MATEMATIKA DASAR II
“ INTEGRAL TAK TENTU FUNGSI TRIGONOMETRI”
DOSEN PENGAMPU :
Noverma, S.Pd.,M.Pd.
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :
1) Riza Aulia (A1C119018)
2) Yohana Sabrina Sihombing (A1C119042)
3) Rachel Sarita Ardi (A1C119051)
4) Meita Rosalina (A1C119080)
5) Faradhila Bonita (A1C11985)
6) Keke Romadhoni (A1C119092)
Syukur alhamdulialah senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan perkenaan Nya lah batas waktu yang di sediakan tidak telampau, hingga sesuai
dengan yang diharapkan.
Dalam pelaksanaannya penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan dan kemudahan baikberupa saran maupun bentuk bantuan yang lain. Untuk itu
dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu, teman-
teman, dan pihak lain yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Semoga Allah SWT. Berkenan membalas segala kebaikannya. Penulis harap dapat
berguna kelak di kemudian hari. Di dalam makalah ini membahas tentang “Integral Tak
Tentu Fungsi Trigonometri”, namun penulis sadar bahwa makalah ini sangat banyak
kekuarangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dan untuk
perbaikan makalah ini sangat penulis harapkan. Jika ada sesusatu yang kurang berkenan
penulis mohon maaf . demikian sepatah dari penulis . atas perhatiannya penulis ucapkan
terima kasih.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah integral
2. Untuk mengetahui pengertian integral dan pengertian integral tak tentu
4. Untuk mengetahui rumus dari integral tak tentu fungsi trigonome
BAB II
PEMBAHASAN
F’(x) = f(x) dan turunan fungsi-fungsi trigonometri dalam table di atas, maka integral
tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dapat dirumuskan sebagai berikut :
Sedangkan aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dalam variabel
sudut ax+b dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dalam penyelesaiannya integral tak tentu memiliki tiga cara penyelesaian, yaitu:
1. Penyelesaian Cara Biasa
Secara umum:
𝑑𝑦
Jika 𝑦 , = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑦 = 𝑦 ′ 𝑑𝑥 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∫ 𝑑𝑦 = 𝑦 = ∫ 𝑦 ′ 𝑑𝑥
𝑑𝑥
3. Integral Parsial
Integral parsial atau pengintegralan sebagian berdasar pada turunan suatu fungsi
hasil kali. Disebut Integral Parsial, karena sebagian bentuk dilakukan operasi
turunan sebagian operasi Integral.
Bentuk rumus:
Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral,
dengan bentuk ∫ 𝑣 𝑑𝑢lebih sederhana dari bentuk ∫ 𝑢 𝑑𝑢.
Contoh:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integral merupakan salah satu cabang ilmu matematika. Integral adalah Integral
dapatdi artikan sebagai menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di
manamatematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan
dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ‘ ∫ ’ . Integral terbagi atas integral
tertentu dan integral tak tentu. Integral tak tentu memiliki tiga cara dalam
penyelesaiannyayaitu cara biasa, cara subtitusi, dan integral parsial. Pada
integraltertentuproses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Dengan konsep i
ntegral kita dapat menentukan luas daerah dan volume benda putar. Dalam kehidupan
sehari – hari, integral memiliki beraneka macam manfaat baik dalam bidang ekonomi,
teknologi, fisika,matematika, maupun bidang lain dalam kehidupan.
3.2 Saran
Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi
pesertadidik juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian. Dengan
mengajarkanMatematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat
menerapkannyadalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan
pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Namun, kebanyakan dari
peserta didik kebingungan dalammenyelesaikan persamaan - persamaan integral, sehingga
diharapkan untuk pendidik dapatmenjelaskan konsep integral dengan metode yang lebih
mudah untuk dimengerti pesertadidik.