Anda di halaman 1dari 10

PENCEMARAN LOGAM BERAT KADMIUM

Dosen Pengajar:

Oleh:
Intan Nurmalitasari 1711012320002
Meita Sari 1711012320004
Mufidah 1711012120009
Ratih Febrianti 1711012220009
Salsabila Aqila Putri 1711012220010

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah kimia lingkungan mengenai “Pencemaran Logam Berat Kadmium”
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Makalah ini dibuat
dengan tujuan agar dapat menambah wawasan dengan mengetahui bahayanya
logam berat kadmium.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran dari
Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Banjarbaru, Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN .......................................................................................3
2.1 Logam Kadmium .......................................................................................3
2.2 Wilayah yang Tercemar Logam Kadmium................................................4
2.3 Penyebab dan Dampak dari Pencemaran Logam Kadmium......................5
BAB III. PENUTUP ...............................................................................................6
3.1 Kesimpulan ................................................................................................6
3.2 Solusi..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan. Banyak laporan
yang memberikan fakta betapa berbahayanya pencemaran lingkungan terutama
oleh logam berat pada kawasan perairan, baik akibat penggunaan airnya untuk
konsumsi sehari-hari maupun ketika mengkonsumsi biota air tawar yang hidup di
perairan tercemar tersebut. Kasus yang dilaporkan pertama kali di Jepang,
timbulnya penyakit “itaiitai” (Ouch-ouch) yang menyebabkan para nelayan dan
keluarganya terkena keracunan kronis akibat logam berat Cd dan mengakibatkan
kematian manusia 100 Orang (Supriharyono 2000, Soemirat 2005,).
Pencemaran lingkungan terjadi karena masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas menurun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan jadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi. Sedangkan definisi
pencemaran menurut UU No.32 tahun 2009, Pencemaran adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan (Sastrawijaya, 2000).
Kadmium merupakan bahan beracun yang menyebabkan keracunan kronik
pada manusia, maka tingkat maksimun yang diperbolehkan di perairan adalah 0,01
mg/L (PP No 82 Th 2001 Tentang Kualitas Air) . Kadmiun (Cd) adalah logam berat
yang secara normal terdapat pada tanah dan air dalam kadar rendah. Kadmium
berasal dari beberapa sumber yaitu sumber alami, pertambangan dan industri.
Gunung berapi merupakan sumber kadmium terbesar secara alami. Dari
pertambangan, kadmium tidak ditambang secara tersendiri, tetapi merupakan bahan
ikutan dari pengolahan tambang dan produksi timah hitam (Pb), Seng (Zn), Kuprum
(Cu), batu bara dan minyak. Melalui interaksi dengan rantai makanan akhirnya
kadmium yang telah mencemari lingkungan perairan akan sampai pada manusia
((Dewi 2010).

1
Berdasarkan uraian diatas, tentunya dapat diketahui bahwa kadmium
merupakan logam berat yang berbahaya bagi lingkungan. Selanjutnya, jika dilihat
dari sistem kehidupannya, manusia tidak pernah lepas dari lingkungannya sehingga
jika lingkungan tercemar maka akan mempengaruhi tingkat kesehatan manusia
yang merupakan salah satu dampak terburuknya. Oleh karena itu, pada makalah ini
akan dibahas dampak yang terjadi pada manusia karena tercemar oleh ogam berat
kadmium.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan logam kadmium?
2. Dimana tempat terjadinya pencemaran logam berat kadmium?
3. Apa penyebab dan dampak dari pencemaran logam berat kadmium?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang logam kadmium
2. Untuk mengetahui tempat terjadinya pencemaran logam berat kadmium
3. Untuk mengetahui penyebab dan dampak dari pencemaran logam berat
kadmium

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Logam Kadmium


Kadmium terletak di ujung baris kedua unsur transisi dengan nomor atom 48,
berat atom 112,4 g/mol, berat jenis 8,65 g/cm3, titik leleh 320,9oC, dan titik didih
765oC. Bersama dengan Hg dan Pb, Cd merupakan satu dari tiga besar logam berat
beracun dan tidak diketahui fungsinya secara biologis. Dalam bentuk senyawa, Cd
berada sebagai divalent Cd (II) ion. Kadmium berada langsung di bawah Zn dalam
tabel periodic dan memiliki kesamaan kimia dengan Zn yang merupakan unsur hara
mikro untuk tanaman dan hewan. Hal ini menjelaskan mengapa sering terjadi
keracunan Cd pada tanaman karena Zn disubtitusi oleh Cd yang dapat
menyebabkan gangguan fungsi proses metabolisme.
Hujan asam serta pemasaman tanah dan air permukaan meningkatkan
mobilitas geokimia Cd, yang menyebabkan konsentrasi Cd pad air permukaan
cenderung meningkat seiring penurunan pH air, kadmium diproduksi sebagai
produk sampingan dari proses pemurnian Zn dan Pb. Aplikasi sarana produksi
pertanian seperti pupuk, pestisida, dan lumpur limbah industri dapat meningatkan
konsentrasi Cd dalam tanah. Kadmium sangat resisten terhadap proses biologi,
sekali diserap oleh organisme akan tetap berada dalam tubuh selama bertahun-tahun
(Handayanto, et al., 2017).
Termasuk senyawa toksik yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Dicatat
rekaman medis bahwa menghirup kadmium dalam dosis tinggi dan akumulatif
dapat menyebabkan tracheo-bronchitis, pneumonitis, dan pulmonary edama.
Paparan kadmium juga diasumsikan dapat menyebabkan kanker.
Kandungan kadmium dalam kerak bumi jumlahnya relatif keci (Sekitar 0,15-
0,2 g/g), mencerminkan kondisi kadar kadmium dalam tanah di suatu lokasi. Di sisi
lain, kandungan kadmium dalam tanah dapat meningkat karena suatu proses
alamiah seperti peristiwa bencana alam (gunung Meletus) dan oleh ulah manusia
yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan maupun proses pemupukan yang
berlebihan kadmium banyak digunakan untuk pelapisan logam, yang mutunya lebih
baik daripada pelapis seng, walaupun harganya lebih mahal. Proses tersebut

3
biasanya dilakukan dengan cara elektrolisis, pencelupan atau penyemprotan. Dari
proses tersebut kemungkinan alan terbuang kadmium ke dalam alam lingkungan
dan terbawa melalui air, serta udara, sehingga menyebar luas ke daerah pertanian
dan permukiman, sehingga berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan
maupun manusia melalui rantai pekan.
Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena
elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh
terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh
khususnya hati dan ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi rendah berefek
terhadap gangguan pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang
kronis. Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka
tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada permuaan sample tanah yang diambil di dekat
pertabangan biji seng (Zn) (Fahruddin, 2018).

2.2 Wilayah yang Tercemar Logam Kadmium


Berdasarkan berita Mongabay oleh Vinolia (2018), Mentawai, Sumatra Barat
merupakan lokasi yang tercemar logam berat kadmium. Saat diadakan pesta adat
(Punen) di Desa Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya yang dilaksanakan pada
hari Minggu, 18 Februari 2018, warga menjadikan daging penyu sebagai bahan
santapan. Usai menyantap daging penyu, puluhan warga mengalami keracunan.
berdasarkan penelitian Harfiandri, penyebab keracunan ini disebabkan dalam
daging penyu terdapat logam berat kadmium tiga kali lipat dibanding ikan dan
kandungan merkuri 10 kali lipat lebih tinggi. Berdasarkan berita tersebut, dari
puluhan warga yang keracunan terdapat 3 orang meniggal dunia, 18 korban
menjalani perawatan intensif di balai kesehatan setempat, dan ditemukan pula 6
kucing meninggal setelah memakan sisa daging penyu.

2.3 Penyebab dan Dampak dari Pencemaran Logam Kadmium


Penyu yang diperoleh merupakan hasil buruan masyarakat setempat dari
pantai Barat Daya Mentawai, yang diketahui bahwa penyu tersebut sedang dalam
fase bertelur. Penyu yang dalam masa fase bertelur dapat dikategorikan sebagai
penyu tua, dimana penyu tua lebih banyak menumpuk logam berat dalam tubuhnya

4
salah satunya adalah kadmium. Logam-logam berat ini terakumulasi di dalam tubuh
penyu yang terus meningkat dan tidak bisa berkurang. Semakin tua umur penyu
maka semakin tinggi pula tingkat logam berat yang terakumulasi di dalam
tubuhnya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kebiasaan penyu yang mampu
menjelajahi Samudra sehingga dalam perjalanan inilah, penyu bisa memakan logam
berat yang terkandung dalam alga atau ubur-ubur dimana keduanya merupakan
makanan utama penyu. Alga merupakan jenis tumbuhan air yang paling banyak
menyerap logam berat.
Adapun dampak dari pencemaran logam kadmium adalah mengalami gejala
keracunan seperti pusing, muntah, sesak napas, tenggorokan berlendir sampai gatal-
gatal. Dua hari kemudian seorang korban dinyatakan meninggal dunia, disusul dua
korban lainnya pada hari berikutnya. Sehingga dinyatakan tiga orang meninggal
dunia setelah mengonsumsi daging penyu.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena
elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh
terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh
khususnya hati dan ginjal. Pencemaran logam berat kadmium ini diakibatkan
adanya pembuangan limbah industri di laut sehingga secara tidak langsung biota di
laut mengonsumsi logam berat salah satunya yaitu kadmium, yang mana biota laut
ini nantinya akan dikonsumsi oleh manusia sebagai makanan. Sehingga logam berat
yang terkandung dalam biota laut akan terakumulasi di dalam tubuh manusia.

3.2 Solusi
Solusi agar tidak terjadi pencemaran logam berat kadmium di laut yaitu
dengan tidak membuang limbah industri secara sembarangan, jika sudah tercemar
logam berat maka akan terjadi bioakumulasi yaitu proses yang memanfaatkan
mikroba sebagai bioadsorben untuk mengakumulasi berbagai logam.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, K. S. P. 2010. Tingkat Pencemaran Logam Berat (Hg, Pb, Cd) di dalam
Sauran, Air Minum dan Rambut di Denpasar, Gianyar, dan Tabanyan.
Skripsi S1, Universitas Udayana, Bali.

Fahruddin. 2018. Pengelolaan Limbah Pertambangan Secara Biologis. Celebes


Media Perkasa, Makasar.

Handayanto, E., dkk. 2017. Fitoremediasi dan Phytomining Logam Berat


Pencemar Tanah. UB Press, Malang.

Sastrawijaya. 2000. Perencanaan Lingkungan Cetakan kedua. PT. Rinika Cipta,


Jakarta.

Soemirat, J. S. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Gajah Mada University Press,


Yogyakarta.

Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah


Pesisir Tropis. Gramedia, Jakarta.

Vinolia. 2018. Usai Konsumsi Penyu, Puluhan Warga Mentawai Keracunan, Tiga
Tewas. Situs Berita Lingkungan.
http://www.mongabay.co.id/2018/02/25/usai-konsumsi-penyu-puluhan-
warga-mentawai-keracunan-tiga-tewas/. (diakses tanggal 30 November
2018)

Anda mungkin juga menyukai