Anda di halaman 1dari 5

4.

1 Sistem Informasi Pemasaran dan Wawasan Pelanggan


Menurut Philip Kotler“ A marketing information system (MIS) consisis of people, equipment,
and procedures to gather, sort, analyze, evaluate, and distribute needed, timely, and accurate
information to marketing decision makers.”, yang artinya sistem informasi pemasaran terdiri atas
orang, peralatan, dan prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-
bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk
pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.
Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang tepat dan akurat
merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi manajemen perusahaan, khususnya
manajemen pemasaran dalam meraih peluang-peluang pasar. Jika didefinisakan dalam arti yang
luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan
dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui
penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem
informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk
memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga hal
pokok berikut :
Pertama, system informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu system yang luas dan
bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling
berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada.
Kedua, system tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain, system
tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu yang ada
sehingga system tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk periode
yang lebih panjang. Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk system tersebut
harus ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan
perkembangan dari system tersebut harus mempunyai komitmen dan dukungan luas dari
organisasi.
Ketiga, suatu system informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran informasi
yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi tersebut harus
relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Untuk mencapai hal ini, system tersebut
harus dirancang untuk melengkapi proses pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu
juga memenuhi kebutuhan dan harapan dari pemakai system tersebut.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009) ada tiga jenis informasi pemasaran, yaitu:
Pemasaran (Marketing Intelligence) adalah informasi yang mengalir ke perusahaan dari
lingkungan.
Informasi pemasaran intern (Internal Marketing Information) adalah informasi yang
dikumpulkan dari dalam perusahaan sendiri.
Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication) adalah informasi yang mengalir ke luar
dari perusahaan ke lingkungan.

4.2 Mengukur Kebutuhan Informasi


Suatu informasi yang baik akan menyeimbangkan informasi yang ingin dimiliki manajer
terhadap apa yang mereka perlukan dan apa yang layak untuk disajikan. Perusahaan memulai
dengan mewawancarai manajer untuk mengetahui informasi apa yang mereka inginkan. Sebagai
manager akan meminta apapun informasi yang dapat mereka terima tanpa memikirkan secara
seksama tentang apa yang mereka inginkan, terlalu banyak informasi juga dapat merusak seperti
halnya jika terlalu sedikit. Manajer yang lain mengabaikan hal-hal yang seharusnya mereka
ketahui, atau mungkin tidak mengetahui sehingga tidak meminta beberapa jenis informasi yang
seharusnya mereka dapatkan. Misalnya, manajer mungkin perlu mengetahui bahwa ada pesaing
yang berencana meluncurkan sebuah produk baru di tahun yang akan datang. MIS harus
mengamati lingkungan pemasaran agar dapat menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan
oleh para pengambil keputusan, untuk membuat keputusan pemasaran yang penting.

4.3 Mengembangkan Informasi


Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan internal
perusahaan, pengetahuan pasar dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi selanjutnya
memproses informasi tersebut sehingga membuatnya lebih berguna bagi para manajer.
Catatan Intenal
Kebanyakan manajer pemasaran menggunakan catatan dan laporan internal secara teratur,
terutama untuk mengambil keputusan perencanaan, implementasi, dan pengendalian tugas
sehari-hari. Informasi catatan internal terdiri dari informasi yang dikumpulkan dari
sumber di dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja pemasaran dan untuk mengetahui
masalah serta peluang pemasaran. Manajer pemasaran dapat dengan segera mengakses dan
bekerja menggunakan informasi yang ada dalam database untuk mengetahui peluang dan
masalah pemasaran, program perencanaan dan mengevaluasi kinerja.

Pengetahuan Pemasaran
Pengetahuan pemasaran adalah informasi sehari-hari mengenai perkembangan di
lingkungan pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan rencana
pemasaran. Sistem pengetahuan pemasaran menetapkan pengetahuan apa yang
dibutuhkan, mengumpulkannya dengan mencari di dalam lingkungan, dan
menyampaikannya kepada manajer. Pengetahuan pemasaran dapat dikumpulkan dari
berbagai sumber. Beberapa perusahaan menetapkan suatu departemen untuk
mengumpulkan dan mengedarkan pengetahuan pemasaran.
Riset Pemasaran
Manajer tidak dapat selalu menunggu informasi yang datang sebagian-sebagian dari sistem
pengetahuan pemasaran. Manajer memerlukan riset pemasaran. Riset
pemasaran didefinisikan sebagai desain, pengumpulan, analisis, dan pelapor data secara
sistematis yang merelevan bagi suatu situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh sebuah
organisasi. Pemasaran terlibat dalam suatu kegiatan yang bervariasi luas, dimulai dari studi
potensi pasar dan pangsa pasar, pengukuran kepuasan pelanggan dan perilaku pembelian,
hingga studi penetapan harga, produk, distribusi dan kegiatan promosi. Sebuah
perusahaan dapat melakukan riset pemasaran melalui departemen risetnya sendiri atau
menyerahkan sebagian atau bahkan seluruh kegiatan tersebut kepada orang lain, tergantung
pada keahlian dalam melakukan riset dan sumberdaya yang dimiliki. Walaupun sebagian
besar perusahaan memiliki departemen riset pemasarannya sendiri, mereka juga sering
menggunakan perusahaan luar untuk melakukan tugas-tugas riset atau studi-studi khusus.
“MENGANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN”
“SISTEM INFORMASI PEMASARAN”

Oleh :

1. I Wayan Pasek Ari Sedana 1907521139


2. Ida Bagus Ketut Widnyana 1907521140
3. Putu Adhi Surya Putra 1907521142

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2020
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Gary Armstrong.2008.Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid I. Jakarta :


Erlangga

Anda mungkin juga menyukai