Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Maju mundurnya suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya
manusia. Oleh karena itu, untuk meningkatkan sumber daya manusianya perlu
dilakukan peningkatan dalam bidang pendidikan yaitu pengetahuan dan
keterampilan. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui jenjang pendidikan
sedangkan keterampilan hanya diperoleh melalui magang misalnya Praktek Kerja
Lapangan Industri (PKLI). Perguruan tinggi merupakan lembaga yang
bertanggungjawab dalam mendidik anak bangsa menjadi pelaku pembangunan
dimasa mendatang. Namun dengan berbagai keterbatasannya perguruan tinggi hanya
memprioritaskan pada pengetahuan dan sedikit keterampilan dalam proses belajar
mengajar. Untuk mengurangi kesenjangan ini, maka mahasiswa diwajibkan untuk
mengikuti Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI).

Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) adalah mata kuliah wajib bagi
mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Medan. Mata kuliah ini mempunyai bobot 3 SKS. Mata kuliah ini merupakan
sarana untuk penerapan teoritis di bangku perkuliahan dengan kondisi nyata
pekerjaan teknik sipil dilapangan. Mata kuliah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan yang tidak didapat dalam proses belajar mengajar selama
di kampus. Sebagaimana cara mahasiswa untuk dapat memahami teori di bangku
perkuliahan dan dapat pula untuk mengaplikasikan di dunia pekerjaan.

Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) di lapangan


dilakukan selama 2 bulan, jadwal masuk mahasiswa ditentukan oleh mahasiswa, hal
ini dikarenakan untuk menyesuaikan jadwal lain mahasiswa selain di proyek, seperti
kuliah atau bekerja. Selama Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) berlangsung,
mahasiswa diharuskan untuk menyusun laporan secara bertahap dan melakukan
assistensi minimal 6 kali dengan Dosen Pembimbing PKLI.

1
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) dilaksanakan pada
proyek pembangunan Mesjid Agung Medan yang berlokasi di Jl. Pangeran
Diponegoro, Madras Hulu, Medan Polonia, Kota Medan. Pihak yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan pembangunan tersebut adalah PT. PP (Persero) Tbk.
Dalam pelaksanaan PKLI di lapangan, saya beserta tim dibimbing oleh Bapak
Nuriadi selaku Kepala lapangan. Proyek pembangunan Mesjid Agung Medan ini
memiliki struktur yang kompleks. Komponen struktur yang sudah dikerjakan seperti
pondasi, kolom, balok, plat lantai, dan tangga. Komponen lain yang sedang dalam
proses pengerjaan dan yang belum dikerjakan seperti, pasangan bata, waterproofing,
GRC krawangan, cat, instalasi listrik, kubah masjid, plafon, dan pintu. Untuk dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik maka dibutuhkan manajemen yang baik mulai
dari peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan, serta perencanaan
yang matang dan perhitungan yang tepat.

GRC krawangan adalah sebuah produk GRC (glassfiber reinforce cement)


yang memiliki desain dengan bentuk yang berlubang-lubang/repetisi motif yang
sangat beragam, hal ini dikarenakan bahan/material GRC krawangan sangat fleksibel
untuk dibentuk dan dicetak sesuai dengan desain yang diinginkan. GRC krawangan
ini berfungsi sebagai ventilasi udara dan cahaya. Selain itu GRC krawangan juga
untuk menghias suatu bangunan arsitektural dan elemen dekorasi dari sebuah
bangunan dan biasa diaplikasikan sebagai pemanis fasade, dan jendela. Beberapa
motif yang biasa di aplikasikan pada bangunan anara lain, motif zellij morocco,
motif batik krawangan, motif ornamen etnik dayak, krawangan motif modern, dan
motif minimalis.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya perencanaan dan kesesuaian


antara perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sehingga akan
menghasilkan hasil yang sesuai dengan perencanaan. Karena apabila suatu pekerjaan
dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan perencanaan dan ketentuan akan
menyebabkan terjadinya kerusakan pada hasil pekerjaan tersebut. Oleh karena itu,
perlu adanya pelaksanaan yang benar-benar sesuai dengan perencanaan.

2
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis ingin mengetahui bagaimana
TEKNIK PELAKSANAAN PEKERJAAN GRC (GLASSFIBER REINFORCE
CEMENT) KRAWANGAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN MASJID
AGUNG MEDAN DI JALAN PANGERAN DIPONEGORO NO. 26, MEDAN

Dalam laporan ini penulis akan melaporkan mengenai teknik pelaksanaan


pekerjaan GRC krawangan sesuai dengan yang dilihat dan diamati di lapangan
selama melakukan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI).

B. Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakannya PKLI ini adalah agar mahasiswa dapat


mengetahui praktek dari teori-teori yang di dapat selama proses belajar mengajar di
dalam ruangan, terutama mengenai pekerjaan GRC krawangan. Adapun tujuan yang
hendak dicapai dari Praktek Kerja Lapangan Industri ini adalah:

1. Mengetahui struktur organisasi proyek Pembangunan Mesjid Agung Medan


JI. Pangeran Diponegoro, Madras Hulu, Medan Polonia, Kota Medan.
2. Mengetahui peralatan dan bahan yang digunakan pada pekerjaan GRC
krawangan dalam proyek Pembangunan Mesjid Agung Medan JI. Pangeran
Diponegoro, Madras Hulu, Medan Polonia, Kota Medan.
3. Mengetahui tentang pelaksanaan GRC Krawangan pada proyek
Pembangunan Mesjid Agung Medan Jl. Pangeran Diponegoro, Madras Hulu,
Medan Polonia, Kota Medan.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari pemulisan laporan Praktek Kerja Lapangan Industri


(PKLI) yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam


mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan di dalam praktek
kerja dilapangan.
2. Paktek Kerja Lapangan Industri (PKLI) dapat dijadikan sebagai media
promosi pemasaran bagi pemilik proyek.

3
3. Dijadikan masukan bagi pembaca mengenai GRC krawangan pada proyek
Pembangunan Mesjid Agung Medan Jl. Pangeran Diponegoro, Madras Hulu,
Medan Polonia, Kota Medan.

Anda mungkin juga menyukai