Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah Kelahiran buah hati pasti sudah sangat berarti bagi orang tua, yang tentunya akan
menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak pasti melalui proses kelahiran
dengan tahapan perkembangan janin selama 9 bulan lamanya. Untuk tahapan minggu I terjadi
konsepsi embrio dimana setelah 4-5 hari embrio dan plasenta melekat pada dinding uterus. Pada
minggu ke II – III terjadi pembelahan menjadi 3 bagian (eksoderm, mesoderm, endoderm).
Tahapan selanjutnya yang masuk minggu ke IV – VIII terjadi pertambahan panjang ukuran
embrio, terbentuknya sekat jantung dan jari-jari. Dan pada usia kehamilan 5 bulan terjadi reflek
sucking, usia kehamilan 7 bukan terjadi gerakan buka tutup mata dan usia kehamilan 9 bulan
janin terus mengalami tumbuh kembang hingga matur (Waspada, 2010).
Dalam berjalannya kehidupan terdapat 2 tahap penting pada kehidupan anak yaitu tahap
pertumbuhan dan tahap perkembangan. Dimana 2 tahapan tersebut sangat saling berkaitan satu
sama lain. Pada tahap pertumbuhan, selalu berkaitan dengan perubahan kuantitatif misalnya
peningkatan ukuran dan struktur biologis. Sedangkan tahap perkembangan, menggambarkan
perubahan atau peningkatan pada perilaku dan hubungan sosial yang lebih kompleks (Ikalor,
2013).
Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, masa yang paling penting ialah masa balita
karena dimasa balita merupakan dasar tumbuh kembang anak 2 yang akan mempengaruhi tumbuh
kembang ke tahap selanjutnya. Pada usia 1 tahun, perkembangan psiko-sosial pada anak meliputi
adanya rasa ingin dipehatikan yang berlebih seperti sering kali menangis, pada tahap berbicara
dan bahasa paling tidak anak dapat menunjuk pada seseorang atau benda ketika ditanya serta
perkembangan motorik anak yang dapat merangkak dengan cepat, duduk di kursi kecil dan berdiri
tanpa bantuan. Selanjutnya perkembangan psikososial pada usia 2 tahun meliputi kegiatan yang
sering menirukan aktivitas seharihari dan munculnya rasa empati serta peduli seperti memeluk
dan mencium anak lain. Tahap berbicara dan bahasa yang senang dibacakan cerita dan diajak
berpartisipasi dengan menunjuk. Untuk tahap motorik anak dapat berjalan jauh serta
berlari,jongkok dan menaiki tangga tanpa bantuan. Sedangkan psiko-sosial pada anak 3 tahun
lebih sering bermain dan sering tertawa serta mengerti jika diajak untuk bertukar giliran dalam
berinteraksi. Pada sektor berbicara dan bahasa, anak berbicara tentang apa yang dilakukan krang
lain misalnya “papa sedang memotong rumput”. Untuk perkembangan motorik anak mampu
berdiri dengan satu kaki serta mampu memegang pensil atau kerayon di sela-sela ibu jari dan jari
pelunjuk (Allen & Marotz, 2010).
B. RUMUSAN MASALAH

 Berapa banyak terjadinya kelahiran pada tahun 2019 didesa telagasari?


 Apa perbedaan kelahiran normal dan sesar?
 Bagaimana ciri ibu yang melahirkan secara normal ?
 Bagaimana ciri ibu yang akan melahirkan secara sesar?

C. BATASAN MASALAH
Pada masalah ini kami hanya mengambil kesimpulan dari penelitian yang diambil dari
bidan desa telagasari.

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
 Untuk mengetahui berapa banyak terjadinya kelahiran pada tahun 2019 didesa telagasari
 Untuk mengetahui perbedaan kelahiran secara normal dan sesar
 Untuk mengetahui ciri ibu yang akan melahirkan secara normal dan sesar.

E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak ibu yang melahirkan
didesa telagasari pada tahun yang lalu atau tahun 2019.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELAHIRAN

B. KELAHIRAN ANAK
Banyaknya terjadi kelahiran didesa cipondoh pada tahun 2015 yang berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 24.095 serta yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 23.214. sedangkan pada
tahun 2016 banyak nya kelahiran anak yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 24.319 dan
yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 23.452.
Proses melahirkan memiliki dua cara yaitu secara normal dan sesar. Ke-dua hal tersebut
menjadi kekhawatiran yang menggelayuti setiap ibu hamil. Mereka dilema apakah akan
melahirkan sesuai dengan fitrah biologisnya ataukah harus dengan bantuan pembedahan yang
dilakukan oleh tim medis.
Pada persalinan normal, tanda melahirkan ditunjukkan dengan datangnya kontraksi yang
rutin. Ada 4 tahap yang akan dilalui saat persalinan normal yaitu :
Tahap 1 terdiri dari fase persiapan, fase aktif dan fase transisi (pembukaan penuh) yang
biasa disebut juga sebagai Persalinan Kala 1. Di fase ini, umumnya Anda akan dibantu
mengosongkan kandung kemih dengan bantuan selang kecil atau kateter. Mengosongkan
kandung kemih penting agar tidak menghambat kontraksi dan turunnya janin ke jalan lahir.
Setelah itu, tenaga medis juga akan memasang infus untuk memastikan kebutuhan cairan
elektrolit di dalam tubuh Anda tercukupi. Infus juga berguna untuk memberikan obat atau
persiapan bila Anda membutuhkan transfusi darah.
Tahap 2 adalah puncak kelahiran bayi atau tahap di mana ibu akan diminta mengejan dan
mendorong bayi keluar dari rahim. Biasa disebut Persalinan Kala II, pada tahap ini bidan atau
dokter akan membantu Anda memastikan presentasi atau letak bayi siap untuk persalinan.
Misalnya letak bahu atau bokong bayi juga posisi bokong ibu.
Saat bayi telah lahir, ari-ari atau plasenta pun keluar. Kondisi itu terjadi pada tahap 3 atau biasa
disebut juga dengan Persalinan Kala 3. Normalnya, tahapan ini berlangsung sekitar 15 hingga 30
menit sesudah bayi lahir.
Sementara pada tahap 4, ibu yang baru melahirkan masih harus diobservasi atau berada
dalam pengawasan dokter selama 2 x 60 menit. Yang diawasi adalah tanda-tanda vital, kontraksi,
perdarahan, hingga kemampuan berkemih.
Umumnya, proses pemulihan setelah melahirkan normal lebih cepat jika dibandingkan
dengan operasi caesar.
Melahirkan secara caesar juga dilakukan dengan beberapa tahap yang dilalui oleh ibu
hamil yaitu:

1. Daerah rambut kemaluan dicukur, keteter yaitu selang kecil akan dipasang ke dalam
kandung kemih agar tetap kosong dan tidak menghalani kerja dokter
2. Di perut Anda akan diletakkan kain-kain steril. Permukaan perut dioles cairan antiseptik
3. Kain dibentangkan di sekitar pundak Anda agar tak melihat sayatan
4. Anda akan dibius. Biasanya bius epidural dan bersifat lokal, dilakukan melalui suntikan
tepat di lokasi tertentu dari ruas tulang belakang. Saat penyuntikan, posisi Anda berbaring
menyamping, menekuk tubuh hingga lutut menyentuh dahi
5. Setelah yakin anestasi berfungsi, dokter akan membuat sayatan sekitar 20 cm tepat di atas
tulang kemaluan Anda. Kemudian dibuat sayatan kedua di bagian bawah rahim. Kantung
ketuban bila belum pecah akan dipecahkan dan cairannya disedot keluar
6. Bayi dikeluarkan melalui sayatan tersebut, dengan cunam, yaitu alat kebidanan untuk
melahirkan janin dengan tarikan pada kepalanya. Anda bisa melihat keluarnya bayi
dengan meminta dokter sedikit menurunkan layar
7. Hidung dan mulut bayi disedot. Anda akan mendengar tangisnya dan melihat tali pusat
bila cukup panjang. tali pusat itu akan dijepit dan digunting. Setelah itu, bayi diletakkan
di dada Anda untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
8. Dokter mengeluarkan plasenta, sisa darah dan sisa selaput ketuban, dinding selaput lendir
rahim dan lemak dari badan bayi di rahim dan sayatan kembali dijahit
9. Oksitosin disuntikkan ke dalam otot atau lewat botol infus untuk membantu kontraksi
rahim agar perdarahan terkendali. Antibiotik pun diberikan melalui intravena untuk
mengurangi infeksi
10. Dokter akan memberikan obat penghilang rasa nyeri sesuai dosis, sehingga Anda bisa
beristirahat. Obat tersebut tidak akan masuk ke kolostrum, sehingga aman bagi ibu
menyusui.
Selama proses persalinan caesar, tidak akan merasakan sakit sama sekali karena pengaruh
anestesi. Meski begitu, perawatan dan pemulihan pasca operasi caesar lebih lama dibandingkan
persalinan normal.
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut pengumpulan data dan analisis yang
diperlukan. Dengan menjawab persoalan yang dihadapi ini berarti metode penelitian merupakan suatu
masalah yang berdasarkan faktor empiris dan objektif untuk diuji secara ilmiah oleh siapapun. Metode
yang digunakan dalam suatu penelitian oleh sifat persoalan dan jenis data yang diperluakan. Oleh karena
itu, dalam memilih metode penelitian hendaknya harus dapat dan sesuai dengan kebutuhan karena
berhasil tidaknya penelitian bergantung pada sesuai tidaknya memilih dan menerapkan metode
penelitiannya.

A. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuslitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif, kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku
orang-orang yang diamati. Adapun penulisan karya ilmiah ini bersifat deskriptif, yaitu
memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara terperinci disertai dengan bukti.
B. Tempat dan waktu pelaksanaan
Penelitian ini bertempat di Dsn. Babakan sampe Ds. Cipondoh Kec. Tirta mulya Kab.
Karawang. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2020.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ini meneliti
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitia
populasi sesuai dengan permasalahan untuk menemukan jawaban dari penelitian ini, maka
penelitian ini mengambil populasi dari bidan Ds. Cipondoh.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Dalam penelitian ini, kami
mengambil sampel sebanyak satu bidan desa dari Dsn. Babakan sampe.
D. Sumber data
Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh
peneliti secara langsung melalui bidan desa.
E. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data ini adalah dengan metode wawancara.
F. Analisis data
Analisi data yang digunakan adalah jumlah presentasi jawaban bidan dari setiap pertanyaan yang
kami buat, dari data tersebut diambil kesimpulan berapa banyak kelahiran pada tahun 2016.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian
Dengan metode wawancara dari sampel sebanyak satu bidan di Ds. Cipondoh Kec.
Tirtamulya, peneliti berhasil mengumpulkan data dibawah ini :
1. Pengertian kelahiran : adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya
di dalam kandungan, di mana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal:
bernafas, ada denyut jantung/denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot.peristiwa
keluarnya hasil konsepi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memndang
lamanya kehamilan dan setelah pepisahan itu terjadi, hasil konsepsi bernafas dan
mempunyai tanda-tanda ekhidupan lainnya, seperti denyut jantung, detak tali pusat,
atau gerakan-gerakan otot, tanpa memandnag apakah tali puat sudah dipotong atau
belum.
2. Banyak terjadi kelahiran di Desa Cipondoh : laki – laki sebanyak 48.414 bayi dan
perempuan sebanyak 46.666 bayi.
3. Perbedaan kelahiran normal dan caesar : Pada persalinan normal, tanda melahirkan
ditunjukkan dengan datangnya kontraksi yang rutin, sedangkan persalinan secara
caesar proses persalinan dengan melalui pembedahan di mana irisan dilakukan di perut
ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi.
4. Ciri – ciri melahirkan secara normal : lendir yang berlebihan, terasa nyeri
diselangkangan, dan sakit pada tubuh bagian belakang.

B. Pembahasan hasil penelitian


Dari hasil penelitan, kita dapat mengetahui bahwa cara melahirkan seorang bayi setiap ibu
hamil ternyata berbeda – beda. Yang pertama dengan melahirkan secara normal dan secara
caesar. Kedua cara tersebut memiliki ciri yang berbeda.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Masalah Kelahiran buah hati pasti sudah sangat berarti bagi orang tua, yang tentunya akan
menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak pasti melalui proses kelahiran
dengan tahapan perkembangan janin selama 9 bulan lamanya. Kelahiran bayi adalah kelahiran
seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, di mana si bayi menunjukkan
tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantung/denyut tali pusat atau gerakan-
gerakan otot.peristiwa keluarnya hasil konsepi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa
memndang lamanya kehamilan dan setelah pepisahan itu terjadi, hasil konsepsi bernafas dan
mempunyai tanda-tanda ekhidupan lainnya, seperti denyut jantung, detak tali pusat, atau gerakan-
gerakan otot, tanpa memandnag apakah tali puat sudah dipotong atau belum..
B. Saran
Dalam rangka mengetahui proses kelahiran seabiknya seorang wanita tidak boleh takut untuk
melakukan persalinan, karena persalinan merupakan suatu kejadian yang sangat berharga dalam
hidup seorang wanita.
TUGAS BAHASA INDPNESIA
“KARYA ILMIAH KELAHIRAN”
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran B. INDONESIA
Guru pembimbing : Siti Rokayah S.pd.

Disusun oleh kelompok : 4


Kelas : XI IPS 2
Anggota :

 Elita Kowiyah
 Anggi Ayu Azzahra Nur Komarudin
 Yumisa Zilfikria
 Siti Jubaedah
 Intan permatasari
 Nabila Albani
 Purnama Gumilar
 Wahyu Riadi
 Dede Hikmah
 Ramdhani Romadhona

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 TELAGASARI
TAHUN AJARAN 2019-2020

Anda mungkin juga menyukai