Anda di halaman 1dari 4

MEWUJUDKAN PERAWAT BINTANG LIMA ( PELAYANAN PRIMA )

TUGAS ESSAY

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


System Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP)
Dosen pengampu : F.Sri Susilaningsih. MN

Disusun Oleh :
EVA ELMIATI
220120180041

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2019

PERAWAT BINTANG LIMA ( PELAYANAN PRIMA )


Menjadi seorang perawat merupakan suatu pilihan hidup bahkan merupakan suatu cita-cita
bagi sebagian orang. Namun, adapula orang yang menjadi perawat karena suatu keterpaksaan
atau kebetulan, bahkan menjadikan profesi perawat sebagai alternatif terakhir dalam
menentukan pilihan hidupnya. Terlepas dari semua itu, perawat merupakan suatu profesi yang
mulia. Seorang perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat klien tanpa
membeda-bedakan mereka dari segi apapun. Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang
dilakukan oleh seorang perawat, akan sangat berharga bagi nyawa orang lain.

Seorang perawat juga mengemban fungsi dan peran yang sangat penting dalam memberikan
asuhan keperawatan secara holistik kepada klien. Namun, sudahkah kita sebagai perawat
melakukan tugas mulia tersebut dengan baik? Bagaimanakah citra perawat ideal di mata
masyarakat? Perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat kian membuka pengetahuan
masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Hal ini ditandai dengan banyaknya
masyarakat yang mulai menyoroti kinerja tenaga-tenaga kesehatan dan mengkritisi berbagai
aspek yang terdapat dalam pelayanan kesehatan.

Perawat profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang memberikan


pelayanan keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain
sesuai dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002).

Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah kebanyakan orang menjawab ketika
ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal di mata mereka. Mungkin kedengarannya
sangat sederhana. Namun, di balik semua itu, pernyataan tersebut memiliki makna yang besar.
Nah untuk menjadi perawat yang baik , kita harus memberikan pelayanan yang prima.

Dalam mengembangkan budaya pelayanan keperawatan prima kita harus mempunyai :

1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan untuk
menunjang program layanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang
keperawatan yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan
motivasi, membina hubungan dengan tenaga kesehatan lain.
2. Sikap (Attitude)
Sikap adalah perilaku yang harus ditonjolkan perawat ketika menghadapi pasien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata
yang lembut,sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping pasien dan
bersikap sebagai media penberi asuhan. Sikap ini diberikan melalui kejujuran,
kepercayaan dan niat baik. Adapun sikap-sikap dalam pelayanan prima adalah
semangat, memakai cara yang baik, pro-aktif, positif, penuh kesabarab dan tidak
mengada-ada, dan tepat waktu.
3. Penampilan (Appearance)
Penampilan perawat haruslah ditampilkan dengan baik, secara fisik maupun non fisik
yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas. Penampilan merupakan
salah satu hal utama yang diperhatikan pada saat kita berkomunikasi. Kesan pertama
yang timbul pada saat kita berinteraksi adalah berdasarkan penampilan. Penampilan
perawat dapat mempengaruhi persepsi pasien terhadap pelayanan dan asuhan
keperawatan yang diterima.
4. Perhatian (Attention)
Perhatian adalah kepedulian kita yang penuh kepda pasien baik yang berkaitan dengan
kebutuhan pasien maupun pemahaman atas saran dan kritik. Perhatian yang diberikan
oleh perawat akan sangat berguna dalam proses penyembuhan pasien. Karena penyakit
yang diderita oleh pasien bukan hanya penyakit secara fisik tapi dapat juga terjadi
karena adanya ganggan pada kejiwaannya. Oleh karena itu sebagai perawat sikap yang
baik dan perhatian akan mempercepat proses penyembuhan pasien.
5. Tindakan (Action)
Tindakan adalah suatu kegiatan nyata yang kita lakukan dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. Layanan yang baik adalah layanan yang diberikan berlandaskan ilmu
pengetahuan berdasarkan prinsip dari teori keperawatan serta sikap yang sesuai dengan
kompetensi dan kewenangan.Tindakan perawat yang sesuai dengan standar
keperawatan dapat menjamin bahwa asuhan keperawatan yang diberikan juga
berkualitas.
6. Tanggung jawab (Accountability)
Tanggung jawab adalah suatu sikap keberpihakan kepada pasien sebagai wujud
kepedulian perawat untuk menghindarkan dan meminimalkan kerugian serta
ketidakpuasan pasien. Oleh karena itu dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat
dituntut untuk memahami dan berperilaku sesuai dengan etikan keperawatan. Agar
seorang perawat dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat maka perawat harus
memegang teguh nilai-nilai yang mendasari praktik keperawatan itu sendiri., yaitu :
perawat membantu pasien untuk mencapai tingkat kesehatan optimum, perawat
membantu meningkatkan autonomi pasien mengekspresikan kebutuhannya, perawat
mendukung martabat kemanusiaan dan berprilaku sebagai advokat bagi pasien, perawat
menjaga kerahasiaan pasien, beriorentasi pada akuntabilitas perawat, dan perawat
bekera dalam lingkungan yang kompeten, etik, dan aman.

Sugiarto (1999) juga mengungkapkan bahwa dimensi kualitas pelayanan terdiri dari:

1. Responsibility atau tanggung jawab, merupakan tanggung jawab yang mencakup


kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan serta keakuratan dalam
memberikan informasi.
2. Responsiveness atau kepekaan, yaitu kepekaan terhadap kebutuhan pasien yang diiringi
dengan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tersebut.
3. Assurance atau kepastian pelayanan, yaitu bentuk layanan langsung dalam membantu
pasien, yang didukung dengan pengetahuan dan keterampilan.
4. Empati, merupakan kemampuan untuk memahami dan memperhatikan kondisi
psikologis pasien, yang dalam hal ini diperlukan upaya untuk memberikan kenyamanan
kepada pasien. Pelayanan yang baik sangat memperhatikan individu sebagai pribadi
yang unik dan menarik.
Beberapa modal dasar perawat dalam melaksanakan pelayanan prima (Tauchid, 2001):
1. Profesional dalam bidang tugasnya.
2. Mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi.
3. Memegang teguh etika profesi
4. Mempunyai emosi yang stabil
5. Percaya Diri
6. Bersikap wajar
7. Berpenampilan memadai

Anda mungkin juga menyukai