Anda di halaman 1dari 41

PENDAHULUAN

 Kode etik merupakan persyaratan profesi


yang memberikan penentuan dalam
mempertahankan dan meningkatkan
standar profesi.
 Dalam keperawatan kode etik tersebut
bertujuan sebagai penghubung antara
perawat dengan tenaga medis, klien, dan
tenaga kesehatan lainnya, sehingga tercipta
kolaborasi yang maksimal.
Undang - Undang No. 38 Tahun
2014 Tentang Keperawatan

Pasal 2 Praktik keperawatan


berazaskan
 Perikemanusiaan
 Nilai Ilmiah
 Etika dan
Profesionalitas
 Manfaat
 Keadilan
 Pelindungan
 Kesehatan dan
Keselamatan Pasien
ETIKA

Berasal dari kata ethos


 Dalam bentuk tunggal yang berarti
kebiasaan, adat-istiadat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, dan cara berpikir
 Dalam bentuk jamak (ta etha), berarti
adat kebiasaan.
 Jadi etika dapat diartikan sebagai ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens,
2000)
Menurut Potter and Perry (1997)

Etika berhubungan dengan bagaimana


seseorang harus bertindak dan bagaimana
mereka melakukan hubungan dengan orang
lain.
Undang - Undang No. 38 Tahun
2014 Tentang Keperawatan

Pasal 37
Memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan kode etik, standar pelayanan
keperawatan, standar profesi, standar prosedur
operasional, dan ketentuan peraturan perundang
- undangan
Etika Keperawatan

 Menurut Cooper (1991) dalam Potter and


Perry (1997), etika keperawatan
dihubungkan dengan hubungan antar
perawat terhadap orang lain.
 Menurut Florence Nightingale, etika
keperawatan merupakan tuntunan bagi
profesi keperawatan.
Kode Etik Keperawatan
 Kode etik adalah pernyataan standar
profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka
kerja untuk membuat keputusan.
 Aturan yang berlaku untuk seorang perawat
Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi
perawat adalah KODE ETIK PERAWAT
NASIONAL INDONESIA, dimana seorang
perawat selalu berpegang teguh terhadap
kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik
dapat dihindarkan.
Pertanyaan ETIK…

Apakah perbedaan Hukum dan Etik dan


hubungannya dalam keperawatan ?
Proses Penanganan Sanksi

Area Etika Disiplin Hukum


Substansi Masalah moral Standar Pelanggaran
(baik buruk) profesi/perilaku Hukum (benar
pelayanan – salah)
Bentuk Kode etik Peraturan UU, PP,
disiplin profesi Kepmen
Norma Norma disiplin Pengatruran Pengaturan
internal disiplin profesi norma hukum
Sanksi Moral, hati Teguran, Penjara,
nurani, reedukasi, Denda dll
pengucilan pencabutan
SIPP/ STRP
Ruang Perilaku Kompetensi Peraturan
lingkup profesional hukum
pelayanan
keperawatan
Eksekutor Majelis Majelis Disiplin Hakim
Kehormatan Tenaga
Etik Kesehatan
Keperawatan
Kasusu Etik…
Bila terjadi kelalaian di Rumah Sakit yg
menyebabkan pasien meninggal. Apakah
institusi bertanggungjawab atau hanya
perawat yg bersangkutan yg telah
melakukan kesalahan atau kelalaian yg
bertanggungjawab?
Prinsip Moral Dalam Praktik
Keperawatan
Prinsip Etik /Moral yang sering di gunakan
dalam keperawatan ( Johnstone, 1989, Baird
et,at 1991, PPNI, 2010 )
• Autonomi (Otonomi)/Respek
• Beneficience (berbuat baik)
• Justice (keadilan)
• Confidentiality (kerahasiaan)
• Veracity(kejujuran)
• Avoiding Killing/Non Maleficience (tidak
merugikan)
• Fidelity (menepati janji)
• Akuntabilitas
Otonomi

Yaitu menghormati keputusan pasien untuk


menentukan nasibnya, dalam hal ini setiap
keputusan medis ataupun keperawatan harus
memperoleh persetujuan dari pasien atau
keluarga terdekat.
Beneficence (kemurahan hati)

Yaitu keharusan untuk berbuat baik


kepada pasien, setiap tindakan medis dan
keperawatan harus ditujukan untuk kebaikan
pasien. Berarti melakukan yang baik yaitu
mengimplementasikan tindakan yang
menguntungkan pasien dan keluarga.
Justice (Keadilan)

Yaitu sikap dan tindakan medis dan


keperawatan harus bersifat adil, dokter dan
perawat harus menggunakan rasa keadilan
apabila akan melakukan tindakan kepada
pasien.
Veracity (Kejujuran)

Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban


perawat untuk mengatakan suatu
kebenaran, tidak berbohong atau menipu
orang lain.
Non-Maleficence (tidak merugikan)

Yaitu keharusan untuk menghindari berbuat


yang merugikan pasien, setiap tindakan medis
dan keperawatan tidak boleh memperburuk
keadaan pasien.
Konfidensialitas (Kerahasiaan)

Pasien harus dapat menerima bahwa


informasi yang diberikan kepada tenaga
profesional kesehatan akan dihargai dan
tidak disampaikan/ diberbagikan kepada
pihak lain secara tidak tepat.
Fidelity (Kesetiaan)

Kesetiaan berkaitan dengan kewajiban


untuk selalu setia pada kesepakatan dan
tanggung jawab yang telah dibuat .

Berarti setia terhadap kesepakatan dan


tanggung jawab yang dimiliki oleh
seseorang pemerintah dan masyarakat
Akuntabilitas

Dalam pelayanan kesehatan


petugas dalam hal ini dokter dan perawat tidak
boleh membeda-bedakan pasien dari status
sosialnya, tetapi melihat dari penting atau
tidaknya pemberian tindakan tersebut pada
pasien
Perwujudannya

Informed Consent
Proses pemberian informasi hingga
pasien memberikan persetujuan atas
tindakan yang dilakukan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 290 / MENKES / PER /
IX /2008 tentang Persetujuan Tindakan
Medis.
LEGAL
Definisi legal
 Legal atau syah (sah) adalah tindakan
yang tidak bertentangan dengan aturan
atau undang-undang yang berlaku”
(wikipedia)
 Legal = Hukum makna lebih luas

Apa pun dapat berdampak hukum


 Bersinggungan dengan berbagai pihak
dilingkungan Rumah Sakit mulai dari
pimpinan sampai bawahan
 Lingkup memberikan pelayanan mulai dari
pasien datang sampai pasien pulang
Tata Hukum di Indonesia

 UUD 45 : Indonesia adalah negara yang


berdasarkan hukum ( Rechstaat ) dan tidak
berdasarkanpada kekuasaan belaka (
Machstaat )

 Sumber Hukum : UUD 45, Tap MPR,


UU/Peraturan pengganti UU, PP, Kepres,
Permenkes/Kemenkes dan Peraturan
Lainnya
Fungsi Hukum
Dalam Praktik Perawat
 Memberikan kerangka untuk menentukan
tindakan keperawatan mana yang sesuai
atau tidak sesuai dengan hukum

 Membedakan tanggung jawab perawat


dengan profesi lain

 Membantu menentukan batas-batas


kewenangan tindakan keperawatan mandiri
Lanjutan
 Membantu mempertahankan standar praktik
keperawatan dengan meletakan posisi
perawat memiliki akuntabilitas dibawah
hukum
Tanggung Jawab Hukum
Dalam Praktik Keperawatan

Melaksanakan Keperawatan Mandiri atau yang


didelegasikan
Aspek Legal dalam Praktik
Keperawatan
 Untuk dapat melaksanakan tugas
dan tindakan dengan aman,
perawat profesional harus
memahami batasan legal dan
implikasinya dalam praktik
keperawatan sehari-hari.

 Asuhan keperawatan yang legal


diartikan sebagai praktik keperawatan
yang bermutu dan taat pada aturan,
hukum, serta perundang-undangan
yang berlaku.
Masalah Legal Dalam Praktek
Keperawatan
 Aspek Legal Keperawatan pada
kewenangan formalnya adalah izin yang
memberikan kewenangan kepada
penerimanya untuk melakukan praktik
profesi perawat yaitu Surat Tanda Registrasi
(STR) bila bekerja di dalam suatu institusi

 Kewenangan itu, hanya diberikan kepada


mereka yang memiliki kemampuan, namun
memiliki kemampuan tidak berarti memiliki
kewenangan. Seperti juga kemampuan yang
didapat secara berjenjang, kewenangan
yang diberikan juga berjenjang.
Fungsi Hukum dalam Praktik
Perawat
 Memberikan kerangka untuk menentukan
tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum
 Membedakan tanggung jawab perawat
dengan profesi lain
 Membantu menentukan batas-batas
kewenangan tindakan keperawatan mandiri
 Membantu mempertahankan standard
praktik keperawatan dengan meletakkan
posisi perawat memiliki akuntabilitas
dibawah hukum.
Lanjutan
 Larangan : Perawat dilarang menjalankan
praktik selain yang tercantum dalam izin
dan melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan standar profesi
 Sanksi : sesuai dengan kebijakan pimpinan
rumah sakit
 Hak dan Kewajiban Perawat
Aspek Legal Keperawatan
meliputi Kewajiban dan hak
Perawat
1. Kewajiban:
a. Setiap perawat wajib mempunyai:
- Sertifikat kompetensi
- Surat Tanda Registrasi
- Surat ijin Kerja (SIK)
- Memperbaharui sertifikat
kompetensi
b. Menghormati hak pasien
c. Merujuk kasus pasien yang tidak
bisa ditangani
Lanjutan
d. Menyimpan rahasia pasien sesuai
dengan aturan undang-undang
keperawatan
e. Wajib memberikan informasi kepada
pasien sesuai dengan kewenangan
f. Meminta persetujuan setiap tindakan
yg akan dilakukan perawat sesuai dgn
kondisi pasien baik secara tertulis.
g. Mencatat semua tindakan keperawatan secara
akurat sesuai peraturan dan SOP yang berlaku
h. Memakai standar profesi dan kode etik
perawat Indonesia dalam
melaksanakan praktik
Lanjutan
i. Meningkatkan pengetahuan
berdasarkan IPTEK
j. Melakukan pertolongan darurat yang
mengancam jiwa sesuai dengan
kewenangan
k. Melaksanakan program pemerintah
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
masyarakat
l. Mentaati semua peraturan perundang
undangan
m. Menjaga hubungan kerja yang baik
antara sesama perawat maupun dgn
anggota tim kesehatan lainnya.
Hak-Hak Perawat

a. Hak mengendalikan praktik keperawatan


sesuai yang diatur oleh hukum.
b. Hak mendapat upah yang layak.
c. Hak bekerja di lingkungan yang baik
d. Hak terhadap pengembangan profesional.
e. Hak menyusun standar praktik dan
pendidikan keperawatan.
Batas Tanggung Jawab dalam
Keperawatan (Becker)
1. Menjalan Pendelegasian Dari Tim lain
Hal yg hrs di tanyakan prwt utk
melindungi Perawat secara hukum :
- Lakukan validasi pasien ketika
menjalankan order
- Evaluasi kondisi pasien saat setelah
menjalankan pendelegasian
- Tanyakan dan catat pesan verbal
untuk mencegah kesalahan
komunikasi.
Lanjutan
2. Melaksanakan Intervensi
Keperawatan Mandiri atau
yang di
Delegasi.
- Dlm Melaksanakan intervensi
kepwtan prwt memperhatikan
tindakan pencegahan dari
masalah
- Ketahui pembagian tugas ( Job
Deskrption) mereka Ikuti
kebijakan
& prosedur yg di tetapkan di
tempat
kerja
- Selalu identifikasi pasien,
Mencegah Masalah Hukum
 Ketahui hukum/undang-undang yang
mengatur praktik keperawatan
 Jangan melakukan apapun yang anda
tidak tahu bagaimana melakukannya (bila
perlu pelajari caranya)
 Sebagai penuntun untuk meningkatkan
praktik, mendapatkan kritik dan
kesenjangan pengetahuan ; lakukan
pengkajian diri, evaluasi kelompok,
lakukan audit keperawatan dan evaluasi
lain.
Lanjutan
 Berpedoman kepada Standar Praktik
dan kode etik keperawatan
 Tetap perhatian kepada pasien dan
keluarganya
 Kerjalah secara interdependensi,
komunikasi dengan pihak lain
 Dokumentasi Keperawatan : Catat
secara akurat, obyektif dan lengkap
, jangan di hapus
 Delegasikan secara aman dan absah
, ketahui persiapan dan kemampuan
orang-orang dibawah pengawasan
anda
Perlindungan Hukum Perawat
1. Undang-undang No. 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan
2. Undang-undang Kesehatan No.36 Tahun
2009
3. Permenkes No. 1796/2011 Tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
KESIMPULAN

 Profesi keperawatan yang sangat rentan


dengan pelanggaran etika dan moral.
Untuk itu sebagai seorang perawat tidaklah
cukup berbekal pada ketrampilan belaka
tetapi harus perlu memahami, etika
keperawatan .
 Maksud dan tujuan aspek etik keperawatan
untuk membantu perawat yang
tertuduh suatu permasalahan secara tidak
adil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai