Anda di halaman 1dari 12

BAB I

1.1 Latar belakang

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Anugerah ini


membuat Indonesia menjadi negara pengobatan herbal terbaik di dunia. Beragam
jenis tanaman obat dapat tumbuh dengan subur di negara kita. Tanaman obat
menjadi bahan utama dalam pembuatan jamu dan obat-obatan herbal (Savitri, 2016,
hlm. 6). Indonesia dikenal akan kekayaan alamnya yang luar biasa sehingga negara
Indonesia menduduki nomor dua dengan tanaman obat tradisional terbanyak
setelah Brazilia Segala macam hasil tumbuhan yang ada di Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Dimasa lalu, bangsa Indonesia telah
menggunakan berbagai ramuan dari daun, akar, buah, kayu dan umbi-umbian untuk
mendapatkan kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit. Berbagai ramuan
tradisional tersebut sering dikenal sebagai pengobatan herbal (Suparni &
Wulandari, 2012, hlm. 3)

Teh adalah minuman yang sangat umumdalam kehidupan kita


sehari-hari.Kebiasaan minum teh tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga
hampir di seluruh dunia. Teh ternyata mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.
Menurut beberapa hasil penelitian, teh memiliki kandungan senyawa yang mampu
mengobati sejumlah penyakit ringan dan mencegah serangan berbagai penyakit
berat. Selain itu karena teh adalah minuman alami, maka relatif aman dari efek
samping yang merugikan kesehatan (Ajisaka, 2012).Teh adalah jenis minuman
yang paling banyak dikonsumsi setelah air (Damayanthi, 2008), selain sebagai
minuman yang menyegarkan, teh telah memiliki khasiat bagi tubuh (Silaban,
2005), dapat dinikmati dengan penyeduhan.

Para ahli yang meneliti daun teh sepakat, teh mengandung senyawa bermanfaat
seperti polifenol, theofilin, flavonoid, tanin, kafein, vitamin C dan E, serta sejumlah
mineral seperti Zn, Se, Mo, Ge, Mg (Fulder, 2004). Hasil penelitian menunjukkan
catechin, yang merupakan senyawa flavonoid berefek anti kanker, antioksidan,
antimikroba, antihipertensi, hipokolesterolemik, antiarteriosklerosis, mencegah
diabetes, menurunkan risiko penyakit jantung koroner, serta membantu
menurunkan berat badan (Flora Rumiati, 2002); (Fulder, 2004).

Tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak dipakai dalam pengobatan


tradisional. Hal tersebut disebabkan flavonoid mempunyai berbagai macam
aktivitas terhadap macam-macam organisme (Robinson, 1995). Penelitian
farmakologi terhadap senyawa flavonoid menunjukkan bahwa beberapa senyawa
golongan flavonoid memperlihatkan aktivitas seperti antifungi, diuretik,
antihistamin, antihipertensi, insektisida, bakterisida, antivirus dan menghambat
kerja enzim (Geissman, 1962).

Mata dapat dikatakan sebagai bagian dari pancaindra yang paling penting,dari
mata kita dapat melihat, belajar dan melakukan semua kegiatan dengan optimal.
Mata merupakan jendela otak karena 90% informasi yang di peroleh otak berasal
dari mata. Jika pada system penglihatan mengalami angguan maka akan berdampak
besar dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit mata merupakan kejadian yang cukup
besar terjadi di dalam masyarakat Indonesia mulai dari gangguan mata ringan
sampai dengan yang berat. Hilangnya fungsi penglihatan merupakan puncak dari
gangguan penglihatan yang paling berat.

Kandungan flavonoid pada daun teh dapat mengurangi resiko akan rusaknya
sistem penglihatan manusia.Kandungan flavonoid, yang dimiliki oleh teh hitam
dan teh hijau mengandung antioksidan dan tanin yang memiliki efek positif untuk
mata bengkak. Kandungan tersebut juga membantu menjaga kulit di sekitar mata
tetap kencang.Selain itu, kafein bisa menyempitkan pembuluh darah dalam
jaringan sehingga mengurangi pembengkakan. Selain, itu Anda juga bisa
menggunakan teh chamomile untuk menenangkan mata yang meradang.(Aprinda,
Puji)

Mata lelah adalah kondisi yang terjadi ketika mata mengalami kelelahan
karena penggunaan yang intens, seperti mengendarai mobil dalam waktu yang
lama, membaca, atau terlalu lama bekerja di depan komputer. Ciri-ciri nya adalah
memiliki ketidaknyamanan mata yang disebabkan oleh melihat sesuatu untuk
waktu yang lama, bisa disebut mata lelah.Meskipun mata lelah bisa mengganggu,
biasanya tidak serius dan hilang begitu mengistirahatkan mata. Dalam beberapa
kasus, tanda dan gejala mata lelah adalah tanda kondisi mata yang membutuhkan
perawatan. Meskipun mungkin tidak dapat mengubah cara pekerjaan atau semua
faktor yang dapat menyebabkan mata mata lelah

Selain dari teh yang berguna untuk dikonsumsi oleh masyarakat, ampas dari
kantong teh celup dapat digunakan sebagai obat penyegar mata dan penghilang
mata panda. Kandungan flavonoid, yaitu salah satu antioksidan dan tanin dalam
dalam teh hitam dan teh hijau memiliki efek positif untuk mata bengkak.
Kandungan tersebut juga membantu menjaga kulit di sekitar mata tetap kencang.
Kurang tidur biasanya menyebabkan munculnya lingkaran hitam di sekitar mata.
Lingkaran hitam alias mata panda ini tentu mengganggu penampilan.
Menggunakan teh hitam atau teh hijau yang mengandung kafein bisa melancarkan
kembali kembali pembuluh darah sekitar mata dan menyamarkan lingkaran hitam
yang muncul
Terkait dengan pemanfaatan ampas teh yang telah tidak terpakai sebagai
obat penyegar mata maka peneliti berpendapat bahwa penelitian ini menarik untuk
dikaji lebih dalam. Dalam melakukan penelitian peneliti menilai bahwa judul
“PEMANFAATAN AMPAS TEH (CAMMELIA SINENSIS) SEBAGAI OBAT
PENYEGAR MATA” dapat dijadikan judul yang baik dalam penelitian ini.

1.2 Identifikasi masalah

Indonesia sebagai negara yang memiliki komoditas tanaman


tradisional,belum mampu memanfaatkan kelebihannya dalam sektor ini untuk
kesehatan masyarakatnya, terutama daun teh, dibalik rasanya yang enak saat
dibuat minuman daun teh juga memiliki beberapa manfaat yang belum diketahui
oleh warga Indonesia

Permasalahan yang muncul berdasarkan dengan latar belakang tersebut adalah:

a. Apakah ampas teh dapat dijadikan obat penyegar mata


b. Banyak masyarakat Indonesia yang belum mengerti tentang kesehatan
mata

1.3 Rumusan masalah


Apakah ampas teh dapat dijadikan obat penyegar mata?

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu mengetahui mengetahui


apakah ampas teh dapat dijadikan obat penyegar mata dalam upaya mengurangi
mata layu dan mata yang kurang segar.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun kegunaan dari penelitian ini antara lain :
1.5.1 Peneliti
Digunakan sebagai sebuah pengetahuan tentang inovasi terbaru
peningkatan nilai ekonom ampas teh sebagai obat penyegar mata dan
dapat digunakan sebagai referensi untuk menciptakan inovasi baru
lagi
1.5.2 Masyarakat
Digunakan sebagai informasi peningkatan nilai ekonomis dari ampas
teh sebagai bahan tambahan dalam menyegarkan dan menyehatkan
mata serta menghilangkan mata layu..
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daun Teh

2.1.1 Pengertian Daun Teh

Teh (Camellia Sinensis) merupakan tanaman yang dikenal sejak dahulu


sebagai bahan minuman. Dimana kandungan dari teh ini memiliki manfaat
sebagai antioksidan yang tinggi, sehingga baik untuk kesehatan.Tanaman
teh berasal dari sekitar pegunungan Tibet dan Republik Rakyat Cina (RCC)
bagian selatan. Adapun pengusahaan perkebunan teh yang pertama kali berada di
pegunungan sebelah barat RRC Selatan. Hingga sekarang pun propinsi Szechwan
menjadi salah satu daerah teh yang terpenting di kawasan Asia Tenggara.
sekarang telah dibudidayakan di seluruh dunia, baik daerah tropis maupun
subtropis. Tumbuhan ini merupakan perdu atau pohon kecil yang biasanya
dipangkas bila dibudidayakan untuk dipanen daunnya. Ia memiliki akar tunggang
yang kuat. Bunganya kuning-putih berdiameter 2,5–4 cm dengan 7 hingga 8 petal.
Menurut Syakir (2010),’’Tanaman teh adalah tanaman tahunan yang diberi nama
seperti Cammelia teha Cammelia sinensis. Tanaman teh terdiri atas banyak
spesies yang tersebar di Asia Tenggara, India, Cina Selatan, Burma, dan Laos
Muanghai utara

Pada tahun 1610 hasil budidaya teh dari Tiongkok mulai diperdagangkan di
negara Belanda dan Inggris oleh orang Belanda. Ternyata dari hasil perdagangan
itu membawa keuntungan yang besar dan pada abad ke-18 minuman teh ini telah
terkenal di seluruh dunia.Meskipun tanaman teh bukan berasal dari daerah tropis,
namun sering kali dianggap sebagai tanaman tropis. Hal tersebut dikarenakan teh
merupakan komoditi penting di negara tropis yang memiliki nilai ekonomis
tinggi.Komoditi ini sangat penting diberbagai negara seperti Sri langka, Indonesia,
India, Malawi, Kenya, Taiwan, dan negara tropis dan subtropis lainya.Tanaman
teh tergolong dalam tanaman perdu. Akan tetapi jika tidak dilakukan
pemangkasan maka akan membentuk tajuk menyerupai pohon.
Biji Camellia sinensis serta biji Camellia oleifera dapat dipres atau diperas
untuk mendapatkan minyak teh, suatu bumbu yang agak manis sekaligus minyak
masak yang berbeda dari minyak pohon teh, suatu minyak atsiri yang dipakai
untuk tujuan kesehatan dan kecantikan dan berasal dari dedaunan tumbuhan yang
berbeda.

Daunnya memiliki panjang 4–15 cm dan lebar 2–5 cm. Daun segar
mengandung kafeina sekitar 4%. Daun muda yang berwarna hijau muda lebih
disukai untuk produksi teh; daun-daun itu mempunyai rambut-rambut pendek
putih di bagian bawah daun. Daun tua berwarna lebih gelap. Daun dengan umur
yang berbeda menghasilkan kualitas teh yang berbeda-beda, karena komposisi
kimianya yang berbeda. Biasanya, pucuk dan dua hingga tiga daun pertama
dipanen untuk pemrosesan. Pemetikan dengan tangan ini diulang setiap dua
minggu

2.1.2 Klasifikasi Teh

Berikut ini klasifikasi tanaman Teh, yaitu sebagai berikut;

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledone

Sub Kelas : Chorripettalae

Ordo : Trantroemiaceae

Famili : Tjeaccae

Genus : Cammellia

Species : Cammellia sinensis

Varietas : Varietas Sinensis dan Varietas Assamica


2.2 Mata

2.2.1 Pengertian Mata

Mata adalah indra penglihatan. Mata memiliki bentuk seperti bola dengan
panjang maksimal 24 mm. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan
berkas-berkas cahaya pada retina, lalu dengan perantara serabut-serabut
nervus opticus, berkas cahaya ini dialihkan ke pusat penglihatan pada otak.

2.2.2 Anatomi Mata

1) Sklera

Sklera adalah bagian berwarna putih dari bola mata yang bersama-sama
dengan kornea membungkus dan melindungi bola mata. Sklera memiliki
kekakuan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata
(Ilyas, 2014).

2) Kornea

Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata,


bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang
menutup bola mata sebelah depan dan terdiri atas lapis epitel, membran
bowman, stroma, membran descemen dan endotel (Ilyas,2014)

3) Pupil

Pupil merupakan faktor penting dalam optik dari sistem penglihatan. Jika
terjadi perubahan diameter pupil, tujuannya bukan hanya mengontrol jumlah
cahaya saja, tetapi yang paling penting sebagai sistem optik (Sitepu, 2008).

4) Lensa Mata

Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalam bilik


mata belakang yang akan menebal dan menipis saat terjadinya akomodasi
(Ilyas, 2014).

5) Retina
Retina atau selaput jala, merupakan bagian mata yang mengandung
reseptor yang menerima rangsangan cahaya (Ilyas, 2014).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


3.1.1 Rancangan Penelitian
Menurut Arikunto (2013: 203) Metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.
Rancangan penelitian merupakan suatu proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Rancangan ini diperlukan
untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian.
Berdasarkan dari pengertian di atas, maka metode penelitian adalah
teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat
data, baik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan
untuk keperluan menyusun karya ilmiah yang kemudian menganalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan
sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diinginkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang
kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya,
penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan
analisisnya pada tingkat keefektifan ampas teh ini sebagai obat
penyegar mata siswa MAN INSAN CENDEKIA OKI

Adapun tahapan-tahapan dalam peneitian ini meliputi tahap


persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
3.1.1.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi penentuan populasi
dan sampel penelitian, penentuan lokasi dan waktu penelitian, serta
mempersiapkan peralatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
3.1.1.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini meliputi persiapan daun lidah buaya, uji
bau, warna, dan kadar pH air, pembuatan sampel air.
3.1.1.3 Tahap Akhir
Tahap akhir dalam penelitian ini yaitu uji coba dan analisis data
serta menyimpulkannya dan saran.

3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah air retensi
yang diambil dari MAN Insan Cendekia OKI
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada proses meneliti kadar pH, bau, dan warna air retensi MAN
Insan Cendekia OKI akibat lidah mertua di lakukan di Laboratorium
MAN Insan Cendekia OKI, waktu penelitian ini dilaksanakan mulai
dari penyusunan proposal bulan Januari 2018 sampai terselesaikannya
karya tulis ilmiah ini.

3.4 Pengumpulan data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk membuktikan
hipotesis di atas ialah dengan metode observasi. Metode observasi
merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki (Supardi, 20006 : 88)
Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data sebagai berikut :
3.4.1 Persiapan Bahan
Lidah mertua seberat 121 gr yang diperoleh dari halaman MAN IC
OKI dan dikondisikan dengan cara dibersihkan dan di gunting
sehingga berukuran kecil yang bertujuan untuk mempercepat
perbaikan kualitas air retensi.
Botol Club besar yang dikondisikan dalam kondisi bersih telah
dicuci yang digunakan sebagai wadah untuk menyaring air retensi
tersebut.
Batu kerikil berukuran kecil, tisu, kapas, arang, pasir yang
dikonsisikan dalam keadaan bersih dengan dicuci agar tidak merusak
proses penyaringan air.
3.4.2 Tahapan Penelitian
1) Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2) Memotong bagian bawah botol club besar dengan menggunakan
cuter
3) Memasukkan bahan-bahan yang telah dicuci tersebut ke dalam
botol club besar dengan susunan yang telah ditentukan agar
menjadi saringan air.
4) Menuangkan air retensi kedalam saringan yang telah dirangkai
sedemikian rupa
5) Menyiapkan wadah penampungan air bersih untuk mengecek
hasilnya
6) Pengecekan hasil
Daftar pustaka

http://dahlanlatifwidiyanto.wordpress.com/2012/04/24/sejarah-teh-di-ind
onesia/

http://frackasyster.blogspot.com/2013/01/contoh-karya-tulis-ilmiah-tenta
ng.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Teh

www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-teh-komposisi-nutrisi-ba
han-makanan.html

http://unkick.wordpress.com/2009/09/12/teh-kandungan-teh-manfaat-teh-
jenis-teh-dan-karakteristiknya-kekurangan-teh-anjuran-minum-teh/

http://sifamz.wordpress.com/2010/02/26/kelebihan-dan-kekurangan-teh/

Supardi, M.d, (2006). Metodologi Penelitian. Mataram: Yayasan Cerdas


Press.

Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta Timur: Penerbit


Erlangga

Anda mungkin juga menyukai