Pengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea.
Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke
sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.
2. Ciri-Ciri Paragraf
Berdasarkan pengertian paragraf tersebut, kita dapat mengenal ciri-ciri paragraf. Tarigan dalam
Mudlofar (2002: 95) menyatakan beberapa ciri paragraf, yaitu:
3. Macam-macam Paragraf
a. Berdasarkan sifat dan tujuannya paragraf dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Paragraf pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berperan sebagai pengatur untuk sampai kepada
masalah yang akan diuraikan
2) Paragraf penghubung
Paragraf penghubung ialah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan penutup
yang berisi uraian masalah yang dibahas.
3) Paragraf penutup
Paragraf penutup ialah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian
karangan.
2) Paragraf Induksi
Paragraf induksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhira paragraf
Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ialah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Paragraf eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi
atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan
grafik, gambar atau statistik.
Paragraf argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini
tersebut.
Paragraf persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi
pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Yang dimaksud dengan kesatuan ialah paragraf harus memperhatikan dengan jelas suatu
maksud atau sebuah tema tertentu. Sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan bila unsur-
unsurnya bersama-sama bergerak menunjang sebuah maksud tunggal atau gagasan utamanya.
b. Koherensi
5. Pengembangan Paragraf
a. Pengembangan alamiah
Pengembangan secara alamiah ini seorang penulis dapat menggunakan pola yang sudah ada pada
obyek atau kajian yang dibicarakan. Penulis dapat menggunakan dua pola. Pertama, pola spesial
atau urutan ruang, misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar kedalam dan sebagainya.
Kedua, pola kronologis atau urutan waktu, misalnya gambaran urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan atau tindakan, tadi sekarang, nanti, besok, dan sebagainya.
Fanatisme dan semangat yang dua hari lalu sempat pudar, di pertandingan semi final hari Kamis
malam telah kembali. Dengan modal itu pula dan teknik permainan yang lumayan baik PSSI A
maju ke final turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan V, setelah mendudukkan Malaysia 2-0 (1-
0). Di final hari Sabtu, PSSI A menghadapi Australia yang mengalahkan Thailand 2-0. (Sumber:
Kompas)
d. Pengembangan analogi
Pengembangan analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah terkenal
umum dengan yang tidak dikenal umum.
e. Pengembangan contoh-contoh
Gagasan yang terlalu umum sifatnya sulit dipahami. Agar pembaca menjadi jelas diperlukan
ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi konkret inilah yang nantinya dikembangkan menjadi contoh-
contoh.
h. Pengembangan klasifikasi
Dalam pengembangan karangan kadang-kadang diperlukan pengelompokan hal-hal yang
mempunyai persamaan. Pengelompokan ini bekerja kedua arah yang berlawanan, yaitu pertama
mempersatukan satuan-satuan kedalam satu kelompok., dan kedua, memisahkan satuan-satuan
tadi dari kelompok yang lain (keraf dalam Mudlofar 2002: 103).