Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

IBU HAMIL DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER

DISUSUN OLEH:

1. RIRIN IRIANTI NIM 201908202435


2. SYANE M MANSAWAN NIM 201908202452

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatakan kehadiran Tuahan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang merupan tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II dengan
judul “Ibu hamil dengan Gangguan Kardiovaskuler”
Penulis juga sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan sekali kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.Penulis juga sangat berharap
semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai suatu acuan untuk pembuatan
makalah berikutnya

Jayapura, februari 2020

Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit jantung dalam kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian maternal
non obstetric yang cuukup penting.Angka kejadian penyakit jantung dalam kehamilan
bervariasi antara 0,4-4,1 %.Di Amerika Serikat dilaporkan kurang dari 2%.di Inggris
penyakit jantung dalam kehamilan merupakan penyebab kedua kematian maternal.Angka
kejadian penyakit jantung dalam kehamilan di Indonesia tahun 2005-2006 sekitar 1,2%.
Penelitian tahun 2007 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSPU)Dr.Karyadi periode 2001-
2005 kematian ibu ketiga disebabkan gagal jantung (21%)setelah infeksi (29%) dan
perdarahan (22,6%).Dinegara maju kejadian penyakit jantung rematik berkurang disertai
semakin baiknya penanganan penyakit jantung bawaan pada masa anak-anak remaja ,maka
jenis penyakit jantung pada kehamian terbanyak adalah penyakit jantung bawaan maupun
sekuele yang ditinggalkannya.Sebaiknya dinegara yang berkembang penyakit jantung
rematik masih merupakan endemic dan tidak mendapatkan penanganan yang memadai.

Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan tujuan berbagi pengetahuan tentang
Asuhan keperawatan ibu hamil dengan penyakit jantung.Kami sebagai perawat perlu memahami
dan mengetahui Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan penyakit jantung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut “BAgaimana Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan penyakit jantung?”
C. Tujuan
Dapat mengetahui asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan jantung
D. Manfaat
Mahasiswa dapat memahami dabn mengerti dalam pemberian Asuhan Keperawatan ibu
hamil dengan penyakit jantung.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Konsep
Kehamilan adalah Suatu keadaan dimana terjadi pembuahan ovum oleh spermatozoa yang
kemudian mengalami nidasi pada uterus dan berkembang sampai janin lahir
(Muliawati&Lestari,2013).
Gangguan kardiovaskuler adalah kondisi yang mempengaruhi irama jantung,kekuatan
konstraksi,aliran darah yang melalui bilik jantung,aliran darah miokard,serta sirkulasi perifer
yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam fungsi jantung(Potter dan
Perry,2010:332).Penyakit kardiovaskuler atau yang biasa disebut penyakit jantung umumnya
mengacu pada pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh darah
yang bisa menyebabkan serangan jantung,nyeri dada(angina ) atau stroke.Kondisi jantung
lainnya yang mempengaruhi otot jantung ,katup atau ritme,juga dianggap bentu penyaki
jantung.(American Heart Association,2017)
Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling mempengaruhi karena kehamilan dapat
memberatkan penyakit jantung yang dideritanya. Penyakit jantung dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Jantung yang normal dapat menyesuaikan
diri terhadap segala perubahan sistem jantung dan pembuluh darah yang disebabkan oleh
kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya janin yang dikandungnya sehingga dapat
mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga terjadi perubahan dari kerja jantung.
Yang dapat mempengaruhi antara lain:
 Pengaruh peningkatan hormone tubuh
 Terjadi haemodelusi darah dengan puncaknya pada kehamilan 28 – 32 minggu
 Kebutuhan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim
 Kembalinya darah setelah placenta lahir karena kontraksi rahim dan terhentinya
terhentinya peredaran darah placen
 Saat post partum sering terjadi infeksi.
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998)
Pengaruh penyakit jantung terhaap kehamilan :
a. Dapat terjadi abortus
b. Prematuritas : lahir tidak cukup bulan
c. Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah
d. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati
e. Kematian janin dalam lahir

Klasifikasi asosiasi penyakit jantung New York pada ibu hamil:


Kelas 1 : pasien tidak terbatas dalam kegiatan fisik. Kegiatan fisik biasa tidak menyebabkan
kelelahan yang tidak semestinya, Palpitasi, sesak nafas atau nyeri angina.
Kelas 2 : pasien sedikit terbatas kegiatan fisikya. Kegiatan fisik biasa menyebabkan kelelahan,
palpitasi, sesak nafas, atau nyeri angina.
Kelas 3 : pasien jelas terbatas dalam kegiatan fisiknya. Kegiatan fisik yang kurang dari biasa
menyebabkan kelelahan, palpitasi, sesak nafas, atau nyeri angina.
Kelas 4 : pasien tidak mampu melakukan sembarangan kegiatan fisik tanpa merasa tidak enak.
Gejala-gejala insufisiensi jantung atau sindrom angina bisa ada sekalipun dalam keadaan
istirahat. Bila melakukan kegiatan fisik rasa tidak enak bertambah berat.
(Raybura, William F, 2001)

B. Etiologi
1. Penyakit jantung
- Hipervolume
- Pembesaran rahim
- Demam rematik
kelainan jantung dapat primer maupun sekunder. Kelainan primer akibat kelainan
kongenital, katup, iskemik dan kardiomiopati. Sedangkan sekunder akibat penyakit lain seperti
hipertensi, anemia berat, dan lain-lain.
D. Patofisiologi
Pada saat kehamilan curah jantung meningkat hingga 30 sampai 50 persen. Hampir
separuh dari peningkatan total tersebut terjadi pada 8 minggu, dan maksimal pada pertengahan
kehamilan. Peningkatan dini curah jantung terjadi akibat meningkatnya isi sekuncup disertai
berkurangnya resistensi vaskuler dan penurunan tekanan darah. Pada tahap kehamilan
selanjutnya juga terjadi peningkatan denyut nadi istirahat, dan isi sekuncup semakin meningkat,
mungkin berkaitan dengan meningkatnya pengisisan diastolic akibat meningkatnya volume
darah.
Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita
dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum
pertengahan kehamilan. Pada wanita yang lain, gagal jantung terjadi pada trimester ketiga saat
hypervolemia normal pada kehamilan mencapai puncaknya. Akan tetapi, pada sebagian besar
kasus gagal jantung terjadi peripartum saat timbul tambahan beban hemodinamik. Kondisi ini
merupakan saat kemampuan fisiologis jantung mengubah curah jantung secara cepat sering
kesulitan menghadapi penyakit jantung structural (Leveno, Kenneth J, 2009).

E. Manifestasi klinis
Gejala-gejala seperti kelelahan, dan sesak nafas ringan dan tanda-tanda klinik seperti
desah sistolik, suara jantung ketiga, dan edema bisa jadi tanda-tanda penyakit jantung merupakan
hal fisiologik selama kehamilan. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menetapkan
penyakit jantung jika ada sembarangan gejala dan tanda berikut, sesak nafas yang cukup berat
buat mengganggu kegiatan, ortopnea progresif, sesak nafas malam hari yang paroksimal, nyeri
dada seperti angina menyertai setiap kegiatan fisik atau stress, emosional, desah sistolik yang
lebih dari III, IV (diastolic, prediastolik atau terus-menerus), pembesaran jantung yang nyata,
aritmia berat, sianosis, dan pelebaran ujung-ujung jari (clubbing) (Raybura, William F, 2001).
1. Cepat merasa lelah
2. Jantungnya berdebar-debar
3. Sesak nafas apalagi disertai sianosis (kebiruan)
4. Edema tungkai atau terasa berat pada kehamilan muda
5. Mengeluh tentang bertambah besarnya Rahim yang tidak sesuai
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998).
1. Dyspnea atau ortopnea progresif
2. Batuk malam hari
3. Hemoptysis
4. Sinkop
5. Nyeri dada
6. Sianosis
7. Distensi menetap vena jugularis
8. Murmur sistolik derajat 3/3 atau lebih
9. Murmur diastolic
10. Kardiomegali
11. Aritmia persisten
12. Bunyi jantung kedua terpisah menetap
(Leveno, Kenneth J, 2009)

F. Komplikasi
Penyakit jantung pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim dalam bentuk :
 Dapat terjadi keguguran
 Persalinan prematuritas atau berat lahir rendah
 Kematian perinatal yang makin meningkat
 Pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami hambatan intelegensia atau fisik
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998).

G. Pemeriksaan penunjang
EKG, untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi, adanya kardiomegali,
tanda penyakit pericardium , iskemia atau infark, bisa ditemukan tanda-tanda aritmia.
Pemeriksaan radiologi untuk mengetahui dehidrasi dalam kehamilan namun jika memang
diperlukan dapat dilakukan dengan memberikan pelindung di abdomen dan pelvis.
1. Elektrokardiografi
Terdapat beberapa perubahan akibat kehamilan yang perlu dipertimbangkan saat
menginterpretasikan hasil pemeriksaan elektrokardiografi. Sebagai contoh, karena pada
kehamilan lanjut diafragma terangkat, rata-rata terjadi deviasi 15 derajat sumbu kiri di
elektrokardiogram sedemikian rupa sehingga dapat ditemukan perubahan ST ringan di sadapan
inferior. Selain itu, kontraksi premature atrium dan ventrikel relative sering terjadi. Kehamilan
tidak mengubah temuan voltase.
2. Ekokardiografi
Metode yang aman, cepat dan terpercaya untuk mengetahui fungsi dan anatomi bilik, katup,
dan pericardium. Luasnya penerapan ekokardiografi, sebagian besar penyakit jantung selama
kehamilan dapat diagnosis secara noninvansif dan akurat. Sebagai perubahan normal yang dipicu
oleh kehamilan dan terlihat pada ekokardiografi adalah regurgitasi tricuspid dan peningkatan
signifikan ukuran atrium kiri dan luas potongan melintang outflow ventrikel kiri .
Akan tetapi, sepanjang kehamilan dan masa nifas perlu diberikan perhatian khusus terhadap
pencegahan dan deteksi dini gagal jantung. Infeksi terbukti merupakan factor penting yang
memicu gagal jantung. Setiap pasien harus dianjurkan untuk menghindari kontak dengan mereka
yang mengidap infeksi saluran napas, termasuk demam salesma, dan melaporkan setiap serta
mengurangi risiko aritmia yang mengancam jiwa. Wanita yang bersangkut harus diberi antibiotic
profilaksis jika terdapat regurgitasi, kerusakan katup, atau factor risiko lain.
(Leveno, Kenneth J, 2009)

H. Penatalaksanaan
Pengobatan dan penatalaksanaan penyakit jantung dalam kehamilan tergantung pada
derajat fungsinya
 Kelas I : tidak ada pengobatan tambahan yang dibutuhkan, penanganannya biasa secara
berobat jalan. Pasien harus beristirahat beberapa kali sehari untuk mengurangi kerja jantung.
 Kelas II : biasanya tidak memerlukan terapi tambahan kurangi kerja fisik terutama antara
kehamilan 28 – 36 minggu
 Kelas III : memerlukan digitalisasi/ obat lainnya sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak
kehamilam 28 – 30 minggu
 Kelas IV : harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan bekerjasama dnegan
kardiologi
Penatalaksanaan harus melibatkan ahli kandungan, ahli jantung, ahli anestesi dan ahli
bedah jantung, hipertensi pulmonal dan sindrom marfan merupakan kontra indikasi untuk hamil.
Sebagian besar otot-otot kardiovaskuler dapat digunakan pada kehamilan dengan
mempertimbangkan potensi resiko terhadap ibu dan bayi. Indikasi untuk operasi sama dnegan
wanita yang tidak hamil. Jika ada indikasi untuk operasi cardiopulmonary bypasss support harus
dnegan aliran tinggi.
Kegagalan jantung harus ditangani secara agresif dengan istirahat baring, oksigen,
turniket (rotating tourniquets), digoksin (0,5 mg intravena selama 10 menit diikuti dengan 0,25
mg intravena tiap 2- 4 jam sampai 2mg jika diperlukan), dan morfin (10 -15 mg intravena tiap 2
– 4 jam). Takikardi ibu yang jelas harus diobati dengan pemberian propranolol (0,2 – 0,5 mg
intravena tiap 3 menit sampai denyut jantung turun menjadi 110 kali per menit), digoksin, atau
kardioversi (25 – 100 watt-detik).
Asosiasi jantung Amerika menganjurkan pemberian antibiotika pada pasien-pasien hamil
dengan penyakit katup jantung sebelum dilakukan bedah sesar atau kateterisasi uretra, atau
dalam persalinan melalui vagina yang berkomplikasi. Pemakaian beta agonis untuk mengatasi
partus premature adalah kontra indikasi pada penderita dengan penyakit jantung yang jelas.
Sulfas magnesikus dapat dipergunakan dengan hati-hati, karena dengan dosis tinggi mungkin
terjadi keracunan jantung.
(Raybura, William F, 2001)

.
BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1.Pengkajian

1. Identitas Umum
2. Anamnesis
 Riwayat Kesehatan :demam rematik,penyakit jantung katup,endocarditis,gagal
jantung kongesti,angina,dan infark miokard
 Faktor yang meningkatkan bebanjantung
o Anemia
o Infeksi
o Edema
 Gejala dekompensasi jantung
o MEningkatnya kelelahan saat beraktivitas
o Sering batuk
o Palpitasi: rasa bawa jantungnya berdebar
o Edema generalisata
o Bibir dan kuku kebiruaan
o Pernapasan cepat (. 25 kali/menit)
o Nadi ireguler
 Obat saat ini
 Penyebab stress saat ini
3. Fokus pengkajian kperawatan
 Aktivitas/istirahat
Keletihan,insomnia,nyeri dada dengan aktivitas,dyspnea saat istirahat atau
aktivitas,perubahan status mental,tanda vital berubah saat beraktivitas
 Sirkulasi
Riwayat HT akut,penyakit katup jantung,anemia,Edema,warna kulit
kebiruan,kuku pucat atau sianosis.
 Integritas Ego
Ansietas stress marah takut dan mudah tersinggun
 Eliminasi
Gejala penurunan berkemih,urin berwarna pekat,berkemih malam hari,diare atau
konsipasi
 Nutrisi
Kehilangan nafsu makan mual,muntah,Penambahan BB signifikan,Pembengkakan
ekstermitas bawah,diit tinggi garam penggunaan diuretic distensi abdomen edema
 Hygiene
Keletihan selama aktivitas perawatan diri,penampilan kurang
Neuroesnsori
Kelemahan,pusing letargi,perubahan perilaku dan mudah tersinggung
 Nyeri/kenyamanan
Nyeri dada akut kronik,nyeri abdomen sakit pada otot gelisah
 Pernapasan keamanan
Dispnea saat beraktivitas tidur sambil duduk atau dengan bantal.batuk dengan
atau tanda sputum.Penggunaan bantuan otot pernapasan oksigen
 Interaksi sosial
Penurunan aktivitas yang biasa dilakukan
4. Pemeriksaan fisik
 Murmur sistolik dan diastolic
 Kelaianan irama jantung
 Precordial thrill
 Kardiomegali
 Sianosis dan atau clubbing
5. Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium : enzim jantung(CK,CK-MB)
 Foto thorax
 Elektrokardiografi
 Ekhokardiografi

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung


2. Kelebihan volume cairan
3. Gangguan pertukaran gas
4. Intoleransi aktivitas
5. Cemas

3.3. Intervensi

Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi


keperawatan
Penurunan curah  Tanda vital dalam 1. Evaluasi adanya nyeri
jantung rentang normal dada(intensitas,lokasi,durasi)
Definisi:  Dapat mentoleransi 2. Catat adanya disritmia
Ketidakadekuatan aktivitas,tidak ada jantung
darah yang dipompa kelelahan 3. Monitor balance cairan
oleh jantung untuk  Tidak ada edema 4. Atur periode latihan dan
memenuhi kebutuhan paru,perifer,tidak ada istirahat untuk menghindari
metabolic tubuh. asites kelelahan
Batasan karakteristik:  Tidak ada penurunan 5. Monitor
- Perubahan TD,Nadi,RR,sebelum dan
frekuensi/Iram kesedaran setelah aktivitas
a jantung 6. Catat adanya fluktuasi
- Perubahan tekanan darah
preload
- Perubahan
afterload
- Perubahan
kontraktilitas
- Perilaku
emosi
-
Faktor yang
berhubungan
- Perubahan
afterload
- Perubahan
kontraktilitas
- Perubahan
frekuensi
jantung
- Peubahan
irama
-
Kelebihan volume Kriteria hasil : 1. Monitor indikasi
cairan  Terbebas dari retensi/kelebihan cairan
Definisi :Peningkatan edema,efusi,anarkasa 2. Kaji lokasi dan luas edema
retensi cairan isotonic  Bunyi napas bersih 3. Monitor masukan
Batasan karakteristik tidak ada makanan/cairan dan intake
- Bunyi napas dispneu/ortopneu kalori
adventisius  Terbebas dari 4. Monitor status nutrisi
- Gangguan kelelahan,kecemasan 5. Tentukan kemungkinan faktor
Elektrolit atau kebingungan resiko dari ketidakseimbangan
- Anarkasa  Menjelaskan indicator cairan (Hipertermia,terapi
- Ansietas kelebihan cairan diuretic,kelaianan renal
- Azotemia 6. Monitor berat badan
- Dispnea 7. Monitor tanda dan gejala dari
- Edema oedema
- Gelisah

Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Gangguan
mekanisme
regulasi
- Kelebihan
asuhan cairan
- Kelebihan
asupan
natrium

Gangguan pertukaran Kriteria hasil : 1. Posisikan pasien untuk


gas  Mendemonstrasikan memaksimalkan ventilasi
Definisi: Kelebihan peningkatan ventilasi 2. Monitor respiration dan status
atau deficit pada dan oksigenasi yang 02
oksigen atau ade kuat 3. Monitor rata-
eliminasi  Memelihara kebersihan rata,kedalaman,irama dan
karbondioksida pada par-paru dan bebas dari usaha respirasi
membrane alveolar- tanda distress 4. Monitor suara nafas seperti
kapiler pernapasan dengkur
Batasan karakteristik  Mendemonstrasikan 5. Monitoring pola napas :
: bentuk efektif dan Bradipnea,takipenia,hipervent
- Dispnea suara nafas yang ilasi
- Sakit kepala bersih,tidak ada 6. Monitor kelelahan otot
saat bangun sianosis dan dyspnea diafragma
- Napas cuping  Tanda vital dalam
hidung rentang normal
- Gelisah
- Takikardi
- Gangguan
penglihatan
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Perubahan
membrane
alveolar-
kapiler
- Ventilasi
perfusi
BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian maternal.Karena setiap kehamilan
mempengaruhi system kardiovaskuler ibu.Jantung normal dapat mengompensasikan peningkatan
beban kerja sehingga kehamilan dan kelahiran bayi ditoleransi dengan baik.Selain itu jantung
yang normal dapat menyesuaikan diri terhadap segala perubahan sistem jantung dan pembuluh
darah yang disebabkan oleh kehamilan,yaitu dorongan diafragma oleh baesarnya janin yang
dikandungnya sehingga dapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga terjadi
perubahan dari kerja jantung.Namun apabila hal ini tidak di toleransi dengan baik,kegagalan
jantung dapat terjadi.
Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jani dalam
Rahim.Etiologi kelainan jantung dapat berupa kelainan jantung primer dan sekunder.Mengetahui
tanda dan gejala yang memicu terjadinya penyakit jantung pada ibu hamil sangatlah penting
dalam menetukan asuhan diagnosa yang tepat dalam menanggulangi penyakit jantung.Selain itu
pemeriksaan penunjang lewat ekokardiografi,juga penting untuk mengetahui kelainan irama dan
gangguan konduksi,adanya kardiomegali,tanda penyakit iskemia,infark,bisa ditemukan tanda-
tanda aritmia.Pemeriksaan radiologi untuk mengetahui dehidrasi dalam kehamilan namun jika
memang diperlukan dapat dilakukan dengan memberikan pelindung diabdomen dan
pelvis.Intervensi keperawatan dapat dilakukan dengan cara mandiri dan kolaborasi,hal ini
penting dilakukan guna meningkatkan kesehatan pasien.Penanganan yang tepat dapat
mengurangi kecemasan dan mempermudah penyembuhan pasien.

4.2.Saran
Dalam menanggulangi penyakit jantung pada ibu hamil,ketrampilan interpersonal,intelektual
teknikal,sangat penting dilakukan dengan cermat dan efesiensi pada situasi yang tepat.selain
itu,keamanan dan kenyaman fisik serta psikologis dari pasien harus dilindungi dengan baik guna
mengurangi tingkat kecemasan dari pasien serta meminimalkan stressor dan memaksimalkan
fungsi jantung.
DAFTAR PUSTAKA

1. Corwin,E.J.Handbook of pathophysiologi.Alih bahasa : Pendit,B.U. Jakarta :


EGC:2001(buku asli terbilan tahun 1996)
2. Anin Indriani,Bambang Raharjdo,Cholid Tri Tjahjono.Jurnal Studi kasus: Kehamilan
dengan Katub jantung Prostetik Mekanik dan Penggunaan antikoogulan.Jakarta.2018
3. Jurnal Izza suraya.Kehamilan dengan penyakit jantung : Penghalang atau Tantangan ?
4. Rustam Mochtar.SinopsisObstetri jilid I.Penerbit Buku kedokteran : EGC.tahun 2011
5. Easterling TR, Otto C. Heart disease. In: Gabbe, editor. Obstetrics-normal and problem
pregnancies. 4 th ed. London: Churchill Livingstone Inc; 2002. p. 1005-30.
6. Cunningham F, MacDonald P, Gant N, Leveno K, Gilstrap L, Hankins Gea.
Cardiovascular diseases. In: Williams obstetrics. 21 st ed. New York: McGraw Hill;
2001. p. 1181-203.
7. Artoni F, Sedyawan J. Kelainan jantung pada kehamilan dan persalinan tahun 2001 di
RSCM. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan XIII POGI; 2002; Malang; 2002.
8. Ratnadewi N, Suardi A. Tinjauan kasus penyakit jantung dalam kehamilan di RSU
Dr.Hasan Sadikin selama 5 tahun (1994-1998). Maj Obstet Ginekol Indones 2000;24
(1):37 - 42.
9. Cole P. Cardiac disease. In: Winn H, Hobbins J, editors. Clinical maternal-fetal medicine.
1 st ed. New York: The Parthenon Publishing Group; 2000. p. 369 - 84.
Gei A, Hankins G. Medical complications of pregnancy cardiac disease and pregnancy.
Obstet and gynecol clin 2001;28 (3):1-42.
7. Wiratama K, Suwardewa T. Kehamilan dengan penyakit jantung rematik (pjr) serta
komplikasi stroke hemoragik. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan POGI XI; 1999; Semarang;
1999

Anda mungkin juga menyukai