Anda di halaman 1dari 4

I.

Pengertian
Waham adalah keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini orang lain dan bertentangan dengan realita normal. (Stuart
&Sundeen, 1998 dalam Fitria, 2014).
II. Rentang Respon
Rentang respons waham menurut keliat (1999) dalam Fitria (2014):
Respons Adaptif Respons Maladaptif
- Pikiran logis - Kadang proses pikir - Gangguan isi pikir
- Persepsi akurat terganggu waham
- Emosi konsisten - Ilusi - Perubahan proses
dengan pengalaman - Emosi berlebihan emosi
- Perilaku sesuai - Berprilaku yang tidak - Perilaku tidak
- Hubungan sosial biasa terorganisasi
harmonis - Menarik diri - Isolasi sosial
III. Faktor Predisposisi
1) Faktor Perkembangan : Hambatan perkembangan akan mengganggu
hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stres
dan ansietas yang berakhir dengan gangguan persepsi, klien menekan
perasaannnya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak
efektif.
2) Faktor Sosial Budaya : Seseorang yang merasa diasingkan dan
kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham.
3) Faktor Psikologis : Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/
bertentangan, dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan
pengingkaran terhadap kenyataan.
4) Faktor biologis : Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak,
pembesaran ventrikel di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan
limbik.
5) Faktor Genetik (Fitria, 2014).
IV. Faktor Presipitasi
1) Faktor Sosial Budaya : Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan
dengan orang yang berarti atau diasingkan dari kelompok.
2) Koping Biokimia : Dopamin, norepineprin, dan zat halusinogen
lainnya diduga dapat menjadi penyebab waham pada seseorang.
3) Faktor Psikologis : Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya
kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien
mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang
menyenangkan. ( Fitria, 2014).
V. Manifestasi klinis / Tanda Gejala menurut Yusuf, dkk (2015)
1. Kognitif : Tidak mampu membedakan nyata dan tidak nyata, Individu
sangat percaya pada keyakinannya, Sulit berpikir realita, Tidak mampu
mengambil keputusan.
2. Afektif : Situasi tidak sesuai dengan kenyataan, Afek tumpul.
3. Perilaku dan hubungan sosial : Hipersensitif, Hubungan interpersonal
dengan orang lain dangkal, Depresif, Ragu-ragu, Mengancam secara
verbal, Aktivitas tidak tepat, Stereotipe, Impulsif, Curiga.
4. Fisik : Kebersihan kurang, Muka pucat, Sering menguap, Berat badan
menurun, Nafsu makan berkurang & sulit tidur.
VI. Pohon Masalah / Patway menurut Fitria (2014)
Effect Resiko Tinggi Perilaku kekerasan
Core Problem perubahan Proses Pikir: Waham
Causa Isolasi Sosial: Menarik Diri
Harga Diri Rendah Kronis
VII. Proses Keperawatan
7.1 Pengkajian
- Subjektif: Pasien mengatakan dirinya orang yang paling hebat dan
memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus.
- Objektif: Pasien terus berbicara tentang kemampuan yang dimiliki,
pembicaraan cenderung berulang-ulang dan isi pembicaraan tidak sesuai
kenyataan.
7.2 Diagnosa keperawatan : Perubahan proses pikir : waham
7.3 Rencana tindakan keperawatan : melakukan sesuai SP waham
VIII. Strategi Pelaksanaan Tindakan
a. SP Klien : SP I
a) Membantu orientasi realitas
b) Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
c) Membantu klien memnuhi kebutuhannya
d) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP II
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b) Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
c) Melatih kemampuan yang dimiliki
SP III
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b) Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara
teratur
c) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
b. SP Keluarga : SP I
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien.
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya
waham.
c) Menjelaskan cara merawat klien waham.
SP II
a) Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien waham.
b) Melatih keluarga melakukan cara merawat klien waham.
SP III
a) Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning).
b) Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
Daftar Pustaka

Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan stretegi
pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa
Berat bagi program S1 keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, B A. 2006. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta: FIK, Universitas
Indonesia.
Yosep, I. 2010. Keperawatan Jiwa (Edisi revisi). Bandung: Reflika Aditama.
Yusuf, Ah., Fitryasari, R. PK., Nirhayati, N.E. 2015. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai