Anda di halaman 1dari 6

Nama : NURUL ILMI

NIM : PO713201181040

Kelas : IIA

TUGAS METODOLOGI KEPERAWATAN PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

A. Menilai Motorik(Kekuatan Otot, Tonus Otot, Koordinasi)


Menilai bagian ekstremitas dan memberi tahanan atau mengangkat
serta menggerakkan bagian otot yg akan dinilai. Pada tiap bagian badan
yang dapat bergerak harus dilakukan :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Pemeriksaan gerakan pasif
4. Pemeriksaan gerakan aktif
5. Koordinasi gerak

KEKUATAN OTOT
1 Meminta klien berbaring, kemudian pemeriksa berdiri disamping kanan
. tempat tidur klien. Suruhlah klien mengangkat kedua lengan ke atas sampai
melewati kepala. Nilailah kekuatan lengan dengan membandingkan kiri
dan kanan. Kelemahan dapat dilihat bila lengan yang satu lebih berat atau
lebih lambat bergerak dibandingkan lengan yang lainnya.
2 Berikan tahanan ringan sampai berat pada lengan klien dan nilailah besar
kekuatan yang dimilki oleh klien.

3 Hal yang sama dilakukan pada kedua tungkai.

4 Interpretasi : Kekuatan otot dinilai dalam derajat :


5 : Kekuatan normal Seluruh gerakan dapat dilakukan berulang-ulang tanpa
terlihat adanya kelelahan
4 : Seluruh gerakan otot dapat dilakukan dengan benar dan dapat melawan
tahan ringan dan sedang dari pemeriksa
3 : Dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat
2 : Di dapatkan gerakan tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya
berat (gravitasi)
1 : Kontraksi minimal dapat terasa atau teraba pada
otot yang bersangkutan tanpa mengakibatkan
gerakan
0 : Tidak ada kontraksi sama sekali. Paralisis total.
5 Lakukan cuci tangan rutin

TONUS OTOT
1 Mintalah klien berbaring dengan santai.

2 Alihkanlah perhatian klien dengan mengajaknya berbicara.

3 Gunakan kedua tangan untuk menggerakkan lengan bawah klien di sendi


siku secara pasif, lakukan berulang kali secara perlahan dan kemudian
secara cepat
4 Nilai tahanan yang dirasakan sewaktu menekukkan dan meluruskan tangan

5 Lakukanlah pemeriksaan juga pada sendi lutut, pada anggota gerak kanan
dan kiri,
Cara pemeriksaan lain:
Lakukan fleksi dan ekstensi pada sendi siku, lutut, pergelangan tangan dan
kaki

1. Pengamatan
 Gaya berjalan dan tingkah laku
 Simetri tubuh dan extermitas
 Kelumpuhan badan dab anggota gerak
2. Gerakan volunter
Yang di periksa adalah pasien atas pemeriksa, misalnya
 Mengangkat kedua tangan dan bahu
 Fleksi dan extensi artikulus kubiti
 Mengepal dan membuka jari tangan
 Mengankat kedua tungkai pada sendi panggul
 Fleksi dan ekstansi artikulus genu
 Plantar fleksi dan dorsal fleksi plantar kaki
 Gerakan jari-jari kaki
3. Palpasi
 Pengukuran besar otot
 Nyeri tekan
 Kontraktur
 Konsistensi (kekenyalan)
 Konsistensi otot yang meningkat : meningitis, kelumpuhan
 Konsitensi otot yang menurun terdapat pada: kelumpuhan akibat lesi,
kelumpuhan akibat denerfasi otot

B. Menilai sensorik(nyeri, suhu, raba, posisi, getaran)


Kepekaan saraf perifer. klien diminta memejamkan mata

1. Menguji sensasi nyeri:


Dengan menggunakan Spatel lidah yang di patahkan atau ujung
kayu aplikator kapasdigoreskan pada beberapa area kulit, Minta klien
untuk bersuara pada saat di rasakan sensasi tumpul atau tajam.
2. Menguji sensai panas dan dingin:
Dengan menggunakan Dua tabung tes, satu berisi air panas dan
satu air dingin, Sentuh kulit dengan tabung tersebut minta klien untuk
mengidentifikasi sensasi panas atau dingin.
3. Sentuhan ringan :
Dengan menggunakan Bola kapas atau lidi kapas, Beri sentuhan
ringan ujung kapas pada titik-titik berbeda sepanjang permukaan kulit
minta klien untuk bersuara jika merasakan sensasi
4. Vibrasi/getaran :
Dengan garputala, tempelkan batang garpu tala yang sedang
bergetar di bagian distal sendi interfalang darijari dan sendiinterfalang
dari ibu jari kaki, siku, dan pergelangantangan. Minta klien untuk
bersuara pada saat dan tempat di rasakan vibrasi.
C. Menilai reflex(reflex tendon, plantar)
1. RefleksTendon
 Mengetukdenganmenggunakanhummerpadatendonbiseps,triseps,pate
ladanachiles.
 Hasil:biseps(terjadi fleksisendisiku),triseps(terjadi ekstensipada
siku),patella (terjadi ekstensisendilutut)
2. Reflek bisep:
 Posisi:dilakukan dengan pasien duduk, dengan membiarkan lengan
untuk beristirahat di pangkuan pasien, atau membentuk sudut sedikit
lebih dari 90 derajat di siku.
 Identifikasi tendon:minta pasien memflexikan di siku sementara
pemeriksa mengamati dan meraba fossa antecubital. Tendon akan
terlihat dan terasa seperti tali tebal.
 Cara : ketukan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon
m.biceps brachii, posisi lengan setengah diketuk pada sendi siku.
 Respon : fleksi lengan pada sendi siku

3. Reflek trisep :
 Posisi :dilakukan dengan pasien duduk. dengan Perlahan tarik lengan
keluar dari tubuh pasien, sehingga membentuk sudut kanan di bahu.
atau Lengan bawah harus menjuntai ke bawah langsung di siku
 Cara : ketukan pada tendon otot triceps, posisi lengan fleksi pada
sendi siku dansedikit pronasi
 Respon : ekstensi lengan bawah pada sendi siku

4. Reflek patella
 posisi klien: dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring terlentang
 Cara : ketukan pada tendon patella
 Respon : plantar fleksi kaki karena kontraksi m.quadrisep femoris
5. Reflek achiles
 Posisi : pasien duduk, kaki menggantung di tepi meja ujian. Atau
dengan berbaring terlentang dengan posisi kaki melintasi diatas kaki
di atas yang lain atau mengatur kaki dalam posisi tipe katak.
 Identifikasi tendon:mintalah pasien untuk plantar flexi.
 Cara : ketukan hammer pada tendon achilles
 Respon : plantar fleksi kaki krena kontraksi m.gastroenemius

2. Reflek Pathologis/Plantar
Refleks plantar adalah refleks yang timbul ketika telapak kaki
dirangsang dengan instrumen tumpul. Pada orang dewasa yang sehat,
refleks plantar menyebabkan respons hallux ( fleksi ) ke bawah. Respons
ke atas ( ekstens ) dari hallux dikenal
sebagai respons Babinski atau tanda Babinski . Refleksbabinskydengan
cara menggorespermukaanplantarkakidengan alatyangsedikitruncing.
a. Reflek babinski:
o Pasien diposisikan berbaring supinasi dengan kedua kaki
diluruskan.
o Tangan kiri pemeriksa memegang pergelangan kaki pasien agar
kaki tetap pada tempatnya.
o Lakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke
anterior
o Respon : posisitf apabila terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari kaki
dan pengembangan jari kaki lainnya
Ada tiga respons yang mungkin:
 Fleksor: jari kaki melengkung ke bawah dan ke dalam,
dan membalikkan kaki: ini adalah respons yang terlihat pada
orang dewasa yang sehat.
 Biasa saja: tidak ada jawaban.
 Extensor: hallux dorsiflex, dan jari-jari kaki lainnya
mengembang; ini adalah tanda Babinski, yang menunjukkan
kerusakan pada sistem saraf pusat jika ditimbulkan pada orang
dewasa.

Anda mungkin juga menyukai