Anda di halaman 1dari 1

Layangkan Pedangmu Padaku

Deras hujan tak samarkan suara tangisan disudut ruang rumahku

Rumah yang tak begitu besar semakin mengeraskan isak sendunya

Suara bantingan keras seperti kode ronde akan segera dimulai

Nada-nada tinggi mulai disuarakan oleh penyanyi tunggal

Tepuk tangan riuh digantikan oleh ratapan memohon ampunan

Tersudut aku bersama kedua adik kecilku yang menjadi biru

Pucat dan dingin lebih menakutkan dibandingkan dengan PR yang terlupakan

Bola mata itu menjadi basah ketika suara mengaduh mengetuh dinding hati

Perempuan yang kehilangan separuh hidupnya

Dia hidup bagaikan seorang tawanan, budak, hina

Tak terlihat garis cantik tertutup penuhnya lara

Perempuan yang tersungkur dan laki-laki yang merasa gagah

Lagu mereka akan terus terdengar hinga aku merasa lelah

Dua tunas muda tertidur pulas dipangkuanku

Damai mereka adalah pedang yang menusuk dada kiri

Anda mungkin juga menyukai