Anda di halaman 1dari 7

BERJUANG UNTUK JALAN SAYA

“Hoammmmmm”

Hanya tidur yang dilakukan Kai selama di sekolah. Kai dikenal sebagai cowok pemalas yang
biasa dipanggil ‘ALL ZERO’ karena semua nilai mata pelajarannya bernilai ZERO.

“KAI BANGUN, IKUT BAPAK KE RUANG GURU SEKARANG!” Ucap Pak Heru.

Dengan malasnya Kai mengikuti Pak Heru ke ruang guru. Entah apa yang ada di pikiran Kai,
raut wajahnya sama sekali tidak menampakkan wajah cemas ataupun takut.

“Bapak akan bertanya dengan baik-baik kepada kamu, Kai. Apakah kamu mencuri kunci
jawaban seleksi Olimpiade Umum?” Tanya Pak Heru.

“Mana mungkin saya mengambilnya pak, bapak sendiri tau kerjaan saya tidur dikelas.”
Jawab Kai

“Jangan bohong kamu, Kai!. Lalu mengapa nilai seleksi Olimpiade Umum Nasional kamu
lebih sempurna dibanding nilai Sean jawara Olimpiade Umum Nasional? ” tanya Pak Heru.

“Terserah bapak kalau ga percaya. Saya sudah mengatakan apa adanya. Mari kita buktikan
saja di Olimpiade Umum Nasional.” Jawab Kai.

“Oke,All Zero” ucap Pak Heru sinis.

SEMINGGU KEMUDIAN.

Tiba hari dimana akan diadakannya cerdas cermat antara pemenang seleksi Olimpiade
Umum Nasional tahun 2018 dengan Jawara Olimpiade Umum Nasional yang belum
terkelahkan selama kurun waktu beberapa tahun ini. Cerdas cermat ditayangkan di stasiun
televisi ternama sehingga seluruh orang akan melihat ajang lomba cerdas cermat ini.

“Anak-anak mari kita menyaksikan cerdas cermat tahunan. Dan dukung Sean andalan
sekolah kita” ucap Pak Heru kepada Anak-anak kelas 11 IPA.

*​tv kelas dihidupkan*

“WAHH SIAPA LAWAN SEAN KALI INI? APA DIA BISA MENGALAHKAN SEAN?” tanya
salah satu murid kelas 11 IPA

“Ya gak bisa lah, Sean itu udah jadi jawara Olimpiade Umum Nasional selama 2 tahun
berturut-turut gak mungkin ada yang bisa ngalahin dia” jawab siswa yang lainnya.

Acara dimulai dan alangkah terkejutnya seluruh isi sekolah melihat lawan cerdas cermat
Sean.

“Rin, itukan All zero kelas kita?! SEPUPU LO!! Ngapain dia disitu?” tanya miranda ke Hyerin.

“HAH?” Hyerin pun kaget.


Hyerin dan Kai memiliki hubungan Paman dan ponakan . Namun, di sekolah mereka
terkenal dengan hubungan sepupu. Mereka tinggal serumah dan pulang pergi sekolah
bersama.

“Alah, pasti All Zero nyogok tu stasiun tv biar tenar”

Hyerin bingung dan tidak bisa membela Kai. Semua orang di sekolahnya mencaci Kai.

Sampai pada penghujung acara penentu pemenang Olimpiade Umum Nasional tahun 2018.

“Seperti yang pemirsa saksikan bahwa pemenang Olimpiade Umum Nasional tahun ini jatuh
kepada Kai Putra dari SMA HARAPAN BANGSA dan menyingkirkan jawara kita Sean
Nugraha dari SMA HARAPAN BANGSA. Beri tepuk tangan yang meriah untuk jawara baru
kita” ucap pembawa acara

Mendengar pengumuman pemenang Olimpiade dari televise semua siswa dan guru SMA
HARAPAN BANGSA terdiam tidak percaya. Seorang siswa yang hamper tidak naik kelas
mengalahkan siswa terpintar di sekolah.

SETELAH BEL PULANG SEKOLAH BERBUNYI

Seperti biasa Hyerin dan Kai pulang bersama menggunakan becak yang dikendarai Kai.
Mereka termasuk orang yang kurang mampu. Mereka tinggal di rumah kecil dekat sungai
yang jauh dari hiruk pikuk kota.

Selama diperjalanan pulang Hyerin terus diam tanpa suara sedikitpun, tidak seperti biasnya.

“Hey, Hyerin. Kamu gak mau ngomongin tentang kemenangan aku tadi? Tanya Kai

“Untuk apa? Lagian juga kamu pasti dapet kunci jawabannya kan jadi bisa jawab semua
pertanyaan dari seleksi sampe cerdas cermat.” Jawab Hyerin kesal

“Kenapa semua orang pada gak percaya kalau aku ini gak curang, aku ini belajar. Aku
hanya ingin menunjukkan kalau aku ini pintar dan berbakat ” Ucap Kai

“Terus kenapa kamu baru nunjukkinnya sekarang? Toh, kemaren-kemaren kamu tidur aja
dikelas kan. Kamu juga gak bikin Kakek bangga sama sekali, malah bikin malu Kakek,
dipanggil ke sekolah karena ulahmu yang pemalas.” Tanya Hyerin

“Justru selama ini dengan cara itulah aku bisa membahagiakan ayah” Jawab Kai

“Apa maksudmu,Kai?” Tanya Hyerin yang mulai penasaran.

“Sudahlah kamu gak perlu tahu ” Jawab Kai dengan tersenyum.

Setelah sampai dirumah Hyerin hendak bercerita kepada Kakek dan Ayahnya tentang yang
terjadi di sekolah. Namun, Kai menghalanginya dan mengajak Hyerin keluar untuk
menjelaskannya.
“ Kamu mau cerita apa, Kai ?” tanya Hyerin

“Aku bakal cerita sama kamu tentang yang tadi kamu tanyain, tentang alasan aku kenapa
aku tiba-tiba menunjukkan jati diri aku. Tapi kamu harus janji kalau kamu gak bakal kasih tau
ini semua ke ayah kamu dan ke kakek” jawab Kai.

“ Baiklah, ceritakan ” ucap Hyerin

“Sewaktu kakekmu menemukanku di pinggir sungai, dia menderita penyakit halusinasi dan
pikun yang akut. Ia mengira bahwa aku adalah pamanmu yang tewas 30 tahun yang lalu.
Setiap kali aku memberi tahu kakek bahwa aku bukan anaknya yang tewas, ia pingsan.
Maka dari itu aku mengganti namaku dengan nama pamanmu.” Cerita Kai

“Lalu apa yang terjadi dengan keluargamu yang sebenarnya?” tanya Hyerin

“Aku ingat awal bagaimana aku bisa terdampar dan diselamatkan kakek. Dulu, waktu aku
masih berumur 7 tahun. Keluargaku ditimpa kejadian yang sangat menyakitkan. Ayahku
bekerja sebagai ketua pemadam kebakaran dan ibuku seorang ibu rumah tangga, aku juga
memiliki kakak yang sangat baik. Namun, pada suatu waktu terjadi kebakaran dahsyat di
suatu gedung tak bertuan. Ayahku dan timnya terjun ke lokasi tersebut. Tetapi, api di
gedung tersebut sudah melahap hampir seluruh bangunan. Ayahku sangat percaya diri
bahwa masih bisa menyelematkan orang-orang didalam sana. Seketika tim ayahku
langsung masuk ke dalam gedung tersebut. Setelah beberapa saat taka da satupun anggota
tim ayahku dan juga ayahku yang berhasil keluar dari kobaran api.” Ucap Kai lirih

“Apakah ayahmu selamat?” tanya Hyerin

“Ada seorang saksi yang melihat bahwa ayahku masih hidup. Namun, ia melarikan diri.
Sehingga, aku,ibuku dan kakakku difitnah menyembunyikan ayahku yang tidak bertanggung
jawab atas perintahnya terhadap anggota timnya dan membuat mereka semua tewas.”
Jawab Kai

“Ibuku tidak tahan dengan fitnah dan serbuan media massa yang mengatakan hal-hal yang
tidak benar terhadap keluarga kami. Lalu, ibuku mengajakku ke sungai untuk melihat
kembang api di akhir tahun. Setelah melihat kembang api, ibuku bunuh diri dengan
mengajakku tenggelam di dalam sungai. Lalu entah bagaimana, aku bisa terdampar dan
ditemukan oleh kakek.” Lanjut Kai

“Maafkan aku, aku tidak tahu bahwa hidupmu lebih rumit dari pada hidupku.” Jawab Hyerin

“Sebelum aku datang ke rumah kakek, aku juga memiliki keluarga yang sangat indah.
Namun, ibuku dibuat sibuk oleh pekerjaannya sebagai reporter. Dan, akhirnya ayah dan
ibuku memilih bercerai. Aku sangat merindukannya.” Hyerin menambahkan cerita.

Kai dan Hyerin pun saling bertukar cerita masa lalunya. Sehingga, mereka berdua sekarang
sama-sama mengerti apa situasi yang mereka hadapi.
10 TAHUN KEMUDIAN

“Hyerin, jangan lupa sarapan sebelum kamu mendaftar kerja!” Teriak Kakek

“Dan jangan lupa menghubungi Kai ketika kamu butuh tumpangan!” Lanjut Kakek

“Baiklah kek” jawab Hyerin

Kai yang sedari tadi menunggu Hyerin di parkiran apartement dengan mobil taksinya mulai
bosan. Hyerin sangat bersemangat pagi ini. Hari ini adalah hari untuk mendaftar pekerjaan
di tempat yang sangat diinginkannya dari dulu.

“Hey Hyerin, lama sekali kamu.” Protes Kai

“Akhirnya, hari ini aku akan mendaftarkan diriku ke stasiun tv MBC tempat ibuku bekerja.
Dan aku akan bertemu dengannya.” Jawab Hyerin kegirangan

“Aku selalu menantikan hari ini datang.”lanjut Hyerin

Hyerin bercita-cita menjadi reporter sama seperti ibunya yang sedari lama belum
bertemunya karena perceraian orang tuanya.

“Hyerin, mau tau gak?” tanya Kai

“Apaan?” jawab Hyerin

“Sepertinya aku juga akan mendaftar ke stasiun tv sama sepertimu.” Jawab Kai sambal
menyeringai

“BENERAN?! Tapi kok ikut-ikutan?” tanya Hyerin kesal tapi senang

“Aku ingin membuktikan pada dunia, bagaimana menyampaikan berita dengan baik tanpa
harus menyakiti orang lain.” Jelas Kai

“Jadi kamu ingin membalaskan dendammu karena kematian ibumu yang disebabkan
media? Baiklah, semangatttt.” Jawab Hyerin memberi semangat kepada Pamannya.

“Makasi Hyerin. Baiklah, ayo berangkat!.” Ucap Kai.

Mereka berdua akhirnya mendaftar ke stasiun tv yang sama yaitu stasiun tv terkemuka MBC
tv. Mereka hanya menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan untuk mengikuti tes. Mereka
hanya perlu menunggu tes tahap selanjutnya setelah seleksi berkas.

*SEMINGGU KEMUDIAN*

“KAII, KITA MASUK TAHAP WAWANCARA DAN TES KAMERA” Teriak Hyerin dari
Kamarnya.

“Benarkah kalian masuk tahap selanjutnya?” Tanya Kakek senang

“Kapan tahap selanjutnya dilaksanakan, Rin ?” Tanya Kai.


“Iya Kek. Dua hari lagi ujian masuknya dilaksanakan. Ayo kita persiapkan diri kita”

Jawab Hyerin bersemangat.

Kai dan Hyerin mempersiapkan diri mereka masing-masing untuk mengikuti ujian masuk
reporter tersebut.

Sampai harinya tiba, Hyerin terlihat lebih gugup dari Kai karena Hyerin akan menghadapi
ibunya yang ternyata menjadi juri seleksi masuk reporter tersebut dan Hyerin sudah lama
tidak bertemu ataupun menghubungi ibunya semenjak perceraian orang tuanya. Hyerin kali
ini akan membuktikan kepada ibunya bahwa ibunya bisa bangga melihat anaknya
berprestasi.

“Hey Hyerin, kenapa kau pucat sekali? Kita bukannya akan menghadapi Ujian Nasional.”
Ujar Kai bergurau.

“Aku hanya gugup akan berte-“ Jawab Hyerin.

Namun seketika Hyerin berhenti melanjutkan ucapannya. Ternyata ia melihat ibu dan
rekannya berjalan ke arahnya. Hyerin berharap ibunya melihat bahwa ia ada disana dan
akan terkejut haru melihat anaknya telah tumbuh dewasa.

Benar saja, setelah ibunya berjalan mendekat, ia terhenti melihat Hyerin yang sudah tumbuh
dewasa. Namun, tak ada satupun kata yang keluar dari mulutnya dan tatapannya dingin.
Setelah beberapa lama berdiri berhadapan dengan Hyerin, ibunya berlalu begitu saja seperti
tidak mengenal anaknya.

Hyerin membisu, banyak pikiran yang menghinggapi kepalanya. Hyerin bukan


mengharapkan reaksi yang seperti itu dari ibunya. Namun, Hyerin mencoba menjernihkan
pikirannya dan menenangkan hatinya.

“Peserta nomor 1,2,3 dan 4. Harap memasuki Ruang 01 untuk mengikuti tes kamera.”
Teriak salah satu panitia.

Hyerin terbangun dari lamunannya. Ternyata nomor tersebut adalah nomor pesertanya dan
nomor peserta Kai.

“Ayo Hyerin” ucap kai

Hyerin mengangguk dan bergegas.

Benar saja Hyerin melihat ibunya menjadi salah satu juri. Hyerin menjadi sangat gugup.

“Baiklah, Peserta nomor satu, Hyerina Putri. Peserta nomor dua, Reynaldi Kai. Peserta
nomor tiga, Krystal Aurel. Dan Peserta nomor empat, Randiansyah. Apakah kalian siap
mengikuti tes kamera ini?” tanya panitia

“Ya,siap” Jawab seluruh peserta.


Tes dimulai, Hyerin melewati tes dengan baik. Namun, saat giliran Kai dimulai, Kai melamun
dan tidak fokus. Tiba-tiba Kai teringat masa lalunya. Kai membeku, ia tidak fokus dengan
tesnya. Hyerin yang menyadari hal itu langsung menegur Kai. Kai pun terkejut dan
melanjutkan tes dengan cukup baik.

Tes yang mereka jalani sudah selesai dan cukup membuat mereka berdua lelah.

Hyerin dan Kai tinggal menunggu hasil dari tes-tes yang mereka lakukan hari ini.

“Kai, gimana kalau hanya salah satu dari kita yang terpilih menjadi reporter disini?” tanya
Hyerin

“Kita harus tetap menjalani apa yang sudah ditetapkan. Pasti akan ada ajalan terbaik untuk
kita,Rin.” Jawab Kai.

Hyerin mengangguk setuju.

*DUA HARI KEMUDIAN*

Pengumuman hasil seleksi penerimaan reporter stasiun MBC tv telah keluar. Hasilnya cukup
mengejutkan bahwa benar salah satu dari Hyerin dan Kai tidak lolos.

“Kai, kamu tidak lolos.” Ucap Hyerin sedih

“Hey, tidak apa-apa.” Jawab Kai sambil tersenyum.

“Kamu tetap harus melanjutkan mimpimu seperti yang kamu rangkai. Jangan pikirkan aku,
ada banyak jalan yang bisa aku jalani ke depan.” Lanjut Kai

“Baiklah paman.” Jawab Hyerin lesu.

“Kamu tau? Walaupun aku tidak diterima di stasiun MBC tv, tapi ” ucap Kai membuat Hyerin
penasaran.

“Tapi apa?” tanya Hyerin

“Tapi aku sudah diterima di stasiun JTBC tv HAHAHAHA.” Tawa Kai

“HEY, KOK BISA?” tanya Hyerin penasaran

“Well, pamanmu ini cukup cerdas Hyerin. Aku tau MBC tv memiliki persaingan yang ketat.
Sebelum aku mengikuti tes di MBC tv, aku sudah mengikuti tes di JTBC tv. Makanya aku
tidak terlalu bersemangat mengikuti tes hari itu karna aku sudah diterima di stasiun tv lain.”
Cerita Kai.

“Kamu memang selalu cerdas, Kai.” Jawab Hyerin

“Akhirnya mimpi kita sama-sama terwujud. Tinggal kita harus menjalaninya dengan baik.”
Ucap Kai.
Akhirnya Hyerin dan Kai mendapatkan mimpi mereka dan menjalaninya dengan baik. Hyerin
bertekad menjadi reporter yang handal dan membanggakan ibunya. Kai bertekad menjadi
reporter yang terpercaya dan berprestasi.

Anda mungkin juga menyukai