibidang kesehatan dengan
nomor di Puskesmas Harapan Raya Kota
memiliki latar belakang dan keterampilan
Pekanbaru sudah melaksanakan kode dalam
dibidang rekam medis dengan pendidikan
dan luar wilayah, namun untuk pelaksanaan
minimal D III Rekam Medis.
nomor ekstra sudah tidak dilaksanakan lagi
karena petugas yang bertanggung jawab Kuantitas yaitu menyangkut jumlah sumber
terhadap pelaksanaan rekam medis di rolling daya manusia (penduduk) yang kurang
dan kurangnya pengetahuan petugas terhadap penting kontribusinya dalam pembangunan,
cara pemberian nomor ekstra. dibandingkan dengan aspek kualitas
(Notoatmodjo, 2009)
Menurut Depkes RI (1996) nomor indeks
anggota keluarga menggunakan nomor ekstra, Penulis mengasumsikan bahwa secara kuantitas
berupa tambahan 2 angka didepan 6 angka petugas rekam medis di Puskesmas Harapan
nomor indeks keluarga seperti: 00 untuk kepala Raya Kota Pekanbaru sudah cukup, namun tidak
keluarga, 01 untuk istri pertama, 21 untuk istri ada seorang pun petugas yang memiliki latar
kedua dan seterusnya serta 03 untuk anak, baik belakang pendidikan rekam medis. kemudian
anak kandung, anak tiri dan anak angkat dari belum pernah ada petugas yang mengikuti
istri pertama, kedua dan seterusnya. Analisa pelatihan mengenai rekam medis. Kualitas,
kelengkapan adalah memeriksa kelengkapan yakni menyangkut mutu sumber daya manusia
secara kualitas maupun kuantitas dari berkas tersebut, yang menyangkut kemampuan, baik
rekam kesehatan keluarga (RKK) tersebut kemampuan fisik maupun kemampuan nonfisik
(Depkes RI, 2006). (kecerdasan dan mental).
Penulis mengamsumsikan, pelaksanaan dari 3. Standar Prosedur Operasional (SPO)
pengelolaan rekam medis sudah ada, namun
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
belum semua pengelolaan rekam medis terlaksana
belum adanya SPO mengenai pengelolaan rekam
di Puskesmas harapan raya. Untuk pelaksanaan
medis. Selama ini pelaksanaan pengelolaan
pengelolaan rekam medis yang sudah terlaksana
rekam medis mengikuti standar pelaksanaan
pun pelaksanaannya belum maksimal. Hal
yang sudah ada selama ini tanpa ada standar
ini dikarenakan petugas kurang memahami
lisan ataupun tertulis. Menurut Rahman didalam
pengelolaan rekam medis dan kurangnya
Abdillah (2012:14), SPO adalah pedoman
petugas untuk pelaksanaan rekam medis.
tertulis yang dipergunakan untuk mendorong
Petugas pelaksana yang adapun tidak menetap,
dan menggerakan suatu kelompok untuk
karena mereka merupakan petugas rolling.
mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya
2. Sumber Daya Manusia (SDM) Petugas SPO tentu lebih memudahkan dalam pencapaian
Rekam Medis tujuan organisasi dan tentu tidak akan mengubah
tata laksana pengelolaan rekam medis meskipun
Kuantitas dan kualitas SDM Petugas Rekam
dilaksanakan oleh petugas baru maupun
Medis yakni berjumlah 5 orang dengan latar
mahasiswa magang.
belakang pendidikan adalah 1 orang SMA, 1
orang D III Kesling, 1 orang D III Kebidanan, Dengan tidak adanya standar baku yang
1 orang D III Keperawatan dan 1 orang SKM. ditetapkan, akan mempersulit petugas dalam
Petugas di Puskesmas Harapan Raya Kota pelaksanaan pengelolaan rekam medis, karena
Pekanbaru tidak memiliki petugas yang berlatar petugas akan kebingungan terhadap tata laksana

41
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No.2 Oktober 2015
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)

pengelolaan rekam medis, terutama petugas Adisasmito. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta: Raja
baru dan mahasiswa magang yang ditempatkan Grafindo.
di bagian pendaftaran. Meskipun sistem rolling
Alamsyah. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan.
yang digunakan, pelaksanaan pengelolaan
Yogyakarta: Nuha Medika.
rekam medis yang baik dan benar akan tercipta.
Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan.
4. Uraian Tugas
Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
di Puskesmas Harapan Raya belum ada Budi, S. C. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam
uraian tugas untuk petugas yang bertanggung Medis. Yogyakarta: Quantum Media.
jawab dalam pelaksanaan pengelolaan rekam Departemen Kesehatan RI. 1996. Petunjuk Pengisian
medis. Setiap pegawai baru di Puskesmas Formulir Pencatatan SP2TP. Jakarta: Depkes RI
harus ditempatkan di pendaftaran sebelum
ditempatkan di ruangan. Uraian tugas adalah —————. 2006. Pedoman Penyelenggaraan
daftar kegiatan atau tugas yang harus dilakukan dan Prosedur Rekam Medis RS di Indonesia.
oleh setiap karyawan dalam organisasi, sesuai Jakarta: Depkes RI
dengan jabatan atau pekerjaan karyawan yang
——————. 2009. Sistem Kesehatan Nasional.
bersangkutan (Notoatmodjo, 2009:41).
Jakarta: Depkes RI
Tidak adanya uraian tugas untuk petugas Dharma, S. 2011. Manajemen Kinerja Falsafah Teori
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
pengelolaan rekam medis tentu akan
memperlambat pengelolaan rekam medis dan Fadlullah, M. R. 2006. Hubungan pendidikan
sulit untuk menentukan petugas yang akan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan karyawan PT. Sekawan Pangan Jaya.
pengelolaan rekam medis. Skripsi tidak diterbitkan. Program Strata I
Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas
Widyatama, Bandung.
SIMPULAN
Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
1. Pengelolaan rekam medis meliputi cara Bandung: Rineka Cipta.
pemberian nomor, assembling, penyimpanan
dan distribusi, namun belum terlaksana Huffman. 1999. Health Information Management.
dengan maksimal, Sedangkan untuk analisa Terjemahan Erkadius.
kelengkapan belum terlaksana sama sekali.
2. Sumber Daya Manusia (SDM) secara Kuantitas Manullang, M. 2006. Manajemen Personalia
sudah mencukupi namun secara Kualitas belum Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
mencukupi. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian
3. Belum adanya Standar Prosedur Operasional Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
(SPO) dalam pelaksanaan pengelolaan rekam
medis. —————————. 2007. Kesehatan Masyarakat
4. Belum adanya uraian tugas untuk petugas Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pengelolaan rekam medis di Puskesmas —————————. 2009. Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Harapan Raya Kota Pekanbaru.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA 2002.  Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
Abdillah, R. A. 2012. Efektifitas Kinerja Petugas
Rekam Medis Dalam Memberikan Pelayanan Rustiyanto. 2009. Etika Profesi Perekam Medis &
Pendaftaran Pasien Rawat Inap Di RSIA Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zainab Pekanbaru. KTI tidak diterbitkan. Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis
Program D III PIKES, Pekanbaru. Paradigma Sehat. Jakarta: Sagung Seto.

42

Anda mungkin juga menyukai