Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN

LANDASAN DAN AZAS PENDIDIKAN

Di Susun Oleh:

1. Alvy Aryda
2. Nurul Hidayatullah
3. Siti Aisyah
4. Susmawan
5. Putri Saedatul Husein

Dosen Pengampu :

FERI WAHYUDI,M.Pd.i

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH TANGGAMUS

KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Landasan Dan Asas Pendidikan ini
tepat pada waktunya.Terima kasih pula kami sampaikan kepada bapak Feri Wahyudi,M.Pd.I
selaku dosen mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehngga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah in iadalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
dasar-dasar pendidikan.Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang landasan dan asas pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari,bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan,bahasa,maupun penulisannya.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi
lebih baik lagi dimasa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetauan.

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta
mengindahkan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu.Landasan dan asas tersebut sangat
penting,karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan
masyarakat suatu bangsa tertentu.

Beberapa diantara landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofi,sosiologis,dan


cultural,yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan
pendidikan.Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan itu
menjemput masa depan.Kajian berbagai landasan landasan pendidikan itu akan membentuk
suatu wawasan yang tepat tentang pendidikan.Dengan wawasan dan pendidikan yang
tepat,serta dengan menerapkan asas-asas pendidikan yang tepat pula,akan dapat memberi
peluang yang lebih besar dalam merancang dan menyelenggarakan program pendidikan yang
tepat wawasan.

Makalah ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan,serta
beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya.Landasan pendidikan tersebut adalah
landasan filosofis,sosiologis,cultural,psikologis dan iptek.Sedangkan asas-asas pendidikan
yang akan di kaji adalah asas tut wuri handayani,asas belajar sepanjang hidup,dan asas
kemandirian dalam belajar.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas,rumusan masalah yang dapat diambil adalah:

1. Apakah yang dimaksud landasan pendidikan


2. Apa sajakah landasan pendidikan
3. Apakah yang di maksud asas-asas pendidikan
4. Apa sajakah asas-asas pendidikan

C.TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang diatas dapat di buat tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari landasan pendidikan


2. Untuk mengetahui macam-macam landasan pendidikan
3. Untuk mengetahui pengertian dari asas-asas pendidikan
4. Untuk mengetahui macam-macam asas pendidikan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Landasan Pendidikan

Secara leksikal,landasan berarti tumpuan,dasar atau alas.Karena itu landasan merupakan


tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan.Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat
bersifat material,sebagai contoh:landasan pesawat terbang dan dapat pula bersifat
konseptual,contoh:landasan pendidikan.Landasan yang bersifat konseptual identik dengan
asumsi,adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam,yaitu asumsi aksioma,postulat
dan premis tersembunyi.

Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang,pertama dari sudut praktek
sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan,dan kedua dari sudut studi sehingga kita
kenal istilah studi pendidikan.

Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam
membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan.Kegiatan
bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan makro maupun
mikro,dan dapat berupa kegiatan pendidikan bimbingan,pengajaran dan atau latihan.Studi
pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami
pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas,dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-


asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau
studi pendidikan.

B.Macam-Macam Landasan Pendidikan

1.Landasan Filosofis

Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan,yang berusaha menelaah masalah masalah pokok seperti apakah pendidikan
itu,mengapa pendidikan itu diperlukan,apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan
sebagainya.

Landasan filosofis bersumber dari pandangan dalam filsafat pendidikan,menyangkut


keyakinan terhadap hakekat manusia,keyakinan tentang sumber nilai,hakikat pengetahuan
dan kehidupan yang lebih baik di jalankan.Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan
bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dan ketetapan MPR RI
No.11/MPR/1978 tentang P4 menjelaskan pula bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia,kepribadian bangsa Indonesia,Pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar Negara
Indonesia.

2
Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan filsafat atau falsafah.kata
filsafat(philosophy)bersumber dari bahasa yunani,philein berarti mencintai dan shopos atau
sophis berarti hikmah,arif atau bijaksana.Filsafat menelaah sesuatu secara
radikal,menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai
kehidupan dan dunia.Konsepsi-konsepsi silosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya
pada umumnya bersumber dari dua factor,yaitu:

1. Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan

2. Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran

Filsafat berada diantara keduanya,kawasannya seluas religi,namun lebih dekat dengan ilmu
pengetahuan karena filsafat timbul dari keraguan dan karena mengandalkan akal
manusia(Redja Mudyahardjo,et.al.,1992:126-134).

Tinjauan filosofis tentang sesuatu,termasuk pendidikan,berpikir bebas serta merentang


pikiran sampai sejauh-jauhnya tentang sesuatu itu.Penggunaan istilah filsafat dapat dalam dua
pendekatan,yakni:

1. Filsafat sebagai kelanjutan dari berpikir ilmiah,yang dapat dilakukan oleh setiap orang
serta sangat bermanfaat dalam memberi makna kepada ilmu pengetahuannya itu.
2. Filsafat sebagai kajian khusus yang formal,yang mencakup
logika,epistemology,etika,estetika,metafisika,serta social dan politik.

Peranan filsafat dalam bidang pendidikan tersebut berkaitan dengan hasil kajian antara lain
tentang:

 Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di dunia ini,seperti yang


disimpulkan sebagai zoon politicon,homo sapiens,animal educandum dsb.
 Masyarakat dan kebudayaannya.
 Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak menghadapi tantangan.
 Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan,utamanya filsafat
pendidikan.

Beberapa aliran filsafat yaitu sebagai berikut:

1. Naturalisme
2. Idealisme
3. Pragmatisme

Naturalisme merupakan aliran filsafat yang menganggap segala kenyataan yang bisa di
tangkap oleh panca indera sebagai kebenaran yang sebenarnya.Sedangkan idealisme
menegaskan bahwa hakikat kenyataan adalah ide sebagai gagasan kejiwaan.Ide sebagai
gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran atau nilai sejati yang absolute dan abadi.

3
Pragmatisme merupakan aliran filsafat yang mengemukakan bahwa segala sesuatu harus
dinilai dari segi nilai kegunaan praktis dengan kata lain,paham ini menyatakan yang
berfaedah itu harus benar,atau ukuran kebenaran didasarkan pada kemanfaatan dari sesuatu
itu harus benar.Salah seorang tokoh pragmatisme,mengemukakan bahwa penerapan konsep
pragmatisme secara eksperimental melalui lima tahap:

1. Situasi tentu (indeterminate situation),yakni timbulnya situasi ketegangan didalam


pengalaman yang perlu di jabarkan secara spesifik.
2. Diagnosi,yakni mempertajam masalah termasuk perkiraan factor penyebabnya.
3. Hipotesis,yakni penemuan gagasan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah.
4. Pengujian hipotesis,yakni pelaksaan berbagai hipotesis dan membandingkan hasilnya
serta implikasinya masing-masing jika di praktekkan.
5. Evaluasi,yakni mempertimbangkan hasilnya setelah hipotesis terbaik dilaksanakan.

Bagi pragmatisme pendidikan adalah suatu proses eksperimental dan metode mengajar yang
penting adalah metode pemecahan masalah.Pengaruh aliran paragtisme tersebut bahkan
terwujud dalam gerakan pendidikan progresif atau progresivisme sebagai bagian dari suatu
gerakan reformasi sosio politik pada akhir abad XIX dan awal abad XX di Amerika
Serikat.Progresivisme menentang pendidikan tradisionalis serta mengembangkan teori
pendidikan dengan prinsip-prinsip antara lain:

 Anak harus bebas agar dapat berkembang wajar.


 Menumbuhkan minat melalui pengalaman langsung untuk merangsang belajar.
 Guru harus menjadi peneliti dan pembimbing kegiatan belajar
 Harus ada kerjasama sekolah dan rumah
 Sekolah progresif harus merupakan suatu laboratorium untuk melakukan
eksperimentasi.

Selanjutnya perlu dikemukakan secara ringkas empat mazhab filsafat pendidikan yang besar
pengaruhnya dalam pemikiran dan penyelenggaraan pendidikan.Keempat mazhab filsafat
pendidikan itu adalah:

1. Esensialisme

Esensialisme merupakan mazhab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealisme dan
realisme secara eklektis.Esensialisme tersebut menitikberatkan penerapan prinsip idealisme
atau realisme dengan tidak meleburkan prinsip-prinsipnya.Menurut mazhab
esensialisme,yang termasuk the liberalarts,yaitu:

1. Penguasaan bahasa termasuk rerorika


2. Gramatika
3. Kesusateraan
4. Filsafat

4
5. Ilmu kealaman
6. Matematika
7. Sejarah
8. Seni keindahan (fine arts)

2. Perenialisme

Ada persamaan antara perenialisme dan esensialisme yakni,keduanya membela kurikulum


tradisional yang berpusat pada mata pelajaran yang pokok-pokok (subject
centered).Perbedaannya ialah perenialisme menekankan keabadian teori kehikmatan,yaitu:

 Pengetahuan yang benar (truth)


 Keindahan (beauty)
 Kecintaan kepada kebaikan (goodness)

Dinamakan perenialisme karena kurikulumnya berisi materi yang konstan atau


perennial.Prinsip pendidikan antara lain:

a) Konsep pendidikan itu bersifat abadi,karena hakikat manusia tak pernah berubah.
b) Inti pendidikan haruslah mengembangkan kekhususan makhluk manusia yang
unik,yaitu kemampuan berfikir.
c) Tujuan belajar ialah mengenal kebenaran abadi dan universal.
d) Pendidikan merupakan persiapan bagi kehidupan sebenarnya
e) Kebenaran abadi itu di ajarkan melalui pelajaran-pelajaran dasar (basic subject)

3. Pragmatisme dan progresivisme

Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan
praktis.Dibidang pendidikan aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan
tradisional.

Progresivisme yaitu perubahan untuk maju.Progresivisme atau gerakan pendidikan progresif


mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip.

4. Rekonstruksionisme

Rekonstruksionalisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progresif dalam
pendidikan.Individu tidak hanya belajar tentang pengalaman-pengalaman kemasyarakatan
masa kini di sekolah,tapi haruslah memelopori masyarakat kea rah masyarakat baru yang di
inginkan.Dan dalam pengertian lain,rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan
yang menempatkan sekolah atau lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

5
2.Landasan Sosiologis

a. Pengertian Tentang Landasan Sosiologi

Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola
interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Dimana suatu proses interaksi antar dua
individu,bahkan dua generasi dan memungkinkan generasi muda untuk mengembangkan
diri,Sehingga melahirkan cabang-cabang sosiologi antara lain sosiologi pendidikan dan ruang
lingkup yang di pelajari,antara lain:

1. Hubungan pendidikan dengan aspek masyarakat lain,yang mempelajari:


a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
b. Hubungan system pendidikan dan proses control social dengan system
kekuasaan lain
c. Fungsi pendidikan dalam memelihara dan mendorong proses social dan
perubahan kebudayaan
d. Hubungan antar kelas social
e. Fungsional pendidikan formal yang mencakup hubungan dengan
ras,kebudayaan dan kelompok-kelompok dalam masyarakat
2. Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi:
a. Sifat kebudayaan dalam sekolah yang khusus dan berbeda dengan kebudayaan
di luar sekolah
b. Pola interaksi dan struktur masyarakat sekolah
c. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya,yang mempelajari:
 Peranan social guru
 Sifat kepribadian guru
 Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laku siswa
 Fungsi social sekolah pada sosialisasi anak-anak
d. Sekolah dalam komunitas,mempelajari pola interaksi antara sekolah dalam
komunitasnya yang meliputi:
 Pelukisan komunitas sekolah seperti tampaknya dalam organisasi
sekolah
 Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak pada kaum social
tak terpelajar
 Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi pendidikannya
 Factor-faktor demografi dan ekologi dalam organisasi sekolah

b.Masyarakat Indonesia Sebagai Landasan Sosiologi System Pendidikan Nasional


(Sisdiknas)

Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi system


pendidikan nasional.Hal ini tersebut sangatlah wajar mengingat kebutuhan akan pendidikan
semakin meningkat dan kompleks.

6
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikanpendidikan dengan
perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan keBhineka tunggal
ika-an,bai melalui kegiatan jalur sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.Masyarakat
sebagai kesatuan hidup memiliki ciri antara lain:

a. Adanya interaksi antar warga warganya


b. Pola tingkah laku yang di atur adat istiadat,hukum dan norma yang berlaku
c. Adanya rasa identitas yang mengikat pada warganya

3.Landasan Kultural

Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungantimbal balik,sehingga kebudayaan


dapat dilestarikan atau di kembangkan dengan jalan mewariskan kebudayaan dari generasi ke
generasi penerus dengan jalan pendidikan,baik secara informal maupun formal.

a. Pengertian tentang landasan kultural

Kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu
terkait dengan pendidikan,dan dalam belajar arti luas dapat berwujud:

 Ideal seperti ide,gagasan,nilai dan sebagainya


 Kegiatan yang berpola dari manusia dalam masyarakat
 Fisik yakni benda hasil karya manusia

b. Kebudayaan nasional sebagai landasan system pendidikan nasional

Seperti yang dikemukakan sisdiknas,yaitu pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia,dimana kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dan akan kaya
kebudayaannya itu.kebudayaan nasional haruslah di pandang dalam latar perkembangan
yang dinamis,seiring dengan semakin kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
sesuai dengan asas bhinekka tunggal ika.

4.Landasan Psikologis

Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia,sehingga landasan psikologis


merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pndidikan.Pada umumnya
landasan psikologis dari pendidikan tersebut terutama tertuju pada pemahaman
manusia,khususnya tentang proses perkembangan dan proses belajar.

a. Pengertian landasan psikologis

Pemahaman peserta didik utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan,merupakan faktor
keberhasilan untuk pendidikan.Dalam maksud itu,psikologi menyediakan sejumlah informasi
atau kebutuhan tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang
berkaitan dengan aspek pribadi.

7
Seperti dikemukakan teori A.Mashlow kategori kebutuhan menjadi enam kategori,meliputi:

1. Kebutuhan fisiologis:kebutuhan mempertahankan hidup (makan,tidur,istirahat dan


sebagainya)
2. Kebutuhan rasa aman:kebutuhan terus menerus merasa aman dan bebas dari ketakutan
3. Kebutuhan akan cinta dan pengakuan:kebutuhan rasa kasih sayang dalam kelompok
4. Kebutuhan akan alkuturasi diri:kebutuhan akan potensi-potensi yang dimiliki
5. Kebutuhan untuk mengetahui dan di pahami:kebutuhan akan berkaitan dengan
penguasaan iptek.

b. Perkembngan peserta didik sebagai landasan psikologis

Perkembangan manusia berlangsung sejak konsepsi (pertemuan ovum dan sperma)samapai


saat kematian,sebagai perubahan maju (progresif)ataupun kadang-kadang kemunduran
(regresif).Salah satu aspek dari pengembangan manusia seutuhnya adalah yang berkaitan
dengan perkembangan kepribdian,utamanya agar dapat di wujudkan kepribadian yang
mantap dan mandiri.Meskipun terdapat variasi pendapat,namun dapat di kemukakan
beberapa prinsip umum kepribadian.Disebut sebagai prinsip-prinsip umum karena:

 Prinsip tersebut yang dikemukakan dengan variasi tertentu dalam berbagai teori
kepribadian.
 Terjadi tingkah laku yang konsisten dalam menghadapi lingkungan.

5.Landasan Ilmiah Dan Tekhnologis

Seperti yang kita ketahui,iptek menjadi bagian utama dalam isi pengajaran;dengan
kata lain,pendidikan sangat berperan penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek.

a. Pengertian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

Terdapat beberapa istilah yang perlu di kaji agar jelas makna dan kedudukan masing-masing
yakni pengetahuan,ilmu pengetahuan,teknologi.Pengetahuan(knowledge)adalah segala
sesuatu yang di peroleh melalui berbagai cara penginderaan terhadap fakta,penalaran
(rasio),intuisi dan wahyu.

b. Perkembangan iptek sebagai landasan ilmiah

Iptek merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai khidupan yang lebih
baik,yang telah di mulai pada permulaan kehidupan manusia.Bukti historis menunjukkan
bahwa usaha mula bidang keilmuwan yang tercatat adalah oleh orang mesir purba,dimana
banjir tahunan sungai nil menyebabka berkembangnya system alamac,geometri dan kegiatan
survey.

8
C.Pengertian Asas Pendidikan

Asas –asas pendidikan merupakan suatu kebenaran menjadi dasar atau tumpuan
berfikir,baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.Salah satu dasar utama
pendidikan adalah bahwa manusia itu dapat didikan dan dapat mendidik diri sendiri.Diantara
asas-asas tersebut adalah Asas tut wuri handayani asas belajar sepanjang hidup dan asas
kemandirian dalam belajar.

 Macam- Macam Asas Pendidikan

1. Asas Tut Wuri Handayani

Sebagai asas pertama,Tut Wuri Handayani merupakan inti dari system Among
perguruan.Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara ini kemudian dikembangkan
oleh Drs.R.M.P.Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi ,yaitu Ing Ngarsa
Sung Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa.

Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu

 Ing Ngarsa Sung Tulada(jika didepan menjadi contoh).


 Ing Madya Mangun Karsa (jika di tengah- tengah memberi dukungan dan
membangkitkan semangat).
 Tut Wuri Handayani (jika dibelakang memberi dorongan /mengikuti dengan
awas).

2. Asas Belajar Sepanjang Hayat

Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup (life long education).Kurikulum yang dapat merancang
dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertical dan
horizontal.

1. Dimensi vertical dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan


antar ingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa
depan.
2. Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yaitu keterkaitan antara
pengalamanbelajardi sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

9
3. Asas Kemandirian Dalam Belajar

Baik asas tut uri handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung erat
kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar.Asas tut wuri handayani pada prinsipnya
bertolak dari asumsi kemampuan Siswa untuk mandiri,termasuk mandiri dalam belajar.

Selanjutnya, asas belajar sepanjang hayat nhanya dapat diwujudkan apabila


didasarkan pada asumsi bahwa peserta didik mau dan mampu mandiri dalam belajar,karena
adalah tidak mungkin seseorang belajar sepanjang hayatnya apabila selalu tergantung dari
bantuan guru ataupun orang lain.

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan mampu menempatkan guru dalam
peran utama sebagai fasilitator dan motivator,di samping peran-peran lain yakni
informatory,organisator,dsb.Sebagai fasilitator guru diharapkan meyediakan dan mengatur
berbagai sumber pelajaran sedemikian sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi
dengan sumber-sumber tersebut.Sedangkan sebagai motivator,guru mengupayakan timbulnya
prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar itu.

10
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia dan hasilnya tidak segera


tampak.Diperlukan satu generasi untuk melihat suatu akhir dari pendidikan itu.Oleh karena
itu,apabila terjadi suatu kekeliruanyang berakibat kegagalan,pada umumnya sudah terlambat
untuk memperbaikinya.Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu dirancang dan di
laksanakan secermat mungkin dengan memperhatikan sejumlah landasan dan asas
pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abu Hanifah,1950.Rintisan Filsafat,Filsafat Barat Ditilik Dengan Jawa Timur,Jilid I

Jakarta:Balai Pustaka

Conny Seniawan,Et.Al.1951.Pendekatan Keterampilan Proses,Bagaimana Mengaktifkan


Siawa Dalam Belajar,Jakarta :Gramaedia.

Prof.Dr.Umar Tirtarahardja,Dkk.2005.Pengantar Pendidikan.Jakarta:PT Asdi


Mahasatya

12

Anda mungkin juga menyukai