Anda di halaman 1dari 11

BELAKANG

Dalam dewasa terakhir ini angka kematian ibu dan bayi di desa semakin meningkat. Meningkatnya angka
kematian ibu dan bayi didesa disebabkan karena kurangnya pengetahun masyarakat desa tentang
pentingnya menjaga kesehatan. Upayah yang dilakukan untuk mengurangi peningkatan kematian ibu
dan bayi adalah dengan menempatkan bidan disetiap desa.

Penempatan bidan disetiap desa diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada saat
proses persalinan, memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan
dan melakukan penelitian terapan dalam bidang kesehatan sesuai dengan peran dan fungsi bidan.

Peran dan Fungsi Bidan

1. Bidan sebagai pelaksana

Sebagai pelaksana bidan memiliki 3 kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas
ketergantungan. Bidan mempunyai tugas mandiri sebagai pelaksana untuk memberikan asuhan
kebidanan pada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/ keluarga dan memberikan
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Dalam ruang lingkup yang lebih luas dalam hal ini bidan
menolong persalinan, mendukung ibu untuk menyusui termasuk membantu terlaksananya Inisiasi
Menyusu Dini yang benar.

2. Peran Bidan sebagai pengelola

Bidan mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien.

3. Peran sebagai pendidik

Bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, masyarakat
tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnyan yang berhubungan dengan pihak terkait
dengan kesehatan ibu, anak dan Keluarga Berencana.Dalam persiapan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
bidam memotivasi ibu hamil dan suami/ keluarga untuk melakukan pertemuan, untuk membahas
keuntungan ASI, tatalaksana menyusui yang benar, dan Inisiasi Menyusu Dini.
4. Peran Bidan sebaagai peneliti

Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidan kesehatan baik secara mandiri ataupun
secara kelompok.

Peran Bidan

Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat. Peran bidan yang diharapkan yaitu sebagai pelaksana Sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik, peneliti, sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi dan tugas ketergantungan.

a) Tugas Mandiri/ Primer

Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai kewenangannya, meliputi:

(1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.

· Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.

· Menentukan diagnose.

· Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.

· Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

· Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.

· Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan.

· Membuat catatan dan laporan kegiatan/tindakan

(2) Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka sebagai klien.

· Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pra nikah.

· Menentukan diagnose dan kebutuhan pelayanan dasar.

· Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas dasar bersama klien.

· Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.

· Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.

· Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.

· Membuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

(3) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.


· Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.

· Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.

· Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.

· Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

· Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan kepada klien.

· Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

· Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.

(4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien
/keluarga.

· Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.

· Menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.

· Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.

· Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

· Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan.

· Membuat rencana tindakan pada masa persalinan tersaing dengan prioritas.

· Membuat asuhan kebidanan.

(5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

· Mengkaji status kesehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.

· Menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

· Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.

· Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai rencana yang telah dibuat.

· Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

· Membuat rencana tindak lanjut.

· Membuat rencana pencatatan dan laporan asuhan yang telah diberikan.

(6) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien /keluarga.

· Mengkaji asuhan kebidanan pada ibu nifas.


· Menentukan diagnose dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas.

· Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.

· Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.

· Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.

· Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien

(7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB.

· Mengkaji kebutuhan pelayanan KB pada pus/wus.

· Menentukan diagnose dan kebutuhan pelayanan.

· Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.

· Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

· Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.

· Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.

· Membuat pencatatan dan laporan.

(8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system reproduksi dan wanita dalam
masa klimakretium dan menopause.

· Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien.

· Menentukan diagnose, prognosa, prioritas dan kebutuhan asuhan.

· Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien.

· Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

· Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.

· Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.

· Membuat pencatatan dan laporan.

(9) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga :

· Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita.

· Menentukan diagnose dan prioritas masalah.

· Menyusun rencana asuhan.


· Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.

· Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.

· Membuat rencana tindak lanjut.

· Membuat pencatatan dan laporan

b) Tugas Kolaborasi

Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara
bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan, meliputi :

(1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga

· Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang merupakan
tindakan kolaborasi

· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi

· Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama
dengan klien

· Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan

· Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien

· Membuat pencatatan

(2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.

· Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi

· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan
pada kasus resiko tinggi

· Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan

· Melaksanakan tindakan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama
sesuai dengan prioritas.

· Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama

· Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien


· Membuat pencatatan dan pelaporan

(3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan
kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien
dan keluarganya.

· Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan pada kasus resiko tinggi dan
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.

· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan
pada kasus resiko tinggi

· Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan

· Melaksanakan tindakan pada kasus ibu dalam masa persalinan resiko tinggi dan memberikan
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas

· Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama

· Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien

(4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan
keluarga.

· Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas pada kasus resiko tinggi dan
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi

· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan
pada kasus resiko tinggi

· Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan

· Melaksanakan tindakan pada kasus ibu dalam masa nifas resiko tinggi dan memberikan pertolongan
pertama sesuai dengan prioritas

· Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama

· Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga

· Membuat pencatatan dan pelaporan

(5) Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat
daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien
atau ibudari bayi dan keluarga.

· Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada kasus resiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi
· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan
pada kasus resiko tinggi

· Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan

· Melaksanakan tindakan pada kasus bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan memberikan
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas

· Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama

· Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga

· Membuat pencatatan dan pelaporan

(6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi
serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

· Mengkaji kebutuhan auhan kebidanan pada balita pada kasus resiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi

· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawatdaruratan
pada kasus resiko tinggi

· Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas kegawatan

· Melaksanakan tindakan pada kasus balita dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan
pertama sesuai dengan prioritas

· Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama

· Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien / keluarga

· Membuat pencatatan dan pelaporan

c) Tugas Ketergantungan / Merujuk

Ini adalah tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi
atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan
kesehatan lain secara horisintal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya, seperti :

(1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan
klien dan keluarga

· Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan di luar lingkup kewenangan
bidan dan memerlukan rujukan
· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan
intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga

· Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan
yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap

· Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi

(2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan resiko tinggi dan
kegawatdaruratan

· Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan

· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas

· Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan

· Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan

· Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan
yang berwenang

· Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi

(3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit
tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga

· Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan

· Menentukan diagnosa, pronosa, dan prioritas

· Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan

· Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan

· Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan
yang berwenang

· Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang
sudah diberikan

(4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan
penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga

· Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan
konsultasi dan rujukan
· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas

· Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan

· Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan

· Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan
yang berwenang

· Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang
sudah diberikan

(5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan
yang memerlukan konsultasidan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga

· Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi
dan rujukan

· Menentukan diagnosa, prognosa, dan prioritas masalah

· Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir dengan tindakan

· Mengirim klien pada intsitusi pelayanan kesehatan yang berwenang

· Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan

Fungsi Bidan

Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang dilakukan, kerja bagian tubuh.
Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan diatas, maka fungsi bidan salah satunya sebagai fungsi
pelaksana. Fungsi bidan pelaksana mencakup:

a) Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat (khususnya
kaum remaja) pada masa praperkawnan.

b) Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus patologis
tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.

c) Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.

d) Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi

e) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

f) Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui


g) Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah

h) Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.

i) Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi, termasuk
wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan wewenangnya.

3. Peran Dan Fungsi Bidan Di Rumah Bersalin

Peran dan fungsi bidan di RB tidak jauh berbeda dengan peran dan fungsi bidan praktek swasta pada
umumnya yaitu salah satunya peran Bidan di RB sebagai Pelaksana meliputi:

a) Tugas Mandiri, meliputi:

· Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan

· Memberikan pelayananan dasar dan asuhan kebidanan kepada klien sesuai kewenangannya

· Melakukan dokumentasi kegiatan

b) Tugas Kolaborasi

· Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga

· Memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi

· Melakukan dokumentasi kegiatan

c) Tugas Ketergantungan / Merujuk

· Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
ketergantungan dengan melibatan klien dan keluarga.

· Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada klien dengan resiko tinggi dan
kegawatdaruratan

· Melakukan dokumentasi kegiatan

4. Fungsi bidan di RB

a) Fungsi Pelaksana

· Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan


· Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil

· Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas

· Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

Kesimpulan

Dalam melaksanakan profesinya bidan memilki peran sebagai pelaksana. Sebagai tenaga profesinal,
bidan memikul tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Seorang bidan harus dapat
mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya.

B. Saran

Seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab dalam berbagai tatanan
pelayanan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani Dwana. 2008. Konsep Kebidanan.fitramaya. Yogyakarta

Nulifahrita. 2013.Konsep Kebidanan. Jakarta Selatan.Salembamedika

Anda mungkin juga menyukai