Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM LINGKUNGAN PERTANIAN DAN BIOSISTEM

MATERI 02. IDENTIFIKASI ELEMEN LINGKUNGAN TAK TERKENDALI DAN TERKENDALI

A. Latar Belakang
Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Dalam usaha
budidaya tanaman harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara
ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan tumbuh tanaman tersebut. Kondisi lingkungan
yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan
benih. Pertumbuhan suatu tanaman yang diproduksi akan selalu dipengaruhi oleh unsur – unsur
yang menjadi pengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi alam, antara lain kondisi lahan, iklim,
curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya, kesuburan tanah, serta ada tidaknya hama dan penyakit.
Pada umumnya tanaman berada pada lingkungan alam terbuka bebas yang disebut sebagai
lingkungan tak terkendali. Hal ini memungkinkan tanaman terpapar langsung oleh beragam faktor
biotik dan biotik yang dapat menguntungkan namun juga dapat merugikan. Sebagai upaya
peningkatan kualitas tanaman, maka dibuatlah suatu usaha mengendalikan faktor-faktor tersebut
salah satunya dengan membuat greenhouse yang disebut juga sebagai lingkungan terkendali. Elemen
lingkungan terkendali dan tak terkendali memiliki perbedaan, untuk itu dalam praktikum kali ini akan
diidentifikasi elemen-elemen yang membedakannya.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengidentifikasi elemen lingkungan pertanian tak terkendali dan faktor yang mempengaruhinya
2. Mengidentifikasi elemen lingkungan pertanian terkendali dan faktor yang mempengaruhinya

C. Dasar Teori
Lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut No. 23 tahun 2007 adalah kesatuan ruang
dengan semua benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala
tingkah lakunya demi melangsungkan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia maupun makhluk
hidup lainnya yang ada di sekitarnya.
1. Identifikasi elemen lingkungan tak terkendali
Lingkungan tak terkendali merupakan kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan
makhluk hidup berupa lahan terbuka bebas yang berada di sekitar kita dan siap dimanfaatkan kapan
saja dengan teknik budidaya yang beragam. Dalam perencanaan pengelolaan lahan, informasi yang
dibutuhkan salah satunya adalah tentang potensi lahan dan kesesuaiannya untuk jenis tanaman
tertentu. Informasi ini diperlukan terutama untuk menentukan kegiatan atau jenis konservasi tanah
yang harus dilakukan.
Elemen lingkungan tak terkendali berupa Sumber Daya Lahan, antara lain:
a. Bentuk lahan: Bentuk lahan memberikan gambaran pada kita tentang kondisi lokasi
secara umum
b. Kemiringan lereng: untuk penentuan fungsi lindung dan budidaya
c. Drainase: Parameter ini dibutuhkan mengingat pengaruhnya pada pertumbuhan
tanaman
d. Permukaan lahan: Kondisi permukaan lahan dinyatakan dalam presentase batuan
singkapan (barerock) dan adanya batu di permukaan (rockness), presentase batuan
tersingkap yang cukup luas akan mengurangi jumlah tanaman per satuan luas karena
pada bebatuan tersebut tidak mungkin dilaksanakan penanaman.
e. Jenis tanah: Jenis tanah akan sangat dipengaruhi oleh jenis batuan induknya, iklim dan
vegetasinya
f. Tipe batuan: Adanya perbedaan tipe batuan pembeda tanah akan membedakan cara
pengelolaan tanah tersebut.
g. Kedalaman tanah: Kedalaman tanah sangat menentukan pertumbuhan tanaman
h. Sifat fisik tanah: Sifat fisik tanah mencakup tekstur tanah dan struktur tanah. Tekstur
tanah dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara fraksi tanah (pasir, debu dan
lempung/ Sand, silt dan clay) sedangkan struktur tanah adalah bentuk spesifik dari
agregat tanah.
i. Sifat kimia tanah: Kondisi kesuburan tanah ditunjukkan oleh kandungan unsur hara
tanah.
j. Kondisi erosi: Identifikasi erosi di lahan hutan diperlukan untuk mengetahui jenis dan
tingkat erosi serta presentase luasan tererosi pada satuan peta sehingga upaya
konservasi tanah yang efektif dapat direncanakan.
k. Aspek tanaman: Inventarisasi parameter tanaman dilakukan karena kinerja tanaman
yang ada merupakan pencerminan kondisi lahan, sehingga identifikasi kondisi tanaman
bisa digunakan sebagai indikator kondisi lahan.
l. Aspek iklim dan cuaca: Identifikasi informasi curah hujan

2. Identifikasi elemen lingkungan terkendali


Pada suatu sistem lingkungan terkendali, elemen lingkungan berupa kebutuhan air, unsur hara
dan iklim mikro (suhu, kelembaban, pH, intensitas cahaya dll) tanaman dapat diatur sedemikian rupa
sehingga menjadi optimum bagi tanaman. Demikian juga dengan persoalan hama dan penyakit
tanaman, dapat dicegah dengan membangun konstruksi ruang terkendali tertentu dan dengan
menggunakan bahan penutup yang khusus serta penerapan praktik sanitasi yang baik. Keuntungan
yang diperoleh dari melakukan kegiatan budidaya tanaman di dalam ruang terkendali adalah hasil
yang tinggi, baik secara kualitas maupun kuantitas, serta dapat ter-penuhinya kebutuhan akan
produk hortikultura secara kontinu tanpa adanya hambatan musim
Penggunaan Greenhouse dalam budidaya tanaman bertujuan untuk memberikan lingkungan
yang mendekati kondisi optimum bagi pertumbuhan tanaman atau biasa disebut dengan metode
budidaya tanaman dalam lingkungan yang terkendali (Controlled Environment Agriculture).
Manfaat dari greenhouse, antara lain: a) meningkatkan hasil panen 5 - 15 kali atau lebih; b)
menekan biaya tenaga kerja; c) mengurangi kebutuhan jumlah dan biaya pemupukan; d) menghemat
kebutuhan air; d) mengeliminasi serangan hama dan penyakit tanaman; e) membutuhkan area yang
relatif kecil untuk memperoleh hasil panen dan keuntungan, f) memperbanyak tanaman yang akan
dijadikan sebagai tanaman donor (eksplan) untuk keperluan kultur jaringan; g) membudidayakan
tanaman langka (hampir punah) untuk tujuan konservasif perlindungan biodiversitas tanaman: dan
h) mudah dalam mengoperasikan, memelihara dan mengendalikan peralatan dan mesin yang ada
dalam greenhouse tersebut.
Beberapa jenis mesin dan peralatan yang umum tersedia dalam greenhouse adalah, antara lain:
sistem irigasi dan pemupukan (drip/sprinkler irrigation systems), sistem pengkabutan untuk
mengatur kelembaban udara, ventilator untuk membuka dan menutup celah udara masuk-keluar,
jaring naungan (shading net), kipas pendingin, sistem penghangat, alat kontrol suhu (termometer),
kelembaban (higrometer) dan radiasi, soil pH moister, serta tes NaCl.
Kondisi lingkungan yang dikehendaki dengan dibuatnya suatu lingkungan yang terkendali berupa
greenhouse, antara lain:
1. Kondisi cuaca yang mendukung rentang waktu tanam lebih panjang.
2. Mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan tanaman.
3. Suplai air dan hara (pupuk) dapat dilakukan secara berkala dan terukur.
4. Sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit.
5. Kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasan mutu.
6. Bersih dari ekses lingkungan seperti polutan dan minimnya residu pestisida
7. Hilangnya gangguan fisik baik oleh angin maupun hewan.

D. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini diantaranya adalah :
1. Alat tulis
E. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan lapangan dengan prosedur
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi elemen-elemen apa saja yang terdapat pada lingkungan terkendali dan tidak
terkendali

F. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedaan lingkungan terkendali dan tidak terkendali?
2. Apa kelebihan dan kelemahan sistem lingkungan terkendali?
3. Sebutkan elemen-elemen yang terdapat pada lingkungan tak terkendali dalam hal sumber
daya lahan?
4. Kondisi lingkungan seperti apa saja yang dapat dikendalikan dengan memanfaatkan
greenhouse?

G. Pustaka
Djaenuddin, D, Dkk, (1994), Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Pertanian dan Kehutanan (Land
Suitability for Agriculture and Silvicultural Plants), Second Land Resource Evaluation and
Planning Project, ADB Loan 1099, INO, Laporan Teknis No 7 Versi 1.0. 51 pp

Jaya, I Komang Damar. (2017). Budidaya Tanaman Dalam Lingkungan Terkendali. Mataram : Pustaka
Bangsa.

Jatnika, Ir. Ajat. (2010). Mengenal Greenhouse. Terdapat pada: http://www.bbpp-


lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/524-mengenal-green-house.

Anda mungkin juga menyukai