Penerbitan buku daftar Harga Satuan Dasar Bahan Bangunan dan Tenaga untuk
Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Semarang. Salah satu bentuk pelayanan
masyarakat yaitu layanan informasi teknik dari pemerintah yang dilaksanakan oleh
Balai Jasa Konstruksi (BJK), Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah. Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.28/PRT/M/2016, dengan
penyesuaian yaitu ditambah keuntungan & overhead kantor maksimum 15%. Dalam
buku diambil 10% untuk keuntungan dan overhead kantor.
Harga bahan bangunan yang tercantum dalam buku ini merupakan hasil uji petik
(sampling) harga di pasaran bebas oleh Tim Penyusun pada beberapa sumber (depo,
distributor, toko terpilih) yang digunakan sebagai acuan dalam proses pengolahan data.
Harga satuan bahan bangunan yang tercantum. tidak mengikat hanya sebagai ancar-
ancar dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan oleh para pemanfaat baik
dilingkungan Pemerintah, dunia usaha juga masyarakat.
Sangat disadari masih banyak kekurangan dalam mewujudkan daftar ini sebagai
salah satu layanan informasi, untuk itu kami senantiasa membuka diri dalam menerima
masukan berupa kritik dan saran dari pembaca dan pemanfaat.
Kepada Tim Penyusun dan berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya
terbitan ini kami sampaikan terima kasih.
HALAMAN PENJELASAN
- 1 of 7 -
3. HARGA SATUAN PEKERJAAN GEDUNG dan PERUMAHAN
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Tanah
3) Pekerjaan Pasangan Pondasi
4) Pekerjaan Beton
4a) Pekerjaan Beton Pra Cetak
5) Pekerjaan Besi & Allumunium
6) Pekerjaan Dinding
7) Pekerjaan Plesteran
8) Pekerjaan Penutup Lantai & Dinding
9) Pekerjaan Langit-langit
10)Pekerjaan Penutup Atap
11)Pekerjaan Kayu
12)Pekerjaan Kunci dan Kaca
13)Pekerjaan Pengecatan
14) Pekerjaan Sanitasi dalam Gedung
15) Pekerjaan Elektrikal
PENJELASAN
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
BIDANG CIPTA KARYA
PENDAHULUAN.
Untuk menentukan biaya bangunan (building cost) yang bertumpu pada prinsip
peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pembangunan dan gedung maka dibutuhkan
sarana dasar guna membuat perhitungan harga satuan. Harga satuan disebut sebagai
biaya konstruksi bangunan perumahan dan gedung yang merupakan sebuah acuan
dasar yang selanjutnya kita kenal sebagai Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP).
Seperti yang diketahui Analisa Biaya Konstruksi yang dikenal selama ini pada
dasarnya tidak lepas dari analisa BOW (Burgeslijke Openbare Werken) yang diterbitkan
- 2 of 7 -
pada tanggal 28 Februari 1921, No.5372 A oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dengan
adanya perkembangan bahan bangunan dan industri konstruksi, maka sejak tahun 1987
sampai dengan tahun 1991 Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
memandang analisa tersebut perlu diadakan penambahan , perbaikan maupun revisi.
AHSP kami sediakan baru bidang Cipta Karya, dan belum semua analisis (AHSP
bidang Cipta Karya), baru analisis yang umum dan sering digunakan. Sedang AHSP
bidang lain menyusul. AHSP bidang Cipta Karya tidak ada analisa menggunakan
peralatan. Permen no.28/PRT/M/2016 bersifat umum maka bisa menggunakan analisa
dari bidang lain jika diperlukan, contoh untuk pekerjaan beton ready mix (siap guna)
atau bila menggunakan peralatan untuk mengecor bisa dipakai AHSP dari PSDA
PENGERTIAN
a. Analisa Biaya Konstruksi adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan
konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan dan upah kerja
dengan harga bahan bangunan dan standard pengupahan pekerja untuk
menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi;
c. Harga Satuan Bahan adalah harga yang dibayar untuk membeli per satuan jenis
bahan bangunan.
e. Indeks adalah faktor pengali / koefisein sebagai dasar perhitungan biaya bahan dan
upah kerja.
Persyaratan
Persyaratan Umum.
a. Perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia berdasar
harga bahan dan upah kerja sesuai dengan kondisi yang berlaku setempat;
b. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan
standard specifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan;
Non Teknis
a. Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan kepada gambar
teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS); dan
b. Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebesar 5% – 20% dimana
didalamnya termasuk angka susut yang besarnya tergantung dari jenis bahan
dan komposisi adukan, termasuk biaya langsung dan tidak langsung.
Teknis.
Masing-masing pekerjaan memerlukan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi,
baik bahan, cara tata pengerjaan dan juga pemeliharaan semua ada dalam buku
manual yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional yaitu buku SNI, tiap
pekerjaan mempunyai Standard sendiri.
- 4 of 7 -
1. Pekerjaan Persiapan SNI Nomor : 03-2835 2002
Rujukan pada :
SNI 03-2445-1991 Specifikasi kayu gergajian untuk pembangunan rumah dan gedung;
SNI 03-2353-1987 Specifikasi kayu awet untuk perumahan dan gedung
SNI 03-2408-1991 Tata Cara Pengecatan Logam
SNI 03-2495-1991 Specifikasi bahan tambahan untuk beton
14.Pekerjaan Pengecatan
Rujukan
SNI 03-2408-1991 Tata cara pengecatan logam.
- 6 of 7 -
15.Pekerjaan Elektrikal
Rujukan
Peraturan Umum Instalasi Listrik
Penjelasan
Persyaratan Umum
a. untuk bangunan tidak bertingkat (bangunan berlantai lebih dari satu dikalikan
dengan koefisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku);
b. tidak menggunakan / memerlukan alat bantu khusus;
c. Lokasi bangunan mudah dan bisa dilalui oleh kendaraan roda 4; dan
d. Bukan bangunan khusus (artinya bangunan dengan spesifikasi tertentu).
Catatan
Asumsi.
1 m³ Ijuk ~ 25 kg Ijuk
1 m³ Batu Bata ~ 750 biji batu bata
Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3
Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3
kan kebutuhan air
- 7 of 7 -