MIKROBIOLOGI KLINIK
“ Penyebab Infeksi Nosokomial”
Oleh
N012171016
Gambar 3. Sel A. Baumannii dibiakkan pada medium Luria-Bertani. Pada pewarnaan gram.
Panah menunjukkan satu individu sel.
Kuman ini jarang ditemukan pada orang sehat, tetapi dapat menjadi
patogen yang oportunistik pada manusia, yang menyebabkan penyakit pada
orang yang terganggu sistem imun tubuhnya (compromised) dan menjadi
penyebab penting infeksi dapatan di rumah sakit (penyakit nosokomial).
A.baumannii juga disebut “iraqibacter” karena berkaitan dengan terjadinya
keadaan kedaruratan yang mendadak di fasilitas pengobatan militer selama
perang Irak. Kejadian tersebut juga berlanjut pada tentara dan veteran yang
ditugaskan di Irak dan Afganistan. A.baumannii yang resisten terhadap
banyak obat (multidrug resistant-MDR) kemudian menyebar ke rumah sakit-
rumah sakit sipil yang pernah merawat tentara yang terinfeksi A.baumannii
melalui alat-alat kesehatan yang digunakan. Acinetobacter baumannii adalah
bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek agak bulat (coccobacilus).
Bakteri ini tidak mempunyai flagel (Soedarto, 2016). Acinetobacter
seringkali ditemukan pada penderita-penderita yang sedang dirawat di ICU,
terutama penderita yang mendapatkan perawatan intubasi dan yang
memerlukan banyak saluran intravenous atau perlengkapan monitoring, pipa-
pipa pembedahan, atau kateter saluran urinari. Berbagai faktor yang
mempengaruhi pembentukan koloni koloni bakteri atau terjadinya infeksi
dengan spesies Acinetobacter yang sudah kebal terhadap banyak obat, antara
lain adalah :
B. Virus
Selain bakteri, virus juga merupakan penyebab penting infeksi
nosokomial. Pemantauan yang biasa mengungkapkan bahwa 5% dari semua
infeksi nosokomial disebabkan oleh virus. Mereka bisa ditularkan melalui mulut
ke mulut, jalur pernafasan dan rute oral (Khan et al., 2017).
Infeksi nosokomial dapat disebabkan berbagai jenis virus, termasuk virus-
virus hepatitis B dan C, respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus, dan
enterovirus. Virus hepatitis B dan C dapat ditularkan melalui darah transfusi,
dialisis, suntikan, dan endoskopi, sedangkan enterovirus dapat ditularkan melalui
jalur penularan tangan- ke mulut atau jalur penularan tinja-mulut. Virus-virus lain
yang dapat ditularkan sebagai infeksi nosokomial antara lain adalah
cytomegalovirus, HIV, Ebola, virus influenza, virus herpes simplex, virus
vaicella-zoster, dan hepatitis virus (Soedarto, 2016).
1. Virus hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang bisa disebabkan oleh sebagai penyakit
nosokomial. Infeksi atau bukan infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh virus,
bakteri, jamur atau parasit. Hepatitis viral nosokomial dapat disebabkan oleh
virus hepatitis A (HAV-hepatitis A virus), virus hepatitis B (HBV atau virus
hepatitis C (HCV). HAV adalah picornavirus yang termasuk virus RNA,
HBV adalah DNA virus yang termasuk keluarga hepadnavirus, sedangkan
HCV adalah flavivirus yang termasuk virus RNA. HBV adalah virus dari
keluarga hepadnavirus yang dapat menyebabkan hepatitis serum. HBV adalah
virus DNA berselubung (enveloped) mempunyai ukuran garis tengah sekitar
40 nm, tahan terhadap larutan organik.
Gambar 7. Scanning electron micrograph (SEM), warna hijau menunjukkan virus HIV-1.
HIV dapat ditularkan melalui perpindahan cairan tubuh dari penderita HIV
ke orang lain, antara lain melalui darah, air susu ibu, cairan semen dan sekresi
vaginal.HIV tidak dapat ditularkan melalui ciuman, bersalaman, melalui
penggunaan benda pribadi bersama, atau melalui makanan dan minuman.
Keadaan dan kebiasaan yang berisiko tinggi untuk tertular HIV antara lain
melalui hubungan seks anal atau vaginal tanpa pengaman, menderita penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual lainnya, misalnya sifilis, herpes,
chlamydia, gonore dan vaginosis bakterial, dan pemakaian bersama jarum
suntik dan alat suntik lainnya dan obat suntik terlarang secara bersama,
mendapatkan suntikan, tranfusi darah, tindakan pembedahan yang tidak
aman/steril, kecelakaan pada petugas kesehatan, misalnya tertusuk jarum
suntik penderita (Soedarto, 2016).
KESIMPULAN
3.1 Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang berasal atau terjadi di rumah sakit
3.2 Infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai faktor yaitu kerentanan pasien,
resistensi antibiotik dan agen mikroba yang meliputi bakteri, virus, dan jamur
3.3
DAFTAR PUSTAKA
Khan, H.A., A.Ahmad., dan R. Mehboob. 2015. Nosocomial Infection and Their
Control Strategic. Asian Pasific Journal of Tropical Biomedicine. Vol 5 (7).
pp. 509-514
Soedarto, S. 2016. Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit. CV. Sagung Seto : Jakarta