Bksti7-102 (Tuti Sarma Sinaga) 1-4
Bksti7-102 (Tuti Sarma Sinaga) 1-4
ABSTRAK
Setiap perusahaan berusaha untuk memenangkan persaingan pasar dengan menciptakan produk yang memiliki
fungsi optimal dengan biaya yang rendah. Salah satu faktor yang bisa menekan biaya produksi adalah efisiensi
penggunaan waktu proses. Penelitian ini dimaksud untuk mengindentifikasi berbagai aktifitas yang terjadi dalam
memproduksi kertas dengan tujuan dapat mengevaluasi aktifitas yang efisien dan tidak efisien yang
menimbulkan pemborosan waktu proses. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Process Value
Analysis (PVA). Ada tiga kelompok aktifitas dalam proses pembuatan kertas di perusahaan ini, yaitu persiapan
(stock preparation), tahap pembuatan (paper machining) hingga tahap penyelesaian (converting). Metode ini
dimulai dengan pengelompokan aktifitas operator dan mesin yang memberi nilai tambah dan tidak member nilai
ke dalam lima kategori yaitu operation, delay, transport, storage, dan inspection melalui activity mapping. Dari
hasil perhitungan diperolah informasi bahwa tingkat pemborosan waktu proses mencapai 33.84% dan hal
tersebut terjadi karena delay, transportasi dan unnecessary motion dari operator. Pemborosan (waste) waktu
proses produksi kertas rokok dijadikan sebagai fokus utama dalam meningkatkan efisiensi produk kertas rokok
agar dapat mengurangi waktu pemborosan sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.
Tuti Sarma Sinaga, Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan PVA I-1
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014
Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan di Tabel 1. Waste Waktu Delay & Transport
dalam menghasilkan usulan perbaikan rancangan di wkt
Kegiatan ket D/T
dalam process value analysis. Tahapan-tahapan (dtk)
Tahap Persiapan (Stock Preparation)
tersebut adalah:
1. Memahami diagram alir proses produksi. Membawa pulp NBKP dan
2. Melakukan identifikasi waste yang sering terjadi LBKP ke Hydra Pulper dengan 300 Operator T
dalam proses produksi. Forklift
Memindahkan pulp NBKP dan
3. Pemilihan metode pemetaan (stream mapping) LBKP ke atas meja dengan
yang sesuai value stream analysis tools. 300 Operator T
menggunakan crane
4. Hasil mapping akan menjadi acuan untuk
melakukan usulan perbaikan. Memompakan buburan ke
300 Mesin T
Wood Dump Chest
5. Usulan perbaikan yang dimaksud adalah usulan Memompakan larutan ke Twin
untuk melakukan tindakan waste elimination, 300 Mesin T
Hydra Disc
misalnya dengan penyeimbangan lintasan (line Memompakan buburan ke
300 Mesin T
balancing) dan penataan ulang layout. Refiner Chest
Memompakan larutan ke Mixing
300 Mesin T
Chest
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Membawa CaCO ke mesin
pengaduk dengan crane 300 Operator T
3.1. Diagram Alir Proses Produksi (Big Picture
Memompakan buburan ke
Mapping) 300 Mesin T
Machine Chest
I-2 Tuti Sarma Sinaga, Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan PVA
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014
3.3. Process Value Analysis Hal ini berarti perusahaan menghabiskan waktu
0,955 jam atau sekitar 57,33 menit untuk aktivitas
Proses value analysis dimulai dari proses tidak bernilai tambah pada lantai produksi. Atau
pembuatan activity mapping untuk seluruh aktivitas dengan kata lain 33,84% waktu produksi hanya
produksi kertas rokok jenis bobbin mulai dari tahap dihabiskan untuk kegiatan transport dan delay. Hal
persiapan (stock preparation) hingga tahap ini merupakan suatu kerugian bagi perusahaan.
penyelesaian (converting). Dari hasil activity
mapping, diperoleh 49 tahapan/aktivitas yang 3.4. Usulan Perbaikan
dikelompokkan ke dalam 5 aktivitas utama yaitu
operation (O), delay (D), transportation (T), storage 3.4.1.Transport dan Delay
(S) dan inspection (I). Hasil rekapitulasi jumlah Kegiatan transport dan delay menghabiskan waktu
aktivitas dan jumlah waktu tiap aktivitas dari proses sebanyak 57,33 menit. Banyaknya aktivitas
value analysis dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : transportasi disebabkan karena kurang baiknya tata
letak lantai produksi. Lantai produksi yang digunakan
Tabel 2. Jumlah Aktivitas &Waktu Tiap Aktivitas oleh PT.X berada pada area yang terlalu sempit
Waktu sehingga membuat material handling untuk
No Aktivitas Keterangan Jumlah
(Detik) pemindahan bahan dari stasiun satu ke stasiun lainnya
Operator 4 390
1 Operation
Mesin 18 6320 menjadi rumit dan dalam space yang terbatas.
2 Delay Operator 1 20 Pergerakan material cenderung mengikuti bentuk
Operator 7 1140 acak menyebabkan terjadinya bottleneck akibat lalu
3 Tranportation
Mesin 17 2280 lintas material, peralatan transportasi dan operator
4 Storage Operator 1 5 yang terjadi di lantai produksi tersebut.
5 Inspection Operator 1 10
Selain itu, teknologi proses yang digunakan masih
Jumlah 49 10165
tergolong teknologi semi automatic. Di antaranya
adalah proses perpindahan bahan dari satu stasiun ke
Peta kategori aktivitas operator proses produksi
stasiun lainnya membutuhkan tindakan pemompaan
kertas rokok dapat dilihat pada Gambar 2. berikut.
tekanan dengan waktu yang relatif lama. Selain itu
ada juga perpindahan bahan yang masih
menggunakan tenaga manual, seperti pada kegiatan
convertin, yang juga membutuhkan waktu yang lama
karena masih dilakukan dengan tenaga operator.
Usulan perbaikan yang dapat digunakan untuk
mengatasi waste ini adalah dengan melakukan
penataan ulang layout atau memperluas bagian atau
stasiun kerja tertentu seperti stasiun pencetakan logo
konsumen. Selain itu, untuk mengurangi banyaknya
Gambar 2. Peta Kategori Aktivitas Operator waktu yang terbuang karena adanya transportasi
melalui pipa, perusahaan dapat mengatur atau
Peta kategori aktivitas mesin proses produksi menyesuaikan kemampuan tekanan pompa yang
kertas rokok dapat dilihat pada Gambar 3. berikut. digunakan untuk pemindahan bahan melalui pipa.
Pada proses converting usulan perbaikan yang dapat
dilakukan adalah pengadaan material handling berupa
conveyor yang dapat mereduksi waktu pemindahan
bahan yang sepenuhnya dilakukan oleh operator
secara manual.
Tuti Sarma Sinaga, Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan PVA I-3
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan [6] Sinulingga, Sukaria., “Metode Penelitian”.
variasi pekerjaan pada operator. Misalnya dengan Medan, USU Press, 2011.
menukar operator pada tahap persiapan dengan
proses pengepakan. Oleh karena itu, perusahaan
harus membekali seluruh operator untuk
mengetahui dan memahami seluruh elemen
proses produksi agar pertukaran operator dapat
dilakukan.Selain itu perlu dirancang fasilitas
kerja yang ergonomis untuk para operator
sehingga memberi kenyaman kepada mereka
dalam menyelesaikan perkerjaan mereka
sehingga di saat bekerja tidak membutuhkan
waktu terlalu sering dalam peregangan atau
keperluan pribadi lainnya.
4. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
I-4 Tuti Sarma Sinaga, Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan PVA