Sub I: Permasalahan

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia bisnis, banyak perusahan
yang memanfaatkan teknologi informasi digunakan untuk menjadi salah satu bagian strategi
agar perusahaan tetap bisa bertahan dalam persaingan bisnisnya. Dengan demikian, dilakukan
penelitian yang menganalisis bagaimana pengaruh yang terjadi ketika perusahaan
mengunakan Sistem Informasi Strategi (SIS) dalam persaingan bisnis dan kemampuan yang
dihasilkan perusahaan.

Sub II: Teori

Menurut Whittington (2014), SIS digunakan sebagai aplikasi IT / IS untuk mempromosikan

strategi-sebagai-praktik untuk mendukung perencanaan manajerial yang disengaja untuk
posisi dan kinerja strategis; yaitu, aplikasi teknologi memungkinkan strategi berlatih untuk
mengembangkan dan menjalankan strategi konten.

IS dapat memperkuat kapasitas perusahaan untuk mengoordinasikan dan mengintegrasikan,

dan dapat meningkatkan kemampuannya untuk mengubah strategi saat ini (Jääskeläinen dan
Luukkanen, 2017; Kim et al. 2011 Newkirk dan Lederer, 2006; Pavlou dan El Sawy, 2006,
2010).

Orientasi strategis berkaitan dengan cara perusahaan beradaptasi dengan perubahan

lingkungan mencapai kinerja perusahaan (Chan, 1997; Moore, 2005)

Balanced scorecard alat yang efektif dan komprehensif untuk mengukur kinerja perusahaan
berdasarkan kesuksesan finansial, kinerja pelanggan, efisiensi proses internal dan
pembelajaran organisasi (Bento et al. , 2013; Callado dan Jack, 2015; Kaplan dan Norton,
2008; Park et al. , 2017; Perkins et al. , 2014; Yoshikuni dan Albertin, 2017).

Sub III: Riset terdahulu

Cancellier dkk (2014) menyatakan pemindaian sumber informasi lebih terkait dengan kinerja
perusahaan daripada strategi yang diukur oleh tipologi perilaku strategis. Selain itu, bahwa
teknologi hubungannya dengan perubahan lingkungan sesuai dengan jenis perilaku strategis
dan beberapa area lingkungan bisa lebih signifikan daripada yang lain untuk penyelarasan
dengan perilaku

Leidner dan Preston (2011) dari hasil penelitian sebuah perusahaan dengan menggunakan
strategi akan memberikan pengaruh kinerja lebih baik daripada dengan perusahaan yang tidak
memiliki strategi IS .

Pavlou dan Sawy (2006) dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
fungsionalitas TI yang efektif, bahkan fungsionalitas generik, oleh unit bisnis dapat
membantu membangun keunggulan kompetitif. Studi ini juga menunjukkan bahwa efek
strategis dari kompetensi pengungkit TI lebih menonjol pada tingkat turbulensi lingkungan
yang lebih tinggi.
Yayla(2012) dalam penelitian mendapatkan hasil bahwa penyelarasan strategis antara TI dan
bisnis memiliki dampak signifikan pada kinerja di semua pilihan pembela orientasi strategis,
prospektor, atau penganalisa.

Yoshikuni (2013) dapat penelitian menunjukkan bahwa kehadiran SIS yang kuat
meningkatkan pengaruh inovasi. Kontribusi tambahan untuk praktik manajemen adalah
bahwa ketika SIS dimasukkan ke dalam proses perencanaan strategis melalui portofolio
aplikasi IT / IS, itu memungkinkan organisasi untuk mengembangkan kegiatan inovasi
radikal (eksplorasi), dengan penekanan pada strategi untuk meluncurkan produk / layanan
baru, fokus pada menjangkau pelanggan baru, pasar atau saluran distribusi; dan inovasi
tambahan (eksploitasi), dengan mengadaptasi dan meningkatkan produk dan layanan yang
ada, dan kemampuan produktif mereka, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang ada.

Sub IV : Variabel, Lokasi dan Cara pengumpulan responden

Dalam penelitian yang dilakukan, Sampel dipilih dari perusahaan Brasil menggunakan
direktori yang disediakan oleh Pusat untuk Teknologi Informasi Terapan (GVCia) dari
Fundação Getulio Vargas. Kemudian untuk pengempulan sampel dilakukan melalui email,
dan kuesioner dibagikan kepada 1.577 organisasi. Dimana responden mendapatkan waktu
selama dua minggu untuk memberikan jawaban atas email atau kuesioner yang disediakan.
Sebanyak 394 (23 persen) kuesioner dikembalikan. Di antara mereka, 47 memiliki data yang
hilang; tanggapan ini dihapus dari bagian variabel yang dianalisis, menghasilkan ukuran
sampel akhir 389.