Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita
bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia,
yaitu : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi serta keadilan sosial.Untuk mencapai tujuan nasional
tersebut diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan
yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan
terpadu, termasuk di antaranya pembangunan kesehatan.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
bersifat menyeluruh terpadu dan berkesinambungan dalam Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Rumah Sakit (RS) sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit wajib mengikuti
panduan peraturan nasional untuk menjamin perlindungan terhadap seluruh
lapisan masyarakat dalam memperoleh hak pelayanan kesehatan. Pada
hakekatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Terselenggaranya pelayanan medis kepada masyarakat
di Rumah Sakit tidak terlepas dari tersedianya fasilitas pelayanan yang
memadai. Bangunan Rumah Sakit beserta seluruh aspek penunjangnya adalah
merupakan sarana tempat dimana pelayanan medik dilaksanakan. Keadaan
dan kelengkapan bangunan Rumah Sakit sangat menentukan kualitas

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 1


pelayanan medik disamping aspek-aspek yang menentukan antara lain seperti
peralatan, tenaga medis, paramedis, obat-obatan dan kelengkapan pelayanan
kesehatan lainnya.
Untuk menjamin keadaan selalu siap operasional maka bangunan Rumah
Sakit beserta seluruh fasilitas penunjangnya perlu dipelihara sehingga akan
terhindar dari kerusakan yang akan mengaikibatkan terganggunya pelayanan
dalam jangka waktu yang lama. Bangunan Rumah Sakit, khususnya bangunan
– bangunan tempat diselenggarakan pelayanan medis mempunyai beberapa
kekhususan tersendiri sesuai dengan fungsinya dalam pelaksanaan pelayanan,
misalnya ruang operasi, ruang laboratorium, ruang x-ray, poliklinik dan ruang
perawatan. Kekhususan ruangan yang disesuaikan dengan fungsi
pelayanannya ini menurut adanya ketentuan khusus mengenai bentuk ruangan
dan jenis serta kualitas bahan bangunan yang dipergunakan dalam membuat
ruangan tersebut, sehingga pemeliharaannya harus mengacu kepada aspek-
aspek bahan dan fungsi pelayanannya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pedoman Pengorganisasian Kamar Bersalin dibuat untuk dapat dijadikan
panduan dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja di lingkungan RS
Pratama Tangguwisia.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan panduan penyelenggaraan organisasi IPSRS yang dapat
memenuhi Visi RS Pratama Tangguwisia
b. Memudahkan bagi petugas di Unit IPSRS dalam memberikan
pelayanan pemeliharaan sarana yang berkualitas, cepat, profesional,
rasional.

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 2


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PRATAMA TANGGUWISIA

A. Sejarah RS Pratama Tangguwisia


Kabupaten Buleleng memiliki wilayah sangat luas. Namun hanya
memiliki satu rumah sakit daerah. Oleh karena itu, pemerintah berinisiatif
untuk membangun rumah sakit daerah yang bernama rumah sakit pratama.
Untuk memudahkan akses kesehatan yang mencakup wilayah barat
dibangunlah Rumah Sakit Pratama Tangguwisia.
Rumah Sakit Pratama Tangguwisia mulai dibangun pada tahun 2015.
Proses pembangunannya dilaksanakan berdasarkan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) No. 503-18/184/IMB/BPPT/2015 dari Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Proses pembangunan Rumah Sakit Pratama Tangguwisia dilanjutkan dengan
pengurusan ijin oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng serta dinas yang
terkait.
Rumah Sakit Pratama Tangguwisia merupakan sarana penunjang
kesehatan yang direncanakan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
di daerah Buleleng Barat. Harapan utama didirikannya Rumah Sakit Pratama
Tangguwisia adalah dapat menjadi pusat pelayanan lanjutan yang berada di
wilayah Buleleng Barat.
Pembangunan diawali dengan peletakan batu pertama oleh Bapak Bupati
Buleleng Putu Agus Suradnyana, S.T pada tanggal 4 September 2015,
kemudian pada tanggal 5 September 2015 dilakukan pembangunan oleh
kontraktor yang telah ditunjuk. Bangunan Rumah Sakit Pratama Tangguwisia
dibangun di lahan yang luasnya 10.000m2 dengan luas bangunan 7000m2.
Setelah proses pembangunan bangunan fisik yang berlangsung selama
sembilan bulan, pada bulan Juni 2016 Rumah Sakit Pratama Tangguwisia
resmi di buka oleh Bapak Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, S.T.
Pelayanan tahap pertama dilaksanakan dengan membuka poliklinik umum,
poliklinik gigi, dan Unit Gawat Darurat (UGD).

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 3


B. Logo dan Makna Logo RS Pratama Tangguwisia

Arti logo
- Lambang palang mencerminkan Rumah Sakit Pratama Tangguwisia
memberikan pelayanan kesehatan
- Warna hijau mencerminkan kesehatan
- Lima orang saling merangkul mecerminkan lima huruf yang terdapat pada
motto rumah sakit Pratama Tangguwisia, memberikan pelayanan sesuai
motto “PRIMA” Profesional, Responsif, Integrasi, Mutu, Aman
- Warna biru melambangkan kesejukan, kenyamanan dan tulus ikhlas

C. Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Pratama Tangguwisia


Pelayanan di Rumah Sakit Pratama Tangguwisia terdiri dari pelayanan
sebagai berikut :
1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi
3. Pelayanan Spesialistik
a. Pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan
b. Pelayanan Kesehatan Anak
c. Pelayanan Penyakit Dalam (Interna)
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Rawat Inap

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 4


6. Pelayanan Laboratorium Klinik
7. Pelayanan Radiologi (masih dalam proses)
8. Pelayanan Gizi
9. Pelayanan Farmasi
Kegiatan pelayanan di Rumah Sakit Pratama Tangguwisia dilaksanakan
di beberapa unit, antara lain:
1. Unit UGD
2. Unit Rawat Inap
3. Unit Pelayanan medik umum dan spesialis
a. Poli Umum
b. Poli Gigi
c. Poli Penyakit Dalam
d. Poli Kebidanan dan Penyakit Kandungan
e. Poli Anak
4. Unit VK
5. Unit OK
6. Unit Radiologi
7. Unit Laboratorium
8. Unit Farmasi
9. Unit Gizi dan Dapur
10. Unit PKM RS
11. Unit Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
12. Unit Rekam Medis
13. Unit Kebersihan
14. Unit Tukang Kebun
15. Unit Satpam
16. Unit Loket
17. Unit Sopir
18. Unit Laundry
19. Unit Kasir

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 5


D. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Tujuan
1. Kedudukan
a. Rumah Sakit Pratama Tangguwisia merupakan perangkat dan
unsur pendukung penyelenggaraan Pemerintah.
b. Rumah Sakit Pratama Tangguwisia dipimpin oleh seorang
Direktur, bertanggung jawab terhadap Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Buleleng
2. Tugas Pokok
a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan (promotif) dan
pencegahan (preventif) serta melaksanakan upaya rujukan.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
3. Fungsi
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
4. Tujuan
a. Untuk memenuhi pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan
derajat kesehatan masyarakat
b. Terwujudnya Rumah Sakit sebagai unit pelayanan kesehatan kelas D
yang dapat digunakan sebagai tempat penelitian dan pengembangan
dibidang kesehatan
c. Terwujudnya pelayanan PRIMA

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 6


BAB III
VISI, MISI, DAN MOTO
RUMAH SAKIT PRATAMA TANGGUWISIA

A. VISI
Menjadi rumah sakit pilihan utama di Buleleng Barat dengan pelayanan
prima.

B. MISI
1. Memberikan pelayan yang cepat, tepat dan akurat
2. Mengutamakan kepuasan dan keselamatan pasien
3. Memberikan pelayanan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas alat kedokteran yang dapat memberikan nilai lebih
bagi pelayanan kesehatan.
5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis, dan inovatif serta
membangun komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
6. Meningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga dapat
melaksanakan pelayanan professional.

C. MOTTO

“P R I M A”
1. Profesional
Rumah Sakit Pratama Tangguwia memberikan pelayanan yang profesional
dengan tenaga yang professional
2. Responsif
Tanggap dalam memberikan pelayanan dan tindakan kesehatan
3. Integrasi
Menyamakan prinsip setiap unit untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang maksimal terhadap masyarakat

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 7


4. Mutu
Mencerminkan komitmen Rumah Sakit Pratama Tangguwisia untuk
memberikan pelayanan yang bermutu dan terus berupaya meningkatkan
mutu pelayanan RS Pratama Tangguwisia
5. Aman
Memberi kenyamanan dan keamanan dalam pelayanan medis dan
keamanan lingkungan Rumah Sakit Pratama Tangguwisia

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 8


BAB IV
STRUKTUR UNIT KAMAR BERSALIN

A. Struktur Organisasi Kamar Bersalin

PLT. DIREKTUR RS
dr. KETUT PARINING
NIP. 19700508 200904 2 001

KASI PELAYANAN
NI MADE MURNIATI, S.K.M
NIP. 19730319 199402 2 001

PETUGAS PELAKSANA
PELAYANAN MEDIK UMUM DAN
SPESIALIS
dr. GEDE INDRA PRATAMA,
M.Biomed, Sp.OG
NIP. 19850510 201902 1 002

KOORDINATOR RUANGAN
AGUNG FITRI KURNIASIH,A.Md.Keb
NIP. 19940828 201902 2 003

INVENTARIS RUANGAN
NI PUTU EKA SUSANTI DEWI,
A.Md.Keb
NRPK. 2016 2 130

ANGGOTA
PUTU GITA IDE PANGESTI, A.Md. Keb
NRPK. 2016 2 138
KOMANG SATRIARTINI, A.Md. Keb
NRPK. 2016 2 155

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 9


KOMANG ENDANG JUNI HARYANTI,
A.Md. Keb
NRPK. 2016 2 145
KADEK DEBY SUKMA ALVIONITA,
A.Md. Keb
NRPK. 2016 2 129

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 10


BAB V
URAIAN TUGAS DAN JABATAN
UNIT KAMAR BERSALIN

A. Pengertian, Tugas, Fungsi, Dan Tujuan Unit Kebidanan dan Penyakit.


Kandungan
1. Pengertian
Unit Kamar Bersalin adalah unit pelayanan di Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan bersalin meliputi pelayanan obstetri, gynekologi
maupun pembedahan.
2. Tugas dan Fungsi
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna maka unit kamar
bersalin memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Memberi asuhan kebidanan pada persalinan meliputi : pemeriksaan
pasien baru, asuhan persalinan kala I, asuhan persalinan kala II
(pertolongan persalinan), dan asuhan bayi baru lahir.
b. Memberi asuhan kebidanan pada masa nifas meliputi : pelayanan nifas
normal dan pelayanan nifas bermasalah (post sectio caesaria, infeksi,
pre eklampsi/eklampsi).
c. Memberi asuhan kepada pasien dengan gangguan kesehatan
reproduksi/penyakit kandungan. Pelayanan gangguan kesehatan
reproduksi penyakit kandungan meliputi pelayanan keguguran,
penyakit kandungan dan kelainan kehamilan.
d. Memberi asuhan kepada pasien dengan tindakan/operasi kebidanan
misalnya ekserpasi polip vagina, operasi sectio caesaria, operasi
myoma uteri, dll. Kegiatan ini dilakukan pada ruang operasi yang
berada di Instalasi Bedah Sentral.
e. Memberi pelayanan KB (Keluarga Berencana).

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 11


3. Tujuan

a. Mewujudkan pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan yang


bermutu dalam rangka memenuhi hak masyarakat di bidang kesehatan.
b. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan di pelayanan untuk
melaksanakan penanganan secara tepat.
c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan di
bidang kesehatan Ibu dan Bayi.

B. Pengorganisasian Kamar Bersalin RS Pratama Tangguwisia


1. Koordinator Kamar Bersalin
a. Tugas Pokok
Bertanggung jawab terhadap pemberian pelayanan Asuhan Kebidanan,
mengatur tenaga bidan, mengatur Alkes/ linen di unit pelayanan
kebidanan
b. Uraian Tugas
1) Mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan kesehatan di
Ruang Rawat.
2) Menganalisis dan menetapkan kebutuhan tenaga bidan di Ruangan
yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Mengawasi serta melaksanakan peraturan/ kebijakan yang berlaku
di Rumah Sakit.
4) Merencanakan, mengatur dan mengendalikan tenaga bidan serta
tenaga lainnya di ruang rawat agar bekerja dengan berdaya guna
dan berhasil guna.
5) Membimbing, melaksanakan, mengawasi pelaksanaan asuhan
kebidanan, serta pencatatan dokumen medik sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
6) Mengatur penempatan pasien di Ruang Rawat.
7) Mendampingi dokter dan meneruskannya kepada perawat/bidan
penanggung jawab.
8) Menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis antara
bidan/perawat dengan bidan/perawat, bidan/perawat dengan

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 12


dokter dan petugas kesehatan lainnya, serta bidan/perawat dengan
keluarga pasien.
9) Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman,
nyaman, dan etis.
10) Mengadakan rapat berkala dengan bidan/perawat penanggung
jawab dan tenaga pelaksana lainnya.
11) Membuat SOP baru dan merevisi SOP diruangan masing masing
jika di anggap perlu.
12) Menghadiri rapat Rumah Sakit yang sudah ditentukan.
c. Wewenang Koordinator Kamar Bersalin
1) Memberikan Asuhan Kebidanan.
2) Memberikan bimbingan kepada anggotanya terhadap pelaksanaan
askeb.
3) Mengatur dan meminta kebutuhan tenaga..
4) Memberikan teguran bagi anggotanya jika memiliki kesalahan, dan
memberikan reward berupa pujian kepada anggota yang
berprestasi.
5) Membuat jadwal dinas setiap bulan.
6) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan bila diminta.

2. Petugas Inventaris Ruangan


a. Tugas Pokok
Bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana khususnya di Ruang
Bersalin
b. Uraian Tugas
1) Merencanakan keperluan perlengkapan peralatan yang mendukung
kualitas pelayanan keperawatan di Ruangan.
2) Melakukan pengamprahan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan/diperlukan oleh ruangan kebagian logistic
3) Mencatat seluruh barang inventaris ruangan.
4) Melakukan pengecekan barang yang terdapat diruangan.
5) Melakukan pelaporan jika terjadi barang rusak/tidak berfungsi

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 13


c. Wewenang Inventaris Kamar Bersalin
1) Menghimpun seluruh tanda bukti penerimaan barang dan
pengeluaran atau penyerahan secara teratur, sehingga memudahkan
mencarinya apabila diperlukan sewaktu-waktu terutama dalam
hubungan dengan pengawasan barang.
2) Membuat laporan mengenai barang yang diurusnya berdasarkan
Kartu Persediaan Barang, apabila diminta dengan sepengetahuan
atasan langsungnya.
3) Membuat perhitungan atau pertanggung jawaban atas barang yang
diurusnya.
3. Kepala Tim Kamar Bersalin
a. Tugas Pokok
Bertanggung jawab atas anggota tim dan dalam mengelola kegiatan
pelayanan kebidanan diruang perawatan pada shift pagi/sore/malam.
b. Uraian Tugas
1) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas bidan/perawat
pengganti secara lisan maupun tulisan.
2) Membantu kelancaran tersedianya alat-alat medis dan alat
kesehatan lainnya sesuai dengan standar.
3) Memberikan tugas kepada bidan/perawat pelaksana agar
memberikan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien
serta selalu mendokumentasikannya sesuai SOAP yang berlaku
pada format yang sudah tersedia
4) Memberikan pelayanan keperawatan diunit kerjanya dan
bekerjasama dengan tim medis dan non medis lainnya dalam
mengkoordinasikan seluruh pelayanan diruang perawatan
5) Membantu kepala ruangan dalam menilai dan mengevaluasi
penampilan kerja perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan
keperawatan secara individual melalui observasi
6) Mengidentifikasikan masalah yang timbul diruang perawatan dan
memecahkannya bersama-sama kepala ruangan

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 14


7) Melaksnakan sistem pencatan dan pelaporan yang maksimal
sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang dapat
dipercaya
a. Wewenang
1) Memelihara peralatan (sarana dan prasarana) agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
2) Mengawasi bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya
secara berkesinambungan.
3) Memberikan pendapat/teguran/nasehat kepada bawahan.
4. Bidan Pelaksana
a. Tugas Pokok
Melaksanakan Asuhun Kebidanan sesuai dengan SOAP.
b. Uraian Tugas
1) Melaksanakan asuhan kebidanan di Ruang Bersalin
2) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Ruang Bersalin untuk
kelancaran pelayanan.
3) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan
darurat secara tepat dan cepat.
4) Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien.
5) Melaksanakan tugas jaga pagi, sore, malam dan hari libur secara
bergiliran sesuai dengan jadwal dinas.
6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang
tepat dan benar
7) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan / tertulis pada saat pergatian dinas
8) Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan
tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan
9) Menciptakan suasana kerja yang baik antara pasien, keluarga,
dokter serta sesama bidan.

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 15


a. Wewenang
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2) Memberikan asuhan kebidanan pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangan

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 16


BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA KAMAR BERSALIN RS PRATAMA TANGGUWISIA

A. Tata Hubungan

OK RADIOLOGI RM GIZI

RAWAT INAP CSSD


(LINEN,ALAT2
MEDIS
R.BAYI
SEHAT VK SUPIR

RAWAT
JALAN FARMASI

POLIKLINIK

LOGISTIK
ISPRS LAB KASIR KEAMANAN
ADMISI

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 17


B. Keterkaitan Hubungan Kerja Unit Kamar Bersalin RS BaliMéd dengan
unit lain.
1. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat sparepart , BHP dan alat tulis diperoleh dari
logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
2. Kamar Operasi (OK)
Pasien Ruang Bersalin yang memerlukan tindakan operasi, akan
dibuatkan surat pengantar operasi oleh dr. SpOG, kemudian penanggung
jawab/ keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan
biaya operasi serta bidan ruang bersalin memberitahu bagian OK tantang
rencana operasi (bila keluarga / penanggung jawab sudah setuju) prosedur
pasien ruang bersalin yang akan operasi baik dalam kondisi cyto atau
elektif sesuai dengan SPO terlampir
3. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke ruang bersalin akan diberikan nomor rekam
medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di
bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien
diminta kembali ke bagian rekam rekam medis oleh petugas admision.
4. Rawat Jalan
Hubungan ini terjadi secara timbal balik,pasien rawat jalan yang
memerlukan tindakan lebih lanjut akan dilakukan di kamar
bersalin,apabila kondisi pasien memungkinkan untuk selanjutnya tetap
dilakukan rawat jalan,maka pasien tersebut akan dikembalikan ke unit
rawat jalan, namun apabila pasien memerlukan tindakan segera maka akan
diberikan pelayanan di kamar bersalin. Begitupula sebaliknya pasien ruang
bersalin yang memerlukan tindakan lanjut / konsul ke dokter spesialis pada
jam kerja, bidan akan menghubungi dokter konsultan (prosedur konsul
pasien ruang bersalin ke dokter spesialis yang sedang praktek sesuai SPO
terlampir)
5. Rawat Inap
Pasien ruang bersalin yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar
rawat oleh bidan, penanggung jawab / keluarga pasien dianjurkan ke

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 18


bagian admission untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung
jawab / keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap,
maka pasien di antar oleh bidan ruang bersalin ke bagian Rawat Inap
(Prosedur pasien ruang bersalin yang akan di rawat inap sesuai dengan
SPO terlampir.
6. Poliklinik
Apabila terdapat pasien poliklinik yang memerlukan penanganan lebih
lanjut seperti pemeriksaan NST maka akan dilakukan di Ruang Bersalin,
begitupun dengan pasien poliklinik yang memerlukan tindakan segera.
Sebaliknya apabila terdapat pasien yang langsung datang ke Ruang
Bersalin namun kondisinya memerlukan konsul dengan dokter, maka akan
dikonsulkan dengan dokter poliklinik.
7. Ruang Bayi Sehat
Bayi baru lahir dengan kondisi vigerous baby/ bayi sehat akan di bawa
keruang bayi sehat apabila keluarga belum mampu atau belum bisa
melakukan perawatan terhadap bayi tersebut namun tetap diupayakan
pendampingan oleh nakes agar bisa dilakukan rooming in.
8. Laboratorium
Setiap pasien MRS wajib untuk dilakukan pemeriksaan,DL,UL,BT,CT
cross cek PMI dimana untuk pengambilan darah dilakukan oleh petugas
lab dan hasilnya akan dikembalikan ke VK. Pasien akan dibuatkan
formulir permintaan labolatorium oleh dokter selanjutnya formulir
diserahkan kepada petugas labolatorium. (prosedur pemeriksaan
labolatorium pasien ruang bersalin terlampir sesuai SPO)
9. Radiologi
Pasien ruang bersalin yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan
formulir diserahkan ke petugas radiologi oleh bidan ruang bersalin
(prosedur pemeriksaan radiologi pasien ruang bersalin sesuai SPO)
10. Farmasi
Untuk system pengamprahan obat dilakukan oleh depo farmasi sesuai
dengan kelas pasien dan apabila terdapat sisa obat pasien maka akan

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 19


direturn kembali ke depo. Untuk kebutuhan obat akan di peroleh dengan
prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
11. CSSD
Untuk peralatan medis yang telah digunakan akan diberikan kepada
CSSD dan selanjutnya setelah melewati proses sterilisasi alat tersebut akan
dikembalikan ke VK. Begitu pun untuk linen, laken,sprai,selimut dan
sarung bantal yang telah terkontaminasi pasien akan diberikan kepada
petugas linen,selanjutnya untuk linen yang bersih akan dikembalikan ke
ruang vk.
12. ISPRS / tehnisi
Terkait pemeliharaan dan perbaiakan alat medis/non medis dan
pengawasan terhadap peralatan tersebut di ruang VK. Kerusakan akan
dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur
permintaan perbaikan sesuai SPO yang berlaku.
13. Admision
Setiap pasien yang berobat ke ruang bersalin selalu didaftarkan ke
bagian admission, dari bagian admission disiapkan status dan slip
pembayaran pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh
petugas admission ke ruang bersalin. (pendaftaran pasien ke bagian
admission sesuai dengan SPO terlampir)
14. Kasir
Apabila ada pasien, ginekologi yang one day care (Curetage) yang
telah selesai berobat dan diperbolehkan pulang maka pasien akan
diantarkan oleh bidan ruang bersalin untuk menyelesaikan administrasi.
15. Gizi
Pasien ruang bersalin yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung kebagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan / minuman yang diperlukan
dan melakukan pengorderan makan atau minum setiap jadwal makan serta
snack sejumlah pasien yang ada

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 20


16. Umum /Supir
Pasien ruang bersalin yang memerlukan rujukan dari RS lain dapat
menggunakan ambulance RS BaliMed, bila keadaan memungkinkan.
(prosedur merujuk pasien sesuai dengan SPO terlampir)
17. Umum/ Keamanan
Bila ada pasien Ruang Bersalin yang meninggal, maka setelah jenazah
dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu
menginformasikan kebagian umum/keamanan (prosedur pasien meninggal
sesuai SPO)

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 21


BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Standar Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi Unit Kamar Bersalin


Kualifikasi sumber daya manusia menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 56 Tahun 2014 Adalah :
1. Pada setiap pelayanan medik spesialis dasar harus ada 2 (dua) dokter
spesialis.
2. Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan atau kebidanan dihitung dengan
perbandingan 2 (dua) perawat atau bidan untuk 3 (tiga) tempat tidur.
3. Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan atau kebidanan
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.

Pola ketenagaan dan kualifikasi tenaga di Unit Kamar Bersalin RS Pratama


Tangguwisia adalah sebagai berikut :
Kualifikasi
No Nama Jabatan Keterangan
Formal
1. Ka Unit Kamar D III Kebidanan Bersertifikat :
Bersalin - Memiliki Sertifikat
Pelatihan Asuhan
Persalinan Normal.
- Memiliki Sertifikat Baby,
Kids, Mom Spa
- Memiliki Sertifikat
Massage Therapy
- Memiliki Sertifikat PPI
2 Penanggung Jawab D III Kebidanan - Memiliki Sertifikat
Inventaris Ruang Pelatihan Pemasangan
Bersalin Implan
- Memiliki Sertifikat MU
(Midwifery Update)

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 22


3 Penanggung Jawab D III Kebidanan - Memiliki Sertifikat MU
Sip (Midwifery Update)
- Memiliki Sertifikat
Pemasangan Implan
4 Pelaksana D III Kebidanan - Memiliki Sertifikat MU
(Midwifery Update)

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 23


BAB VIII
REKRUTMEN DAN SELEKSI BIDAN RUANG BERSALIN

A. Penarikan Calon (Recruitment)


Rumah Sakit Pratama Tangguwisia merupakan Rumah Sakit Umum
Pemerintah yang bernaung pada Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Yang
dimana kariyawan Rumah Sakit Pratama Tangguwisia merupakan hasil seleksi
dari Dinas, dan ditempatkan di Rumah Sakit Pratama Tangguwisa sesuai
kebutuhan / permintaan staf yang diajukan oleh Rumah Sakit.
Setelah direkrut di Rumah Sakit, selanjutnya dinilai oleh atasan sesuai
dengan jobdesk masing – masing dan juga dilakukan evaluasi. Seleksi Bidan
di Ruang Bersalin Rumah Sakit Pratama Tangguwisia dilihat dari kemampuan
masing – masing perorangan secara kinerjanya dan juga dilihat dari sertifikat
– sertifikat atau pelatihan yang pernah dilakukan.

B. Pengembangan SDM Ruang Bersalin


Untuk meningkatkan mutu Ruang Bersalin yang merupakan bagian dari
mutu RS Pratama Tangguwisia, diperlukan pembinaan/pengembangan
kompetensi staf VK. Pembinaan/pengembangan dilakukan melalui pendidikan
dan pelatihan baik Eksternal dan Internal Training.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam
pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kerja.
2. Menambah wawasan bidang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit seperti
pelatihan untuk peningkatan kompetensi Bidan di Ruang Bersalin seperti
pelatihan APN, pelatihan NST, Pelatihan kegawat daruratan kebidanan,
PONEK,dll

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 24


BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan
1. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan VK yang profesional di RS
Pratama Tangguwisia
2. Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di Kamar Bersalin
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di Kamar Bersalin

C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan di Ruang Bersalin yang dipimpin oleh
Kepala Ruang Bersalin dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan
ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Ruang
Bersalin setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama
1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka Unit.
2. Rapat Tidak Terjadwal
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala unit untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di VK dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 25


BAB XI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian
pelayanan di Ruang Bersalin

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala Ruang Bersalin . Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat dalam satu shif jaga berupa laporan serah terima
yang dilaporkan oleh satu shif ke shif berikutnya..
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan situasi kerja yang ditemui selama bertugas
b. Laporan pekerjaan yang masih memerlukan tindak lanjut oleh shif
berikutnya
c. Laporan pekerjaan yang dikerjakan oleh rekanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang Bersalin dalam bentuk tertulis
setiap bulannya dan diserahkan kepada Puskesmas (untuk pelaporan Ibu
Bersalin ke Bidan Desa) dan kebagian Kepala Sub Pengendalian Mutu
Rumah Sakit
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah:
a. Laporan kunjungan Ruang Bersalin yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien Ruang Bersalin
2. Jumlah kunjungan pasien Ruang Bersalin berdasarkan kasus
(sesuai laporan dinkes)
3. Jumlah kasus penyakit terbanyak di Ruang Bersalin
b. Laporan SDM Ruang Bersalin yang meliputi:
1. Kuantitas SDM Bidan Ruang Bersalin

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 26


2. Kualitas sesuai kualifikasi SDM Bidan di Ruang Bersalin
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Ruang Bersalin yang meliputi :
1. Kelengkapan Alat dan fasilitas
2. Kondisi alat dan fasilitas
d. Laporan Mutu Pelayanan Ruang Bersalin meliputi :
1. Sensus bulanan (jumlah ibu bersalin yang meninggal oleh karena
perdarahan, sepsis, preeklampsi)
2. Kepuasan pelanggan
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruangan Bersalin dalam bentuk
tertulis ataupun sofcopy setiap tiga bulan dan diserahkan kepada Kepala
Sub Pengendali Mutu Rumah Sakit.
a. Laporan Bulanan
b. Laporan realisasi RKA Triwulan
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruang Bersalin dalam bentuk tertulis
ataupun sofcopy setiap tahun dan diserahkan kepada Kepala Sub
Pengendali Mutu Rumah Sakit
a. Rekap laporan bulanan dalam 1 tahun
b. Laporan Realisasi RKA dalam 1 tahun

Pedoman Organisasi Ruang Bersalin RS Pratama Tangguwisia Page 27

Anda mungkin juga menyukai