Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas


Dengan Pendekatan Process Value Analysis

Tuti Sarma Sinaga, ST, MT

Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU, Medan 201251


(Tuti1@usu.ac.id , tutie_rani@yahoo.co.id )

ABSTRAK

Setiap perusahaan berusaha untuk memenangkan persaingan pasar dengan menciptakan produk yang memiliki
fungsi optimal dengan biaya yang rendah. Salah satu faktor yang bisa menekan biaya produksi adalah efisiensi
penggunaan waktu proses. Penelitian ini dimaksud untuk mengindentifikasi berbagai aktifitas yang terjadi dalam
memproduksi kertas dengan tujuan dapat mengevaluasi aktifitas yang efisien dan tidak efisien yang
menimbulkan pemborosan waktu proses. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Process Value
Analysis (PVA). Ada tiga kelompok aktifitas dalam proses pembuatan kertas di perusahaan ini, yaitu persiapan
(stock preparation), tahap pembuatan (paper machining) hingga tahap penyelesaian (converting). Metode ini
dimulai dengan pengelompokan aktifitas operator dan mesin yang memberi nilai tambah dan tidak member nilai
ke dalam lima kategori yaitu operation, delay, transport, storage, dan inspection melalui activity mapping. Dari
hasil perhitungan diperolah informasi bahwa tingkat pemborosan waktu proses mencapai 33.84% dan hal
tersebut terjadi karena delay, transportasi dan unnecessary motion dari operator. Pemborosan (waste) waktu
proses produksi kertas rokok dijadikan sebagai fokus utama dalam meningkatkan efisiensi produk kertas rokok
agar dapat mengurangi waktu pemborosan sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.

Kata kunci: efisiensi, Waste, Process Value Analysis, Industri Kertas

1. PENDAHULUAN produksi sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.


Proses produksi yang terlalu panjang dan
Persaingan yang semakin ketat pada masa membutuhkan waktu yang lebih lama menyebabkan
sekarang ini menuntut perusahaan untuk lebih informasi permintaan pelanggan yang datang
memperhatikan kinerja dari setiap aktivitas yang mendadak sering tidak dapat terpenuhi. Hal ini tentu
dilakukan khususnya di lantai produksi. Pada saja menghilangkan kesempatan perusahaan untuk
kenyataannya, banyak perusahaan industri yang mendapat keuntungan yang lebih besar, oleh sebab itu
mengalami masalah dalam hal efisiensi dari proses diperlukan suatu pendekatan yang komprehensif
produksi yang dilakukan dan berefek pada untuk menekan waktu produksi akibat aktifitas-
peningkatan biaya produksi. Proses produksi yang aktifitas yang menimbulkan pemborosan (waste) di
efisiensi diyakini akan dapat menghemat biaya dan sepanjang lantai produksi. Mengingat besar ruang
waktu sehingga dapat membantu perusahaan untuk lingkup proses di pabrik kertas, maka penelitian ini
tetap bertahan dalam di pasar industri dengan difokuskan hanya pada proses produksi kertas rokok
menawarkan produk berkualitas dengan harga jenis bobbin karena dianggap memiliki waktu
kompetitif. produksi yang cukup panjang diantara produk
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan lainnya. Selain itu proses produksi kertas jenis bobbin
adalah penggunaan teknik value analysis. Menurut ini masih terdiri dari aktivitas-aktivitas yang tidak
Rich, value analysis merupakan teknik yang banyak memberi nilai tambah. Pemecahan masalah ini
digunakan mengidentifikasi dan mengurangi feature dilakukan dengan menggunakan metode Process
produk yang tidak bernilai tambah atau tidak sesuai Value Analysis (PVA) sehingga dapat diketahui
dengan keinginan konsumen sehingga dapat menekan akvitas yang efisien dan tidak efisien di lini produksi
biaya [1]. Pendekatan Process Value Analysis (PVA) kertas rokok tersebut.
telah pernah dilakukan oleh Pisesidharta pada
industri kulit dan ternyata mampu mengidentifikasi 2. METODE PENELITIAN
aktivitas yang efisien dan tidak efisien yang
menimbulkan pemborosan (waste) di lantai produksi Objek penelitian dalam penelitian ini adalah
[2]. Pendekatan ini juga telah dilakukan oleh Fani mengindentifikasi waste yang timbul pada aktivitas
yang berhasil menekan biaya produksi ketika proses produksi kertas rokok dalam bentuk bobbin
diterapkan di industri minyak goreng [3]. yang dapat mempengaruhi efisiensi. Waste yang
Pabrik kertas juga menghadapi masalah dalam diamati adalah data waktu delay, transport dan
efektifitas proses produksi, hal ini telihat dari unnecessary motion pada setiap aktivitas produksi
ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi target yang dilakukan.

Tuti Sarma Sinaga, Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan PVA I-1
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan di Tabel 1. Waste Waktu Delay & Transport
dalam menghasilkan usulan perbaikan rancangan di wkt
Kegiatan ket D/T
dalam process value analysis. Tahapan-tahapan (dtk)
Tahap Persiapan (Stock Preparation)
tersebut adalah:
1. Memahami diagram alir proses produksi. Membawa pulp NBKP dan
2. Melakukan identifikasi waste yang sering terjadi LBKP ke Hydra Pulper dengan 300 Operator T
dalam proses produksi. Forklift
Memindahkan pulp NBKP dan
3. Pemilihan metode pemetaan (stream mapping) LBKP ke atas meja dengan
yang sesuai value stream analysis tools. 300 Operator T
menggunakan crane
4. Hasil mapping akan menjadi acuan untuk
melakukan usulan perbaikan. Memompakan buburan ke
300 Mesin T
Wood Dump Chest
5. Usulan perbaikan yang dimaksud adalah usulan Memompakan larutan ke Twin
untuk melakukan tindakan waste elimination, 300 Mesin T
Hydra Disc
misalnya dengan penyeimbangan lintasan (line Memompakan buburan ke
300 Mesin T
balancing) dan penataan ulang layout. Refiner Chest
Memompakan larutan ke Mixing
300 Mesin T
Chest
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Membawa CaCO ke mesin
pengaduk dengan crane 300 Operator T
3.1. Diagram Alir Proses Produksi (Big Picture
Memompakan buburan ke
Mapping) 300 Mesin T
Machine Chest

Berdasarkan hasil pengamatan di lantai produksi Tahapan Proses (Paper Machine)


diketahui bahwa ada 49 (empat puluh sembilan) Mengalirkan buburan ke Stock
aktivitas proses produksi bobbin yang dikelompokkan Master Refiner 120 Mesin T
dalam 3 (tiga) tahapan utama yaitu persiapan (stock Memompakan buburan ke Centi
preparation), tahap pembuatan (paper machining) 120 Mesin T
Cleaner
hingga tahap penyelesaian (converting). Selanjutnya Mengalirkan buburan ke
60 Mesin T
diagram alir proses produksi kertas rokok jenis Fourdriner
Mengalirkan buburan ke Dandy
disusun dalam bentuk Big Picture Mapping untuk Roll
120 Mesin T
membantu memahami persoalan secara jelas. Hasil Menarik lembaran melalui Pick
60 Mesin T
Big Picture Mapping dapat dilihat pada Gambar 1. Up Press
berikut. Mengalirkan lembaran ke
60 Mesin T
embossing
Tahap Persiapan (Stock Preparation) Mengalirkan lembaran ke Dryer
30 Mesin T
Penghancuran Pelarutan Penghalusan Pencampuran I
Bahan Baku Bahan Baku Bahan Baku Bahan Baku
Mengalirkan lembaran ke
60 Mesin T
Chemical Aplication
Membawa bahan kimia ke
Tahap Proses (Paper Machine)
chemical aplication dengan 60 Operator T
Pembersihan
Fourdriner Pressing Embossing
Pengeringan Pemberian Pengeringan Penggulungan Pencetakan Pemotongan crane
Bubur Kertas I Zat Kimia II Kertas Logo Kertas
Mengalirkan lembaran ke dryer
30 Mesin T
II
Mengalirkan lembaran ke On
Tahap Penyelesaian (Converting) 60 Mesin T
Reel
Ream Bobbin Meletakkan Jumbo Roll di
20 Operator D
bagian converting
Packing
Tahap Penyelesaian (Converting)
Membawa Jumbo Roll dibawa
ke Repping Machine dengan 30 Mesin T
Hoist Crane
Gambar 1. Big Picture Mapping Membawa Jumbo Roll ke Roll
30 Mesin T
Slitter dengan Hoist Crane
3.2. Identifikasi Waste Membawa rol-rol kecil ke
60 Operator T
bagian finishing dengan forklift
Membawa bobbin ke tempat
Waste yang sering terjadi selama proses produksi pengepakan dengan hand pallet 60 Operator T
kertas rokok di PT PPM adalah kegiatan delay, truck
transport, dan unnecessary motion. Jenis waste ini Membawa bobbin ke
60 Operator T
dikelompokan berdasarkan berdasarkan pengamatan warehouse
dengan bantuan stopwatch.
1. Waste dari segi waktu delay & transport seperti 2. Unnecessary motion terdiri atas aktivitas operator
pada tabel 1 seperti merenggangkan badan, membungkuk dan
menjinjit selama melakukan pekerjaan selama
proses produk

I-2 Tuti Sarma Sinaga, Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan PVA
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

3.3. Process Value Analysis Hal ini berarti perusahaan menghabiskan waktu
0,955 jam atau sekitar 57,33 menit untuk aktivitas
Proses value analysis dimulai dari proses tidak bernilai tambah pada lantai produksi. Atau
pembuatan activity mapping untuk seluruh aktivitas dengan kata lain 33,84% waktu produksi hanya
produksi kertas rokok jenis bobbin mulai dari tahap dihabiskan untuk kegiatan transport dan delay. Hal
persiapan (stock preparation) hingga tahap ini merupakan suatu kerugian bagi perusahaan.
penyelesaian (converting). Dari hasil activity
mapping, diperoleh 49 tahapan/aktivitas yang 3.4. Usulan Perbaikan
dikelompokkan ke dalam 5 aktivitas utama yaitu
operation (O), delay (D), transportation (T), storage 3.4.1.Transport dan Delay
(S) dan inspection (I). Hasil rekapitulasi jumlah Kegiatan transport dan delay menghabiskan waktu
aktivitas dan jumlah waktu tiap aktivitas dari proses sebanyak 57,33 menit. Banyaknya aktivitas
value analysis dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : transportasi disebabkan karena kurang baiknya tata
letak lantai produksi. Lantai produksi yang digunakan
Tabel 2. Jumlah Aktivitas &Waktu Tiap Aktivitas oleh PT.X berada pada area yang terlalu sempit
Waktu sehingga membuat material handling untuk
No Aktivitas Keterangan Jumlah
(Detik) pemindahan bahan dari stasiun satu ke stasiun lainnya
Operator 4 390
1 Operation
Mesin 18 6320 menjadi rumit dan dalam space yang terbatas.
2 Delay Operator 1 20 Pergerakan material cenderung mengikuti bentuk
Operator 7 1140 acak menyebabkan terjadinya bottleneck akibat lalu
3 Tranportation
Mesin 17 2280 lintas material, peralatan transportasi dan operator
4 Storage Operator 1 5 yang terjadi di lantai produksi tersebut.
5 Inspection Operator 1 10
Selain itu, teknologi proses yang digunakan masih
Jumlah 49 10165
tergolong teknologi semi automatic. Di antaranya
adalah proses perpindahan bahan dari satu stasiun ke
Peta kategori aktivitas operator proses produksi
stasiun lainnya membutuhkan tindakan pemompaan
kertas rokok dapat dilihat pada Gambar 2. berikut.
tekanan dengan waktu yang relatif lama. Selain itu
ada juga perpindahan bahan yang masih
menggunakan tenaga manual, seperti pada kegiatan
convertin, yang juga membutuhkan waktu yang lama
karena masih dilakukan dengan tenaga operator.
Usulan perbaikan yang dapat digunakan untuk
mengatasi waste ini adalah dengan melakukan
penataan ulang layout atau memperluas bagian atau
stasiun kerja tertentu seperti stasiun pencetakan logo
konsumen. Selain itu, untuk mengurangi banyaknya
Gambar 2. Peta Kategori Aktivitas Operator waktu yang terbuang karena adanya transportasi
melalui pipa, perusahaan dapat mengatur atau
Peta kategori aktivitas mesin proses produksi menyesuaikan kemampuan tekanan pompa yang
kertas rokok dapat dilihat pada Gambar 3. berikut. digunakan untuk pemindahan bahan melalui pipa.
Pada proses converting usulan perbaikan yang dapat
dilakukan adalah pengadaan material handling berupa
conveyor yang dapat mereduksi waktu pemindahan
bahan yang sepenuhnya dilakukan oleh operator
secara manual.

3.4.2. Unnecessary Motion


Unnecessary motion pada tenaga kerja umumnya
disebabkan karena:
1. Operator merasa kelelahan
Kelelahan operator dapat diatasi dengan
memberikan suplemen atau supply makanan dari
Gambar 3. Peta Kategori Aktivitas Mesin perusahaan untuk operator. Selain itu, pengaturan
ulang jadwal shift kerja dengan
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan mempertimbangkan kemampuan atau kapasitas
sebelumnya maka, jumlah jam kerja yang habis untuk kinerja dari operator di setiap stasiun kerja.
waste = delay + transport 2. Operator merasa jenuh
= 20 + 3420 Operator akan merasa jenuh apabila melakukan
= 3420 detik ≈ 0,955 jam pekerjaan yang sama dalam jangka waktu yang
lama secara terus menerus. Usulan perbaikan

Tuti Sarma Sinaga, Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan PVA I-3
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan [6] Sinulingga, Sukaria., “Metode Penelitian”.
variasi pekerjaan pada operator. Misalnya dengan Medan, USU Press, 2011.
menukar operator pada tahap persiapan dengan
proses pengepakan. Oleh karena itu, perusahaan
harus membekali seluruh operator untuk
mengetahui dan memahami seluruh elemen
proses produksi agar pertukaran operator dapat
dilakukan.Selain itu perlu dirancang fasilitas
kerja yang ergonomis untuk para operator
sehingga memberi kenyaman kepada mereka
dalam menyelesaikan perkerjaan mereka
sehingga di saat bekerja tidak membutuhkan
waktu terlalu sering dalam peregangan atau
keperluan pribadi lainnya.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari waste yang telah diidentifikasi


adalah delay, transport dan unnecessary motion
menyebabkan terjadinya pemborosan waktu pada saat
melakukan proses produksi. Kegiatan transport dan
delay menghabiskan waktu sebanyak 57,33 menit.
Banyaknya aktivitas transportasi disebabkan karena
kurang baiknya tata letak lantai produksi. Layout yang
digunakan di pabrik kertas adalah terlalu sempit
sehingga membuat material handling untuk
pemindahan bahan dari stasiun satu ke stasiun lainnya
menjadi rumit dan dalam space yang terbatas.
Unnecessary motion pada tenaga kerja umumnya
disebabkan karena operator merasa kelelahan dan
merasa jenuh.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rich, Nick, Matthias Holweg dan Wirtschafsing,


Value Analysis Value Engineering, Lean
Enterprise Centre, Cardiff UK, 2000.
[2] Pisesidharta, Ewa dan Moses l. Singgih. “Studi
Efisiensi Proses Produksi pada Industri Kulit
Sintetik dengan Menggunakan Pendekatan
Process Value Analysis”. Surabaya, Jurnal MMT-
ITS, 2005.
[3] C. Fani, “Penerapan Analisis Nilai Proses
(Process Value Analysis) Sebagai Usaha Untuk
Mencapai Cost Reduction pada PT. "X" di
Surabaya, repository petra.ac.id, 2005.
[4] Hines, Peter dan Nick Rich., “The Seven Value
Stream Mapping Tools”, Cardiff, Lean Enterprise
Research Centre, 1997.
[5] Gaspersz, Vincent, “Lean Six Sigma for
Manufacturing and Service Industries”,
Gramedia, Jakarta, 2007.

I-4 Tuti Sarma Sinaga, Analisis Pemborosan Waktu Proses Pada Industri Kertas Dengan Pendekatan PVA

Anda mungkin juga menyukai