CERDIK

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

10-12-2018 1/2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id

MENKES: MARI KITA CEGAH DIABETES DENGAN CERDIK


DIPUBLIKASIKAN PADA : KAMIS, 07 APRIL 2016 00:00:00, DIBACA : 60.234 KALI

Jakarta, 7 April 2016

Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang diabetes yang berusia 18 tahun di
seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan Diabetes tidak
tahu bahwa dia penyandang Diabetes.Oleh karena itu, sering ditemukan penderita
Diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti; serangan jantung, stroke, infeksi
kaki yang berat dan berisiko amputasi, serta gagal ginjal stadium akhir.

90% penderita diabetes diseluruh dunia merupakan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh
gaya hidup yang kurang sehat dan sebetulnya 80% dapat dicegah, ujar Menteri Kesehatan
RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) pada pembukaan Dialog Interaktif Hari
Kesehatan Sedunia 2016 di Jakarta Selatan (7/4).

Acara Hari Kesehatan Sedunia bertepatan dengan tanggal berdirinya Organisasi


Kesehatan Dunia atau WHO yang diperingati setiap tanggal 7 April. Tema global yang dipilih oleh WHO adalah Diabetes dengan sub tema Diabetes Superhero.
Sementara untuk tema nasional untuk tahun ini adalah Cegah, Obati, Lawan Diabetes.

Diabetes sendiri merupakan penyakit yang disebakan oleh tingginya kadar gula darah akibat gangguan pada pankreas dan insulin. Di Indonesia, data Riskesdas
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi Diabetes di Indonesia dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar sekitar 9,1 juta pada tahun 2013.
Data International Diabetes Federation tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta. Seperti kondisi
di dunia, Diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa Diabetes
merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah Stroke (21,1%) dan penyakit Jantung Koroner (12,9%).
Bila tak ditanggulangi, Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias, dan kematian dini.

Berdasarkan data World Economic Forum April 2015, potensi kerugian akibat Penyakit Tidak Menular di Indonesia pada periode 2012-2030 mencapai 4,47 triliun
dolar, atau 5,1 kali PDB 2012. Besarnya pembiayaan kesehatan akibat Diabetes tampak dari klaim BPJS sampai tahun 2015. Ternyata Diabetes dan
komplikasinya adalah salah satu kelompok klaim terbesar untuk biaya catastrophic JKN, yaitu 33 % dari total pengeluaran. Itulah sebabnya, Agenda 2030 dari
Sustainable Development Goals (SDGs) menetapkan indikator runtuk mengurangi angka kematian prematur dari Penyakit Tidak Menular (PTM) salah satunya
Diabetes sebanyak sepertiga pada tahun 2030.

Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penyandang Diabetes, keluarga mereka, dan Negara, ujar Menkes.

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/2 10-12-2018

Lebih lanjut, Menkes menyatakan bahwa salah satu faktor predominan Diabetes adalah berat badan berlebih dan obesitas. Pola makan atau diet kaya kalori,
garam, lemak jenuh dan gula, dan rendah serat dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih dan dengan demikian meningkatkan risiko Diabetes.
Keadaan ini cukup tinggi prevalensinya di masyarakat Indonesia.

Untuk mengendalikan Diabetes Kemenkes sendiri telah membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk memudahkan akses warga melakukan
deteksi dini penyakit diabetes. Selain itu Menkes menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi CERDIK, yaitu dengan melakukan:
- Cek kesehatan secara teratur untuk megendalikan berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko mudah sakit, periksa tensi darah,
gula darah, dan kolesterol secara teratur.
- Enyahkan asap rokok dan jangan merokok.
- Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berolah raga, berjalan kaki, membersihkan rumah. Upayakan
dilakukan dengan baik, benar, teratur dan terukur.
- Diet yang seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari,
sedapat mungkin menekan konsumsi gula hingga maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, hindari makanan/minuman yang
manis atau yang berkarbonasi
- Istirahat yang cukup.
- Kelola stress dengan baik dan benar.

Kepada para Penyandang Diabetes saya menghimbau agar selalu hidup sehat dan teratur mengikuti pengobatan dengan tepat dan benar. Segera daftarkan diri
menjadi peserta JKN, ucap Menkes menambahkan pernyataannya.

Diabetes adalah tanggung jawab seluruh masyarakat bukan tanggung jawab jajaran kesehatan saja. Oleh karena itu, perlu diciptakan lingkungan yang
mendukung agar masyarakat hidup sehat. Penanggulangan Diabetes merupakan Program Indonesia Sehat yang mencakup: Paradigma Sehat, Penguatan
Pelayanan Kesehatan, dan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, pada periode 2015-2019.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes
melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 10-12-2018 19:12

Anda mungkin juga menyukai