DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KOTAKALER
Jln. Sofyan Iskandar No. 34 Kel. Kotakaler Kec. Sumedang Utara
No. Telp : (0261) 203078 Email : puskesmaskotakaler@gmail.com
KERANGKA ACUAN
SOSIALISASI GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK
A. PENDAHULUAN
Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep ” Paradigma Sehat ” yaitu
pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan
kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan dengan upaya
pelayanan pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double
burden), dimana penyakit infeksi menular masih memerlukan perhatian besar, sementara itu telah
terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit degeneratif. Selanjutnya berbagai
penyakit baru (new emerging disease) ditemukan, serta kecendrungan meningkatnya kembali
beberapa penyakit yang selama ini sudah berhasil dikendalikan (re-emerging disease) (Depkes RI,
2003).
B. LATAR BELAKANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sampai
saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan
dampak sosial dan ekonomi serta berkaitan dengan perilaku manusia. Kerugian sosial yang terjadi
antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan
berkurangnya usia harapan hidup penduduk (Depkes RI, 2006).
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty,
muncul pertama kali pada tahun 1951 di Filipina dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara di
dunia termasuk di Indonesia. Di Indonesia penyakit DBD ini pertama kali ditemukan di Surabaya
dan DKI Jakarta pada tahun 1986, kemudian menyebar ke berbagai daerah dengan jumlah kasus
kematian yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Keadaan ini erat kaitannya dengan
peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta
tersebar luasnya virus dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia (Depkes
RI, 2004).
Dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD) melalui gerakan 3M
(menguras, menutup, mengubur), Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB), abatisasi selektif, fogging
atau pengasapan pada semua lokasi terjangkit.
Selain upaya-upaya yang disebutkan di atas, penyuluhan kesehatan juga merupakan suatu
kegiatan yang sudah dilakukan, dimana bertujuan untuk merubah perilaku masyarakat. Penyuluhan
kesehatan adalah suatu upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan
(Notoatmodjo, 2007). Penyuluhan pada dasarnya merupakan proses komunikasi dan proses
perubahan perilaku melalui pendidikan. Agar kegiatan penyuluhan dapat mencapai hasil yang
maksimal, metode dan media penyuluhan perlu mendapat perhatian yang besar dan harus
disesuaikan dengan sasaran.
Penyuluhan DBD berkaitan erat dengan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan
dan penanggulangan DBD. Masyarakat seharusnya memahami bahwa PSN-DBD adalah cara yang
paling utama, efektif dan sederhana. Kegiatan ini harus didukung oleh peran serta masyarakat
secara terus menerus dan berkesinambungan mengingat nyamuk ini telah tersebar luas di seluruh
tempat, baik di rumah-rumah, sekolah dan tempat-tempat umum.
Sampai saat ini penyuluhan kesehatan belum menampakkan hasil yang optimal dilihat dari
peran serta masyarakat, pada tahun 2015 jumlah kasus di wilayah kerja Puskesmas Kotakaler 50
orang.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih menyeluruh dan merata di
wilayah kerja puskesmas kotakaler.
b. Tujuan Khusus
1) Terlaksananya pembentukan kader jumantik
2) Terlaksananya pemeriksaan jentik berkala
Mengetahui Sumedang,
Kepala UPTD Puskesmas KotaKaler, Petugas,
RENCANA SOSIALISASI
GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK
A. PENDAHULUAN
Juru pemantau jentik adalah Anggota masyarakat yang secara sukarela memantau
secara rutin.
Kader adalah Orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga
kepengurusan dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi sebagai
pemihak dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut.
B. TUJUAN
C. LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN
D. PELAKSANAAN
a. Tanggal pelaksanaan 20 April 2017 pukul 08.00 s/d selesai bertempat di Puskesmas
Kotakaler
e. Ramah tamah
E. EVALUASI
Petugas DBD mengevaluasi kegiatan sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik.
F. IMPLEMENTASI
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang disepakati.
LAPORAN SOSIALISASI
GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK
A. LATAR BELAKANG
Ujung tombak pemberantasan sarang nyamuk yang menjadi sumber penularan
penyakit adalah kader juru pemantau jentik (Jumantik), tiap rumah diharapkan
memiliki satu jumantik dari anggota keluarga.
Kader jumantik berkeliling, memeriksa tempat sampah, kebun, dan rumah
warga. Tujuannya untuk memberantas jentik nyamuk, memeriksa tempat yang
berpotensi ada jentik seperti dispenser air minum, bak mandi, pot tanaman, dan ban
bekas. Begitu menemukan ada jentik para kader jumantik membantu menguras dan
membersihkannya agar telur nyamuk di dinding tempat penampungan air tidak ada
lagi, dan memberikan penyuluhan bahaya jentik terhadap penularan Demam Berdarah
Dengue (DBD).
Penyelenggaraan kegiatan pemeriksaan jentik berkala dilakukan oleh petugas
pelaksana DBD yang berasal dari kader/kelompok/organisasi/lembaga yang dilatih
khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan jentik.
Pelaksanaan pemeriksaan jentik berkala dibina oleh Puskesmas penanggung
jawab wilayah tersebut dan Dinas Kesehatan Kabupaten setempat. Kegiatan ini juga
bisa diintegrasi dengan kegiatan masyarakat lainnya.
B. TUJUAN
1. Terbentuknya kader jumantik
2. Kegiatan pemeriksaan jentik berkala dapat terlaksana dengan baik
C. MANFAAT
Dengan sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik dapat terbentuknya kader
jumantik dan membantu mengendalikan pencegahan penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD).
D. KEGIATAN POKOK
1. Pembukaan
2. Sambutan Kepala Puskesmas
3. Pemberian materi dan teknis
4. Pembentukan Kader Jumantik sekaligus kesepakatan waktu dan tempat.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan Sosialisasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 20 April 2017
Waktu : Pukul 08.00 WIB s/d selesai
Peserta : 30 orang kader
F. HASIL KEGIATAN
Telah terbentuk Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) sebanyak 30 orang.
G. PENUTUP
Sosialisasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik dapat dilaksanakan sesuai rencana.
Harapanya kegiatan pemeriksaan jentik berkala dapat terlaksana dengan baik.
LAPORAN SOSIALISASI
GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK
6. Ramah tamah
Mengetahui,
Mengetahui,
Mengetahui.