PENDAHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah agar mahasiswa :
1. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri ayam hidup yang baik.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri karkas yag baik.
3. Agar mahasiswa mampu menentukan kualitas karkas.
4. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan prossesing karkas
dengan benar.
dilaksanakan pada :
2
II
TINJAUAN PUSTAKA
Suplai
Penyembelihan
Pencabutan bulu
Penyimpanan
Pemasaran
Gambar 1. Diagram prosesing ayam dari suplai sampai pemasaran (Parry, 1989)
3
Penyembelihan
Pada tempat prosesing ayam disembelih pada bagian leher dekat kepala
dengan memotong vena jugularis dan arteri karotid.
4
berakal dan tidak melalaikan sholat, (2) orang yang dilarang untuk melakukan
penyembelihan yaitu orang-orang musyrik penyembah berhala, (3) orang yang
masih diperselisihkan dalam menyembelih yaitu ahli kitab, Majusi dan Shabi’in,
wanita dan anak-anak, orang gila, orang mabuk, orang yang melalaikan sholat,
pencuri dan perampas harta orang lain. Syarat keempat berhubungan dengan saat
penyembelihan: menyebut nama Allah, menghadapkan hewan sembelihan ke
kiblat dan niat saat menyembelih (Nuhriawangsa, 1999).
Pemingsanan
Pada rumah pemotongan ayam biasanya dilakukan proses pemingsanan
sebelum penyembelihan dengan alat pemingsan elektronik (Mountney, 1976).
Pemingsanan dengan menggunakan aliran listrik pada suatu water bath yang
berjalan dengan memasang elektode, sehingga ketika kepala ayam menyentuh air
akan tersetrum. Pemingsanan juga dapat dilakukan dengan alat listrik yang berupa
piringan logam yang bisa dioperasikan tangan dari petugas stunning (Parry, 1989).
Pencelupan/Scalding
5
Pencabutan Bulu
Setelah proses scalding selesai dilanjutkan dengan pencabutan bulu. Proses
pencabutan bulu biasanya dilakukan dengan menggunakan mesin pencabut bulu
(Parry, 1989). Mesin pencabut bulu ini terdiri dari dua buah silinder karet yang
pada kedua permukaannya terdapat duri-duri lunak yang terbuat dari karet. Kedua
silinder berputar dengan arah yang berlawanan, sehingga jika karkas unggas
diletakkan di dalamnya bulu-bulunya akan terkait dan tercabut dari
permukaannya. Alat ini biasanya hanya mampu mencabut bulu-bulu kasarnya
saja, sehingga biasanya dilakukan pencabutan pada pangkal bulu dan bulu-bulu
halus (Hadiwiyoto, 1992).
Pada RPA sekala besar pencabutan bulu sisa ini dengan menggunakan
metode perendaman pada lilin (wax) cair. Lilin cair ditempatkan pada dua buah
tangki, tangki pertama dengan suhu 71oC dan kedua 53 sampai 59oC. Pertama
karkas unggas dicelup pada tangki pertama dengan waktu sekitar tiga detik,
didinginkan pada udara luar sehingga terbentuk lapisan tipis. Kemudian karkas
dicelupkan pada tangki kedua supaya terjadi lapisan lilin yang lebih tebal.
Pencelupan tersebut tidak dilakukan pada ujung kaki unggas. Setelah itu karkas
didinginkan dengan merendam pada air dingin atau menyemprot dengan air
dingin. Lapisan lilin kemudian dikelupas, sehingga bulu-bulu sisa yang
menempel pada lilin dapat terlepas. Pada proses ini diharapkan semua bulu dapat
dibersihkan. Setelah bulu habis biasanya dilakukan penyemprotan dengan air
bersih sehingga sisa-sisa bulu dan kotoran yang menempel pada kulit hilang
(Hadiwiyoto, 1992).
Pelayuan
Proses pelayuan bisa dilaksanakan setelah pencabutan bulu atau tanpa
pelayuan dilanjutkan ke eviserasi. Pelayuan pada unggas bertujuan untuk
meningkatkan kualitas daging supaya tidak alot, terutama dilaksanakan untuk
ternak unggas pada umur potong tua dan berjenis daging merah.
6
Menurut Hadiwiyoto (1992) pelayuan dilaksanakan untuk melampaui masa
rigor setelah penyembelihan dengan menggunakan suhu kamar atau suhu rendah.
Pelayuan yang biasa dilakukan dengan menggunakan suhu rendah, baik dengan
menggunakan udara dingin atau dengan pencelupan pada air dingin.
Eviserasi
Setelah proses pencabutan bulu dilakukan eviserasi untuk mengeluarkan
organ dalam, juga dilakukan pemotongan kaki, kepala dan leher sehingga
diperoleh karkas. Organ dalam yang dikeluarkan adalah organ yang terletak pada
rongga dada dan perut. Organ visera yang layak untuk dimakan seperti giblet
(hati, empedal, jantung) serta leher dan kepala biasanya setelah dipotong atau
diambil akan dibersihkan sampai bersih dan dipak (Parry, 1989).
7
Gambar 3. Pemotongan kaki unggas (Hadiwiyoto, 1992)
8
4. Pembedahan badan. Menurut Hadiwiyoto (1992) pembedahan badan
dilakukan menggunakan pisau atau gunting yang tajam pada bagian perut
dekat dengan ekor (Gambar 5) serta pada bagian leher bawah kira-kira
tepat pada tembolok (Gambar 6).
9
Gambar 7. Penarikan tembolok dan kerongkongan (Hadiwiyoto, 1992)
10
pemotong dan proses pembersihan sisa dengan menggunakan mesin vakum untuk
menyedot paru-paru dan sisa-sisa jaringan (Parry, 1989).
2.2 Pendinginan/Chilling
11
1. Kesehatan dan kekuatan, dengan melihat ciri-ciri ayam yang sehat (mata
cerah, gerak aktif, jengger bagus, bulu warna cemerlang dan bersih, vent
kering dan bersih, bentuk tubuh serasi).
2. Bulu dengan melihat cirri-ciri bulu bagus menyeliputi seluruh tubuh
dengan disertai bulu halus dan lembut dan bulu pada bagian punggung
dan kulit halus dan kuat.
3. Konformasi dengan melihat perdagingan pada bagian dada dan paha dan
lemak yang menyelimutinya dan sistem penulangannya seimbang.
4. Daging dengan melihat penyebaran daging pada bagian dada dan paha
yang banyak atau sedikit.
5. Lemak dengan melihat penyebaran lemak pada daging yang baik dan
sedikit pada kulit, punggung dan organ.
6. Kerusakan-kerusakan dengan melihat sayatan pada dada, defek-defek
bekas gigitan serangga atau penyakit, warna pada karkas, kerusakan
tulang dan daging dan memar pada kulit.
Tabel 1. Faktor yang digunakan untuk penilaian grade A, B dan C pada karkas ayam
12
Faktor Grade A atau Grade B atau Grade C atau
Kualitas No. 1 Kualitas No. 2 Kualitas No. 3
Kesehatan dan Kekuatan Aktif, mata cerah, Sehat dan Kurang
tam-pak sehat, semangat/lin-cah semangat/lincah
lincah/sema-ngat
Menutupi seluruh
Kondisis Bulu tubuh dengan bagus Bulu menutup Penutupan bulu
dan tampak seluruh tubuh agak plumage pada
mengkilat atau baik punggung kurang
bercahaya lengkap
Ramping
merata/teratur pada
bulu yang baru
tumbuh
Normal
Bengkok atau
(pengecualian pada Agak bengkok
Punggung bungkuk
garis lengkung
punggung)
13
Perlemakan Menyelimuti dengan Sedikit penampakan Punggung dan paha
ba-ik, beberapa le-mak pada dada gending kurang
lemak di bawah kulit dan kaki yang diseli-muti lemak,
sebagian be-sar melindungi penam- sedikit le-mak
menyelimuti karkas pilan permukaan disekitar tempat a-
daging kar bulu
Ayam muda penye-
limutan lemak Ayam betina
sedang mempunyai lemak
abdominal yang
Lemak abdominal berlebih
tidak berlebih
14
dengan kata lain karkas adalah berat hidup ayam dikurangi kepala, leher, darah,
bulu, kaki dan jeroan (Siregar et al., 1980).
Karkas ayam broiler terdiri dari beberapa bagian , yaitu: dua buah sayap,
satu bagian dada, satu bagian punggung dan dua bagian paha yang terdiri dari dua
bagian thigh dan dua bagian drum stick (Judge et al., 1989). Menurut Swatland
(1984) sayap (F) adalah bagian yang terdiri dari daging pada tulang radius, ulna
dan humerus dengan tulang-tulang tersebut. Dada (D) terdiri dari tulang-tulang
sternum dan daging yang melekat padanya. Paha (A) terdiri dari daging yang
melekat pada pelvis tanpa tulang pelvis ditambah daging dan tulang pada paha.
Thigh (C) terdiri dari daging yang melekat pada tulang femur sampai pertemuan
tulang femur dengan tulang tibia dengan tulangnya. Drumstick (B) terdiri dari
daging yang melekat pada tulang tibia dan tulang fibula pada paha dengan
tulangnya. Punggung (E) adalah bagian yang memanjang dari pangkal leher
sampai pada bagian pelvis dengan daging dan tulang yang ada padanya (Gambar
9).
15
Gambar 9. Bagian karkas dari ayam (Judge et al., 1989)
Daging didefinisikan sebagai jaringan dari hewan baik yang berupa bagian
dari karkas, organ dan kelenjar dan semua produk hasil dari pengolahan jaringan
tersebut yang dapat dimakan dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi
yang memakan (Judge et al., 1989). Daging sebagian besar tersusun atas otot,
selain itu juga terdapat jaringan ikat, epitel, syaraf, pembuluh darah, lemak
(Soeparno, 1992), ligamentum dan tendon (Romans dan Ziegler, 1974).
Daging dada (Gambar 10) merupakan otot yang terbesar pada karkas
dengan berat sekitar 8% dari berat tubuh, terdiri dari otot Pectoralis
superficialis dan supracoricoideus (Soeparno, 1992). Otot dada ini sering
digunakan untuk sampel guna menilai kualitas daging unggas secara keseluruhan
(Cahaner et al., 1986).
16
Gambar 10. Bagian otot dada (Swatland, 1984)
Otot paha gending terdiri dari otot sartorius (S) arah anterior, gracilis (G)
arah medial, vastus lateralis (VL), rectus femoris (RF), vastus intermedius (VI,
vastus medialis (VM, pectinus (P), biceps femoris (BF), semitendinosus (ST)
semimembranosus (SM) dan adductor (A) tampak pada gambar 11. Biceps
femoris adalah otot besar pada permukaan lateral dari paha dan mempunyai
lekukan memanjang yang membagi dua BF. Secara potongan melintan BF terbagi
menjadi dua dengan bagian kecil mempunyai warna lebih pucat. Bagian posterior
paha terdapat ST dan SM (letaknya medial terhadap ST). Letak P antarior
terhadap A pada bagian medial paha dekat tulang femur.SM, A dan P sukar
dipisahkan, karena ketiganya seolah-olah menjadi satu otot tunggal (Soeparno,
1992).
17
III
3.1 Alat
1. Baki
2. Pisau
3. Kompor
4. Panci
5. Ember Kantong Plastik
3.2 Bahan
1. Ayam
2. Air
18
2. Mengamati bagian dada, punggung, sayap serta kaki, apakah ada
..penyimpangan atau tidak.
3. Menyesuaikan dengan penilaian standar ayam hidup.
4. Mencatat hasilnya pada lembar kerja.
4. Fleshing
1. Mengamati dan meraba bagian dada dan paha apakah penuh
.dengan daging atau tidak.
2. Menyesuaikan dengan penilaian standar ayam hidup.
3. Mencatat hasilnya pada lembar kerja.
5. Fat
1. Mengamati perlemakan di bawah kulit.
2. Mencubit kulit pada bagian perut, sambil di rasakan apakah
terdapat lemak atau tidak.
3. Menyesuaikan dengan standar.
4. Mencatat hasilnya pada lembar kerja.
6. Defect
1. Mengamati bagian- bagian persendian, lihat apakah ada yang leps
atau tidak.
2. Mengamati juga yang ada bagian dagingnya, apakah ada memar
atau tidak.
3. Melihat bagian kulit dada apakah terjadi penebalan atau tidak.
4. Melihat pula bagian shank dan telapak kaki apakah ada penebalan
atau tidak.
5. Menyesuaikan dengan standar penilaian
6. Mencatat hasilnya pada lembar kerja.
1. Conformation.
19
2. Fleshing
3. Fat
Pada kualitas A bagian dada , pinggul, punggung dan tulang capit, harus
tertutup oleh lemak secara baik , kecuali pada chicken broiler or fryer dan
young tom turkey mungkin hanya mempunyai perlemakan yag sedang . Hen ,
stewing chicken fowl, walaupun tertutup oleh lemak secara baik , tetapi bebas
dari penimbuna lemak abdominal yang berlebihan.
Irisan, sobekan, kulit yang lepas, patah tulang dan persendian lepas akan
menurunkan daya tarik karkas, sebagai tambahan kualitas akan menurun
karena adanya memar dan blood clots, yang mana sering terjadi bersanmaan
dengan patah tulang. Sobekan dan kulit lepas, menyebabkan daging menjadi
kering selama pemasakan, sehingga merendahkan Eating Quality dari karkas
unggas. Banyaknya dan adanya penyimpangan-penyimpangan yang di
perbolehkan tergantung lokasinya, apakah pada dada atau tempat lain di
karkas. Tidak ada sobekan yang diperbolehkan dijait,untuk klasifikasi kualitas
unggas. Namun demikian pembuangan Win Tip di perbolehkan. Pada kualitas
yang lebih rendah, persendian kedua atau ketiga mungkin di buang.
20
IV
Perdagingan baik,
Fleshing
dada cukup luas dan
panjang.
21
Defect Sedikit sekali
1.Tear and Bebas
Broken Bone
2.Bruises Kulit sedikit memar,
scratches & goresan dan
Callauses penebalan
4.Shank Scally ringan
22
4.2 Pembahasan
Proses karkassing adalah sebagai berikut :
Stunning
Ayam di stroom dengan arus listrik berkekuatan 35-40 volt
selama3-5 detik pada bagian kepala (tidak dilakukan di praktikum).
Killing
Ayam dipotong pada bagian leher dibelakang rahang bawah,
bagian yang harus terputus saluran nafas, saluran pencernaan dan
vena kiri dan kanan serta vena jungulris.
Bleding
Pengeluaran darah selama 30 detik.
Scalding
23
Pencelupan kedalam air hangat selama 60 detik dengan suhu 60
derajat celcius.
Flucking
Pencabutan bulu, menggunakan mesin/manual.
Evisceration
Pengeluaran seluruh organ dalam.
24
Bagian – bagian yang tergolong kedalam karkas cut up:
1. Dada dan rusuk
2. Sayap
3. Tulang punggung
4. Paha atas
5. Paha bawah
25
V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pada dasarnya bentuk pemasaran ternak unggas, yaitu dalam bentuk hidup
dan dalam bentuk yang sudah diproses (karkas). Jenis karkas berbeda-beda sesuai
dengan organ ayam yang ikut serta dalam penjualan atau pemasaran karkas ,
dressed carcas yaitu karkas tanpa bulu dan darah biasanya setelah flucking. Ada
juga yang di sebut karkas kosong yaitu dressed karkas setelah mengalami proses
evisceration. Kualitas karkas dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dapat
di klasifikasikan kedalam beberapa kelas A, B, dan C.
Grade terendah menjadi indikator untuk grade yang lain walaupun rata-
rata dari kualitas karkas lebih tinggi. Sebelum ayam siap dipasarkan dalam
bentuk karkas ayam harus mengalami serangkaian proses karkassing dan uji grade
agar sesuai dengan keinginan konsumen. Ayam yang digunakan dalam praktikum
memiliki grade A.
26
DAFTAR PUSTAKA
Soeparno. 1992. Pilihan Produksi Daging Sapi dan Teknologi Prosesing Daging
Unggas. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada.
Swatland, H.J, 1984. Structure ang development of meat animal prentice. Hal Inc
eagle, Word Eliff, New Jersey.
27
Romans, J. R & P.T. Ziegler. 1974. TheMeat We Eat.10thEdEdisi ke-10.
TheInterstate Printers and Publisher, Inc., Danville, Illinoiss.
Cahaner, A., Z. Nitsan, and I. Nir, 1986. Weight and fat content of
adipose and nonadipose tissues in broilers selected for or against
abdominal adipose tissue. Poultry Sc
28
LAMPIRAN
29
30
31