Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi Waktu Proses


Menggunakan Maynard Operation Sequence Technique (MOST)
(Studi Kasus PT Pan Panel, Palembang)

Tri Martanto1, Theresia Sunarni 2


1
Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang
(anton_gembel@rocketmail.com)
2
Jurusan Teknik Industri, , Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang
(nani_ys@sttmusi.ac.id)

ABSTRAK

PT Pan Panel menghasilkan produk yang sangat bervariasi, salah satunya adalah produk lemari. Komponen yang
memerlukan proses perakitan yang panjang adalah komponen daun pintu sehingga diperlukan tahapan atau
metode kerja yang benar dan tepat. Pada praktiknya hal ini diabaikan oleh PT Pan Panel. Untuk itu perlu dilakukan
perbaikan metode kerja. Perbaikan metode kerja dengan Maynard Operation Sequence Tecnique (MOST)
memiliki peranan penting untuk meminimasi waktu proses, mengetahui elemen gerakan dan mengkombinasikan
gerakan-gerakan menjadi proses yang berurutan. Penelitian metode kerja awal menunjukkan waktu standar dan
output standar pada masing-masing bagian adalah dowel : 2,16 menit dan 194 dowel/hari, pintu I : 4,54 menit dan
92 pintu/hari, pintu II : 3,17 menit dan 132 pintu/hari, pintu kaca: 2,59 menit dan 142 pintu/hari, serta door press :
1,31 menit dan 319 pintu/hari. Setelah dilakukan perbaikan metode kerja dengan menghilangkan dan
menggabungkan elemen gerakan didapat waktu standar dan output standar pada masing-masing bagian adalah
dowel: 1,57 menit dan 267 dowel/hari, pintu I: 3,64 menit dan 115 pintu/hari, pintu II: 2,72 menit dan 154
pintu/hari, pintu kaca: 2,67 menit dan 157 pintu/hari, serta door press: 1,26 menit dan 331 pintu/hari. Hasil dari
metode kerja usulan didapat bahwa waktu proses lebih singkat dan output produksi meningkat.

Kata kunci : Metode Kerja, Maynard Operation Sequence Tecnique, waktu proses, output.

1. PENDAHULUAN memiliki peranan penting untuk meminimasi waktu


proses, gerakan-gerakan yang tidak berurutan dan
PT Pan Panel merupakan perusahaan yang mengkombinasikan gerakan-gerakan menjadi proses
bergerak di bidang industri furniture. Salah satu yang berurutan. Setiap kegiatan memiliki
perusahaan yang melayani pada area Sumatera. gerakan-gerakan yang berbeda, oleh sebab itu perlu
Produk yang dihasilkan olah PT Pan Panel dilakukan pemisahan urutan kegiatan dalam MOST.
sangat bervariasi, salah satunya adalah produk Penelitian terkait telah dilakukan oleh Munthe
lemari. Produk lemari memiliki beberapa (2009) tentang perbaikan metode kerja untuk
komponen penting yang memerlukan proses meningkatkan output produksi menggunakan MOST
perakitan sebelum masuk ke proses pengepakan. dalam menentukan waktu standar pada PT. Suryamas
Salah satu komponen penting yang memerlukan Lestariprim [2] dan Saptorini (2002) tentang perbaikan
proses perakitan adalah daun pintu. Proses metode kerja menggunakan MOST untuk meningkatkan
perakitan daun pintu ini memerlukan proses output produksi dalam menentukan waktu standar pada
yang panjang dan waktu yang lama. Untuk PT. Pratama Jaya Semarang [4]. Pada penelitian ini
mempercepat proses perakitan diperlukan lebih difokuskan minimasi waktu proses dengan
tahapan atau langkah kerja yang benar dan tepat. melakukan perbaikan layout kerja operator sehingga
Namun pada kenyataannya proses kerja yang mengubah jarak dan posisi komponen. Perubahan jarak
benar dan tepat masih banyak diabaikan, dan posisi komponen ini memudahkan dan
sehingga secara tidak langsung mempengaruhi mempercepat operator dalam melakukan perakitan.
waktu penyelesaian. Selain itu, proses kerjanya
menjadi berulang-ulang karena tidak ada tahapan 2. STUDI LITERATUR
atau metode kerja yang benar. Gerakan-gerakan
yang dilakukan oleh operator dalam proses 2.1. Metode Kerja
perakitan daun pintu tidak berurutan secara jelas.
Gerakan-gerakan yang tidak memberikan nilai Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri
tambah tersebut juga mempengaruhi waktu dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk
proses, sehingga perlu dilakukan perbaikan mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja.
metode kerja. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip kerja ini digunakan
Perbaikan metode kerja dengan metode untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja
MOST (Maynard Operation Sequence Tecnique) yang manusia, bahan, peralatan dan perlengkapan, serta

I-40 Tri Martanto dan Theresia Sunarni, Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi …..
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga 1. Hold (H)


dicapai tingkat efisien dan produktivitas tinggi Elemen gerakan yang terjadi pada saat tangan
yang dapat diukur [1]. memegang obyek tanpa menggerakkan obyek
Peta kerja adalah suatu alat yang tersebut.
menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis 2. Release (RL)
dan jelas. Dengan menggunakan peta keraja, Elemen gerakan yang terjadi pada saat tangan
semua langkah atau proses bahan dari mulai operator melepaskan kembali terhadap obyek yang
masuk dalam bentuk bahan baku, transportasi, dipegang sebelumnya.
operasi, pemerikasaan dan perakitan, sampai 3. Position (P)
menjadi produk jadi [6]. Elemen gerakan yang terdiri dari menempatkan
Perbaikan metode kerja bertujuan untuk obyek pada lokasi yang dituju secara tepat.
mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. 4. Pre-Position (PP)
Dengan demikian perbaikan metode kerja ini Elemen gerakan yang mengarahkan obyek pada
merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu tempat sementara sehingga pada saat kerja
suatu pekerjaan sehingga mudah untuk mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka
memperbaiki dan bermanfaat dalam dengan mudah obyek akan bisa dipegang dan
perencanaan sistem kerja [5]. dibawa ke arah tujuan yang dikehendaki.
5. Inspect (I)
2.2. Therblig Langkah kerja untuk menjamin bahwa obyek telah
memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan.
Elemen therblig adalah penggolongan 6. Assembly (A)
elemen kerja ke dalam beberapa kelompok Elemen gerakan yang menghubungkan dua obyek
elemen, yang diperkenalkan pertama kali oleh atau lebih menjadi satu kesatuan.
Gilbert. Elemen therblig ini berkaitan dengan 7. Dis-Assembly (DA)
pembuatan peta tangan kanan dan tangan kiri. Elemen gerakan yang memisahkan atau
Pada elemen therblig ada 17 gerakan dasar menguraikan dua obyek yang tergabung menjadi
diantaranya adalah: mencari (search), satu menjadi obyek-obyek terpisah.
memegang (hold), menjangkau (reach), 8. Use (U)
mengambil (grasp), memakai (use), membawa Elemen gerakan dimana salah satu atau kedua
dengan beban (move), mengarahkan (position), tangan digunakan untuk memakai atau mengontrol
merakit (assembly), memeriksa (inspection), suatu alat atau obyek untuk tujuan tertentu.
melepas (release), keterlambatan yang tidak 9. Unavoidable Delay (UD)
dapat dihindarkan (unavoidable delay), dan Kondisi kerja ini merupakan kondisi yang
lain-lain. Gerakan elemen Therblig diuraikan diakibatkan oleh hal-hal yang di luar kontrol dari
menjadi 17 gerakan dasar yaitu: operator dan merupakan interupsi terhadap proses
1. Search (S) kerja.
Merupakan elemen dasar gerakan pekerja 10. Avoidable Delay (AD)
untuk menentukan lokasi suatu obyek, dalam Waktu menganggur yang terjadi selama siklus kerja
hal ini dilakukan oleh mata. Gerakan ini yang dapat dihindarkan.
dimulai pada saat mata bergerak mencari 11. Plan (P)
obyek dan berakhir bila obyek tersebut sudah Merencanakan merupakan proses mental dimana
ditemukan. operator berhenti sejenak bekerja dan memikirkan
2. Select (SE) untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Merupakan gerakan kerja untuk menemukan 12. Rest to Overcome Fatiaue (R)
atau memilih suatu obyek diantara dua atau Waktu untuk memulihkan kondisi badan dari
lebih obyek yang sama lainnya. kelelahan fisik.
3. Grasp (G)
Merupakan elemen gerakan tangan yang 2.3. Prinsip Ekonomi Gerakan
dilakukan dengan menutup jari-jari tangan
pada obyek yang dikehendaki dalam suatu Untuk menganalisis dan mengevaluasi metode kerja,
operasi kerja. prinsip-prinsip ekonomi gerakan merupakan salah satu
4. Reach (RE) aspek yang perlu diperhatikan. Prinsip ekonomi gerakan
Merupakan gerakan yang menggambarkan dapat digunakan untuk menganalisis gerakan-gerakan
gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja
atau hambatan baik gerakan menuju atau dan dapat juga untuk kegiatan-kegiatan kerja yang
menjauhi obyek. berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun kerja
5. Move (M) ke stasiun kerja yang lain.
Merupakan gerakan perpindahan tangan, 1. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan
hanya di sini tangan bergerak dalam kondisi penggunaan badan/anggota tubuh manusia:
membawa beban.

Tri Martanto dan Theresia Sunarni, Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi ….. I-41
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

a. Manusia memiliki kondisi fisik dan dapat dilaksanakan dengan peralatan kerja.
struktur tubuh yang memberi b. Usahakan menggunakan peralatan kerja yang
keterbatasan dalam melaksanakan dapat melaksanakan berbagai macam pekerjaan
gerakan kerja. sekaligus, baik yang sejenis maupun yang
b. Bila mungkin kedua tangan (yang berlainan.
sama-sama dibutuhkan untuk melakukan c. Siapkan dan letakkan semua peralatan kerja
seperti halnya dalam proses perakitan) pada posisi tepat dan cepat untuk memudahkan
harus memulai dan menyelesaikan pemakaian atau pengambilan pada saat
gerakannya dalam waktu yang diperlukan tanpa harus bersusah payah
bersamaan. mencari-cari. Desain peralatan juga dibuat
c. Kedua tangan jangan menganggur pada sedemikian rupa agar memberi kenyamanan
waktu yang bersamaan kecuali sewaktu genggaman tangan saat digunakan.
istirahat. d. Jika tiap jari melakukan gerakan tertentu,
d. Gerakan tangan harus simetris dan seperti pekerjaan mengetik misalnya – maka
berlawanan arah. beban untuk masing-masing jari tersebut harus
e. Untuk menyelesaikan pekerjaan, maka dibagi seimbang sesuai energi dan kekuatan
hanya bagian-bagian tubuh yang memang yang dimiliki oleh masing-masing jari.
diperlukan sajalah yang bekerja agar
tidak terjadi penghamburan tenaga dan 2.4. MOST (Maynard Operation Sequence
kelelahan yang tidak perlu. Technique)
f. Hindari gerakan patah-patah karena akan
cepat menimbulkan kelelahan. MOST adalah salah satu teknik pengukuran kerja
g. Pekerjaan harus diatur sedemikian rupa yang disusun berdasarkan urutan sub-sub aktivitas atau
sehingga gerak mata terbatas pada bidang gerakan. Sub-sub aktivitas ini pada dasarnya diperoleh
yang menyenangkan tanpa perlu sering dari gerakan-gerakan yang memiliki pola-pola berulang
mengubah fokus. seperti menjangkau, memegang, bergerak dan
2. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan memposisikan obyek serta pola-pola tersebut
dengan tempat kerja berlangsung: diidentifikasi dan diatur sebagai suatu urutan kejadian
a. Tempat-tempat tertentu yang tak sering dengan memindahkan obyek.
dipindah-pindah harus disediakan untuk Konsep MOST berdasarkan pada perpindahan
semua alat dan bahan sehingga dapat obyek karena pada dasarnya pekerjaan itu ialah
menimbulkan kebiasaan tetap (gerak memindahkan obyek. Misalnya mengangkat peti,
rutin). menggeser panel kendali dan lain-lain. Suatu hal yang
b. Letakkan bahan dan peralatan pada jarak perlu diperhatikan dalam menganalisis perpindahan
yang dapat dengan mudah dan nyaman obyek adalah gerakan-gerakan yang terdiri dari sub-sub
dicapai pekerja sehingga mengurangi kegiatan yang bervariasi dan saling bebas satu dengan
usaha mencari-cari. yang lain.
c. Tata letak bahan dan peralatan kerja Konsep di atas menjadi dasar model urutan dalam
diatur sedemikian rupa sehingga MOST. Dalam hal ini satuan kerja bukan gerakan dasar
memungkinkan urut-urutan gerakan yang lagi, melainkan kegiatan dasar (kumpulan dari
terbaik. gerakan-gerakan dasar) yang berkaitan dengan
d. Tinggi tempat kerja (mesin, meja kerja, pemindahan obyek.
dan lain-lain) harus sesuai dengan ukuran Pemisahan model urutan gerakan ini dibedakan atas
tubuh manusia sehingga pekerja dapat 3 urutan gerakan yang ketiga-tiganya menggambarkan
melaksanakan kegiatannya dengan kerja manual.
mudah dan nyaman. Dalam hal ini, 1. Urutan Gerakan Umum (The general move
prinsip-prinsip anthropometri mutlak sequence).
harus diterapkan pada saat merancang 2. Urutan gerakan terkendali (The controlled move
fasilitas kerja tersebut. sequence).
e. Kondisi ruangan pekerja, seperti 3. Urutan gerakan memakai alat (The tool use
penerangan, temperatur, kebersihan, sequence).
ventilasi udara, dan lain-lain yang
berkaitan dengan persyaratan ergonomis, 2.4.1. Urutan Gerakan Umum (The general move
harus diperhatikan juga sehingga dapat sequence).
diperoleh area kerja yang lebih baik. Model ini dipakai jika terjadi perpindahan obyek
3. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan bebas. Maksudnya, dibawah kendali manual,
dengan desain peralatan kerja yang obyek berpindah tanpa hambatan. Karakteristik dari
dipergunakan: model ini dapat dilihat dari urutan aktivitas sebagai
a. Kurangi sebanyak mungkin pekerjaan berikut :
tubuh (manual) apabila hal tersebut

I-42 Tri Martanto dan Theresia Sunarni, Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi …..
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

1. Menjangkau obyek dengan satu atau dua Besarnya indeks dari setiap gerakan yang dilakukan
tangan pada jarak tertentu, dengan atau tanpa dapat dilihat pada Tabel Data Index Untuk Urutan
gerakan badan. Gerakan Umum.
2. Mengendalikan obyek dengan tangan (tanpa
alat) 2.4.2. Urutan gerakan terkendali (The controlled move
3. Memindahkan obyek dalam jarak tertentu sequence).
ketempat yang dituju, dengan atau tanpa Model ini menggambarkan perpindahan obyek
gerakan badan. secara manual dikendalikan oleh suatu jalur. Gerakan
4. Menempatkan obyek. obyek dibatasi sedikitnya satu arah karena kotak akan
5. Kembali ketempat semula. menempel dengan obyek lainnya. Misalnya sebuah
Urutan model tersebut dinyatakan dalam kotak yang didorong diatas meja kerja. Urutan sub
huruf-huruf yang menyatakan sub-sub aktifitas aktivitas dari model ini adalah :
dengan tambahan parameter untuk gerakan
badan. Sehingga model urutan gerakan umum 1. Menjangkau obyek dengan satu atau dua tangan
adalah : pada jarak tertentu dengan atau tanpa gerakan badan.
A B G A B P A 2. Mengembalikan obyek tanpa alat.
dimana : 3. Memindahkan obyek dalam keadaan terkendali.
A atau Action Distance (Jarak yang ditempuh 4. Waktu untuk memproses obyek jika ada.
untuk melakukan tindakan). Parameter ini 5. Mengatur obyek yang diikuti dengan gerakan
meliputi semua gerakan jari, tangan atau kaki, terkendali atau akhir dari proses.
baik dalam keadaan membawa beban atau tidak. 6. Kembali ketempat kerja.
B atau Body Motion (Gerakan badan). Parameter Jika dinyatakan dalam rangkaian huruf dari sub
ini berhubungan dengan gerakan vertikal badan aktivitas diatas, maka urutan tersebut adalah :
atau gerakan yang diperlukan untuk mengatasi A B G M I A
gangguan terhadap gerakan badan. dimana parameter A,B dan G sama dengan model
G atau Gain Control (Pengendalian atau urutan gerakan umum Sedangkan parameter yang
mengendalikan obyek). Parameter ini mencakup lainnya adalah :
semua gerakan manual (terutama jari, tangan dan M = Move Controlled/gerakan terkendali. Parameter ini
kaki) yang dipakai untuk mengendalikan obyek. mencakup gerakan manual yang diarahkan atau
P atau Place (Menempatkan). Parameter ini gerakan dari objek dalam jalur yang terkendali.
merupakan tahap akhir dari kegiatan X = Process Time/waktu proses. Parameter ini termasuk
memindahkan, yaitu dengan mengatur sebelum bagian dari kerja yang terkendali karena dibagian
melepaskan kendali terhadap obyek tersebut. proses bukan aktivitas manual.
Perpindahan obyek pada model ini dapat I = Gerakan mengurut,mengatur atau penyesuaian.
menjadi tiga bagian, yaitu : parameter ini berhubungan dengan aktivitas
Memperoleh / Meletakkan / Kembali manual yang termasuk juga gerakan terkendali
A B G / A B P / A atau akhir dari waktu proses untuk mengatur objek
1. Bagian pertama yaitu memperoleh, yanag sesuai dengan keinginan.
menggambarkan tindakan menjangkau obyek Model ini dipakai jika terdapat salah satu dari dua
dengan gerakan badan (jika diperlukan), dan kondisi berikut ini, yaitu :
pengendalian terhadap obyek. Parameter A 1. Obyek atau peralatan dibatasi, oleh karena obyek
menunjukkan jarak dari tangan atau badan atau peralatan tersebut menempel dengan obyek
untuk menjangkau obyek, sedangkan B lain, seperti tombol, tuas atau engkol, atau karena
menyatakan kebutuhan-kebutuhan dari obyek atau peralatan tersebut dikendalikan selama
gerakan badan pada saat bertindak. Derajat bergarak dengan bersentuhan terhadap permukaan
kesulitan ditentukan oleh parameter G, yaitu dari obyek yang lain, misalnya mendorong peti
tingkat pengendalian yang diperlukan diatas lantai.
terhadap objek. 2. Kasus lain misalnya obyek tidak berpindah secara
2. Bagian meletakkan menggambarkan bebas dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
tindakan untuk memindahkan objek ke suatu Seperti halnya pada model urutan garakan umum, maka
lokasi. Seperti sebelumnya, parameter A dan pada model inipun dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
B menunjukkan jarak dari tangan atau badan Memperoleh / Memindahkan atau menjalankan /
untuk membawa obyek, sedangkan Kembali
penempatan obyek dinyatakan oleh A B G / M X I / A
parameter P. bagian memperoleh dan kembali sama dengan urutan
3. Bagian ketiga menunjukkan jarak yang gerakan umum. Perbedaan yang mendasar adalah
ditempuh operator untuk kembali ketempat aktivitas sesudah aktivitas G. Bagian ini
kerja semula. menggambarkan tindakan untuk memindahkan obyek
melalui jalur terkendali atau menjalankan panel-panel
kendali. Pada umumnya pemindahan obyek terdiri dari
model dengan urutan parameter M dan I, dengan

Tri Martanto dan Theresia Sunarni, Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi ….. I-43
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

menjalankan mesin terdiri dari parameter M dan Dari hasil layout tempat kerja operator metode kerja
X. Besarnya indeks dari setiap gerakan yang awal, langkah selanjutnya adalah pembuatan peta
dilakukan dapat dilihat pada Tabel Data Indeks tangan kiri dan tangan kanan. Peta tangan kiri dan
Untuk Urutan Gerakan Terkendali. tangan kanan ini digunakan untuk menganalisa beban
kerja antara tangan kiri dan tangan kanan. Kemudian
2.4.3. Urutan gerakan memakai alat (The tool langkah selanjutnya adalah pembuatan peta aliran
use sequence) proses untuk mengetahui jumlah kegiatan dan total jarak
C = Cut/ Memotong. Parameter ini operator pada saat melakukan perakitan. Dari hasil peta
menggambarakan kegiatan pemotongan atau aliran proses, terdapat elemen pekerjaan yang
membuang bagian dari suatu objek dengan digunakan untuk menghitung waktu standar
menggunakan bagian yang tajam dari menggunakan metode MOST. Hasil perhitungan
perkakas tangan. metode kerja awal dilihat pada Tabel 1.
S = Surface Treat/Perlakuan pada permukaan.
M = Measure/mengukur. Parameter ini
Tabel 1. Hasil perhitungan Metode Kerja Awal
berhubungan dengan kegiatan untuk
Metode Kerja Awal
menentukan karakteristik fisik tertentu dari
Kegiatan
suatu objek dengan membandingkannya Stasiu Menung Peta Aliran Proses
dengan alat ukur standart. n Ws
gu Os/ha
Kerja (meni
R = Record/Mencatat. Parameter ini mencakup K ri
Ka- Trans Ope Jarak t)
i-
kegiatan manual dengan menggunakan alat ri
nan -port -rasi (m)
tulis. Dowel 6 2 8 6 6,2 2,16 194
T = Think/Berpikir. Parameter ini mencakup Pintu
7 0 10 8 15,7 4,54 92
kegiatan berhubungan dengan mata dan 1
aktivitas metal untuk mendapatkan informasi Pintu
5 0 10 6 15,7 3,17 132
2
atau memeriksa suatu objek Pintu
6 1 8 4 11,4 2,95 142
Perhitungan besarnya indeks gerakan yang Kaca
Door
dilakukan berdasarkan Tabel Data Indeks Press
5 0 4 6 7,4 1,31 319
Gerakan Pemakaian Alat[3]. Keterangan : Ws = waktu standar, Os = output standar

4. PERBAIKAN METODE KERJA 4.2. Metode Kerja Usulan

4.1. Metode Kerja Awal Data layout tempat kerja operator metode kerja
usulan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.
Data layout tempat kerja operator metode
Door Press
kerja awal yang diperoleh dari PT Pan Panel Nail Gun Handle Press

Kotak landasan Kotak palu


Palembang dapat dilihat pada Gambar 1. 0.8 m
0.5 m 0.9 m
Pintu setelah di Press
2m
Operator
Door Press
Nail Gun Handle Press 0.8 m

Kotak landasan Kotak palu Pintu setelah dirakit


0.8 m
0.5 m 0.9 m
Pintu setelah di Press Pintu setelah dirakit
2m Operato 2m
r Engsel 1
Meja
1.7 m

Rakitan
m

0.5 m
0.7

PP & PT
PP & PT
Sebelum

sesudah

m
1 m Operator 1 m 2.3 Handle 1
1.2 m
2m
operator
m
Engsel 1
PP & PT
Sesudah

Handle 1
3 .2

1.4 m 1.7 m

Engsel 2
2.

Frame
1
m

1m m
m

2 .3
5

2m
1.

2.3 m

2.4 m
Operator

Operato
Meja

0.5 m Handle 2
r

0.7m
2 .3
1.

1m m
54

Engsel Kaca
Handle kaca
m
Kotak peralatan

Handle 2
Engsel 2
PP & PT
Sebelum

2.4 m

2.9

3.
3
m

Gambar 2 Layout Tempat Kerja Operator


Metode Kerja Usulan
Handle kaca

Engsel Kaca

Frame
1 Pada metode kerja usulan layout kerja operator
menunjukan perubahan letak komponen dan
disesuaikan berdasarkan kebutuhan operator saat
Gambar 1. Layout Tempat Kerja Operator melakukan perakitan. Letak komponen lebih didekatkan
Metode Kerja awal sehingga total jarak yang ditempuh oleh operator tidak

I-44 Tri Martanto dan Theresia Sunarni, Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi …..
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

jauh. Langkah selanjutnya adalah membuat peta kiri dan tangan kanan, peta proses operasi, hasil akhir
tangan kiri dan tangan kanan, peta aliran proses, dari penelitian ini adalah elemen gerakan yang dijadikan
serta menghitung waktu standar. Hasil dasar perhitungan waktu standar dalam MOST. Waktu
perhitungan metode kerja usulan dapat dilihat standar metode kerja awal menunjukan hasil yang
pada Tabel 2 berikut ini. berbeda-beda dari setiap stasiun perakitan. Waktu
standar pada stasiun perakitan dowel metode kerja awal
Tabel 2 Hasil Perhitungan Metode Kerja Usulan yaitu 2,165 menit dengan output yang dapat dirakit per
Metode Kerja Usulan hari yaitu 194 dowel/hari. Waktu standar stasiun
Kegiatan
Stasiu Menung Peta Aliran Proses perakitan pintu 1 yaitu 4,54 menit dengan output yang
Ws
n gu
(menit
Os/h dapat dirakit per hari yaitu 92 pintu/hari. Waktu standar
Kerja K Ka ari
i- -na
Trans Ope
Jarak
) stasiun perakitan pintu 2 yaitu 3,170 menit dengan
-port -rasi output yang dapat dirakit per hari yaitu 132 pintu/hari.
ri n
Dowel 2 1 4 4 4,1 1,57 267 Waktu standar stasiun perakitan pintu kaca yaitu 2,95
Pintu
1
3 0 8 6 9,8 3,64 115 menit dengan output yang dapat dirakit per hari yaitu
Pintu
3 0 7 5 8,1 2,72 154
142 pintu/hari dan Waktu standar stasiun kerja door
2 press yaitu 1,31 menit dengan output yang dapat press
Pintu
Kaca
3 0 6 4 7,6 2,67 157 per hari yaitu 319 pintu/hari. Keseluruhan waktu standar
Door
1 0 5 4 5,7 1,26 331 metode kerja awal ini dipengaruhi oleh jarak dan posisi
Press
operator dalam melakukan mengambil komponen, saat
melakukan pemindahan komponen, serta pada saat
5. ANALISA melakukan perakitan.
Pada perhitungan waktu standar metode kerja usulan,
5.1 Analisa Layout Kerja Operator terlihat bahwa waktu standar dalam melakukan
perakitan pintu dapat diminimasi. Dari perbaikan layout,
Pada metode kerja awal layout kerja operator peta tangan kiri dan tangan kanan, peta aliran proses
jarak komponen tidak sesuai dengan meja menunjukan perubahan elemen gerakan dalam
perakitan, sehingga total jarak yang ditempuh melakukan perhitungan waktu standar menggunakan
oleh operator dalam mengambil komponen jauh. MOST. Perubahan waktu standar metode kerja usulan
Jarak komponen dowel yang sudah dirakit pada stasiun perakitan dowel yaitu 1,57 menit dengan
menjadi komponen palang pinggir dan palang output yang dapat dirakit per hari yaitu 267 dowel/hari.
tengah dengan meja perakitan stasiun kerja Pada stasiun perakitan dowel terjadi peningkatan output
perakitan daun pintu berjauhan, sehingga sebesar 73 dowel/hari. Waktu standar metode kerja
operator pada perakitan daun pintu memerlukan usulan pada stasiun perakitan pintu 1 yaitu 3,64 menit
tambahan waktu untuk mengambil komponen dengan output yang dapat dirakit per hari yaitu 115
palang pinggir. Selain itu, jarak operator pada pintu/hari. Pada stasiun perakitan pintu 1 terjadi
perakitan daun pintu saat memindahkan hasil peningkatan output sebanyak 23 pintu/hari. Waktu
rakitan sanggat jauh. Seharusnya dapat standar metode kerja usulan pada stasiun perakitan pintu
diminimasi dengan mendekatkan hasil rakitan ke 2 yaitu 2,72 menit dengan output yang dapat dirakit per
bagian door press, sehingga operator door press hari yaitu 154 pintu/hari. Pada stasiun perakitan pintu II
juga tidak terlalu jauh dalam mengambil daun terjadi peningkatan output sebanyak 22 pintu/hari.
pintu. Waktu standar metode kerja usulan pada stasiun
Pada metode kerja usulan layout kerja perakitan pintu kaca yaitu 2,67 menit dengan output
operator menunjukan perubahan letak komponen yang dapat dirakit per hari yaitu 157 pintu/hari. Pada
dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan operator stasiun perakitan pintu kaca terjadi peningkatan output
saat melakukan perakitan. Letak komponen lebih sebanyak 15 pintu/hari. Waktu standar metode kerja
didekatkan sehingga total jarak yang ditempuh usulan pada stasiun kerja door press yaitu 1,26 menit
oleh operator tidak jauh. Layout kerja operator dengan output yang dapat press per hari yaitu 331
pada perakitan dowel diubah menjadi lebih dekat pintu/hari. Pada stasiun door press terjadi peningkatan
dengan operator pintu. Jarak pemindahan hasil output sebanyak 12 pintu/hari.
rakitan daun pintu juga diubah, sehingga ada
keterkaitan antar stasiun kerja. Jarak operator 6. SIMPULAN
door press saat menggambil daun pintu juga
semakin dekat karena perubahan letak Berdasarkan perbaikan metode kerja perakitan
komponen pintu jadi yang didekatkan dengan
pintu menggunakan MOST, dapat disimpulkan
operator.
bahwa:
1. Hasil perbaikan layout menunjukan jarak total pada
5.2. Analisa Waktu Standar dan Output
seluruh stasiun kerja dapat dikurangi. Jarak total
Standar
yang ditempuh oleh operator sebelum perbaikan
pada perakitan dowel 6,2 meter dan setelah
Dari keseluruhan perhitungan metode kerja
perbaikan menjadi 4,1 meter; pada perakitan pintu 1
awal melalui layout kerja operator, peta tangan

Tri Martanto dan Theresia Sunarni, Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi ….. I-45
Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI 2014

dari 15,7 meter menjadi 9,8 meter; pada


perakitan pintu 2 dari 15,7 meter menjadi 8,1
meter; pada perakitan pintu kaca dari 11,4
meter menjadi 7,6 meter; dan pada
pengepresan pintu dari 7,4 meter menjadi 5,7
meter.
2. Hasil perbaikan metode kerja menunjukkan
minimasi waktu proses pada tiap stasiun
kerja. Waktu standar pada stasiun perakitan
dowel terjadi penghematan waktu sebesar
0,59 menit; pada stasiun perakitan pintu 1
sebesar 0,90 menit; pada stasiun perakitan
pintu 2 sebesar 0,45 menit; pada stasiun
perakitan pintu kaca sebesar 0,21 menit; dan
pada stasiun kerja door press sebesar 0,05
menit.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Barnes, Ralph., “Motion and Time Study and


measurement of Work”. 7th Editions. Canada,
1980.
[2] Munthe. A. F. G.,. “Perbaikan Metode Kerja
Untuk Meningkatkan Output Produksi
Menggunakan MOST (Maynard Operation
Sequance Technique) Dalam Menentukan
Waktu Standar Pada PT. Surya Lestriprima”.
Universitas Sumatra Utara, 2009.
[3] Niebel B, Freivalds A., “Methods standars
and work design”. 10th Editions. Mc Grow
Hill, 1999.
[4] Saptorini. A., “Perbaikan Metode Kerja
Menggunakan MOST (Maynard Operation
Sequance Technique) Dalam Menentukan
Waktu Standar Untuk Meningkatkan Output
Produksi Pada PT Pratama Jaya”.
Universitas Diponegoro, 2002.
[5] Wignjosoebroto, S., “Ergonomi, Study Gerak
dan Waktu”. Surabaya: Penerbit Guna Widya,
2000.
[6] Sutalaksana., “Teknik Tata Cara Kerja”.
Bandung: Penerbit Salemba, 1997.

I-46 Tri Martanto dan Theresia Sunarni, Perbaikan Metode Kerja Untuk Meminimasi …..

Anda mungkin juga menyukai