Anda di halaman 1dari 8

114

ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN PKN DI SMA NEGERI 9 MAKASSAR

Oleh :
AULIYA RAHMAH
Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
LUKMAN ILHAM
Dosen Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penerapan prinsip


penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar. (2)
Penerapan pendekatan penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA
Negeri 9 Makassar. (3) Penerapan teknik dan instrumen hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar. (4) Penilaian hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar yang mencakup ranah kognitif,
psikomotor, dan afektif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif,
populasinya adalah 3 orang guru di SMA Negeri 9 Makassar. Sedangkan sampelnya
adalah 2 orang dengan menggunakan teknik Non-Probability Sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: 1) Penerapan prinsip penilaian
observasi yang dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
PKn di SMA Negeri 9 Makassar telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dibuktikan
melalui hasil observasi yang telah dilakukan penulis yaitu guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan atau pendapatnya, tugas
yang diberikan dikerjakan di buku tugas atau kertas selembar, proses pembelajaran
yang dilakukan disesuaikan dengan RPP yang dibuat oleh guru, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki nilainya, dan penilaian dapat diakses
oleh semua pihak termasuk penulis, serta guru memberikan motivasi kepada siswa
diakhir proses belajar mengajar. (2) Pendekatan penilaian hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PKn menggunakan pendekatan penilaian acuan kriteria (PAK) sesuai
dengan kurikulum 2013 yang mengacu pada standar KKM sebesar 2,66. (3) Teknik
dan instrumen yang digunakan dalam penilaian hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKn berupa penilaian observasi untuk penilaian kompetensi sikap yang
terbagi dua yaitu sikap spiritual dan sikap sosial, untuk penilaian kompetensi
keterampilan dilakukan penilaian portofolio dan penilaian kompetensi pengetahuan
dilakukan oleh guru PKn melalui tes tertulis, tes lisan, serta penugasan yang berupa
isian dan uraian. (4) Penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA
Negeri 9 Makassar telah mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor.

Kata Kunci: Penilaian, Hasil Belajar


115

ABSTRACT: This study aims to determine: 1) Application of the principles of


assessment of learning outcomes of students in the subjects of Civics in SMAN 9
Makassar. (2) Application of student learning outcomes assessment approach to the
subject Civics in SMAN 9 Makassar. (3) The application of techniques and
instruments student learning outcomes in subjects Civics in SMAN 9 Makassar. (4)
the results of student learning in Civics in SMAN 9 Makassar which includes
cognitive, psychomotor, and affective. This research is a qualitative descriptive study,
the population is 3 teacher at SMA Negeri 9 Makassar. While the sample is 2 by
using the technique of Non-Probability Sampling. Data collected by interview,
observation and documentation. While data analysis used is qualitative descriptive
analysis techniques. Based on the results of the study showed that: 1) The application
of the principle of assessment on observations made by teachers to the learning
outcomes of students in the subjects of Civics in SMAN 9 Makassar have been
executed better. This is proved by the results of observations that have been done
with the author that the teacher gives students the chance to ask a question or opinion,
the given task is done in workbooks or paper sheet, their lessons tailored to the RPP
made by the teacher, the teacher gives students to improve its value, and the
assessment can be accessed by all parties, including the author, as well as the teachers
give motivation to students at the end of the learning process. (2) The approach
student learning outcomes assessment in the subjects Civics approach the reference
assessment criteria (PAK) in accordance with the curriculum in 2013 which refers to
the KKM standard by 2.66. (3) techniques and instruments used in the assessment of
student learning outcomes on the subjects of Civics form of assessment observations
for the assessment of the competence of attitude that is two spiritual attitudes and
social attitudes, for the assessment of competence skills to do a portfolio assessment
and competence assessment of knowledge carried out by teachers Civics through
written tests, oral tests, as well as the assignment of the form fields and descriptions.
(4) the results of student learning in Civics in SMAN 9 Makassar include cognitive,
affective, and psychomotor.

Keywords: Assessment, Learning Outcomes


116

PENDAHULUAN “berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,


Pendidikan merupakan aspek yang pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam
sangat penting dalam kemajuan dan kondisi rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa ada bermutu”. Standar Nasional Pendidikan terdiri
di tangan pendidikan, sehingga baik buruknya atas 8 (delapan) standar, salah satunya adalah
sistem pendidikan akan berdampak pada kualitas Standar Penilaian yang tertuang dalam Peraturan
bangsa itu sendiri. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
Sistem pendidikan di Indonesia telah 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian
mengatur dan mendefinisikan tujuan pendidikan Pendidikan yang bertujuan untuk menjamin:
dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun a. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan kompetensi yang akan dicapai dan
menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
untuk mengembangkan kemampuan dan b. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara
membentuk watak serta peradaban bangsa yang profesional, terbuka, edukatif, efektif,
bermartabat dalam rangka mencerdaskan efisien, dan sesuai dengan konteks sosial
kehidupan bangsa, bertujuan untuk budaya; dan
berkembangnya potensi peserta didik agar c. Pelaporan hasil penilaian peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa secara objektif, akuntabel, dan informatif.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, Untuk mengetahui berhasil tidaknya
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan pelaksanaan suatu program pendidikan perlu
menjadi warga negara yang demokratis serta dilakukan penilaian. Satu tahap penting dalam
bertanggung jawab. proses penilaian adalah pengumpulan informasi.
Begitu sangat pentingnya pendidikan di Tahap ini disebut pengukuran atau measurement.
dalam kemajuan suatu bangsa, sehingga perlu Dalam penilaian pendidikan, informasi yang
diadakannya penilaian terhadap proses dikumpulkan umumnya hasil belajar siswa, baik
pendidikan khususnya penilaian yang dilakukan yang sifatnya pengetahuan, keterampilan,
oleh guru di sekolah sebagai bahan maupun sikap. Informasi hasil pengukuran tidak
pertimbangan untuk perbaikan dan harus berupa data kuantitatif (berupa angka atau
pengembangan sistem pendidikan yang ada di skor), tetapi juga bisa berupa data kualitatif
Indonesia. (baik, sedang, kurang, dan sebagainya) seperti
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI hasil pengukuran melalui angket, pengamatan
Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas langsung, ataupun wawancara.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Dalam dunia pendidikan, penilaian
Tentang Standar Nasional Pendidikan adalah hal yang mutlak dilakukan khususnya
mengemukakan bahwa standar penilaian penilaian hasil belajar siswa. Penilaian
pendidikan adalah kriteria minimal tentang merupakan bagian integral dalam keseluruhan
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum proses belajar mengajar dan merupakan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. subsistemnya. Penilaian harus dipandang sebagai
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan
Sistem Pendidikan Nasional menjadi parameter oleh siswa.
utama untuk merumuskan Standar Nasional Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Nomor
117

81A Tahun 2013 Tentang Implementasi untuk perbaikan serta peningkatan kualitas
Kurikulum mengemukakan bahwa hal-hal yang pembelajaran oleh guru, pemanfaatan hasil
perlu diperhatikan dalam merancang penilaian belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan
yaitu sebagai berikut. kualitas pembelajaran harus didukung oleh
1. Penilaian diarahkan untuk mengukur siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa.
pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada Dukungan ini akan diperoleh apabila mereka
KI-3 dan KI-4, memperoleh informasi hasil belajar yang
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu lengkap dan akurat. Untuk itu diperlukan laporan
berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta perkembangan hasil belajar siswa untuk guru
didik setelah mengikuti proses atau sekolah, untuk siswa, dan untuk orang tua
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan siswa.
posisi seseorang terhadap kelompoknya. Setelah melakukan observasi awal,
3. Sistem yang direncanakan adalah sistem terjadi perubahan kurikulum yaitu dari
penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dalam arti semua indikator ditagih, menjadi Kurikulum 2013 yang merupakan
kemudian hasilnya dianalisis untuk kurikulum yang masih baru sehingga perubahan
menentukan KD yang telah dimiliki dan tersebut juga membawa dampak diantaranya
yang belum, serta untuk mengetahui penilaian hasil belajar PKn.
kesulitan peserta didik. Penerapan Kurikulum 2013 di sekolah-
4. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan sekolah di seluruh Indonesia diharapkan mampu
tindak lanjut. Tindak lanjut berupa menggantikan dan menyempurnakan Kurikulum
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, Tingkat Satuan Pendidikan yang telah diterapkan
program remedi bagi peserta didik yang sebelumnya.
pencapaian kompetensinya di bawah Implementasi Kurikulum 2013
ketuntasan, dan program pengayaan bagi memfokuskan penilaiannya pada tiga ranah,
peserta didik yang telah memenuhi yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan
ketuntasan. keterampilan. Ketiga hal inilah yang
5. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan memerlukan penilaian secara utuh.
pengalaman belajar yang ditempuh dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
proses pembelajaran. Misalnya, jika Kebudayaan Nasional Nomor 81A Tahun 2013
pembelajaran menggunakan pendekatan Tentang Implementasi Kurikulum mengatur
tugas observasi lapangan maka evaluasi tentang prinsip yang digunakan dalam kegiatan
harus diberikan baik pada proses misalnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
teknik wawancara, maupun produk berupa mengembangkan kreativitas peserta didik,
hasil melakukan observasi lapangan. menciptakan kondisi menyenangkan dan
Pada akhir proses belajar mengajar, menantang, bermuatan nilai, etika, estetika,
hasil yang dicapai siswa dalam proses itu diukur logika dan kinestetika dan menyediakan
menggunakan tes untuk mengetahui tingkat pengalaman belajar yang beragam melalui
pencapaian tujuan pembelajaran. penerapan berbagai strategi dan metode
Pada akhirnya, penilaian dilakukan pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual,
untuk mengetahui perkembangan hasil belajar efektif, efisien, dan bermakna.
siswa dan hasil mengajar guru. Hasil belajar Kurikulum 2013 menganut pandangan
siswa digunakan untuk memotivasi siswa, darn dasar bahwa pengetahuan tidak dapat
118

dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta kelas yang menggunakan Kurikulum 2013 hanya
didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kelas 1 dan 2.
kemampuan untuk secara aktif mencari, Teknik pengumpulan data pada
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus 1. Observasi
berkenaan dengan kesempatan yang diberikan Kegiatan obeservasi pada penelitian ini
kepada peserta didik untuk mengkonstruksi berupa pengamatan terhadap penilaian
pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar hasil belajar siswa pada mata pelajaran
benar-benar memahami dan dapat menerapkan PKn yang dilakukan oleh Guru mata
pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk pelajaran PKn SMA Negeri 9 Makassar,
bekerja memecahkan masalah, menemukan guna mengetahui langsung bagaimana
segala sesuatu untuk dirinya dan berupaya keras gambaran hasil penilaian tersebut.
mewujudkan ide-idenya. 2. Wawancara
Kurikulum 2013 sangat berbeda dengan Kegiatan wawancara dalam penelitian ini
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang ditujukan kepada guru mata pelajaran
telah diterapkan sebelumnya, di mana dalam PKn SMA Negeri 9 Makassar guna
Kurikulum 2013 kegiatan peserta didik menjadi memperoleh informasi perihal proses
fokus utama sedangkan pada Kurikulum Tingkat penilaian hasil belajar siswa pada mata
Satuan Pendidikan guru dijadikan fokus dalam pelajaran PKn dengan cara mengajukan
kegiatan pembelajaran. beberapa pertanyaan secara langsung
Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan instrumen wawancara yang
(Citizenship) merupakan mata pelajaran yang telah dirancang sebelumnya.
memfokuskan pada pembentukan diri yang 3. Dokumentasi
beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, Dokumentasi disini merupakan
usia dan suku bangsa untuk menjadi warga pengumpulan data berupa fakta dan data
negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter tersimpan dalam bentuk dokumen yang
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD berkaitan dengan kegiatan penelitian ini,
1945. seperti data jumlah siswa, jumlah guru
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis PKn, keadaan sekolah, lembar penilaian
merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang hasilbelajar siswa, dan soal-soal ulangan
berjudul: “Analisis Penilaian Hasil Belajar pada mata pelajaran PKn.
Siswa pada Mata Pelajaran PKn di SMA Negeri HASIL PENELITIAN
9 Makassar.” 1. Penerapan Prinsip Penilaian Hasil
METODE PENELITIAN Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Penelitian ini adalah penelitian di SMA Negeri 9 Makassar
deskripsitf kualitatif, dimana desainnya Berdasarkan hasil penelitian yang
menjelaskan tentang analisis penilaian hasil telah dilaksanakan,penerapan prinsip
belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SMA penilaian hasil belajar siswa pada mata
Negeri 9 Makassar. pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar
Populasi pada penelitian ini adalah telah berjalan dengan baik, hanya saja belum
keseluruhan jumlah guru PKndi SMA Negeri 9 maksimal. Hal ini disebabkan oleh
Makassar sebanyak 3 orang. Dan sampel pada penggunaan Kurikulum 2013 yang baru
penelitian ini sebanyak 2 orang berdasarkan
119

diterapkan sehingga guru belum memahami keterampilan siswa.Penilaian ranah afektif


dengan baik tentang penilaian. didasarkan pada penilaian sikap siswa, baik
2. Penerapan Pendekatan Penilaian Hasil sikap spiritual maupun sikap sosial
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn siswa.Dapat disimpulkan bahwa penilaian
di SMA Negeri 9 Makassar hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn
Berdasarkan hasil penelitian, untuk kelas X dan kelas XI di SMA Negeri
penerapan pendekatan penilaian hasil belajar 9 Makassar telah mencakup nilai kognitif
siswa pada mata pelajaran PKn di SMA (pengetahuan), psikomotor (keterampilan),
Negeri 9 Makassar telah dilaksanakan sesuai dan afektif (sikap) siswa.
dengan Kurikulum 2013 yakni dengan PENUTUP
menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan
Kriteria (PAK). sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:
3. Penerapan Teknik dan Instrumen 1. Penerapan prinsip penilaian hasil belajar
Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Mata siswa pada mata pelajaran PKn di SMA
Pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Negeri 9 Makassar yang sesuai dengan
Makassar Kurikulum 2013 telah dilaksanakan. Hanya
Berdasarkan hasil penelitian, saja, belum optimal masih perlu perbaikan
penerapan teknik dan instrumen penilaian lebih jauh lagi agar prinsip penilaian yang
hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn sesuai dengan Kurikulum 2013 bisa
di SMA Negeri 9 Makassardilakukan diterapkan dengan baik.
dengan tiga teknik, yakni lisan, tertulis, dan 2. Pendekatan penilaian hasil belajar siswa
perbuatan.Penilaian kompetensi sikap pada pada mata pelajaran PKn di SMA Negeri 9
Kurikulum 2013 didasarkan pada sikap Makassar menerapkan pendekatan Penilaian
spiritual dan sikap sosial siswa dilakukan Acuan Kriteria (PAK) dengan mengacu
dengan teknik observasi. Penilaian kognitif pada standar dengan KKM 2,66.
siswa dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, 3. Teknik dan instrumen penilaian hasil belajar
dan penugasan.Untuk tes lisan digunakan siswa pada mata pelajaran PKn di SMA
oleh guru PKn kelas X pada saat ulangan Negeri 9 Makassar untuk penilaian
tengah semester. Instrumen penilaian yang kompetensi pengetahuan dilakukan melalui
digunakan dalam penilaian kompetensi tes tertulis, tes lisan, dan penugasan berupa
pengetahuan berupa isian, uraian, dan soal pilihan ganda, isian, dan uraian.
pilihan ganda. Penilaian psikomotor Penilaian kompetensi sikap dilakukan
dilakukan melalui penilaian kinerja. melalui observasi, dan penilaian kompetensi
4. Penilaian Hasil Belajar Siswa Pada Mata keterampilan dilakukan melalui penilaian
Pelajaran PKn di SMA Negeri 9 kinerja berupa penilaian debat dan penilaian
Makassar yang mencakup Ranah portofolio.
Kognitif, Psikomotor, dan Afektif 4. Penilaian hasil belajar siswa pada mata
Penilaian ranah kognitif atau pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar
pengetahuan siswa didasarkan pada telah mencakup ranah kognitif, psikomotor,
penilaian kemampuan pengetahuan dan dan afektif. Namun, untuk dokumnetasi dan
pemahaman siswa terhadap materi bukti penilaian guru belum lengkap.
pelajaran.Penilaian ranah psikomotor
didasarkan pada penilaian aspek
120

Saran Hening dan Chris. 2008. Ayo Belalajar:


Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti Pendidikan Kewarganegaraan.
mengajukan beberapa saran, sebagai berikut: Yogyakarta: Kanisius.
1. Penulis menyarankan kepada guru mata Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran
pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar Mengembangkan Standar Kompetensi
untuk lebih memperhatikan dan Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
menyempurnakan penerapan prinsip Muslich, Masnur. 2011. Authentic Assessment:
penilaian hasil belajar siswa. Penilaian Berbasis Kelas dan
2. Penulis menyarankan kepada guru mata Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar.
agar menggunakan teknik dan instrumen Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
penilaian ranah psikomotor secara Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan
transparan dan terbuka. Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
3. Penulis menyarankan kepada guru mata Remaja Rosdakarya.
pelajaran PKn di SMA Negeri 9 Makassar Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Evaluasi
agar tidak hanya memfokuskan penilaian Belajar Berbasis Kinerja. Jogjakarta:
pada ranah kognitif saja, tetapi penilaian Diva Press.
ranah psikomotor dan ranah afektif juga Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran
perlu dilakukan secara beriringan dan Mengembangkan Profesionalisme
terbuka agar siswa dapat memperbaiki sikap Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
atau perilaku mereka yang kurang baik. Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran
4. Penulis menyarankan agar administrasi PPKn. Jakarta: Bumi Aksara.
penilaian terhadap hasil belajar siswa bisa Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar
diperbaiki dan disempurnakan lagi agar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
penilaian tersebut menjadi lebih akurat. Jakarta: Bumi Aksara.
5. Penulis juga menyarankan kepada kepala Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan
sekolah dan guru-guru di SMA Negeri 9 Pembelajaran. 2011. Kurikulum dan
Makassar agar tetap mengajarkan dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
mengarahkan siswa agar senantiasa berlaku Internet
baik kepada orang tua, guru, teman, dan Andi Gunawan. 2012.
masyarakat. http://wawanandi.blogspot.com/2012/03/tu
juan-pendidikan-kewarganegaraan.html
DAFTAR PUSTAKA diakses pada tanggal 08 September 2014
Buku pukul 14:16 WITA
Haling, Abdul. 2007. Belajar dan Pembelajaran. http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik
Makassar: Badan Penerbit UNM. diakses pada tanggal 26 April 2014
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan pukul 21:35 WITA
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Dadang Setiawan. Murid, Siswa dan Peserta
Haryati, Mimin. 2013. Model & Teknik Didik.http://dadangsetiaone.wordpress.co
Penilaian pada Tingkat Satuan m/murid-siswa-dan-peserta-didik/, diakses
Pendidikan. Jakarta: Referensi. tanggal 26 April 2014 pukul 21:35 WITA
Skripsi
121

Muspida. 2008. Peranan Guru Pendidikan


Kewarganegaraan dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Peserta Didik di SD
Inpres Tetebatu 1 Kecamatan Palangga
Kabupaten GowaI. Skripsi. FIS UNM.
Makassar.
Sudirman S. 2009. Strategi Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan di SMP 11 Makassar. Skripsi.
FIS UNM. Makassar.
Undang-Undang
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI Nomor 66 Tahun 2013 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI Nomor 81A Tahun 2013 Tentang
Implementasi Kurikulum.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai