Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Singkat Koperasi Dunia

by Om Makplus , at 21.42 , has 0 komentar

Pada dasarnya koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar solidaritas
tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembang sejak awal sejarah manusia
sampai pada awal Revolusi Industri, yaitu di Eropa pada pertengahan abad ke-18 dan awal abad
ke-19. Lembaga ini sering disebut sebagai Koperasi Historis atau Koperasi Pra-Industri.
Penerapan sistem kapitalis di eropa membuat buruh merasa tertindas dan untuk membebaskan
penderitaan mereka bersepakat untuk membentuk koperasi. Pada awalnya pertumbuhan
koperasi memang tidak dapat dipisahkan dengan gerakan sosialis, hal ini disebabkan kuatnya
pengaruh pemikiran sosialis dalam perkembangan koperasi.
Petama kali koperasi muncul di eropa pada awal abad ke-19, Ada dua alasan yang mendasari
pengaruh sosialisme yang terdapat di eropa itu muncul dengan alasan yang pertama
terdapatnya kesamaan motif antara gerakan koperasi dengan gerakan sosialis dan yang kedua
sebagai suatu bentuk organisasi ekonomi yang berbede dengan bentuk struktur organisasi
ekonomi kapitalis.

Koperasi di negara-negara eropa di antaranya:


- Inggris
- Perancis
- Jerman
- Denmark
- Swedia

A. Inggris
Penderitaan yang dialami oleh kaum buruh di berbagai negara di eropa pada awal abad ke -19
di alami pula oleh para pendiri Koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris, pada tahun 1844.
Pada mulanya Koperasi Rochdale memang hanya bergerak dalam usaha kebutuhan konsumsi.
Tapi kemudian mereka mulai mengembangkan sayapnya dengan melakukan usaha-usaha
produktif. Dengan berpegangan pada asas-asas Rochdale, para pelopor Koperasi Rochdale
mengembangkan toko kecil mereka itu menjadi usaha yang mampu mendirikan pabrik,
menyediakan perumahan bagi para anggotanya, serta menyelenggarakan pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan anggota dan pengurus Koperasi.
Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi
Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya
didirikan oleh para konsumen.
Dalam rangka lebih memperkuat gerakan Koperasi, pada tahun 1862, Koperasi-koperasi
konsumsmi di Inggris menyatukan diri menjadi pusat Koperasi Pembelian dengan nama
The Cooperative Whole-sale Society, disingkat C. W. S. Pada tahun 1945, C. W. S. telah
memiliki sekkitar 200 buah pabrik dan tempat usaha dengan 9.000 pekerja, yang
perputaran modalnya mencapai 55.000.000 poundsterling. Sedangkan pada tahun 1950,
jumlah anggota Koperasi di seluruh wilayah Inggris telah berj umlah lebih dari 11.000.000
orang dari sekitar 50.000.000 orang penduduk Inggris.

B. Perancis
Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan kemiskkinan dan penderitaan
bagi rakyat Perancis. Berkat dorongan pelopor-pelopor mereka seperti Charles Forier, Louis
Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat, para
pengusaha kecil di Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang bergerak dibidang
produksi.
Dewasa ini di Perancis terdapat gabungan Koperasi konsumsi nasional Perancis (Federation
Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah koperasi yang tergabung
sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang di miliki
berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.

C. Jerman
Sekitar tahun 1848, saat inggris dan perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang
pelopor yang bernama F.W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield ia menganjurkan agar kaum
petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan pinjam.
Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan
pedoman kerja sebagai berikut :

Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang


Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.
Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang erat.
Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan
upah.
Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat

Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari
kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang
bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :
1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

D. Denmark
Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh penduduk.
Denmark. Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30
tahun balajar di perguruan tinggi.
Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian yang didistribusikan melalui
Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu sendiri. Selain
itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-koperasi konsumsi ini
kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.

Pelopor-Pelopor Koperasi

A. ROCHDALE
Yang terdiri atas 28 pekerja dipimpin Charls Howard di kota Rochdale dibagian utara Inggris,
pada tanggal 24 oktober 1844 mendirikan usaha pertokoan merupakan milik para konsumen
yang berhasil. Peristiwa ini merupakan lahirnya “Gerakan Koperasi Modern”.
Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative Society, dengan prinsip-prinsip koperasinya yaitu:

Keanggotaan yang bersifat terbuka.


Pengawasan secara demokratis.
Bunga yang terbatas atas modal anggota.
Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.
Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara tunai.
Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.
Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau palsu.
Pendidikan terhadap anggota secara berkesinambungan.
B. SCHULTZE DELITSCH
Herman Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman yang
berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari koperasi-
koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi pengrajin, yang kemudian
diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain.
Selain koperasi kredit, Schulze mendirikan koperasi jenis-jenis lain, antara lain :

Koperasi asuransi untuk resiko sakit dan kematian.


Koperasi pengadaan bahan baku dan sarana produksi serta memasarkan hasil produksi.
Koperasi produksi, yaitu dimana anggota-anggotanya sebagai pemilik dan pekerja pada
koperasi tersebut pada saat yang sama.

C. RAIFFEISSEN
Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman.
Raiffeissen membentuk koperasi-koperasi kredit berdasarkan solidaritas dan tanggungan tidak
terbatas yang dipikul oleh para anggota perkumpulan koperasi tersebut, dan dibimbing
brdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengelola diri sendiri, dan mengawasi diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai