PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita
bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia,
yaitu : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi serta keadilan sosial.Untuk mencapai tujuan nasional
tersebut diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan
yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan
terpadu, termasuk di antaranya pembangunan kesehatan.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
bersifat menyeluruh terpadu dan berkesinambungan dalam Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Rumah Sakit (RS) sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit wajib mengikuti
panduan peraturan nasional untuk menjamin perlindungan terhadap seluruh
lapisan masyarakat dalam memperoleh hak pelayanan kesehatan. Pada
hakekatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Terselenggaranya pelayanan medis kepada masyarakat
di Rumah Sakit tidak terlepas dari tersedianya fasilitas pelayanan yang
memadai. Bangunan Rumah Sakit beserta seluruh aspek penunjangnya adalah
merupakan sarana tempat dimana pelayanan medik dilaksanakan. Keadaan
dan kelengkapan bangunan Rumah Sakit sangat menentukan kualitas
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pedoman Pengorganisasian Kamar Bersalin dibuat untuk dapat dijadikan
panduan dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja di lingkungan RS
Pratama Tangguwisia.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan panduan penyelenggaraan organisasi IPSRS yang dapat
memenuhi Visi RS Pratama Tangguwisia
b. Memudahkan bagi petugas di Unit IPSRS dalam memberikan
pelayanan pemeliharaan sarana yang berkualitas, cepat, profesional,
rasional.
Arti logo
- Lambang palang mencerminkan Rumah Sakit Pratama Tangguwisia
memberikan pelayanan kesehatan
- Warna hijau mencerminkan kesehatan
- Lima orang saling merangkul mecerminkan lima huruf yang terdapat pada
motto rumah sakit Pratama Tangguwisia, memberikan pelayanan sesuai
motto “PRIMA” Profesional, Responsif, Integrasi, Mutu, Aman
- Warna biru melambangkan kesejukan, kenyamanan dan tulus ikhlas
A. VISI
Menjadi rumah sakit pilihan utama di Buleleng Barat dengan pelayanan
prima.
B. MISI
1. Memberikan pelayan yang cepat, tepat dan akurat
2. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien
3. Memberikan pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas alat kedokteran yang dapat memberikan nilai lebih
bagi pelayanan kesehatan.
5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis, dan inovatif serta
membangun komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
6. Meningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga dapat
melaksanakan pelayanan professional.
C. MOTTO
“P R I M A”
1. Profesional
Rumah Sakit Pratama Tangguwia memberikan pelayanan yang profesional
dengan tenaga yang professional
2. Responsif
Tanggap dalam memberikan pelayanan dan tindakan kesehatan
3. Integrasi
Menyamakan prinsip setiap unit untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang maksimal terhadap masyarakat
PLT. DIREKTUR RS
dr. KETUT PARINING
NIP. 19700508 200904 2 001
KASI PELAYANAN
NI MADE MURNIATI, S.K.M
NIP. 19730319 199402 2 001
PETUGAS PELAKSANA
PELAYANAN MEDIK UMUM DAN
SPESIALIS
dr. GEDE INDRA PRATAMA,
M.Biomed, Sp.OG
NIP. 19850510 201902 1 002
KOORDINATOR RUANGAN
AGUNG FITRI KURNIASIH,A.Md.Keb
NIP. 19940828 201902 2 003
INVENTARIS RUANGAN
NI PUTU EKA SUSANTI DEWI,
A.Md.Keb
NRPK. 2016 2 130
ANGGOTA
PUTU GITA IDE PANGESTI, A.Md. Keb
NRPK. 2016 2 138
KOMANG SATRIARTINI, A.Md. Keb
NRPK. 2016 2 155
A. Tata Hubungan
OK RADIOLOGI RM GIZI
RAWAT
JALAN FARMASI
POLIKLINIK
LOGISTIK
ISPRS LAB KASIR KEAMANAN
ADMISI
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan VK yang profesional di RS
Pratama Tangguwisia
2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di Kamar Bersalin
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di Kamar Bersalin
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan di Ruang Bersalin yang dipimpin oleh
Kepala Ruang Bersalin dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan
ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Ruang
Bersalin setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama
1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka Unit.
2. Rapat Tidak Terjadwal
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala unit untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di VK dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan di Ruang Bersalin
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala Ruang Bersalin . Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat dalam satu shif jaga berupa laporan serah terima
yang dilaporkan oleh satu shif ke shif berikutnya..
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan situasi kerja yang ditemui selama bertugas
b. Laporan pekerjaan yang masih memerlukan tindak lanjut oleh shif
berikutnya
c. Laporan pekerjaan yang dikerjakan oleh rekanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang Bersalin dalam bentuk tertulis
setiap bulannya dan diserahkan kepada Puskesmas (untuk pelaporan Ibu
Bersalin ke Bidan Desa) dan kebagian Kepala Sub Pengendalian Mutu
Rumah Sakit
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah:
a. Laporan kunjungan Ruang Bersalin yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien Ruang Bersalin
2. Jumlah kunjungan pasien Ruang Bersalin berdasarkan kasus
(sesuai laporan dinkes)
3. Jumlah kasus penyakit terbanyak di Ruang Bersalin
b. Laporan SDM Ruang Bersalin yang meliputi:
1. Kuantitas SDM Bidan Ruang Bersalin