Pancasila sebagai sumber dari segala sumber negara hukum terdapat pada
Pasal 2 UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan, dimana sesuai dengan Tujuan Bangsa Indonesia yang terdapat di
Pembukaan Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
keempat. Pancasila sebagai sumber dari segala hukum sudah mendapatkan
legitimasi secara yuridis melalui TAP MPR Nomor XX/MPRS/1966 tentang
Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan
Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia.
Jika Pancasila dinyatakan sebagai sumber dari segala sumber hukum, maka
seluruh sistem hukum di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Segala
peraturan perundang – undangan yang tidak sesuai dengan Pancasila, akan ditinjau
ulang bahkan dibatalkan demi hukum. Oleh karena itu, untuk dapat memahami
ketepatan suatu peraturan perundang-undangan perlu dipahami dengan mendalami
konsep, prinsip, dan nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga perlu
diselenggarakan law enforcement (pelaksanaan hukum) terhadap segala hukum
yang merupakan penjabaran dari dasar negara Pancasila.
1
A. PENDAHULUAN
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam buku Sutasoma ini, Pancasila selain memiliki arti "Berbatu sendi
yang lima" juga mempunyai arti "Pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila
karma)" yaitu :
2
Menurut sejarah, bahwa kira-kira abad Vll-Xll masehi, bangsa Indonesia
telah mendirikan kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan dan kemudian sekitar abad
Xll-XVl masehi berdiri kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Pada kedua zaman
tersebut bangsa Indonesia telah memenuhi syarat sebagai bangsa yang mempunyai
negara. Baik Sriwijaya maupun Majapahit pada zaman itu telah menjadi bangsa
yang berdaulat, bersatu dan mempunyai wilayah sendiri. Unsur-unsur yang terdapat
pada Pancasila yakni Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan
Keadilan telah dimiliki bangsa Indonesia pada saat itu, namun belum dirumuskan
secara konkrit.
Panitia itu disahkan pada 28 Mei 1945 dan memulai sidangnya pada 29 Mei
1945. Pada sidang pertamanya M. Yamin membawakan sebuah pidato mengenai
"Azas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia". Materi yang diajukan
adalah 5 buah azas atau dasar, yakni :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Pada sidang hari keempat pada 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengucapkan
pidatonya mengenai "Dasar Indonesia Merdeka". Dalam pidatonya itu Ir. Soekarno
mengajukan 5 dasar bagi negara yang akan dibentuk, yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau prikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
3
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
4
Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan pada pembukaan Undang-undang Dasar
1945 yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
1. Secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang
menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
2. Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup
faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain
yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk
memperkembangkan diri.
3. Sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang
positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta
norma yang bertentangan, pasti akan ditolak Pancasila, misalnya Atheisme
dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa
Insonesia yang bertuhan dan beragama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa pancasila disebut sebagai sumber dari segala hukum?
C. METODOLOGI PENELITIAN
D. PEMBAHASAN
Apa itu hukum? Pengertian hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya
terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur tingkah laku manusia. Ada
pula yang menyebutkan hukum merupakan aturan yang tertulis maupun tidak
tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai sanksi jika melanggarnya.
5
Dengan adanya hukum, tingkat kejahatan akan berkurang. Pemegang kekuasaan
tidak dapat berlaku sewenang-wenang karena telah dibatasi oleh hukum. Selain itu
hukum membantu untuk melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara. Maka
dari itu negara harus memiliki sistem hukum yang tepat.
Pancasila dilihat dari teori Hans Kelsen dan Nawiasky diletakkan pada
posisi teratas dalam tata urutan / hierarkis hukum di Indonesia sebagai
Fundamentalnorm atau Groundnorm dalam istilah Hans Kelsen, yang berarti bahwa
segala peraturan hukum dibawahnya harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila,
dalam arti bersumberkan pada Pancasila. Di dalam Tap MPRS No. XX/MPRS
/1966 di tetapkan Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum, Tap MPR
No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan Tata Urutan Perundang-undangan
menetapkan Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum, dan didalam pasal 2
Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang “Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan”, dinyatakan : “Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum.”
Artinya, penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara
adalah sesuai dengan pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi
6
negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara sehingga setiap materi
muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.
E. KONTRIBUSI MAHASISWA
Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena
kelebihan yang dimilikinya, baik kekhasan fungsi, peran dan tanggung-jawab.
Tanggung jawab meliputi tanggung jawab intelektual, sosial, dan moral.
7
negara ini belum mampu untuk melakukannya. Untuk itu mahasiswa sebagai agent
of change diharapkan dapat membuat perubahan terhadap bangsa ini.
F. KESIMPULAN
Di dalam Tap MPRS No. XX/MPRS /1966 di tetapkan Pancasila sebagai
sumber segala sumber hukum, Tap MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber
hukum dan Tata Urutan Perundang-undangan menetapkan Pancasila
sebagai sumber segala sumber hukum, dan didalam pasal 2 Undang-undang
No. 10 Tahun 2004 tentang “Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan”, dinyatakan : “Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum.” Artinya, penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum Negara adalah sesuai dengan pembukaan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menempatkan Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan
negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
8
DAFTAR PUSTAKA