Dari Kelompok 12
Diusulkan Oleh:
I Gede Eka Ariawan 1702612010138
I Gede Pande Triyasa Putra 1702612010140
Ida Bagus Made Eri Saputra 1702612010154
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Siklus akuntansi biasa dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus
kegiatan usaha perusahaan tersebut. Siklus kegiatan perusahana dagang dimulai
dengan pembelian barang dagang dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut diakhiri
dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. Dalam perusahaan tersebut,
siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang dagangan yang
dibeli dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang dijual.
Tujuan akuntansi biaya dalam perusahaan adalah untuk menyajikan informasi harga
pokok barang dagangan yang dijual, biaya administrasi dan umum, serta biaya
pemasaran.
Pada siklus kegiatan perusahaan jasa dimulai dengan persiapan penyerahan jasa
dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. Dalam perusahaan tersebut,
siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan
berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan. Akuntansi biaya
dalam perusahaan jasa bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok persatuan
jasa yang diserahkan kepada pemakai jasa.
Siklus kegiatan perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku
dibagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang.
Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga
1
pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan
pencatatan biaya tenaga kerja lansung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi
untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang
diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. Akuntansi dalam perusahaan
manufaktur bertujuan untuk meyajikan informasi harga persatuan produk jadi yang
diserahkan ke bagian gudang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya
berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian biaya
produksi pesanan yang satu akan berbeda dengan biaya produksi pesanan yang lain,
tergantung pada spesifikasi yang dikehendaki oleh pemesan. Oleh karena itu harga
jual yang dibebankan kepada pemesan sangat ditentukan oleh besarnya produksi
yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu.
4
dikeluarkan untuk tiap pesanan guna menghasilkan informasi laba atau rugi tiap
pesanan.
Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan barang dalam proses yang
disajikan neraca
Pada saat perusahaan dituntut untuk membuat pertanggung jawaban keuangan
periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan
laporan laba rugi. Di dalam neraca manajemen harus menyajikan harga pokok
persediaan barang jadi dan harga pokok yang sampai dengan tanggal neraca masih
dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan
pencatatan biaya produksi untuk setiap pesanan.
Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan tersebut manajemen dapat
menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang telah selesai
diproduksi, namun pada tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan. Di
samping itu, berdasarkan catatan itu pula manajemen dapat menentukan harga
pokok dari produk yang sampai dengan tanggal penyajian neraca masih dalam
proses pengerjaan.
Contoh jurnal pencatatan biaya produksi:
Jurnal pencatatan biaya produksi
jurnal untuk mencatat biaya bahan baku ;
Barang dalam proses- biaya bahan baku Rp 5.000.000
Persediaan bahan baku Rp 5.000.000
5
Menurut Mulyadi (2012:17) pengertian Metode harga pokok pesanan adalah
biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok per satuan
produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara
membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk
dalam pesanan yang bersangkutan. Karakteristik dari metode harga pokok pesanan
menurut Mulyadi (2012:38) adalah sebagai berikut:
a) Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi
pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara
individual.
b) Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungan dengan produk
menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung.
c) Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan overhrad
pabrik.
d) Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesana
tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya
overheah pabrik di perhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan
yang ditentukan di muka.
e) Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan
tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang
bersangkutan.
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut
ini:
1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
Dalam menyusun anggaran biaya overhead pabrik harus diperhatikan tingkat
kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penafsiran biaya overhead
pabrik yaitu sebagai berikut:
6
a. Kapasitas teoritis (theoretical capacity) yaitu kapasitas pabrik atau suatu
departemen untuk menghasikan produk pada kecepatan penuh tanpa
terhenti selama jangka waktu tertentu.
b. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-
kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan
intern perusahaan, tidak memperhitungkan sebab-sebab yang berasal dari
luar perusahaan (misalnya penurunan permintaan produk).
c. Kapasitas normal (normal capacity) Adalah kemampuan perusahaan untuk
memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang. Jika dalam
penentuan kapasitas praktis hanya diperhitungkan kelonggaran-
kelonggaran waktu akibat faktor-faktor intern perusahaan, maka dalam
penentuan kapasitas normal diperhitungkan pula kecenderungan penjualan
dalam jangka panjang.
d. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan (expected actual capacity)
Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai
dalam tahun yang akan datang. Hal ini berarti ramalan penjualan tahun yang
akan datang dipakai sebagai dasar penentuan kapasitas, sedangkan jika
anggaran tersebut didasarkan pada kapasitas praktis dan normal, maka titik
berat diletakkan pada kapasitas fisik pabrik, tetapi penggunaan kapasitas ini
mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
Akan berakibat terjadinya perbedaan yang besar pada tarif biaya
overhead pabrik dari tahun ke tahun.
Akibat dari perubahan yang besar tersebut, maka biaya-biaya akibat
adanya fasilitas yang menggangu (cost of idle facilities) dikapasitas dan
diperhitungkan dalam harga pokok produksi.
Memilih dasar yang akan dipakai untuk membebankan secara adil BOP
kepada produk.
Beberapa dasar yang dapat dipakai sebagai satuan kegiatan untuk
membebankan BOP kepada produk, antaralain: a) Satuan produk, b) Biaya
7
bahan mentah, c) Biaya Tenaga Kerja Langsung, d) Jam Tenaga Kerja
Langsung (JTKL), e) Jam Mesin.
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar
pembebanan yang dipakai, yaitu sebagai berikut ini:
a. Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan
jumlahnya dalam departemen produksi.
b. Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan
tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar
pembebanan yang akan dipakai.
c. Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik Setelah tingkat kapasitas
yang akan dicapai dalam periode anggaran ditentukan, dan anggaran
biaya overhead pabrik telah disusun, serta dasar pembebananya telah
dipilih dan diperkirakan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi
untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk
atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk
menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara
keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.
3.2 Saran
Kita sebagai Mahasiswa Ekonomi yang sangat berkaitan dengan Akuntansi
hendaknya megetahui lagi hal-hal yang berkenaan dengan Akuntansi Biaya, agar kita
memang benar-benar menjadi seorang akuntan yang bisa digunakan oleh orang banyak
terutama dilembaga lembaga yang membutuhkan skill kita.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://anggaaryandi.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-konsep-metode-harga.html
http://uchivinshy19.blogspot.com/
http://joabeann2293.blogspot.com/2012/12/harga-pokok-pesanan.html
https://www.researchgate.net/publication/322907303_Analisis_penentuan_harga_pok
ok_pesanan_dengan_metode_full_costing/fulltext/5a75172045851541ce5668be/3229
07303_Analisis_penentuan_harga_pokok_pesanan_dengan_metode_full_costing.pdf
?origin=publication_detail
10