Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Pada Tn.

N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 0


Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N

DENGAN HERNIA REPAIR PADA HERNIA INGUINAL LATERAL

DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar


Profesi Ners ( Ns )

Disusun Oleh :
NOVIA CANDRA DEWI
J 230 113 030

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 1
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

Naskah Publikasi
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 2
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

Karya Tulis Ilmiah

Asuhan Keperawatan Pada Tn. N


Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta

Novia Candra Dewi.*


Abi Muhlisin, SKM., M.Kep **
Nanang Legawa S, SKM., S.Kep***

Abstrak

Hernia merupakan penonjolan sebagian atau seluruh viskus dari posisi


normalnya melalui suatu celah dimana viskus tersebut berada. Hernia inguinalis
termasuk hernia eksterna dan mempunyai angka kejadian yang paling banyak
dibanding dengan hernia yang lain. Kurang lebih 75% dari semua hernia terjadi di
regio inguinal, dimana 50% sebagai hernia inguinalis indirek, dan 25% sisanya
adalah hernia inguinalis direk. Hernia inguinal indirek lebih banyak terjadi pada
pria daripada wanita.
Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui
asuhan keperawtan pada pasien pre, intra dan post operasi pada pasien HIL
dengan metode Hernia Repair di RSUD Dr Moewardi Surakarta.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis susun menggunakan metode
deskriftif dengan pendekatan studi kasus yaitu metode ilmiah yang bersifat
mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan data
dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi, studi kepustakaan.
Hasil penelitian ini yaitu pada diagnosa pre operasi dengan ansietas
berhubungan dengan krisis situasi, rencana operasi teratasi dengan Anxiety Reduction
(pemberian informasi). Pada intra operasi dengan masalah resiko infeksi teratasi
dengan infection control dan infection protection. Pada post operasi dengan masalah
kurang pengetahuan teratasi dengan pemberian informasi.

Kata kunci : hernia inguinal lateral, hernia repair


Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 3
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

NURSING CARE TOWARD Mr. N WITH HERNIA REPAIR TO THE


INGUINAL LATERAL HERNIA IN SURGICAL CENTRAL OF
INSTALLATION MOEWARDI SURAKARTA HOSPITAL

Novia Candra Dewi .*


Abi Muhlisin, SKM, M. Kep **
Nanang Legawa S, SKM., S.Kep***

Abstract

Hernia is a protrusion of part or all of the viscus from its normal position
through a gap where the viscus is located. Inguinal hernia including external
herniaand had the most incidence of hernia than other. Approximately 75 % of all
hernias occur in the inguinal region, where 50% of the indirect inguinal hernia,
and 25% were inguinal hernia director. Indirect inguinal hernias are more
common in men than woman.
The purpose of the scientific writing is to know nursing patient care pre,
intra and post operative patients with the method HIL hernia repair at Dr
Moewardi Hospital of Surakarta.
Preparation of scientific writing, the writer compiled using descriptive
method with a case study approach is the scientific method is to collect data,
analyze data and draw data with interview data collection techniques, observation,
physical examination, dokumentation studies, literatur studies.
The result of this study is to diagnose pre operation anxiety associated
with a crisis situation, the operating plan resolves anxiety reduction (giving
information). In intra operation with the risk of infection is resolved problem with
infection control and infection protection. In post operation with less knowledge
of problem solved by the provision of information.

Key words : lateral inguinal hernia, hernia repair


Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 3
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

PENDAHULUAN indirek lebih banyak terjadi pada pria


Dewasa ini di zaman daripada wanita (Oswari, 2005).
modern dengan adanya peningkatan Hernia Inguinalis Lateralis
derajat ekonomi yang juga terjadi merupakan hernia yang paling sering
pada masyarakat sangat berpengaruh ditemukan. Dari keseluruhan jumlah
terhadap gaya hidup sehari- operasi di Perancis tindakan bedah
hari,misalnya pola aktifitas dan hernia sebanyak 17,2 % ( Courtney
pekerjaan,namun tanpa disadari M, 2004 ). Sedangkan di Indonesia
bahaya yang mengancam kesehatan tindakan bedah hernia sebanyak 18
juga tidak dapat di hindari, hernia % ( Sinarmata, 2003 ).
merupakan masalah kesehatan yang Agar supaya menghindari
sering muncul karena hal tersebut hal hal tersebut, maka harus
(Jong, 2005). dilakukan penanganan yang adekuat,
Hernia merupakan karena kalau tidak dapat
penonjolan sebagian atau seluruh meenimbulkan komplikasi, sehingga
viskus dari posisi normalnya melalui diperlukan asuhan keperawatan
suatu celah dimana viskus tersebut secara optimal dan menyeluruh
berada (Marijata, 2006). Hernia dengan memandang manusia dari
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu berbagai segi baik secara biopsiko-
hernia inguinal (direk dan indirek), sosio- kultural dan spiritual. Salah
femoral, umbilical dan para- satu penanganan yang dilakukan
umbilikal epigastrik, insisional, pada klien hernia adalah herniotomi
obturator, lumbal, gluteal (Grace & atau herniorafi. Dampak kesehatan
Borler, 2007). Hernia dapat terjadi yang ditimbulkan pada pasien yang
karena ada sebagian dinding rongga dilakukan herniorafi diantaranya
lemah. Lemahnya dinding ini nyeri, aktivitas intoleran dan resiko
mungkin merupakan cacat bawaan terjadinya infeksi (Jong, 2005).
atau keadaan yang didapat sesudah Daerah Jawa Tengah
lahir (E.Oswari, 2005). Faktor yang khususnya di RSUD Dr Moewardi
dipandang berperan kausa dalam Surakarta jumlah pasien yang
terjadinya hernia inguinalis adalah masuk instalasi bedah sentral selama
prosesus vaginalis yang terbuka, 3 bulan terakhir di mulai dari bulan
peninggian tekanan intraabdomen, Juli hingga bulan September 2012
dan kelemahan otot dinding perut adalah 1801 pasien yang di ambil
karena usia (Sjamsuhidayat & Jong, dari data rekam medis, sedangkan
2005). pasien yang mengalami hernia
Hernia inguinalis termasuk inguinal adalah 46 pasien, dari data
hernia eksterna dan mempunyai tersebut ditemukan bahwa penyakit
angka kejadian yang paling banyak hernia inguinalis termasuk dalam
dibanding dengan hernia yang lain kategori penyakit 10 besar yang ada
(Marijata,2006). Kurang lebih 75% di ruang Instalasi Bedah Sentral
dari semua hernia terjadi di regio RSUD Dr Moewardi Surakarta.
inguinal, dimana 50% sebagai hernia
inguinalis indirek, dan 25% sisanya Berdasarkan hal tersebut
adalah hernia inguinalis direk diatas, maka penulis tertarik untuk
(Sabiston, 2004). Hernia inguinal membuat Karya Tulis Ilmiah ( KTI )
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 4
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

dengan mengangkat judul “Asuhan Hernia yang mana lengkung


Keperawatan Pada Tn. N Dengan susu keluar melalui cincin
Hernia Repair Pada Hernia Inguinal umbilicus yang gagal menutup.
Lateral Di Instalasi Bedah Sentral 4. Hernia incisional
RSUD DR MOEWARDI Akibat dari in adekuat dari
SURAKARTA”. penyembuhan luka bedah dan
Tujuan penelitian ini adalah sering terjadi pada luka bedah
untuk mengetahui Bagaimana terinfeksi.
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N
Dengan Hernia Repair Pada Hernia Etiologi
Inguinal Lateral Di Instalasi Bedah 1. Kelemahan struktur aponeurosis
Sentral RSUD Dr Moewardi dan fascia tranversa
Surakarta?. 2. Pada orang tua karena
degenerasi/atropi
LANDASAN TEORI 3. Tekanan intra abdomen
meningkat
Pengertian hernia 4. Pekerjaan mengangkat benda-
Hernia adalah suatu benda berat
penonjolan isi suatu rongga melalui 5. Batuk kronik
defek atau bagian lemah dari dinding 6. Gangguan BAB, missal struktur
rongga bersangkutan ani, feses keras
(Syamsuhidayat dan Jong, 2005). 7. Gangguan BAK, mis: BPH,
Hernia inguinalis lateralis veskolitiasis
adalah hernia yang melalui annulus 8. Sering melahirkan: hernia
inguinalis internus yang terletak di femoralis
sebelah lateral vasa epigastrika
inferior menyusuri kanalis inguinalis Tanda dan Gajala
dan keluar ke rongga perut melalui Menurut Syamsuhidayat (2001),
annulus inguinalis eksternus manifestasi dari Hernia Inguinal
(Mansjoer, 2001). Lateral yaitu:
1. Adanya benjolan di selakangan/
Klasifikasi hernia kemaluan
1. Henia indirekta 2. Benjolan bisa hilang atau timbul
Suatu kantong yang terbentuk dan mengecil
dari selaput peritoneum yanmg 3. Timbul bila menangis, mengejan
berisi bagian dari saluran saat defekasi, mengangkat benda
pencernaan atau omentum. berat
2. Hernia direkta 4. Dapat ditemukan rasa nyeri pada
Hernia yang melalui dinding benjolan atau mual muntah bila
inguinal posterior medial terjadi komplikasi
terhadap vasa epigastrika 5. Pada bayi dan anak-anak sering
inferior di daerah yang dibatasi gelisah, banyak menangis dan
oleh segitiga hasselbach. kadang perut kembung
3. Hernia femoralis
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 5
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

Pemeriksaan Penunjang instrument dan obat –


1. Radiografi abdomen : sejumlah obatan anestesi
gas terdapat dalam usus, enema c. Kekurangan volume cairan
barium menunjukan tingkat berhubungan dengan
obstruksi tindakan bedah.
2. CT Scan : dapat menunjukkan 3. Post Operasi
kamal spinal yang mengecil, a. Nyeri berhubungan
adanya protrusi ductus denganluka insisi bedah
intervertebralis. b. Kurang pengetahuan tentang
( Swearingen, 2001) penyakit, perawatan dan
pengobatannya
Pengkajian Data Dasar berhubungan dengan
Pengkajian data dasar pasien kurangnya informasi, tidak
hernia adalah terdapat di daerah mengetahui sumber –
inguinal, riwayat pekerjaan biasanya sumber informasi.
mengangkat benda berat, nyeri
seperti tertusuk pisau yang akan METODELOGI PENELITIAN
semakin memburuk dengan adanya
batuk dan bersin (Baradero, 2005). Pendekatan
Discharge Planing pasien Hernia Penyusunan karya tulis ilmiah
Inguinal Lateral adalah hindari ini penulis susun menggunakan
mengejan, mengangkat benda berat, metode deskriftif dengan
menjaga balutan luka operasi tetap pendekatan studi kasus yaitu
kering dan bersih (Baradero, 2005). metode ilmiah yang bersifat
mengumpulkan data, menganalisis
Diagnosa Keperawatan data dan menarik kesimpulan data.
Menurut NANDA (2005),
diagnosa keperawatan yang muncul Tempat dan Waktu
pada kasus Hernia Inguinal Lateral Penulisan karya ilmiah ini
adalah: mengambil kasus di Instalasi Bedah
1. Pre operasi Sentral RSUD Dr Moewardi
a. Nyeri berhubungan dengan Surakarta pada tanggal 18 Juli 2012.
terjepitnya usus di daerah
selakangan Teknik pengambilan data
b. Ansietas berhubungan Dalam penyusunan karya ilmiah
dengan kurang pengetahuan ini penulis menggunakan beberapa
tentang kondisi kesehatan, cara dalam memperoleh sumber data,
rencana operasi diantaranya sebagai berikut:
2. Intra Operasi Wawancara, Observasi, Pemeriksaan
a. Resiko infeksi berhubungan fisik, Studi dokumentasi, Studi
dengan prosedur invasive, kepustakaan.
kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan Analisis Data
lingkungan Setelah memperoleh data yang
b. Resiko injury berhubungan diperoleh untuk menunjang proses
dengan penggunaan penyusunan karya tulis dengan
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 6
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

beberapa cara diatas, kemudian Dextra di Instalasi Bedah Sentral


penulis melakukan analisa data RSUD Dr Moewardi Surakarta
dengan menarik kesimpulan dari pada tanggal 18 Juli 2012 pada
batasan-batasan karakteristik yang pukul 09.15 WIB. Pada pengkajian
diperoleh saat pengkajian untuk ini penulis mendapatkan atau
ditarik menjadi sebuah diagnosa. menemukan data dari sumber klien,
Setelah itu penulis menentukan keluarga, catatan medis, status klien
intervensi yang tepat yang dan literatur dari biodata hingga
selanjutnya dilakukan implementasi terapi medis dan pemeriksaan fisik
dari apa yang sudah direncanakan klien.
sebelumnya. Dan yang terakhir Keluhan utama klien
adalah melakukan evaluasi terhadap mengatakan ingin berobat ke
apa yang sudah direncanakan dan Rumah Sakit karena ada benjolan
dilakukan pada klien. di bagian paha sebelah kanan.
Dalam pembahasan, penulis Riwayat penyakit sekarang
melakukan analisa dengan sekitar 1 minggu yang lalu klien
menggunakan mekanisme “compare mengatakan bahwa dirinya sakit
and contrast” untuk diagnosa yang ketedun dan dirasa semakin sakit,
muncul pada saat pemberian asuhan kemudian klien berobat ke
keperawatan dengan diagnosa yang puskesmas terdekat dan dianjurkan
muncul pada teori. Di dukung untuk di periksakan ke rumah sakit.
dengan hasil jurnal-jurnal yang Tanggal 17 Juli 2012 klien masuk
mempunyai tema yang berkaitan IGD RSUD Dr Moewardi Surakarta
dengan pemberian asuhan sekitar jam 15.00 WIB. Klien di
keperawatan yang dilakukan penulis. periksa oleh dokter jaga IGD dan di
anjurkan untuk dilakukan operasi
GAMBARAN KASUS Hernia Inguinal, kemudian klien
Data Profil Objek dirawat di Ruang Cendana 3 untuk
Klien bernama Tn. N dengan mendapatkan perawatan. Klien
umur 46 tahun, jenis kelamin Pria, dijadwalkan operasi pada tanggal 18
dengan pendidikan SLTA, klien Juli 2012 jam 08.00 WIB. Riwayat
beragama Islam, bersuku Jawa penyakit dahulu dari hasil pengkajian
dengan status sudah menikah, pasien mengatakan benjolan ini
alamat Karangmalang Sragen. muncul mulai sejak kurang lebih 10
No. register 214782. Penanggung tahun yang lalu.
jawab klien adalah istrinya yang Pemeriksaan fisik klien keadaan
berumur 40 tahun yang tinggal umum : lemah, kesadaran
serumah dengan klien. composmentis. Tanda-tanda vital TD
: 130/80 mmHg, S : 36,50C, N :
104x/mnt, RR : 24 x/ mnt.
Gambaran Kasus Pemeriksaan head to toe yang
mengalami perubahan ekstremitas
Pada bab ini penulis akan atas pada tangan kiri terpasang infus.
melaporkan hasil pengelolaan Ekstremitas bawah selakangan kanan
asuhan keperawatan pada Tn. N ada benjolan.
dengan Hernia Inguinalis Lateral
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 7
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

Pemeriksaan penunjang hasil Asuhan keperawatan Intra-operasi


laboratorium tanggal 17 Juli 2012 Dalam hal ini nurse (praktikan)
jam 17.00 WIB. Hemoglobin 14.8 melakukan observasi tindakan
g/dl, Eritrosit 4.71 106/ul, Hematokrit selama operasi Hernia Repair pada
43 %, Leukosit 5.7 103/ul, Trombosit tanggal 18 Juli 2012 jam 09.30 –
258 103/ul. 10.30 WIB . Hasil dari diskusi dan
Pemeriksaan radiologi : Thorak tanya jawab dengan perawat asisten
PA pada tanggal 17 Juli 2012 jam 1, penulis mengangkat beberapa
18.00 WIB.. Hasil : Corakan paru diagnosa yang ada saat proses
dalam batas normal, Cor tidak operasi berlangsung diagnosa
membesar. tersebut adalah Resiko infeksi
Asuhan keperawatan berhubungan dengan tindakan
Preoperasi infasive dan Resiko injury b,d
Persiapan operasi pasien diantar instrumentasi dan penggunaan obat-
ke “holding area” ruang tunggu di obatan anastesi.
ruang pembedahan pada pukul 09.20
WIB. Menerima pasien di ruang Asuhan keperawatan Post Operasi
tunggu dan memakaikan baju operasi Klien tiba di Recovery Room
dan topi operasi selanjutnya pada tangggal 18 Juli 2012 jam
memeriksa kelengkapan catatan 10.30 WIB. Instruksi di RR : Posisi
medis pasien. Identifikasi pasien : Head Up 30 o , O2 2 lt/mnt, Awasi
Tn.N. Operasi hernia inguinal lateral TTV setiap 15 menit, Apabila
dextra. Tanda-tanda vital, S: 36,5C. tekanan darah turun dibawah 100
Nadi : 104x/menit,RR : 24 mmHg berikan Epineprin 5-10 mg,
x/menit,TD: 130/80 mmHg. Apabila muntah berikan Odansetron
Analisa data dari pengkajian 4 mg IV, Apabila kesakitan berikan
keperawatan preoperasi tanggal 18 ketorolak 30 mg, Infus RL 24 tpm.
Juli 2012 jam 09.20 WIB. Data Analisa Data Selasa/29-11-11
Subyektif Klien mengatakan tegang, jam 19.00 data subyektif klien
takut untuk dioperasi, belum pernah mengatakan saat ini kakinya belum
dioperasi sebelumnya, klien bertanya bisa digerakkan. Data obyektif :
kapan operasinya, bagaimana keadaan umum : lemah, TTV:
suasana di ruang operasi, jam berapa 110/70 mmHg, Nadi : 98 x/mnt,
mulai operasinya, berapa lama, sakit Respirasi : 20 x/mnt,Suhu : 36,7ºC.
atau tidak, lama atau tidak, dibius Kesadaran: compos mentis, klien
atau tidak. Data Obyektif Keadaan tampak bingung.
umum lemah, GCS 15 E4V5M6, Diagnosa dan prioritas
wajah klien pucat dan kelihatan keperawatan: Resiko infeksi
cemas, TD : 130/80 mmHg, S : 365 berhubungan dengan Prosedur infasif
o
C, N : 104 x/mnt, RR : 24 x/mnt (pembedahan).
dari data tersebut muncul diagnose
keperawatan ansietas b.d krisis PEMBAHASAN
situasi, rencana operasi.
Tindakan pembedahan
merupakan salah satu tindakan
medis yang akan mendatangkan
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 8
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

stressor terhadap integritas “Pengaruh pemberian informasi pra


seseorang. Pembedahan akan bedah terhadap tingkat kecemasan
membangkitkan reaksi stress baik pada pasien pra bedah mayor di
fisiologis maupun psikologis. Salah Bangsal Orthopedi RSUI Kustati
satu respon psikologis adalah Surakarta dengan hasil Uji t-test
cemas. Suatu penelitian menghasilkan nilai t sebesar 7,366
menyebutkan bahwa 80% dari yang berarti nilai ini lebih besar dari
pasien yang akan menjalani nilai t table yaitu 2,002. Hal ini
pembedahan mengalami kecemasan menunjukkan bahwa ada beda antara
(Ferlina, 2002). pre test dan post test , dengan tingkat
Dalam kasus asuhan signifikansi (α) adalah 5 %.
keperawatan Tn.N muncul masalah Sedangkan derajat kebebasannya
kecemasan pre operasi dan sesuai adalah 57, maka Ha diterima dan Ho
dengan teori intervensi asuhan ditolak. Dari hasil di atas dapat
keperawatan yang di paparkan pada disimpulkan bahwa ada beda yang
bab 2 perawat melakukan signifikan sebelum dan sesudah
implementasi menggunakan tehnik dilakukan komunikasi terapeutik
komunikasi terapiutik untuk (pemberian informasi pra bedah)
memberi pendidikan kesehatan yang terhadap tingkat kecemasan pada
berguna untuk menurunkan pada pasien pra bedah mayor.
kecemasaan. Setelah dilakukan Perbedaan hasil tersebut ditandai
tindakan keperawatan selama 1 x 20 dengan adanya penurunan tingkat
menit menit, kecemasan teratasi kecemasan setelah dilakukan
sebagian dengan hasil evaluasi gejala komunikasi terapeutik ( pemberian
cemas berkurang ditandai dengan informasi ) pada pasien pra bedah
bahasa tubuh klien tampak mayor fraktur femur di RSUI Kustati
tenang.TTV dalam batas normal , Surakarta (Sawitri, 2008).
TD: 130/65 mmHg, N: 80x/ menit, Pada kasus ini pasien dilakukan
RR: 20 x/ menit. tindakan operasi hernia repair
Hal diatas diperkuat dengan dengan untuk mereposisi atau
hasil penelitian Setiawan (2005) mengembalikan usus yang masuk ke
yang meneliti “Efek Komunikasi dalam lubang inguinlis lateralis
Terapeutik Terhadap Tingkat melalui 3 tahap operasi yaitu
Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Herniotomy, Herniorafi,
Rumah Sakit Haji Adam Malik Hernioplasty, dokter ahli bedah
Medan” dengan hasil statistik menggunakan mesh (jarring-jaring
diperoleh p = 0,014, n = 7; α = 0.05. sintetik) untuk membantu
Data ini menunjukkan bahwa menguatkan area bekas tempat
variable komunikasi terapeutik hernia.
memiliki pengaruh signifikan Menurut Zumaro,A, (2009)
terhadap variable tingkat kecemasan Gold standart untuk penanganan
pasien pre operasi. Dan juga dengan hernia inguinal yang dianut sampai
memberikan pendidikan kesehatan saat ini di Indonesia adalah tehnik
pre operasi kecemasan klien akan hernioplastik dengan menggunakan
berkurang seperti yang di jelaskan mess sebagai penguat. Akan tetapi
dalam penelitian dengan judul penggunaan mess memiliki banyak
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 9
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

resiko terutama yang disebabkan RSUD Dr. Moewardi Surakarta


oleh kesalahan dalam tehnik dengan hasil df = 1 sehingga nilai c2
penjahitan ataupun pemilihan ukuran tabel sebesar 3.841 dan
mess ataupun penempatan yang menggunakan alpha 0.05. Hasil uji
kurang tepat atau bisa juga karena Chi – Square menurut tabel 9
terjadinya infeksi dan hematom didapatkan nilai p sebesar 0.001 <
akibat perdarahan daerah operasi. 0.05 sehingga dapat dikatakan Ho
Hal ini juga dinyatakan dalam ditolak. Sehingga dapat di simpulkan
penelitian “Open mesh repair of bahwa ada hubungan yang bermakna
different hernias. Is the techniques (signifikan) antara tingkat kepatuhan
free of complications ?“ dengan hasil pelaksanaan protap perawatan luka
penggunaan mesh merupakan dengan kejadian infeksi luka post
metode yang efisien dalam hernia section caesarea di Ruang Mawar I
repair, tetapi dalam penggunaannya RSUD DR. Moewardi Surakarta.
terdapat banyak komplikasi. Senada dengan penelitian Onggang
penelitian ini juga menjelaskan untuk (2001) mengenai Evaluasi Penerapan
menekan terjadinya komplikasi Teknik Aseptik dan Cuci Tangan
dalam penggunaan mesh yaitu Dengan Kejadian Infeksi Luka Post
dengan cara pemberian antibiotic Sectio Caesarea di RSUP dr Sardjito,
yang intensive dan perawatan luka sebagai hasilnya 3 perawat (5.2%)
yang baik untuk mengontrol mengetahui teknik dan mampu
terjadinya infeksi.( Arshad, 2009 ) menerapkan sedangkan 55 perawat
Dalam asuhan keperawatan (94.8%) tidak mampu menerapkan,
intra operasi pada Tn.N muncul sedangkan kejadian infeksinya 15%
diagnose resiko infeksi berhubungan (Betty,2008).
dengan tindakan invasive untuk
mengurangi terjadinya infeksi, KESIMPULAN DAN SARAN
perawat melakukan implementasi
yaitu mempertahankan keadaan Kesimpulan
asepsis selama pembedahan yaitu
mencuci tangan dengan benar Berdasarkan hasil pembahasan
sebelum dan sesudah melakukan pada bab sebelumnya, maka penulis
tindakan, menjaga kesterilan alat dan mengambil kesimpulan berupa :
bahan yang diperlukan dan menjaga 1. Pengkajian pada pasien pre
kestabilan temperatur pasien, operasi dengan hernia inguinal
Temperatur di kamar operasi lateral dipelukan pendekatan
dipertahankan pada suhu standar intensive karena pasien dalam
kamar operasi dan kelembapannya keadaan cemas. Selain juga juga
diatur untuk mengahmabat perlu diperhatikan untuk
pertumbuhan bakteri yaitu 19-24 oC. pengkajian riwayat kesehatan
hal tersebut diperkuat dengan dahulu untuk mengetahui
penelitian yang berjudul “Hubungan riwayat hernia sebelumnya.
tingkat kepatuhan pelaksanaan 2. Menegakkan diagnosa
protap perawatan luka dengan keperawatan yang didapatkan
kejadian infeksi luka post sectio dari hasil pengkajian pre, intra
caesarea (sc) di Ruang Mawar 1 dan post operasi. Diagnosa pada
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 10
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

saat pre operasi adalah ansietas, meningkatkan mutu pelayanan


intra operasi adalah resiko injury rumah sakit.
dan resiko infeksi, diagnose post 2. Bagi mahasiswa
operasi adalah resiko infeksi. Hasil penelitian ini dapat
3. Rencana keperawatan ditentukan digunakan sebagai bahan
dengan melihat diagnosa yang referensi yang berkaitan dengan
ditentukan dari hasil pengkajian. asuhan keperawatan hernia
Intervensi yang dibuat inguinal lateral sehingga dapat
mencakup pre, intra dan post menambah pengetahuan bagi
operasi. mahasiswa, khususnya
4. Memberikan Implementasi mahasiswa di fakultas ilmu
komunikasi terapiutik pada kesehatan.
pasien preoperasi dapat 3. Bagi Institusi pendidikan
menurunkan kecemasan, Sebagai tambahan informasi
memberikan pendidikan dan bahan kepustakaan dalam
kesehatan berupa pemberian pemberian asuhan keperawatan
informasi prabedah pada pasien dengan gangguan pencernaan
preoperasi dapat menurunkan hernia inguinalis lateralis.
kecemasan, saat pelaksanaan
operasi hernia repair DAFTAR PUSTAKA
menggunakan jaringan mess
proline, penanganan hernia Arshad, 2009 Open mesh repair of
inguinal yang dianut sampai saat different hernias. Is the
ini di Indonesia adalah tehnik techniques free of
hernioplastik dengan complications.Britsh Journal Of
menggunakan mess sebagai Medical Practitioners Voleme 2
penguat. Untuk diagnosa resiko Numer 3
infeksi dilakukan tindakan http://www.bjmp.org/content/ope
mempertahankan teknik aseptik n-mesh-repair-different-hernia-
misalnya perawatan luka yang technique-free-complications
benar dapat mengurangi tingkat Diakses tanggal 20 Oktober 2012
kejadian infeksi pada tindakan
pembedahan. Betty, F. 2008. Hubungan Tingkat
5. Evaluasi dilakukan sepenuhnya Kepatuhan Pelaksanaan Protap
di kamar operasi, karena waktu Perawatan Luka Dengan
terbatas tindakan baru bisa di Kejadian Infeksi Luka Post Sectio
evaluasi setelah adanya proses. Caesarea (Sc) Di Ruang Mawar I
RSUD Dr. MOEWARDI
Saran SURAKARTA. Skripsi. FIK UMS
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi Bin, 2003. Outpatient surgery
rumah sakit, sehingga ke depan patients on postoperative
ada perencanaan dan tindakan http://www.yalemedicalgroup.org/
atau rancangan yang lebih baik stw/Page.asp?PageID=STW02400
dalam rangka untuk 3 Diakses tanggal 20 Oktober
2012
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 11
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

Fruriolina Ariani S.Kep &


Black, J.M & Hawk, J.H 2002 Monica Ester S.kp, 2005. Prinsip
.Medical Surgical Nursing, edisi dan Praktik Keperawatan
4, Elsevier Sounder. Perioperatif Oleh, EGC.

Charlene J. Reeves, Bayle Roux, McCloskey, Joanne C., Bullechek,


Robin Lockhart, 2002. Gloria M. 1996. Nursing
Keperawatan Medikal Bedah Interventions Classification
Penerjemah Joko Setyono. (NIC). St. Loui: Mosby.
Penerbit Salemba Media. Edisi I.
Moleong, L. J. 2004. Metodologi
Courtney, M. 2004. Hernias. Penelitian Kualitatif, Bandung :
Sabiston Textbook of Surgery. PT Remaja Rosdakarya.
17th Edition. Philadelphia. NANDA. 2005. Nursing Diagnoses:
Elsevier Saunders. 1199-1217. Definitions & Classification
2005-2006. Philadelphia:
Ester, M., 2002, Keperawatan NANDA International.
Medikal Bedah, EGC. Jakarta
Nurkusuma, 2009. factor yang
Ferlina, I. S. 2002 Hubungan berpengaruh terhadap kejadian
pengetahuan dengan kecemasan MRSA pada kasus luka pasca
pada pasien preoperasi. Skripsi operasi diruang bedah rumah
tidak diterbitkan. Malang: sakit dokter kariadi semarang
Program Studi Ilmu Keperawatan Tesis tidak diterbitkan FK Undip
UMM.
Nursalam. 2003. Konsep Dan
Jhonson, Marion., Meridean Maas. Penerapan Metodologi Penelitian
2000. Nursing Outcomes Ilmu Keperawatan, Pedoman
Classification (NOC). St. Louis: Skripsi, Tesis, Dan Instrumen
Mosby. Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Larasati, 2009 .Efektifitas
Preoperative Teaching Terhadap Oswari, E. 2005, Bedah dan
Penurunan Tingkat Kecemasan Perawatannya, FKUI: Jakarta
Pasien Preoperasi Di Ruang
Rawat Inap Rsud Karanganyar, Patrick,(2001) et all.
Thesis tidak diterbitkan, FK Medical Surgical
UNDIP Nursing
(PathophysiologicalC
Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta oncepts). Second Edition,
Kedokteran Jilid 2. Jakarta : J.B. Lippincott Company.
Media Aesculapius. 2001 Spokane Washington.

Mary Baradero, SPC, MN, Mary R. Syamsuhidayat & Wim


Wilfrid Dayrit, SPC, MAN & de Jong, 2005. Buku
Yakobus Siswadi, MSNEditor Ns.
Asuhan Keperawatan Pada Tn. N Dengan Hernia Repair Pada Hernia Inguinal Lateral 12
Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr Moewardi Surakarta (Novia Candra Dewi)

Ajar Ilmu Bedah. Edisi


Revisi, EGC, Jakarta
*Novia Candra Dewi: Mahasiswa
Sawitri, e. 2008. Pengaruh Profesi Ners FIK UMS. Jln A Yani
Pemberian Informasi Pra Bedah Tromol Post 1 Kartasura
Terhadap Tingkat Kecemasan
** Abi Muhlisin, SKM., M.Kep:
Pada Pasien Pra Bedah Mayor Di
Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A
Bangsal Orthopedi RSUI Kustati Yani Tromol Post 1 Kartasura.
Surakarta. Skripsi. FK UMS
*** Nanang Legawa S, SKM.,
Setiawan, 2005 Efek Komunikasi S.Kep: Pegawai Instalasi Bedah
Terapeutik Terhadap Tingkat Sentral RSUD Dr Moewardi
Surakarta.
Kecemasan Pasien Pre Operasi
Di Rumah Sakit Haji Adam Malik
Medan Skripsi tidak di terbitkan,
PSIK FK USU.

Simarmata, A. 2003. Perbandingan


Nyeri Pasca Hernioplasty
Shouldice “Pure Tissue” Dengan
Lichtenstein “ Tension Free” Ilmu
Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.

Smeltzer, EC. Long B, 2001,


Keperawatan Medical Bedah II.
Jakarta: EGC

Swearingen, 2001. Keperawatan


Medikal Bedah. Edisi II. EGC.

Zumaro, A. 2009 Perbedaan Angka


Kejadian Luka Operasi
Herniorafi Teknik Lichtenstein
Menggunakan Mesh Monofilamen
Makropori Dengan Hernioraffi
Teknik Shouldice Pada Operasi
Hernia Inkarserata. Tidak
diterbitkan, Thesis FK UNDIP.

Onggang, 2001, Evaluasi Penerapan


Teknik Aseptik dan Cuci Tangan
dengan Kejadian Infeksi Luka
Post Sectio Caesarea di RSUP dr
Sardjito Yogjakarta, UGM

Anda mungkin juga menyukai