Di Susun Oleh:
1. Alvy Aryda
2. Nurul Hidayatullah
3. Siti Aisyah
4. Susmawan
5. Putri Saedatul Husein
Dosen Pengampu :
FERI WAHYUDI,M.Pd.i
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Landasan Dan Asas Pendidikan ini
tepat pada waktunya.Terima kasih pula kami sampaikan kepada bapak Feri Wahyudi,M.Pd.I
selaku dosen mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehngga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah in iadalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
dasar-dasar pendidikan.Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang landasan dan asas pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari,bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan,bahasa,maupun penulisannya.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi
lebih baik lagi dimasa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetauan.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II : PEMBAHASAN
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta
mengindahkan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu.Landasan dan asas tersebut sangat
penting,karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan
masyarakat suatu bangsa tertentu.
Makalah ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan,serta
beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya.Landasan pendidikan tersebut adalah
landasan filosofis,sosiologis,cultural,psikologis dan iptek.Sedangkan asas-asas pendidikan
yang akan di kaji adalah asas tut wuri handayani,asas belajar sepanjang hidup,dan asas
kemandirian dalam belajar.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di buat tujuan penulisan sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang,pertama dari sudut praktek
sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan,dan kedua dari sudut studi sehingga kita
kenal istilah studi pendidikan.
Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam
membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan.Kegiatan
bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan makro maupun
mikro,dan dapat berupa kegiatan pendidikan bimbingan,pengajaran dan atau latihan.Studi
pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami
pendidikan.
1.Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat
pendidikan,yang berusaha menelaah masalah masalah pokok seperti apakah pendidikan
itu,mengapa pendidikan itu diperlukan,apa yang seharusnya menjadi tujuannya dan
sebagainya.
2
Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan filsafat atau falsafah.kata
filsafat(philosophy)bersumber dari bahasa yunani,philein berarti mencintai dan shopos atau
sophis berarti hikmah,arif atau bijaksana.Filsafat menelaah sesuatu secara
radikal,menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-konsepsi mengenai
kehidupan dan dunia.Konsepsi-konsepsi silosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya
pada umumnya bersumber dari dua factor,yaitu:
Filsafat berada diantara keduanya,kawasannya seluas religi,namun lebih dekat dengan ilmu
pengetahuan karena filsafat timbul dari keraguan dan karena mengandalkan akal
manusia(Redja Mudyahardjo,et.al.,1992:126-134).
1. Filsafat sebagai kelanjutan dari berpikir ilmiah,yang dapat dilakukan oleh setiap orang
serta sangat bermanfaat dalam memberi makna kepada ilmu pengetahuannya itu.
2. Filsafat sebagai kajian khusus yang formal,yang mencakup
logika,epistemology,etika,estetika,metafisika,serta social dan politik.
Peranan filsafat dalam bidang pendidikan tersebut berkaitan dengan hasil kajian antara lain
tentang:
1. Naturalisme
2. Idealisme
3. Pragmatisme
Naturalisme merupakan aliran filsafat yang menganggap segala kenyataan yang bisa di
tangkap oleh panca indera sebagai kebenaran yang sebenarnya.Sedangkan idealisme
menegaskan bahwa hakikat kenyataan adalah ide sebagai gagasan kejiwaan.Ide sebagai
gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran atau nilai sejati yang absolute dan abadi.
3
Pragmatisme merupakan aliran filsafat yang mengemukakan bahwa segala sesuatu harus
dinilai dari segi nilai kegunaan praktis dengan kata lain,paham ini menyatakan yang
berfaedah itu harus benar,atau ukuran kebenaran didasarkan pada kemanfaatan dari sesuatu
itu harus benar.Salah seorang tokoh pragmatisme,mengemukakan bahwa penerapan konsep
pragmatisme secara eksperimental melalui lima tahap:
Bagi pragmatisme pendidikan adalah suatu proses eksperimental dan metode mengajar yang
penting adalah metode pemecahan masalah.Pengaruh aliran paragtisme tersebut bahkan
terwujud dalam gerakan pendidikan progresif atau progresivisme sebagai bagian dari suatu
gerakan reformasi sosio politik pada akhir abad XIX dan awal abad XX di Amerika
Serikat.Progresivisme menentang pendidikan tradisionalis serta mengembangkan teori
pendidikan dengan prinsip-prinsip antara lain:
Selanjutnya perlu dikemukakan secara ringkas empat mazhab filsafat pendidikan yang besar
pengaruhnya dalam pemikiran dan penyelenggaraan pendidikan.Keempat mazhab filsafat
pendidikan itu adalah:
1. Esensialisme
Esensialisme merupakan mazhab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealisme dan
realisme secara eklektis.Esensialisme tersebut menitikberatkan penerapan prinsip idealisme
atau realisme dengan tidak meleburkan prinsip-prinsipnya.Menurut mazhab
esensialisme,yang termasuk the liberalarts,yaitu:
4
5. Ilmu kealaman
6. Matematika
7. Sejarah
8. Seni keindahan (fine arts)
2. Perenialisme
a) Konsep pendidikan itu bersifat abadi,karena hakikat manusia tak pernah berubah.
b) Inti pendidikan haruslah mengembangkan kekhususan makhluk manusia yang
unik,yaitu kemampuan berfikir.
c) Tujuan belajar ialah mengenal kebenaran abadi dan universal.
d) Pendidikan merupakan persiapan bagi kehidupan sebenarnya
e) Kebenaran abadi itu di ajarkan melalui pelajaran-pelajaran dasar (basic subject)
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan
praktis.Dibidang pendidikan aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan
tradisional.
4. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionalisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progresif dalam
pendidikan.Individu tidak hanya belajar tentang pengalaman-pengalaman kemasyarakatan
masa kini di sekolah,tapi haruslah memelopori masyarakat kea rah masyarakat baru yang di
inginkan.Dan dalam pengertian lain,rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan
yang menempatkan sekolah atau lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.
5
2.Landasan Sosiologis
Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola
interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Dimana suatu proses interaksi antar dua
individu,bahkan dua generasi dan memungkinkan generasi muda untuk mengembangkan
diri,Sehingga melahirkan cabang-cabang sosiologi antara lain sosiologi pendidikan dan ruang
lingkup yang di pelajari,antara lain:
6
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikanpendidikan dengan
perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan keBhineka tunggal
ika-an,bai melalui kegiatan jalur sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.Masyarakat
sebagai kesatuan hidup memiliki ciri antara lain:
3.Landasan Kultural
Kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu
terkait dengan pendidikan,dan dalam belajar arti luas dapat berwujud:
Seperti yang dikemukakan sisdiknas,yaitu pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia,dimana kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk dan akan kaya
kebudayaannya itu.kebudayaan nasional haruslah di pandang dalam latar perkembangan
yang dinamis,seiring dengan semakin kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
sesuai dengan asas bhinekka tunggal ika.
4.Landasan Psikologis
Pemahaman peserta didik utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan,merupakan faktor
keberhasilan untuk pendidikan.Dalam maksud itu,psikologi menyediakan sejumlah informasi
atau kebutuhan tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang
berkaitan dengan aspek pribadi.
7
Seperti dikemukakan teori A.Mashlow kategori kebutuhan menjadi enam kategori,meliputi:
Prinsip tersebut yang dikemukakan dengan variasi tertentu dalam berbagai teori
kepribadian.
Terjadi tingkah laku yang konsisten dalam menghadapi lingkungan.
Seperti yang kita ketahui,iptek menjadi bagian utama dalam isi pengajaran;dengan
kata lain,pendidikan sangat berperan penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek.
Terdapat beberapa istilah yang perlu di kaji agar jelas makna dan kedudukan masing-masing
yakni pengetahuan,ilmu pengetahuan,teknologi.Pengetahuan(knowledge)adalah segala
sesuatu yang di peroleh melalui berbagai cara penginderaan terhadap fakta,penalaran
(rasio),intuisi dan wahyu.
Iptek merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai khidupan yang lebih
baik,yang telah di mulai pada permulaan kehidupan manusia.Bukti historis menunjukkan
bahwa usaha mula bidang keilmuwan yang tercatat adalah oleh orang mesir purba,dimana
banjir tahunan sungai nil menyebabka berkembangnya system alamac,geometri dan kegiatan
survey.
8
C.Pengertian Asas Pendidikan
Asas –asas pendidikan merupakan suatu kebenaran menjadi dasar atau tumpuan
berfikir,baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.Salah satu dasar utama
pendidikan adalah bahwa manusia itu dapat didikan dan dapat mendidik diri sendiri.Diantara
asas-asas tersebut adalah Asas tut wuri handayani asas belajar sepanjang hidup dan asas
kemandirian dalam belajar.
Sebagai asas pertama,Tut Wuri Handayani merupakan inti dari system Among
perguruan.Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara ini kemudian dikembangkan
oleh Drs.R.M.P.Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi ,yaitu Ing Ngarsa
Sung Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Karsa.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup (life long education).Kurikulum yang dapat merancang
dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertical dan
horizontal.
9
3. Asas Kemandirian Dalam Belajar
Baik asas tut uri handayani maupun belajar sepanjang hayat secara langsung erat
kaitannya dengan asas kemandirian dalam belajar.Asas tut wuri handayani pada prinsipnya
bertolak dari asumsi kemampuan Siswa untuk mandiri,termasuk mandiri dalam belajar.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan mampu menempatkan guru dalam
peran utama sebagai fasilitator dan motivator,di samping peran-peran lain yakni
informatory,organisator,dsb.Sebagai fasilitator guru diharapkan meyediakan dan mengatur
berbagai sumber pelajaran sedemikian sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi
dengan sumber-sumber tersebut.Sedangkan sebagai motivator,guru mengupayakan timbulnya
prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar itu.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:Balai Pustaka
12