Disusun oleh
SYED ALWI FERRYADA (1114160528)
Istilah ensefalopati biasanya diikuti oleh kata lain yang menunjukkan penyebab dari
kelainan otak tersebut.Beberapa jenis ensefalopati berdasarkan penyebabnya:
B. Etiologi
Penyebab ensefalopati keduanya banyak dan beragam. Beberapa contoh penyebab
ensefalopati meliputi :
a) menular (bakteri, virus, parasit, atau prion).
b) anoxic (kekurangan oksigen ke otak, termasuk penyebab traumatis),
c) beralkohol (toksisitas alkohol).
d) hepatik (misalnya, gagal hati atau kanker hati).
e) uremik (ginjal atau gagal ginjal).
f) Penyakit metabolik (hiper atau hipokalsemia, hipo- atau hipernatremia, atau hipo-
atau hiperglikemia).
g) tumor otak.
h) banyak jenis bahan kimia beracun (merkuri, timbal, atau amonia).
i) perubahan tekanan dalam otak (sering dari perdarahan, tumor, atau abses).
j) gizi buruk (vitamin yang tidak memadai asupan B1 atau penarikan alkohol).
C. Patofisiologi
Ensefalopati terjadi karena adanya suatu kelainan dalam struktur anatomi listrik dan
fungsi kimia yang berubah. Selain itu juga adanya keracunan jaringan otak, racun ini
dapat di produksi dalam tubuh, misalnya dari hati/gagal ginjal, atau mungkin sengaja
(keracunan alcohol/penyalahgunaan narkoba) atau tidak sengaja tertelan (keracunan
karbon monoksida, obat-obatan, zat beracun).
Hal tersebut dapat kita lihat bahwa adanya gangguan mental, hilangnya fungsi kognitif,
ketidakmampuan untuk berkosentrasi, lesu, kesadaran menurun pada pasien dengan
ensefalopati.
Ensefalopati mungkin juga dikarenakan cacat lahir (kelainan genetic yang meyebabkan
struktur otak yang abnormal/aktivitas kimia dengan gejala yang di temukan pada saat
lahir).
Pathway
Ensefalopati
G. Pemeriksaan Penunjang
a) Hitung darah lengkap, untuk mendeteksi adanya infeksi dan kekurangan darah.
b) Kultur kuman dari sampel darah atau cairan tubuh lainnya, untuk mendeteksi adanya
infeksi.
c) Analisis gas darah untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah.
d) Tes kadar racun atau kadar obat dalam darah.
e) Tes zat kimia darah, untuk mengetahui kadar elektrolit, gula,serta zat sisa yang
seharusnya diolah atau dibuang oleh hati dan ginjal.
f) Tes fungsi hati dan ginjal.
g) CT scan atau MRI, untuk mendeteksi kelainan struktur otak.
h) USG Doppler pembuluh darah leher, untuk mendeteksi gangguan aliran darah ke
jaringan otak
i) Elektroensefalografi (EEG), untuk mendeteksi kelainan gelombang listrik otak
.
H. Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan perfusi jaringan serebral b.d proses peradangan, peningkatan TIK
(Tekanan Intra Karnial)
2) Resiko Injuri : Jatuh b.d aktivitas kejang, penurunan kesadaran dan status mental
3) Kerusakan mobilitas fisik b.d kelemahan umum, defisit neurologic
Selain obat-obatan, pasien juga akan disesuaikan jenis makanannya. Prosedur medis
tertentu, hingga operasi juga dapat dibutuhkan, misalnya cuci darah hingga
transplantasi ginjal pada ensefalopati yang penyebabnya gagal ginjal.
b) Penatalaksanaan Keperawatan
Penatalaksanaan/pengobatan ensefalopati bervariasi dengan penyebab utama dari
gejala, akibatnya, tidak semua kasus ensefalopati diperlakukan sama. Perlakuan
terbaik yang dirancang oleh dokter yang merawat setelah diagnosis utama pasien
dibuat. Perawatan yang sangat bervariasi karena penyebab yang sangat berbeda.
Contoh dapat menunjukkan betapa berbedanya “pengobatan ensefalopati” dapat
berubah sesuai dengan penyebabnya:
1. Anoksia jangka pendek (biasanya kurang dari dua menit): terapi oksigen
2. Anoksia jangka panjang: rehabilitasi
3. Toksisitas alkohol jangka pendek: cairan IV atau ada terapi
4. Penyalahgunaan alkohol jangka panjang (sirosis atau gagal hati kronis):
laktulosa oral, diet rendah protein, antibiotic
5. Ensefalopati uremik (karena gagal ginjal): memperbaiki penyebab fisiologis
yang mendasari, dialisis, transplantasi ginjal
6. Diabetic encephalopathy: mengelola glukosa untuk mengobati hipoglikemia,
penghapusan glukosa darah untuk mengobati hiperglikemia
7. Hipo-atau hipertensi ensefalopati: obat untuk meningkatkan (untuk hipotensi)
atau mengurangi (untuk hipertensi) tekanan darah