Analisa RAB Boled
Analisa RAB Boled
id
SKRIPSI
Guna memenuhi sebagian persyaratan
untuk memperoleh derajat Sarjana Pertanian
di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Oleh :
Satria Wyrandhana
H 0307025
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SATRIA WYRANDHANA
H0307025
Ir. Sugiharti Mulya H. MP Mei Tri Sundari, SP. M.Si. R. Kunto Adi, SP. MP
NIP. 19650626 199003 2 001 NIP. 19780503 200501 2 002 NIP. 197310172003121002
Mengetahui
Universitas Sebelas Maret
Fakultas Pertanian
Dekan
ii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, yang telah begitu besar memberikan cinta-Nya kepada penulis hingga karya
ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa terlimpah kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa
berjuang di jalannya.
Usaha dan upaya untuk senantiasa lakukan yang terbaik atas setiap kerja
menjadikan akhir dari pelaksanaan penelitian terwujud dalam bentuk penulisan skripsi
dengan judul “Analisis Usahatani Ketela Rambat di Kabupaten Karanganyar ”. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana
Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Ibu Sugiharti Mulya H. MP. selaku pembimbing utama skripsi, atas arahan,
bimbingan dan masukan untuk penulis sepanjang menempuh studi di Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Ibu Mei Tri Sundari, SP, Msi selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing
akademik atas arahan, bimbingan dan masukan untuk penulis sepanjang menempuh
studi di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Bapak R. Kunto Adi, SP. MP selaku dosen penguji kedua saya, atas arahan,
bimbingan dan masukan untuk penulis sepanjang menempuh studi di Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
5. Jajaran pemerintah Kabupaten Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian
kepada penulis di wilayahnya
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Bapak Suradi, Bapak Bejo dan petani yang telah memberikan masukan dan informasi
kepada penulis tentang budidaya ketela rambat.
7. Ibu dan Bapak tersayang yang senantiasa memberikan doa dan semangat di setiap
langkah penulis.
8. Mas Heru Teguh Prayitno, Management yang senantiasa mendukung tiap langkah
penulisan skripsi ini.
9. Sabilla, Clara, Titik, Siska dan teman-teman yang terus membantu dan mendukung
untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Seluruh responden, teman-teman mahasiswa Agrobisnis 2007 serta semua pihak
yanhg telah membantu penulis hingga menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Kesadaran penuh bagi penulis bahwa sesungguhnya karya ini hanya sedikit
memberikan kontribusi bagi pihak pemerintah Kabupaten Karanganyar maupun bagi
almamater tapi sesungguhnya begitu besar memberikan kemanfaatan bagi penulis.
Dengan segala kerendahan hati penulis berharap di balik kekurangsempurnaan karya ini
masih ada kemanfaatan yang bisa diberikan baik bagi penulis sendiri, bagi pihak
almamater dapat menjadi tambahan referensi, dan bagi pembaca semoga bisa dijadikan
tambahan pengetahuan.
Alhamdulillahirobbil’alamiin.
Penulis
iv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENEGESAHAN .................................................................... II
KATA PENGANTAR .................................................................................. III
DAFTAR ISI .................................................................................................. V
DAFTAR TABEL ......................................................................................... VII
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... IX
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. X
RINGKASAN ................................................................................................ XI
SUMMARY ................................................................................................. XII
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 6
II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 8
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 8
a. Penelitian terdahulu ................................................................. 8
b. Ketela rambat ........................................................................... 9
c. Usahatani ................................................................................. 11
B. Kerangka Teori Pendekatan Masalah .......................................... 14
C. Hipotesis ....................................................................................... 17
D. Pembatasan Masalah .................................................................... 17
E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel .............. 17
III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 19
A. Metode Dasar Penelitian .............................................................. 19
B. Metode Pengambilan Data ........................................................... 19
a. Metode penentuan lokasi penelitian ....................................... 19
b. Metode pengambilan sampel responden .................................. 20
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 21
D. Teknik pengambilan data ............................................................. 22
E. Metode Analisis Data ................................................................... 22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Identitas Petani ........................................................................... 52
Lampiran 2. Penggunaan dan Biaya Saprodi ................................................. 53
Lampiran 3. Penggunaan Tenaga Kerja .......................................................... 55
Lampiran 4. Biaya Tenaga Kerja .................................................................... 56
Lampiran 5. Perhitungan Biaya Penyusutan Alat ............................................ 57
Lampiran 6. Perhitungan Biaya Lain-Lain ..................................................... 59
Lampiran 7. Total Biaya Usahatani ................................................................. 60
Lampiran 8. Total Biaya dan Bunga Modal Usahatani ................................... 61
Lampiran 9. Peta Kabupaten Karanganyar ...................................................... 62
Lampiran 10. Kuisioner .................................................................................. 63
Lampiran 11. Foto Hasil Penelitian ................................................................ 70
Lampiran 12. Data Monografi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Satria Wyrandhana
H0307025
RINGKASAN
xi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Satria Wyrandhana
H0307025
SUMMARY
xii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris tempat tumbuh berbagai jenis tanaman
pangan. Walaupun saat ini banyak sekali tanaman budidaya pertanian yang
diekspor namun dulunya Indonesia pernah dikenal sebagai negara
swasembada pangan. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengkonsumsi nasi
sebagai makanan pokoknya. pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang
bersumber dari sumber hayati dan air baik yang diolah maupun tidak diolah
(Anonim, 2008).
Pangan diperuntukkan bagi konsumsi manusia sebagai makanan atau
minuman, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-
bahan lain yang digunakan sebagai proses penyiapan, pengolahan, dan atau
pembuatan makanan dan minuman. Komoditas pangan harus mengandung zat
gizi yg terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan, mineral yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Batasan untuk tanaman
pangan ialah tanaman yang mengandung karbohidrat dan protein. Tanaman
palawija juga dapat dikatakan masuk kedalam tanaman pangan yaitu ubi
kayu, ketela rambat, dan talas (Purwono, 2007) Tanaman palawija merupakan
tanaman yang potensial untuk dikembangkan sebagai pengganti padi.
Meskipun beberapa jenis palawija bukan tanaman asli Indonesia, namun
sudah beradaptasi dan dibudidayakan di Indonesia. Sampai saat ini,
pembudidayaan palawija masih sebatas sebagai tanaman pendamping yang
kurang pemeliharaannya (Siswadi, 2006).
Dalam pengertian sekarang, palawija berarti semua tanaman pertanian
semusim yang ditanam pada lahan kering. Biasanya palawija berupa tanaman
kacang-kacangan, serealia selain padi (seperti jagung), dan umbi-umbian
semusim (ketela pohon dan ketela rambat). Palawija secara harfiah dapat
diartikan sebagai tanaman kedua. Maksud dari tanaman kedua yaitu palawija
merupakan tanaman-tanaman hasil pertanian yang kedua setelah tanaman
pokok indonesia yaitu padi. commit to user tanaman palawija yaitu kacang
Yang termasuk
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
tanah, jagung, ketela pohon, kedelai, dan ketela rambat. Dapat dikatakan
bahwa tanaman palawija ini merupakan hasil produksi sekunder dari petani
yang mana hasil produksi primer mereka yaitu padi. Tanaman palawija ini
juga bisa digunakan untuk menggantikan padi sebagai makanan pokok. Pada
saat ini para petani biasanya memanfaatkan lahan pertanian mereka untuk
menanam tanaman palawija untuk mendapatkan hasil tambahan. Kini banyak
dijumpai ladang-ladang yang di tanami tanaman padi sekaligus juga ditanami
tanaman jagung dan ketela pohon (Sujatmoko, 2012).
Selama ini masyarakat menganggap ketela rambat merupakan bahan
pangan dalam situasi darurat, bahkan disebut sebagai makanan masyarakat
kelas bawah. Padahal potensi ekonomi dan sosial ketela rambat cukup tinggi,
antara lain sebagai bahan pangan yang efisien pada masa mendatang, bahan
pakan ternak, dan bahan baku berbagai industri (Tardan, 1997:12).
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu bagian dari wilayah
Provinsi Jawa Tengah yang sebagian besar berupa pegunungan masih
menyimpan potensi sangat besar bagi usaha pertanian, khususnya di
Kecamatan Tawangmangu, termasuk pertanian ketela rambat. Kabupaten
Karanganyar adalah salah satu daerah yang cocok untuk mengembangkan
tanaman ketela rambat karena Kabupaten Karanganyar merupakan daerah
agraris dengan komoditas utama yang akan dikembangkan meliputi tanaman
pangan hortikultura, perikanan, kehutanan dan perkebunan. kondisi geografis
Kabupaten Karanganyar yang terletak pada ketinggian 511 m diatas
permukaan laut dengan curah hujan 2.453 mm/tahun dan bersuhu antara 22-
310C serta dengan tanah yang subur dan mengandung humus yang cukup,
cocok untuk membudidayakan ketela rambat.
Luas panen ketela rambat yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar
ditunjukkan pada Tabel 1:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Tinjauan Pustaka
a. Penelitian terdahulu
Menurut penelitian Nunuk Mardiyanti (2003) yang berjudul Studi
Komparatif Usahatani Tumpangsari Jagung dan Kedelai dengan Usahatani
Monokultur Jagung di Kabupaten Wonogiri bertujuan untuk menganalisis
dan membandingkan pendapatan usahatani serta efisiensi usahatani
tumpangsari jagung dan kedelai dengan usahatani. Metode penarikan sampel
petani dilakukan dengan survei yaitu 30 petani yang mengusahakan
usahatani tumpangsari jagung dan kedelai dengan 30 petani usahatani
monokultur jagung. Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Teknik pengambilan data dengan menggunakan wawancara,
observasi dan, pencatatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara biaya
usahatani tumpangsari jagung dengan kedelai yang diperoleh sebesar
(Rp. 1.460.329/Ha) dan biaya usahatani monokultur jagung yang
memperoleh biaya sebesar (Rp. 1.704.867/Ha). Tetapi dapat dikatakan
bahwa tingkat efisiensi usahatani tumpangsari jagung dengan kedelai lebih
tinggi (2,6) dibandingkan usahatani monokultur jagung (2,2). Dari hasil
penelitian disarankan bahwa petani palawija harus tetap memperhatikan
pemeliharaan agar tidak terjadi kegagalan panen, penurunan pendapatan
serta penurunan efisiensi.
Menurut penelitian Muthi’ah Setiyawati (2010) yang berjudul
Penggunaan Varietas Macan Pada Usahatani Kacang Tanah Ditinjau Dari
Peningkatan Pendapatan Petani Di Kabupaten Jepara bertujuan untuk
mengetahui jumlah pendapatan dan efisiensi petani kacang tanah varietas
macan di Kabupaten Jepara.
Menurut hasil penelitian ini, penggunaan varietas macan pada
usahatani kacang tanah adalah usahatani yang dikelola selama satu musim
saja. Rata-rata penerimaancommit to user
Rp 7.827.222,23/Ha/MT, rata-rata biaya Rp
8
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan
hasilnya rendah (Tardan, 1997:24)
Daerah yang cocok digunakan untuk membudidayakan ketela
rambat adalah dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl., yang
bersuhu 210C – 27 0
C, berkelembaban 50 % - 60 %, mendapatkan
panas matahari 11-12 jam/hari, dengan curah hujan 750 mm – 1.500
mm/tahun. Ketela rambat cocok ditanam di lahan tegalan atau sawah
bekas tanaman padi, terutama pada musim kemarau. Pada waktu muda
tanaman membutuhkan tanah yang cukup lembab. Oleh karena itu,
untuk penanaman di musim kemarau harus tersedia air yang memadai
(Tardan, 1997:26).
Lahan tanam dipersiapkan dalam bentuk guludan dengan ukuran
lebar bawah 60 cm, tinggi 30 cm – 40cm, dan jarak antar guludan 70
cm – 100 cm. Jika penanaman dilakukan di lahan kering, maka saat
yang paling tepat dilakukannya penanaman adalah pada awal musim
hujan, sedangkan penanaman di lahan sawah, paling baik dilakukan
pada awal musim kemarau. Bibit setek ditanam dalam larikan sedalam
10 cm dengan alternative jarak tanam yang dianjurkan adalah 75 cm x
30 cm atau 100 cm x 25 cm. Pada saat tanam, dilakukan pula
pemupukan dengan pupuk Urea 34 kg – 67 kg, TSP 50 kg, dan KCL
34 kg/hektar. Pupuk diberikan di kanan kiri barisan bibit ubi jalar
sejauh 10 cm -15 cm dalam larikan dangkal, yang kemudian ditutup
dengan tanah ( Rukmana, 2001:14).
Perbanyakan tanaman ketela rambat dilakukan secara vegetatif
dengan setek batang atau setek pucuk. Bibit setek yang baik berasal
dari varietas atau klon unggul yang meliputi varietas Daya,
Prambanan, Borobudur, Mendut, dan Kalasan, dengan umur minimal
2 bulan, berukuran panjang setek antara 20 cm- 25 cm, dan tumbuh
sehat. Kebutuhan akan bibit setek berkisar antara 32000-35000 setek
per hektar lahan. Pemeliharaan tanaman ketela rambat meliputi
commit
aktivitas-aktivitas pokok to user
sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
1. Diduga usahatani ketela rambat di Kabupaten Karanganyar sudah
mengalami keuntungan.
2. Diduga usahatani ketela rambat di Kabupaten Karanganyar sudah efisien.
D. Pembatasan Masalah
a. Petani ketela rambat yang dimaksud adalah petani penyewa penggarap
yang mengusahakan ketela rambat di Kabupaten Karanganyar.
b. Berdasarkan wawancara, varietas ketela rambat yg diteliti adalah varietas
terbanyak atau secara umum yang dibudidayakan di Kabupaten
Karanganyar yaitu varietas ketela rambat jenis korea.
c. Penelitian ini dilakukan pada masa tanam Januari sampai dengan Juni
2012.
d. Harga hasil ketela rambat diperhitungkan sesuai dengan harga jual yang
berlaku saat penelitian, dan petani menjual ketela rambat kepada tengkulak
sebelum masa panen.
E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel
1. Usahatani ketela rambat adalah pembudidayaan ketela rambat yang
dilakukan oleh petani secara monokultur di Kabupaten Karanganyar.
2. Petani ketela rambat adalah petani penyewa penggarap yang berusahatani
ketela rambat di Kabupaten Karanganyar.
3. Biaya usahatani adalah nilai dari semua faktor produksi untuk kegiatan
usahatani yang meliputi sewa lahan, biaya pupuk, pestisida, alat, tenaga
kerja, bibit dan lain-lain, diukur atau dinyatakan dalam rupiah.
4. Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh perubahan volume
produksi ketela rambat yang terdiri atas, penyusutan alat, bunga modal
investasi, dan biaya sewa lahan, dinyatakan dalam rupiah.
5. Biaya variabel adalah biaya yang tergantung besar kecilnya produksi
ketela rambat yang terdiri biaya tenaga kerja, biaya pupuk dan biaya
pestisida yang dinyatakan dalam rupiah.
6. Biaya tenaga kerja adalah biaya tenaga kerja (per orang) dikali dengan
jumlah tenaga kerja. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Kabupaten Karanganyar
1. Keadaan Alam
a. Letak Geografis
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah yang terletak pada 11040’-11070’ BT dan
728’-746’ LS, mempunyai ketinggian rata-rata 511 meter di atas
permukaan laut serta beriklim tropis dengan temperatur 22o–31oC.
Kabupaten Karanganyar mempunyai batas-batas wilayah adalah
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Sragen
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri
Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur
Sebalah Barat : Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali.
Kabupaten Karanganyar memiliki 17 kecamatan yaitu Jatipuro,
Jatiyoso, Jumapolo, Jumantono, Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso,
Karangpandan, Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Colomadu,
Gondangrejo, Kebakkramat, Mojogedang, Kerjo, dan Jenawi
(Karanganyar Dalam Angka, 2011: 1).
b. Curah Hujan
Berdasarkan data dari 6 stasiun pengukur yang ada di
Kabupaten Karanganyar yaitu di Kecamatan Colomadu, Kecamatan
Tasikmadu, Kecamatan Mojogedang, Kecamatan Jumapolo, Kecamatan
Karangpandan, dan Kecamatan Tawangmangu maka banyaknya hari
hujan selama tahun 2010 adalah 97 hari dengan rata-rata curah hujan
2.601 mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Januari serta
curah hujan terendah terjadi pada Bulan Juni dan Oktober
(Karanganyar Dalam Angka, 2011: 1)..
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
c. Keadaan Tanah
Berdasarkan data Karanganyar Dalam Angka Kabupaten
Karanganyar memiliki jenis tanah seperti tanah litosol yang berwarna
cokelat (dibagian tengah) dan dibagian timur terdiri dari tanah
pegunungan yang berwarna cokelat tua sampai kehitam-hitaman.
Dibagian barat terdiri dari tanah mediteran andosal yang berwarna
hitam, dengan dasar tanah debu andesit sampai pasir bergeluh. Berikut
ini rincian jenis tanah di 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten
Karanganyar :
d. Luas Wilayah
Kabupaten Karanganyar memiliki luas wilayah sebesar
77.377,64 Ha. Jenis tanah berpengaruh terhadap kesuburan tanah
sehingga akan berpengaruh juga pada keputusan dalam penggunaan
wilayah. Penggunaan wilayah di Kabupaten Karanganyar bermacam-
macam sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian dari kemampuan
wilayah tersebut. Berikut ini adalah rincian penggunaan wilayah
Kabupaten Karanganyar :
2. Keadaan Penduduk
a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh jumlah
kelahiran, jumlah kematian, dan migrasi yang terjadi di daerah
tersebut. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Karanganyar tahun 2008
dapat dilihat pada Tabel 6.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
Jumlah Persentase
Lapangan Usaha
(Jiwa) (%)
Pertanian 222.811 25,52
Buruh Industri 105.536 12,09
Buruh Bangunan 49.619 5,68
Pedagang 45.320 5,19
Lain-lain (pengusaha, PNS/POLRI, 449.535 51,50
pensiunan, dan lain-lain)
Jumlah 872.821 99,98
commit to user
Sumber : BPS Kabupaten Karanganyar, 2011
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
3. Keadaan Pertanian
Pertanian adalah kegiatan usaha yang meliputi budidaya tanaman
pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Kabupaten
Karanganyar sebagian tanahnya merupakan tanah pertanian yang memiliki
potensi cukup baik bagi pengembangan tanaman agroindustri.
Komoditas tanaman pangan di Kabupaten Karanganyar adalah
padi, yang meliputi padi sawah dan padi gogo. Komoditas lainnya adalah
jagung, ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, dan kedelai. Produksi
komoditas pertanian tanaman pangan di Kabupaten Karanganyar dapat
dilihat pada Tabel 11
4. Keadaan Perindustrian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Petani Sampel
Karakteristik petani sampel merupakan gambaran secara umum
tentang keadaan dan latar belakang petani sampel yang berkaitan sekaligus
berpengaruh terhadap kegiatannya dalam berusahatani ketela rambat.
Karakteristik petani pada usahatani ketela rambat di Kabupaten
Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 13.
34
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
pagi hari agar kandungan air dalam setek masih maksimum sehingga
dapat mencegah kelayuan setek di pertanaman. Bibit dapat diambil
dari indukan varietas ketela rambat korea yang tumbuh dengan baik
dan sehat secara langsung, kemudian langsung menuju kepada tahap
penanaman.
d. Penanaman
Lahan yang telah dipersiapkan ditanami bibit ketela rambat hasil
dari stek batang dengan jarak 15-20cm. Penanaman ketela rambat di
Kabupaten Karanganyar dilakukan pada bulan Juni-Agustus, dan
penafsiran dari petani adalah waktu sebelum musim hujan dan setelah
musim kemarau. Penanaman yang baik dilakukan pada pagi hari,
karena untuk mengantisipasi kelayuan dan kematian bibit yang
disebabkan oleh panas matahari. Jarak tanam antar tanaman ialah
15-20cm, karena jarak tanam yang rapat dapat menyebabkan tanaman
tumbuh kurus dan kurang produktif. Sebaliknya, jarak tanam yang
terlalu lebar menyebabkan penggunaan lahan kurang efektif sehingga
secara ekonomi tidak menguntungkan.
e. Pemupukan
Pemupukan ini adalah pemupukan kedua yaitu pemupukan yang
dilakukan setelam penanaman bibit bertujuan untuk menambah zat
hara di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk yang
digunakan petani ketela rambat di Kabupaten Karanganyar ialah urea
dengan kandungan hara nitrogen dan belerang yang berfungsi
mencukupi kebutuhan hara tersebut yang dibutuhkan oleh ketela
rambat (Anonimb, 2010). SP36 dengan kandungan zat hara fosfat yang
meningkatkan ketersediaan energi pada proses metabolisme seperti
pembentukan dan pembesaran umbi, karbohidrat, pati dan gula di
dalam umbi akan meningkat (Marineandfisheries, 2009). Phonska
mengandung zat N (yang berfungsi merangsang pertunasan bibit,
pembentukkan daun dan batang, pembentukan akar, karbohidrat,
klorofil, protein, umbicommit to user dalam penyerapan unsur hara
dan, membantu
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
pestisida yang digunakan dalam usahatani ketela rambat ini antara lain:
misurol, curacron dan score.
5. Biaya Produksi, Penerimaan, dan Keuntungan
Keuntungan dari usahatani ketela rambat diperoleh dengan
memperhitungkan selisih antara total penerimaan dikurangi total biaya
(biaya tetap, biaya variabel dan, bunga modal). Besarnya rata-rata
keuntungan usahatani ketela rambat ditunjukkan pada Tabel.16.
Tabel. 16. Rata-rata Penerimaan, dan Keuntungan Dari Usahatani Ketela
Rambat Per Satu Musim Tanam Per Usahatani Di Kabupaten
Karanganyar
No Keterangan Jumlah (UT) Jumlah (Ha)
1 Biaya tetap (Rp) 1.822.916,67 10.034.403,67
2 Biaya variabel (Rp) 870.237,50 4.790.298,17
3 Bunga modal (24%)
(Rp) 323.178,50 1.778.964,22
4 Total biaya (Rp) (1+2+3) 3.016.332,67 16.603.666,06
5 Produksi (Kg) 3.270,00 18.000,00
6 Harga jual per kg (Rp) 1300,00 1.300,00
7 Penerimaan ((Rp) (5x6) 4.251.000,00 23.400.000,00
8 Keuntungan (Rp) 1.234.667,33 6.796.333,94
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 8 dan 9.
Berdasarkan Tabel 16. dapat dilihat bahwa total biaya rata-rata per
usahatani yang dikeluarkan untuk usahatani ketela rambat adalah sebesar
Rp. 3.016.332,67 atau Rp. 16.603.666,06 per hektar. Biaya ini merupakan
penjumlahan dari biaya tetap, biaya variabel dan, bunga modal. Jumlah
bunga modal sebesar Rp. 323.178,50 per usahatani atau Rp. 1.778.964,22
per hektar yang diperoleh dari perkalian total biaya dengan bunga modal
(24%), Hasil produksi rata-rata yang diperoleh dari usahatani ketela rambat
selama satu kali musim tanam per usahatani adalah 3.270,00 kilogram atau
18.000,00 kilogram dengan dengan rata-rata harga Rp 1300 per kilogram
per usahatani atau per hektar dan, penerimaan rata-rata Rp. 4.251.000,00
per usahatani atau Rp. 23.400.000,00 per hektar. Rata-rata keuntungan
dalam satu musim tanam yang diperoleh ialah rata-rata penerimaan
dikurangi rata-rata total biaya (termasuk bunga modal 24%) adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Biaya sewa lahan dalam penelitian ini merupakan biaya tetap yang
paling besar nilai yang dikeluarkan dalam usahatani ketela rambat, karena
harga tanah di daerah tersebut tergolong mahal, petani harus menyewa lahan
karena mereka tidak memiliki lahan sendiri. Besarnya biaya sewa tanah ini
sangat bervariasi tergantung luas tanah tersebut. Berdasarkan lampiran 7 Rata-
rata biaya untuk sewa lahan selama 1 masa tanam sekitar Rp. 10.000.000,00
per hektar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
Pupuk urea ini juga sangat dibutuhkan oleh tanaman karena banyak
mengandung unsur N. Zat nitrogen bagi tanaman berpengaruh untuk
merangsang pertunasan, meningkatkan pertumbuhan vegetatif, meningkatkan
pembentukan klorofil, meningkatkan pertumbuhan protein dan dapat
meningkatkan kemampuan tanah dalam penyerapan unsur hara lainnya.
Pemberian pupuk urea harus sesuai dengan dosis/ takaran yang dianjurkan.
Sebab apabila tanaman kekurangan unsur N maka pembentukan klorofil akan
terhambat, yang pada akhirnya proses fotosintesis tidak berjalan dengan baik
sehingga tanaman akan menjadi kerdil dan pertumbuhan vegetatif dan
generatif akan terhambat. Sedangkan apabila kelebihan unsur N pada tanaman
akan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan, menurunkan kandungan
tepung dalam umbi dan tanaman jadi lebih peka terhadap serangan hama dan
penyakit, yang pada akhirnya akan menurunkan produksi.
Pemberian SP 36 juga sangat dibutuhkan karena pemberian zat phospat
pada tanaman ketela rambat ini sangat membantu terhadap pembentukan dan
pertumbuhan akar tanaman. Disamping itu unsur phospat juga berpengaruh
terhadap pembentukan umbi. Pada tanaman yang cukup unsur P maka umbi
yang terbentuk akan lebih banyak jika dibandingkan tanaman yang
kekurangan unsur P. Namun apabila kelebihan unsur P juga dapat menurunkan
jumlah bahan kering umbi.
Phonska mengandung zat N (yang berfungsi merangsang pertunasan
bibit, pembentukkan daun dan batang, pembentukan akar, karbohidrat,
klorofil, protein, umbi dan, membantu dalam penyerapan unsur hara lainnya),
P (meningkatkan ketersediaan energi pada proses metabolisme),
K (meningkatkan pembentukan bunga dan klorofil, zat gula, karbohidrat, daya
serap air, kekuatan daun, pembesaran daun, besarnya umbi, daya tahan
penyakit).
Pestisida yang digunakan pada usahatani ketela rambat ini digolongkan
menjadi 2 yaitu padat ( Misurol) dan cair (Curacron dan Score). Misurol dan
Curacron digunakan untuk membasmi hama serangga seperti afis yang
commit
menyerang daun, kedua pestisida ini to user terserap oleh tanaman dan dapat
mudah
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
mengendalikan hama yang tersembunyi di balik daun secara tuntas, selain itu
tidak mudah tercuci oleh air hujan. Sedangkan Score adalah pestisida
fungisida sistemik dan juga pengatur zat pengatur tumbuh. Bekerja secara
sistemik dengan cara masuk ke dalam jaringan tanaman melalui xylem dan
langsung mengendalikan penyakit yang ada dalam tanaman.
Penggunaan pestisida pada tanaman ketela rambat di Kabupaten
Karanganyar ini sangat tergantung oleh musim, baik itu musim hujan maupun
kemarau. Pada saat musim kemarau atau pada saat penelitian ini berlangsung
kebutuhan akan penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama dan
penyakit relatif lebih sedikit dibandingkan pada saat musim hujan
berlangsung. Penggunaan pestisida pada saat musim hujan ini lebih besar hal
tersebut dikarenakan hama dan penyakit yang menyerang tanaman ketela
rambat sangat banyak dan lebih ganas (susah dikendalikan) dibandingkan pada
saat musim kemarau. Namun para petani mengatakan bahwa hama dan
penyakit tidak terlalu mempengaruhi kualitas ketela rambat mereka, karena itu
ada beberapa petani yang tidak melakukan penyemprotan pestisida.
Biaya rata-rata tenaga kerja yang dikeluarkan dalam usahatani ketela
rambat adalah sebesar Rp. Rp. 3.346.788,99 per hektar. Tenaga kerja yang
mengelola usahatani ketela rambat ini berasal baik dari dalam maupun dari
luar. Untuk penggunaan tenaga kerja, yang paling banyak digunakan adalah
tenaga kerja dari dalam dibandingkan dari dalam luar. Hal ini dikarenakan
tenaga keluarga yang ikut dalam usahatani ketela rambat ini relatif banyak.
Tenaga kerja pada usahatani ketela rambat di Kabupaten Karanganyar ini
mulai beraktifitas pada pukul 07.00-17.00 WIB. Dengan istirahat yang tidak
menentu dan mengambil waktu makan dan zhuhur pada pukul 12.00-13.00
WIB.
Dalam memasarkan umbi ketela rambat biasanya para tengkulak datang
ke rumah petani untuk mengadakan transaksi. Baik petani maupun tengkulak
sudah dapat memperkirakan berapa kira-kira harga yang cocok untuk ketela
rambat yang akan dijual. Harga ketela rambat di Kabupaten Karanganyar
commit to user
dinilai dari luas lahan, kemudian untuk menentukan harga ketela
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain :
1. Dari hasil usahatani ketela rambat dalam satu kali masa tanam ini, maka
rata-rata biaya usahatani ketela rambat selama satu masa tanam adalah
Rp. Rp. 16.603.666,00 per hektar, dengan penerimaan rata-rata sebesar
Rp. 23.400.000,00 per hektar dan, diperoleh keuntungan sebesar
Rp. 6.796.333,94 per hektar per usahatani
2. Usahatani ketela rambat di Kabupaten Karanganyar telah efisien dengan
nilai (R/C = 1,41).
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, sedikit sumbang saran yang dapat penulis berikan
diantaranya sebagai berikut :
1. Pihak bank mengadakan sistem kredit untuk petani dengan bunga modal
yang rendah, agar petani bisa meningkatkan keuntungan.
2. Pemerintah hendaknya menambah pemberian subsidi pupuk agar usahatani
ketela rambat tetap efisien, karena berdasarkan hasil wawancara sebagian
besar petani mengeluhkan tingginya harga pupuk.
commit to user
51