Anda di halaman 1dari 7

TINGKAT BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

ASMAUL HUSNA / 181101033

husna6987@gmail.com

Abstrak

Berpikir adalah sebuah proses yang mencakup interaksi dari rangkaian pemikiran dan
persepsi yang berkelanjutan. Berpikir kritis merupakan sebuah konsep berpikir dengan berbagai
sudut pandang yang luas, mengkritisi suatu masalah, berpikir secara logis (masuk akal), kreatif
dan juga lebih mudah dalam mengambil sebuah keputusan.

Di dalam praktik keperawatan, pemikir kritis adalah seseorang yang memiliki


kemampuan untuk mencari informasi, memprediksi dan menganalisa suatu contoh
kasus.Berpikir kritis di dalam keperawatan sangat penting bagi seorang perawat, yaitu ketika
seorang perawat ingin mengambil sebuah keputusan klinis yang terbaik dan tepat dalam situasi
tertentu.Manfaat berpikir kritis dalam keperawatan diantaranya adalah memberikan analisa
kasus dan merumuskan masalah keperawatan dengan tepat.Tingkat berpikir secara kritis dalam
keperawatan memiliki beberapa tingkatan, yaitu pemikiran kritis dasar (berpikir nyata dan
berdasar).Pemikiran kritis kompleks (menganalisis keputusan dengan independen) dan
komitmen.

Kata Kunci : berpikir, pemikiran, keputusan

1. Latar Belakang akan memiliki rasa ingin tahu yang


tinggi terhadap suatuhal yang
Kemampuan berpikir kritis dilihatnya. Orang yang berpikir kritis
adalah kemampuan yang sangat juga memiliki pandangan yang luas
bermanfaat dan berfungsi sangat dan bersifat fleksibel.
efektif dalam semua aspek
kehidupan.Oleh sebab itu, Berpikir kritis menuntut adanya

kemampuan berpikir kritis itu sudah usaha, kemauan dan sikap tidak

seharusnya untuk ditanamkan sejak putus asa ketika menghadapi suatu

dini baik di tempat belajar, rumah hal yang sulit.Berpikir kritis memang

maupun di lingkungan masyarakat. bukanlah sebuah hal yang mudah


dilakukan, namun seseorang harus
Berpikir kritis adalah sebuah tetap berusaha melaksanakannya
proses berpikir dimana si pemikir agar kemampuan berpikir
berkembang. Didalam Ilmu pemikiran kritis kompleks dan
Keperawatan, berpikir kritis juga komitemen.
diterapkan. Perawat diminta untuk
bersikap rasional, shingga perawat
2. Tujuan
dapat mengambil keputusan yang
Tujuan dari penulisan kajian ini
tepat dan akurat ketika menetapkan
adalah agar perawat dapat
diagnosis penyakit pasien, selain itu
menerapkan proses berpikir kritis
perawat juga dapat memberikan
dalam aktivitas keperawatan sehari-
alasan yang relevan terhadap
hari, bersikap rasional dan dapat
keyakinan dan kesimpulan yang
mengambil keputusan dengan tepat.
dilakukan.Kemapuan berpikir kritis
Kemudian tujuan selanjutnya adalah
tumbuh ketika seseorang
perawat dapat meningkatkan
memperoleh pengetahuan baru
kemampuannya dalam berpikir kritis
didalam praktik keperawatan.
secara bertahap dari pemikiran kritis
Kataoka-yahiro dan saylor
dasar kemudian ditingkatkan lagi
mengembangkan model berpikir
menjadi pemikiran kritis kompleks
kritis yang terdiri atas tiga tingkat
selanjutnya tingkat akhir yaitu
pemikiran kritis, yakni : dasar,
komitmen.
kompleks, dan komitmen. Seseorang
mampu menerapkan model 3. Metode
pemikiran kritis ketika berada pada
Metode atau cara yang daoat
tingkat dasar, setelah mahir didalam
dilakukan agar berpikir kritis dapat
praktik, selanjutnya dapat
diterapkan oleh perawat yaitu
menerapkan pemikiran kritis
perawat harus percaya diri, integritas
kompleks dan komitmen.Oleh sebab
intelektual, terbiasa mencari
itu, kajian ini dibuat dengan tujuan
informasi, berpikir terbuka, kreatif,
semua orang mampu
fleksibel dan rasional. Kemudian
mengembangkan pemikiran kritisnya
setelah melaksanakan metode untuk
dan menerapkan di lingkungan
menerapkan berpikir kritis,
sekitar.Dimulai dari tongkatan
selanjutnya perawat harus
pertama yaitu pemikiran kritis dasar,
meningkatkan dan mengembangkan
kemudian berlanjut ke tahap
dengan cara menjadikan berpikir
kritis sebagai kebiasaan, lalu Berpikir kritis merupakan
meningkatkan keterampilan dalam sebuah konsep berpikir dengan
menganalisis masalah, berbagai sudut pandang yang luas,
menggabungkan bagian-bagian mengkritisi suatu masalah, berpikir
menjadi sebuah susunan baru, secara logis (masuk kal), kreatif dan
mengenali dan memecahkan juga lebih mudah dalam mengambil
masalah, kemudian menyimpulkan sebuah keputusan. Berpikir kritis
inti dari masalah. adalah proses individu mengevaluasi
informasi untuk membuat sebuah
4. Hasil penilaian atau mengambil keputusan
berdasarkan kemampuannya,
Dari metode diatas, didapatkan
pengalaman dan ilmu pengetahuan
hasil yaitu Perawat akan mulai
yang dimiliki (Potter dan Perry,
berpikir kritis di tingkat dasar dengan
2005). Berpikir kritis yaitu sebuah
menanamkan sikap percaya diri
proses dimana perawat akan
dimulai ketika perawat
menggunakan informasi sebagai
memperkenalkan dirinya di depan
pertimbangan untuk membuat
klien / pasien dengan percaya diri,
kesimpulan. Tujuan awal berpikir
dan akhirnya menjadi lebih sering
kritis adalah untuk mengungkapkan
mencari informasi setelah itu
kebenaran dengan menyingkirkan
meningkat perlahan ke tingkat kedua
semua yang salah, supaya kebenaran
yaitu pemikiran kritis kompleks,
akan terlihat.
ditahap ini nantinya perawat akan
memikirkan setiap solusi yang Pemikir kritis adalah seorang
memiliki keuntungan dan resiko yang memiliki kemampuan untuk
masing-masing. Dengan mencari informasi, meprediksi dan
meningkatnya pemikiran kritis menganalisa suatu contoh
perawat, otomatis perawat juga akan kasus.Menurut Kinney(2009) Dalam
menerapkan kemampuan berpikir Kodim,Y(2015),Seorang pemikir
kritisnya pada setiap memulai asuhan kritis memiliki ciri, salah satunya
keperawatan. intellectual perseverance yaitu
keinginan untuk memahami materi
5. Pembahasan
dan mencari kebenaran lebih lanjut
meski sulit (Kinney, 2009).Sebagai yang logis atas dasar keputusan yang
perawat professional, perawat harus diambil.
selalu berpikir jangka panjang. Oleh
Menurut Paul(1993) dalam
karena itu, berpikir kritis di dalam
Potter&Perry(2009),Perawat yang
keperawatan, pelaksanaan dan
berpikir kritis akan memiliki perilaku
evaluasi keperawatan pada filosofi
yang percaya diri. Berpikir
keperawatan, terdapat tiga unsur
independen, memiliki rasa igin tahu
yang menjadi proses berpikir dalam
yang tinggi, mau mengambul resiko,
mengembangkan ilmu keperawatan,
disiplin, kreatif, berintegritas dan
yaitu care, holism, dan humanism.
adil.Contoh aplikasi dari perilaku
Dalam argumentasi dan dalam cara
berpikir kritis percaya diri adalah
berpikir, kita ingin bergerak maju
perawat belajar bagaimana
dan mendapat suatu hal yang baru.
memperkenalkan dirinya sebagai
Kemampuan berpikir kritis perawat kepada klien dan berbicara
tumbuh ketika seseorangmemperoleh penuh percaya diri saat memulai
pengetahuan baru didalam praktik asuhan keperawatan.
keperawatan.Individu yang berfikir
Kataoka-yahiro dan saylor
kritis,memiliki perilaku yang
mengembangkan model berpikir
percayadiri,rasa ingin tahu yang
kritis yang terdiri atas tiga tingkat
tinggi,tanggung jawab dan
pemikiran kritis, yakni : dasar,
otoritas,mau mengambil
kompleks, dan komitmen. Sebagai
resiko,disiplin,kreatif dan
pemula, individu akan menerapkan
integritas.Fungsi Berpikir Kritis
model pemikiran kritis pada tingkat
dalam keperawatan adalah
dasar. Pada tahap pemikiran kritis
memberikan analisa kasus dan
dasar, individu percaya bahwa para
merumuskan masalah keperawatan
ahli memiliki jawaban yang tepat
dengan akurat dan tepat,Pemanfaatan
untuk setiap masalah.
proses berfikir kritis dalam aktivitas
keperawatan sehari-hari. Mencari Menurut Kataoka Yahiro-dan
alasan yang relevan terhadap nilai Saylor(1994) dalam
keputusan dan menemukan alasan Potter&Perry(2009)Pemikiran kritis
dasar adalah tahap awal untuk
mengembangkan sebuah pernyataan / dengan hati-hati resiko dan
penjelasan. Individu pemikir kritis keputusan yang akan diambil.
pada tingkat dasar akan belajar
Pada tingkat komitmen atau
menerima berbagai pendapat
tingkat akhir, individu dapat
individu yang tidak memiliki
mengantisipasi untuk menentukan
pengetahuan yang cukup.
sebuah pilihan tanpa bantuan dari
Pengalaman yang kurang, serta tidak
orang di sekitarnya.Artinya, individu
percaya diri akan mengurangi
harus mempertanggungjawabkan
kemampuan untuk berpindah ke
setiap keputusan yang diambilnya.Di
tingkatan pemikiran kritis kompleks.
tingkat ini, individu tidak hanya
Agar individu dapat meningkatkan
mempertimbangkan sebuah pilihan
kemampuan berpikir kritis, maka
kompleks pada sebuah masalah /
individu harus meningkatkan
kasus. Namun individu juga harus
kepercayaan dirinya untuk dapat naik
mempertimbangkan pilihan-pilihan
ke tingkat selanjutnya.
lain yang dapat dijadikan sebagai
Pemikiran kritis kompleks yaitu pemecahan masalah atau pilihan lain
individu akan dapat menganalisis dan sebagai pendukung dari pilihan
memeriksa beberapa pilihan dengan kompleks.
lebih independen. Individu akan
Model berpikir kritis pada
memisahkan dirinya dari sebuah
praktik Keperawatan menurut Costa
aturan. Kemampuan berpikir dengan
and Ccolleagues dikenal sebagai The
pandangan yang luas dan keinginan
Six Rs (Remembering, Repeating,
untuk mencari informasi tentang
Reasoning, Reorganizing, Relating,
pendapat para ahli akan mulai
dan Reflecting. Perkumpulan
terbentuk. Pada tahap pemikiran
Keperawatan mengembangkan
kritis kompleks, individu akan
tentang materi berpikir dan
dihadapkan pada pilihan yang
mengelompokkan menjadi Model
memiliki keuntungan dan resiko
yang disebut dengan T.H.I.N.K yakni
masing-masing dari pilihannya, oleh
: Total, Recall (mengingat), Habits
sebab itu untuk menentukan sebuah
(kebiasaan), Inquiry (penyelidikan),
keputusan akhir harus memikirkan
New Ideas and Creativity (ide-ide
baru dan kreativitas, serta Knowing Barbara, K., & et, a. (2010).
How You Think (tahu bagaimana Buku Ajar Fundamental
Keperawatan. Jakarta: EGC.
kamu berpikir).
Bono, D. (2007).Revolusi Berpikir.
6. Penutup Bandung: Pt.Mizan Pustaka.

Deswani. (2009). Proses


Kesimpulan dari pembahasan Keperawatan dan Berpikir
Tingkatan Berpikir Kritis dalam Kritis. Jakarta: Salemba
keperawatan adalah perawat sebagai Medika.

seorang mitra harus menerapkan Fathi,A.,&Simamora,R.H.(2019,Mar


berpikir kritis dalam setiap aktivitas ch).investigating nurses' coping
strategies in their workplace as
keperawatan dan asuhan
an indicator of quality of nurses'
keperawatan.Yang dimana sebelum life in indonesia: a
menerapkannya, perawat harus preliminary study.In IOP
Conference Series: Earth and
memulai berpikir kritis dengan
Environmental and
memupuk rasa percaya dirinya Science(Vol.248,No.1,p.012031
terlebih dahulu karena percaya diri ).IOP Publishing.
adalah awal keberanian seseorang Fatmawati, Try, A. A., & Syahrul.
untuk mengungkapkan (2018). Efektifitas metode
pembelajaran klinik terhadap
opininya.Setelah perawat berhasil
kemampuan berfikir kritis dan
menerapkan berpikir kritis dalam kepercayaan diri mahasiwa
keperawatan di tingkat dasar atau keperawatan. 2-3.
awal, selanjutnya yang harus Kodim, Y. (2015). Konsep dasar
dilakukan perawat adalah KEPERAWATAN.
meningkatkan kemampuan berpikir JakartaTimur: CV.TRANS
INFO MEDIA.
kritisnya secara perlahan dan
bertahap dari tingkat I ke tingkat II Kodim, Y. (2015). Konsep dasar
KEPERAWATAN.
dan terakhir tingkat III.
JakartaTimur: CV.TRANS
INFO MEDIA.

Pertami, S. B., & Budiono. (2016).


7. Referensi Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: Bumi Medika.
Potter&Perry. (2009). Fundamental
Keperawatan. Jagakarsa,Jakarta:
Salemba Medika.

Potter&Perry. (2005). Fundamental


Keperawatan Buku 3 Edisi 7.
Jakarta: SEA.

Potter&perry. (2005). Fundamental


Keperawatan Edisi 4. Jakarta:
EGC.

Rifaatul, M. (2015). Peningkatan


Kemampuan Berfikir Kritis
Matematis siswa melalui
pendekatan Problem Posing.

Rubenfeld, M. G. (2006). Berpikir


Kritis dalam Keperawatan.
Jakarta: EGC.

Sumijatun. (2009). Manajemen


Keperawatan Konsep dasar dan
Aplikasi. Jakarta: CV.TRANS
INFO MEDIA.

Anda mungkin juga menyukai