Pengertian
Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis merupakan aktivitas
berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta
kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas
dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun
waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk
mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu
pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127). Analisis jabatan
merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia. Menurut Flippo (1994), “Analisis
jabatan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaaan tertentu.” Flippo menekankan bahwasanyaa ada
dua kegiatan utama dalam analisis jabatan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan
tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam.
Untuk mengadakan analisis jabatan maka perlu Pengumpulan data anaiisis pekerjaan, tugas ini
biasanya dilakukan oleh spesialis bagian personalia seperti manajer personalia, analis pekerjaan
atau konsultan dapat diminta untuk meninjau dan memverifikasi kesimpulan anaiisis pekerjaan
yang berkaitan dengan aktivitas dan tugas pekerjaan. Alasan utama menggunakan alat seleksi
untuk mengukur prestasi kerja adalah agar pengusaha dapat membuktikan bahwa alat seleksi dan
penilaian prestasi yang digunakan benar-benar berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang
dinilai.
1. Job Questioner
Job Questioner merupakan daftar-daftar pertanyaan yang dibagikan kepada para pegawai yang
menguraikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Melalui
metode ini diharapkan mereka memperoleh gambaran yang jelas daripada suatu jabatan.
Hal utama yang perlu diputuskan dalam metode ini adalah sejauh mana kadar struktur kuesioner
tersebut seharusnya dan apa pertanyaan - pertanyaan yang harus dicakup.
Setiap pegawai/karyawan disajikan suatu daftar yang berisi tugas-tugas dan beberapa tanggung
jawab secara khusus. Kemudian pegawai diminta menunjukkan apakah ia melakukan pekerjaan
tersebut atau tidak, jika ia melakukan pekerjaan tersebut, berapa lama waktu yang biasanya
diperlukan untuk melaksanakan tiap pekerjaan.Pada bagian yang lain, kuesioner tersebut tidak
terlalu terstruktur dan hanya meminta pegawai untuk menguraikan tugas-tugas utama dalam
pekerjaannya.
Menurut Moekijat, 1992: 73 ,beberapa keuntungan dan kelemahan dari metode ini adalah
Keuntungan :
1. Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan banyak orang.
2. Dapat digunakan untuk memberikan latar belakang informasi guna menganalisis jabatan
yang lebih baik.
3. Metode ini lebih sistimatis dibandingkan dengan metode - metode lainnya, karena telah
dipersiapkan lebih dahulu secara tertulis apa yang akan ditanyakan.
4. Metode ini membantu pencatatan data dengan cara yang distandarisasikan sehingga
menyebabkan lebih mudah pula dalam menafsirkan keterangan -keterangan yang ada.
Kelemahan :
1. Metode ini hanya dapat dipergunakan untuk pegawai-pegawai yang dapat membaca dan
menulis. Untuk mereka yang buta huruf metode ini tidak dapat dipakai.
2. Informasi yang diperoleh sering kurang lengkap, kurang teratur dan kadang-kadang tidak
berurutan.
3. Bagi banyak orang, sulit mengisi daftar pertanyaan.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara tatap muka merupakan suatu cara efektif untuk mengumpulkan informasi pekerjaan.
Bila metode ini digunakan, analisis perlu mewawancarai baik tenaga kerja yang menempati
posisi pekerjaan maupun atasan langsungnya. Dengan wawancara ganda seperti itu, analisis
dapat memeriksa kebenaran tanggapan - tanggapan yang dia terima. Bagaimanapun juga,
efektivitas sistem ini terutama tergantung pada ketrampilan pewawancara (T. Hani Handoko,
1992: 44)
Menurut Moekijat, 1992: 73 ,beberapa keuntungan dan kelemahan dari metode ini adalah
Keuntungan :
1. Dapat diperoleh informasi (keterangan) yang lebih lengkap dan lebih jelas daripada
dengan metode kuesioner. Hal ini adalah jelas, karena apabila informasi itu kurang lengkap
atau kurang jelas dapat segera ditanyakan lagi.
2. Dapat dihindarkan adanya salah pengertian.
3. Dapat dipergunakan untuk membetulkan informasi yang kurang jelas yang diperoleh
melalui metode-metode lainnya.
Kelemahan :
1. Metode ini memakan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih mahal daripada dengan
metode dafltar pertanyaan.
2. Pegawai yang diwawancarai mungkin merasa pekerjaannya diselidiki, sehingga merasa
kurang senang