Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
“Pendidikan merupakan indikator kemajuan suatu bangsa. Suatu
bangsa yang memiliki system pendidikan yang baik tentunya akan
mempunyai sumber daya manusia yang mumpuni untuk membangun
negeri”. Ada Negara besar yang terpuruk karena system pendidikannya
buruk, namun adapula Negara dengan sumber daya terbatas namun
mempunyai system pendidikan yang baik mampu menjadi Negara yang
maju baik dari segi ekonomi maupun teknologi.[1]
“Sistem pendidikan di Belanda sangat berbeda dengan sistem
pendidikan di Asia, Amerika, bahkan di sebagian besar wilayah Eropa.
Adapun beberapa negara yang menerapkan pendidikan yang hampir sama
dengan Belanda adalah Jerman dan Swedia.[2]
Belanda hanyalah sebuah Negara kecil di Eropa bagian barat laut.
Belanda memiliki daerah kira-kira luasnya 42.000 km² (16,216 mil
persegi). Posisi geografisnya dan keadaan tanahnya menyebabkan
perdagangan, perkapalan, pertanian dan peternakan menjadi dasar
perekonomian Belanda sejak lama. Negara belanda terbagi menjadi 12
propinsi. Sebagian besar penduduknya tinggal di tiga propinsi barat
(Belanda Utara, Belanda Selatan dan Utrecht). Negeri Belanda berada
dibawah permukaan laut dan umumnya datar, yang merupakan daerah
delta Sungai Rhine, Sungai Mass, Sungai Schedt batas disebelah utara dan
barat dengan laut utara, di selatan berbatas dengan Belgia dan di timur
berbatas dengan Republik Jerman. Bahasa nasionalnya adalah bahasa
Belanda, tetapi dibagian utara propinsi Friesland dalam interaksi lisan
menggunakan bahasa Frisia.
Walaupun kecil Negara ini bisa menjadi perhatian dunia. Banyak
kelebihan-kelebihan yang dimilikinya seperti pada bidang ekonomi,
budaya, prestasi olahraga dunia, dan yang terkhusus dalam bidang

1
pendidikan. Pendidikan di Belanda sangat ditekankan dan menjadi salah
satu masalah prioritas pemerintah, mulai dari tingkat pendidikan dasar
hingga pendidikan tinggi/universitas. Maka tidak aneh mulai dari system
pendidikan dasar di Belanda hingga pendidikan tinggi/universitas itu
berkualitas.
Dunia sendiri mengakui akan prestasi Belanda didunia pendidikan,
terbukti 11 dari universitas di Belanda masuk ranking 200 universitas
terbaik didunia. Pada tahun 2009 Belanda masuk sebagai negara paling
maju dan sukses dalam sistem pendidikannya versi CIEB. Penelitian juga
menunjukkan bahwa mereka yang pernah studi di universitas atau institusi
pendidikan tinggi Belanda memiliki kinerja yang sangat baik di manapun
mereka berada.[3]

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat
merumuskan dan memberi batasan masalah pada makalah ini sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran umum negara Belanda ?
2. Bagaimana sistem pengelolaan pendidikan kejuruan di Belanda?
3. Bagaimana jenjang pendidikan kejuruan di Belanda?
4. Bagaimana kurikulum yang diterapkan di belanda?
5. Bagaimana peserta didik pendidikan di Belanda?
6. Bagaimana Guru dalam pendidikan di Belanda?
7. Bagaimana biaya pendidikan di belanda?

C. TUJUAN MASALAH
Dari rumusan masalah di atas penulis dapat mengetahui:
1. Gambaran umum negara Belanda.
2. Sistem pengelolaan pendidikan di Belanda.
3. Jenjang pendidikan kejuruan di Belanda.
4. Kurikulum yang diterapkan di belanda.
5. Peserta didik pendidikan di Belanda.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM NEGARA BELANDA

Gambar 1. Peta Kota di Negara Belanda


(Sumber : CEDEFOP 2016 : VET in The Netherlands)

1. Keadaan Geografis Negara belanda


Belanda secara geografis merupakan negara berpermukaan rendah,
dengan kira-kira 20% wilayahnya dan 21% populasinya berada di
bawah permukaan laut, dan 50% tanahnya kurang dari satu meter di
atas permukaan laut. Kenyataan yang unik ini terabadikan dalam
namanya: Nederland (bahasa Belanda) yang artinya "negeri-negeri
berdaratan rendah". Nama ini pun digunakan dengan beberapa variasi
dalam bahasa Eropa lainnya. Sebagian besar daratan yang berada di
bawah permukaan laut adalah hasil campur tangan manusia, ini
disebabkan oleh ekstraksi gambut yang meluas dan kurang terkontrol
selama berabad-abad dan merendahkan permukaan setinggi beberapa

3
meter. Bahkan di wilayah banjir ekstraksi gambut tersebut dilanjutkan
melalui pengerukan.[4]
2. Demografis
Belanda diperkirakan berpenduduk sebanyak 16.785.403 jiwa pada
tanggal 30 April 2013. Belanda merupakan negara berpenduduk
terbanyak ke-10 di Eropa dan terbanyak ke-61 di dunia. Antara tahun
1900 dan 1950, populasi negara ini hampir menjadi dua kali lipat
semula dari 5,1 juta menjadi 10,0 juta jiwa. Dari tahun 1950 sampai
2000, populasinya kemudian bertambah lagi dari 10,0 juta menjadi
15,9 juta jiwa, tetapi laju pertumbuhan penduduk lebih kecil daripada
lima puluh tahun lampau. Laju pertumbuhan taksiran pada tahun 2013
adalah sebesar 0,44%.
3. Bentuk Negara
Belanda telah menjadi monarki konstitusional sejak tahun 1815
dan demokrasi parlementer sejak tahun 1848. Belanda digambarkan
sebagai negara konsosiasional. Politik dan pemerintahan Belanda
disifatkan oleh suatu usaha untuk mencapai kemufakatan yang luas
mengenai urusan-urusan yang penting, dalam komunitas politik
maupun masyarakat secara keseluruhan. Pada tahun 2010, The
Economist menempatkan Belanda sebagai negara paling demokratis
ke-10 di dunia. Raja Belanda adalah kepala negara. Menurut konstitusi
Belanda.
4. Ideologi
Ideologi Belanda mengenal apa yang disebut demokrasi
parlementer. Sedangkan bentuk negaranya adalah monarki
konstitusional. Tweede Kamer atau majelis rendah inilah yang
merupakan jantung demokrasi Belanda, lebih penting perannya dalam
kehidupan politik di Belanda daripada Eerste Kamer atau majelis
tinggi. Koalisi yang mendukung pemerintah ini menyusun perjanjian
pemerintahan namun ini tidak berarti partai koalisi selalu harus
mendukung pemerintah. Belanda mengenal sistem dualisme.. Relatif
stabil. Demokrasi Belanda ini memang menyebabkan negara ini

4
mendapat sistem politik yang relatif stabil, hampir tidak ada perubahan
drastis.[5]

Tabel 1. Gambaran Umum Negara Belanda


Nama Negara Bendera : Koninkrijk der Nederlanden

Kepala Negara Lambang : Ratu (Willem-Alexander)


negara
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri (Mark Rutte)
Bentuk Pemerintahan : Monarki Konstitusional
Ibukota : Amsterdaam (Amsterdam adalah ibu
kota konstitusi; Den Haag adalah ibu
kota pemerintahan)
Pembagian wilayah : Provinsi (12 Provinsi) Groningen,
Friesland/Fryslân, Drenthe, Overijssel,
Flevoland, Gelderland, Utrecht, Noord-
Holland (Holland Utara), Zuid-
Holland (Holland Selatan), Zeeland, Noord-
Brabant (Brabant Utara), Limburg
Kota-kota besar : Amsterdaam, Rotterdaam, Den Haag,
Eidhoven
Luas wilayah : 37.354 Km2
Batas-batas wilayah :  Sebelah utara berbatasan dengan
Laut Utara.
 Sebelah selatan berbatasan dengan
Belgia.
 Sebelah barat berbatasan dengan
Laut Utara.
 Sebelah timur berbatasan dengan
Jerman.
Jumlah Penduduk : 16.586.000 jiwa tahun 2009

Suku Bangsa : Belanda 97%, Indonesia dan Suriname


3%

5
Agama : Katholik 36%, Islam 2%

Bahasa : Belanda (Bahasa Frisia adalah bahasa


resmi Friesland.)
Mata uang : Euro (. Mata uang sebelum tahun 2002
adalah Gulden.)
Lagu Kebangsaan : Wilhelmus rrwiWilhelmus

Pendapatan perkapita : US$ 39.278 (2009)

Sumber : Wikipedia

B. SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN


Sistem pengelolaan pendidikan di Belanda melibatkan berbagai
pihak. Pemerintah, sekolah dan orang tua siswa. Suatu ketentuan pusat
Konstitusi Belanda adalah bahwa semua sekolah, masyarakat dan mandiri,
yang didanai secara sama jika mereka mematuhi peraturan perundang-
undangan. Sistem pendidikan Belanda didasarkan pada statuta (anggaran
dasar/undang-undang) yang kuat dan berfungsi sebagai dasar peraturan-
peraturan yang lebih rinci dalam bidang-bidang tertentu. Peraturan ini
dibuat menurut urutan atau hierarki. Parlemen dapat menentukan bahwa
hasil pembicaraan di dewan pendidikan harus lebih dahulu disampaikan ke
parlemen sebelum peraturan itu dilaksanakan. Peraturan atau undang-
undang itu berkaitan terutama dengan pendanaan dan organisasi
pendidikan.
Bentuk sistem pendidikan Belanda ialah sentralisasi. Tanggung
jawab pemerintah pusat terletak pada hal-hal yang berhubungan dengan
organisasi, pendanaan (termasuk status hukum kepegawaian), inspeksi,
ujian, dan inovasi promosi. Pejabat-pejabat propinsi bertanggung jawab
terutama atas tugas-tugas pengawasan serta mempunyai peran juga dalam
hal pelaksanaan pendidikan. Manajemen dan pengadministrasian diatur
pada tingkat lokal. Pemerintah kota bertanggung jawab atas sekolah-
sekolah negeri dan yayasan atau organisasi yang punya fungsi yang sama
pada sekolah-sekolah swasta. Mereka juga melaksanakan berbagai tugas

6
terhadap semua sekolah seperti pengawasan pelaksanaaan peraturan wajib
belajar.
Mereka juga mendanai biaya-biaya fasilitas baik sekolah negeri
maupun sekolah swasta. Semua sekolah swasta atau negeri didanai oleh
negara selama memenuhi kriteria seperti sekolah harus memiliki minimal
260 siswa, guru berlisensi dan rencana sekolah dengan target pencapaian
disetujui oleh pengawas sekolah yang ditunjuk pemerintah. Mereka juga
dapat menentukan kurikulum dan bahan ajar yang spesifik, meskipun
materi pelajaran harus berada dalam kerangka Departemen.Pada tahun
2006, Kementerian memutuskan untuk memberikan semua dana untuk
sekolah dasar dalam bentuk block grant, sehingga sekolah akan memiliki
otonomi keseluruhan atas pengeluaran. Sistem ini telah di tempat untuk
sekolah menengah sejak tahun 1996.
Sejak tahun 1815 M, Belanda sudah mempunyai sistem pendidikan
yang baik dan berkembang terus. Ijazah pendidikan Belanda sangat
dihargai di dunia internasional. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan
bagi siswa atau mahasiswa asing yang belajar di Belanda.[6]

C. JENJANG PENDIDIKAN KEJURUAN


Secara umum, sistem pendidikan di Belanda dapat dikategorikan
sebagai berikut :[7]
1. Pendidikan Tingkat Dasar dan lanjutan (Primary and Secondary
Education)
2. Pendidikan Tingkat Menengah Kejuruan (Senior Secondary
Vocational Education and Training)
3. Pendidikan Tingkat Tinggi (Higher Education)

Berikut penjelasan mengenai pendidikan kejuruan di belanda.


1. Pendidikan Lanjutan
Dimulai sejak siswa berumur 12 tahun, dan diwajibkan sampai
umur 16 tahun. Beberapa Tingkatan Pendidikan Lanjutan :

7
a. VMBO (Program 4 tahun) (setara SMP) memberikan pendidikan
yang merupakan gabungan dari pendidikan umum dan kejuruan
(Senior Secondary Vocational and Training)
b. HAVO (5 tahun) (setara SMK) dan VWO (6 tahun) (setara SMA)
merupakan pendidikan selektif. Dua jenis pendidikan yang
memberikan akses langsung ke sistem pendidikan tingkat tinggi
(Higher Education)
c. Lulusan VWO Bisa mengakses langsung ke Universitas. Lulusan
HAVO Bisa mengakses langsung ke HBO (Hogeschool /
Universities of Profesional Education). Dua tahun terakhir di
HAVO atau 3 tahun terakhir di VWO merupakan tahun
pengelompokkan untuk memilih bidang pilihan mereka. Dalam
jurusan ini, mereka dapat memilih satu diantara empat jurusan
sebagai berikut :
1) Science and Technology (ilmu Teknologi/Fisika)
2) Science and Health (Ilmu Kesehatan)
3) Economic and Society (Sosial Ekonomi)
4) Culture and Society (Sosial Budaya)
2. Pendidikan Tingkat Menengah Kejuruan (Senior Secondary
Vocational Education and Training)
Memiliki beberapa jurusan, yakni ekonomi, teknik, kesehatan,
perawatan diri, kesejahteraan dan pertanian. Program MBO diberikan
dalam 4 tingkatan (1-4 tahun) dan hanya lulusan dari tingkatan 4 MBO
saja yang bisa memiliki akses ke HBO (Hogeschool).

3. Pendidikan Tingkat Tinggi (Higher Education)


Belanda merupakan Negara non bahasa inggris pertama yang
menawarkan program studi berbahasa inggris. Lebih dari 1000
program studi internasional dalam berbagai bidang ditawarkan oleh
mereka. Kurikulumnya intensif dan memiliki level yang lebih tinggi
dibandingkan Negara lain. Berorientasi pada praktek dan dirancang
untuk memenuhi kebutuhan dan sesuai harapan mahasiswa yang

8
mencari pengetahuan khusus. Program-program studi ini
menggantikan teori dengan praktek di dunia kerja yang sebenarnya
atau situasi simulasi kerja. Bentuk sekolah tingkat tinggi adalah sbb:
a. MBO, sekolah vokasi, di Indonesia setara D3
b. HBO, universitas ilmu terapan. Fokus pada ilmu terapan dan
aplikasi praktis. Tahun terakhir berupa magang dan tesis.
c. WO, universitas riset. Fokus pada bidang akademis dan riset.

D. KURIKULUM
Kebebasan pendidikan yang tercantum dalam undang-undang perlu
adanya standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Sains.
Standar ini mencangkup mata pelajaran yang diwajibkan untuk jenis
sekolah tertentu, dan peraturan-peraturan yang mengikat lainnya mengenai
isi ujian-ujian akhir sekolah. Sedangkan mengenai target pencapaian
pendidikan masih belum ditetapkan bagi semua jenis sekolah.
Kementerian ilmu pendidikan dan Sains dalam hubungan ini berpendapat
bahwa berdasarkan prinsip kebebasan ideologi dan kurikulum, hasil serta
penilaian materi pengajaran seharusnya tidak diatur secara sentral. Dewan
pendidikan (school board) setempat seharusnya bertanggung jawab untuk
hal itu.
Pada tingkat sekolah menengah, staf pengajar menyusun silabus
dan rancangan pelajaran yang juga direview oleh inspektorat. Informasi
yang lengkap dan rinci perlu disiapkan yang mencangkup mata pelajaran,
waktu, pengorganisasian kelompok, dan keterangan bagaimana mengenai
sekolah menghadapi siswa yang hidup dalam masyarakat multicultural.
Sudah ada ketentuan minimal dan maksimal waktu untuk setiap mata
pelajaran dari kementerian pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.

E. PESERTA DIDIK
Sistem pendidikan di belanda terdiri dari dua model peserta didik
yaitu peserta didik formal dan pendidikan orang tua non formal.
1. Pendidikan formal

9
Pendidikan dasar diatur dengan undang-undang tahun 1920, dan
undang-undang tentang taman kanak-kanak ditetapkan tahun 1955.
parlemen menyetujui undang-undang baru tentang Pendidikan Dasar
pada tahun 1981, dan berlaku mulai tahun 1985 dan pada saat inilah
Taman Kanak-kanak dan sekolah Dasar digabungkan menjadi satu
sehingga merupakan satu format pendidikan dasar baru bagi anak-
anak mulai usia 4 tahun sampai 12 tahun. Pendidikan adalah wajib
mulai usia 5 sampai 17 tahun yang ditetapkan dengan undang-undang
Wajib Belajar tahun 1975.[8]
Di Belanda pendidikan khusus tercatat 20 macam, mulai dari
sekolah anak-anak yang mengalami ketidak mampuan belajar sampai
pada anak-anak dengan cacat ganda. Pendidikan khusus ini melayani
anak-anak dari usia 3 tahun yang membutuhkan pertolongan lebih
banyak dari anak-anak biasa, baik yang berada di sekolah dasar
maupun disekolah menengah.
Pendidikan menengah kejuruan tingkat pertama (VBO)
menyelenggarakan pendidikan selama 4 tahun sebagai pendidikan
pravokasional. Program singkat MBO (2-3 tahun) dirancang bagi
tamatan VBO dan MAVO (dengan sertifikat) yang tidak mendapatkan
pendidikan yang cocok di MBO atau pada program pemagangan.
Pelajaran disini memberikan kesempatan latihan kepada anak-anak
usia 16 tahun ke atas untuk jabatan-jabatan atau pekerjaan yunior.
Pada pendidikan ini, kerja praktek, baik di dalam maupun diluar
sekolah, merupakan elemen penting.[9]
Pendidikan tinggi terdiri dari tiga jenis: sekolah tinggi propesional,
universitas, dan universitas terbuka. Sekolah tinggi propesional
(HBO) memberikan pendidikan teori dan praktek untuk pekerjaan
yang menuntut kualifikasi keterampilan yang tinggi. Sekolah ini
menerima lulusan dari berbagai sekolah menengah tingkat atas
(HAVO, VWO, dan MBO). Dalam tahun-tahun 1960-an dan 1970-an,
sekolah tinggi propesional yang diatur dengan undang-undang
Pendidikan Sekolah Menengah, makin dianggap sebagai bentuk

10
pendidikan tinggi. Statusnya seperti itu diakui pada tahun 1986, dan
pada tahun 1992 dengan undang-undang pendidikan.

2. Pendidikan Orang Dewasa


Pendidikan orang dewasa disediakan bagi orang-orang yang
berusia 18 tahun ke atas, dan terdiri dari: pendidikan dasar orang
dewasa, pendidikan menengah orang dewasa khusus kejuruan atau
vokasional, dan pendidikan orang dewasa nonformal. Pendidikan
dasar orang dewasa merupakan rangkaian kegiatan yang
memungkinkan mereka mendapat ilmu dan keterampilan yang
diperlukan yang dapat digunakan untuk keperluan pribadi dan untuk
kepentingan masyarakat. Program khusus juga diadakan untuk
kelompok etnis minoritas yang diajar dalam konteks budaya mereka
masing-masing, misalnya, dengan menggunakan bahasa mereka
sendiri sebagai bahasa pengantar. Tetapi, tujuan utamanya adalah agar
para peserta dapat menggunakan cara mereka sendiri dalam kehidupan
masyarakat Belanda.
Waktu belajar malam atau siang hari tersedia pada MAVO,
HAVO, dan sekolah-sekolah menengah komersial (MEAO). Sekolah-
sekolah ini memberikan diploma, walaupun dalam sistem ini
dimungkinkan bagi peserta untuk mengambil hanya satu mata
pelajaran pada satu priode. Persyaratan minimal untuk masuk di
sekolah-sekolah ini adalah telah menyelesaikan pendidikan wajib
(wajib belajar).

11
BAB III

PENUTUP

12
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Djumransah. “Filsafat Pendidikan”. Malang: Bayumedia, 2006
Hal 32.
[2]
Arifin, H.M. “Ilmu Perbandingan Pendidikan”. Jakarta: Golden
Terayon Press. Cet I,2003. Hal 54.
[3]
(Center on International Education Benchmarking ) yaitu lembaga
yang dikembangkan oleh Pusat Nasional Ekonomi dan Pendidikan
(NCEE).
[4]
http://kumpulanmakalahpraktis.blogspot.com/2013/01/sistem-
pendidikan-di-belanda.html
[5]
Ramon Mohandas, Sistem Pendidikan dan Ujian Nasional di 13
Negara. Jakarta : Kemendiknas, 2010
[6]
Nur, Agustiar Syah. “Perbandingan Sistem Pendidikan 15
Negara”. Jakarta: Lubuk Agung. 2001, Hal 45
[7]
Ramon Mohandas, Sistem Pendidikan dan Ujian Nasional di 13
Negara. Jakarta : Kemendiknas, 2010
[8]
http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/03/sistem-pendidikan-di-
belanda-anak-sebelum-usia-12-tahun-harus-menentukan-masa-
depannya-570448.html
[9]
http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/03/sistem-pendidikan-di-
belanda-anak-sebelum-usia-12-tahun-harus-menentukan-masa-
depannya-570448.html

13

Anda mungkin juga menyukai