DR.dr. Surilena,SpKJ(K)
Departemen Ilmu Perilaku & Jiwa
17 September 2017
Case Study
Seorang anak Perempuan, K, usia 4 tahun ke Klinik
diantar oleh orangtuanya dengan:
Keluhan:
Belum bisa bicara lancar dan tidak bisa diam
(hiperaktif)
Retatdasi Mental
• Usia mental yang tidak sesuai dengan perkembangannya
• Sejak Bayi sudah terlihat (IQ 35-54 RM Sedang, 26-34 RM Berat,
≤ 25 RM Sangat Berat)
• Manifestasi: RM sedang, berat, sangat berat
Gangguan komunikasi/bahasa, interaksi soaial (kontak mata
positive), respons emosi sesuai situasi)
• Terapi wicara
• Terapi sensorik integrasi (SI)
• Terapi Okupasi
• Terapi penunjang lain: Terapi musik, gambar,
lumba-lumba, hiperbarik, dll
MULTIDISIPLIN
(Dokter anak, Psikiater Anak &Remaja, Terapis
penunjang, Orangtua, Guru)
Case Study II
Seorang anak B, laki-laki, usia 9 tahun, kelas 3SD
ke Klinik diantar oleh orangtuanya
Keluhan: malas belajar, prestasi sekolah
makin turun, tidak bisa diam dalam kelas
Di anjurkan oleh Guru sekolah untuk test IQ
Riwayat Penyakit:
• Psikoterapi:
ANAK CBT, Okupasi, terapi perilaku, Remedial
ORANGTUA Support, edukasi tentang penanganan
ADHD farmakoterapi dan non-farmakoterapi, ikut serta
sejak awal terapi, efek samping obat
• Sebagian kecil kasus hanya dengan terapi konseling dan
terapi non-farmakologi anak sudah menunjukkan
perbaikan