Anda di halaman 1dari 1

OJK Siap Relaksasi Penilaian Kualitas Kredit

- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal mengambil langkah antisipasi imbas penyebaran
virus corona alias Covid-19 terhadap penyaluran kredit perbankan. OJK akan
merelaksasi tiga pilar penilaian kualitas kredit.
- Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan ada tiga pilar penilaian
kualitas kredit: ketepatan pembayaran, prospek usaha, dan kondisi debitur. Debitur
yang terdampak pasti prospek usahanya buruk sehingga masuk sebagai NPL, dengan
prospek yang buruk, likuiditas debitur juga pasti akan terganggu.
- Wimboh juga mengimbau agar para debitur yang terdampak segera mengajukan
restrukturisasi kredit. Sebab dengan adanya relaksasi ini, kualitas kredit bakal tetap
terjaga, dan tak memburuk menjadi kredit macet alias non-performing loan (NPL).
- Selain relaksasi, Wimboh bilang otoritas keuangan lainnya juga akan mendorong
pelonggaran likuiditas perbankan. Tujuannya agar perbankan lebih punya banyak
ruang menyalurkan kredit di segmen-segmen yang berdampak.

Rencana Kenaikan Pungutan Ekspor


- Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah
berencana untuk menaikkan pungutan ekspor komoditas kelapa sawit.
- Saat ini, pungutan yang diterapkan adalah sebesar $50 per ton untuk Bulan Januari.
Rencananya, pungutan akan dibedakan antara kelapa sawit dan minyak diesel.
- Untuk menentukan perubahan pungutan tersebut, Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian akan mengadakan pertemuan di minggu depan. Dana yang
didapatkan dari pungutan ekspor sawit digunakan sebagai insentif pengembangan
program biofuel.

Anda mungkin juga menyukai