Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Komunikasi Bisnis dengan judul “Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis” penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini nantinya lebih baik lagi. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khusus nya kepada dosen Komunikasi Bisnis
kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terimakasih.

Surabaya, 9 Februari 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1 Latar Belakang ........................................................................... 4


2 Rumusan Masalah ...................................................................... 4
3 Tujuan.......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis Global............................................................. 5


2.2 Perekonomian Global Saat Ini..................................................... 7
2.3 Perekonomian Internasional........................................................ 9
2.4 Manajemen Bisnis Internasional................................................. 11
2.5 Memahami Lingkungan Budaya……......................................... 12
2.6 Hambatan Perdagangan Internasional………………..……….. 13
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 16

2
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sebuah elemen penting yang sangat
dibutuhkan. “ Effective Communication Is The Lifeblood Of Every Organization And A Key To
Success In Your Business Career As well As in Your Personal Life. “ (Murphy and Peck,
1980:3). Artinya komunikasi merupakan “darah sebagai sumber kehidupan” bagi setiap
organisasi dan merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang.
Komunikasi bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan suatu bisnis atau
perusahaan. Komunikasi ini bisa diartikan sebagai suatu komunikasi yang dilakukan secara
verbal maupun non verbal. Dimana dalam komunikasi ini berisi pendapat, ide, gagasan, maupun
informasi. Komunikasi ini dapat dilakukan secara personal maupun impersonal.
Oleh sebab itu, dengan meningkatkan efektivitas komunikasi bisnis secara tepat maka akan
didapatkan beberapa keuntungan diantaranya membawa dampak positif pada keberhasilan usaha
bisnis serta mampu menunjang karir para eksekutif dan staff suatu organisasi / perusahaan.

B.Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis ?
2.Apa saja bentuk bentuk dasar komunikasi ?
3. Bagaimana proses komunikasi ?
4.Apa saja kesalahpahaman dalam komunikasi?
5.Bagaimana memperbaiki komunikasi?

C.Tujuan
● Sebagai bahan untuk pemahaman mengenai materi dasar dasar komunikasi dalam mata
kuliah komunikasi bisnis
● Sebagai bahan bacaan dan referensi mahasiswa untuk lebih memahami mengenai dasar
dasar komunikasi
● Sebagai landasan diskusi dan persentasi kelas komunikasi bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

3
1.Pengertian Komunikasi Bisnis
Pada umumnya, pengertian komunikasi adalah proses yang melibatkan dua orang atau lebih
dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara cara berkomunikasi
yang biasa(lazim) baik dengan tulisan ,lisan dan sinyal-sinyal nonverbal.
Dalam dunia praktis saat ini ,kita dapat mengenal komunikasi antarpribadi(interpersonal
communication) dan komunikasi lintas budaya (Intercultural communication) selain komunikasi
bisnis.
Komunikasi Antarpribadi adalah komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain
dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan non bisnis) dengan menggunakan media
komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.Berdasarkan pengertian tersebut, paling tidak ada 5 hal tertentu yang perlu diperhatikan
dalam mencermati definisi Komunikasi antarpribadi yakni :
1. Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih. Misalnya dialog antara dua orang.
2. Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka.
3. Bahasa yang digunakan biasanya bersifat informal (tidak baku) , kadang-kadang
menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan atau bahasa campuran.
4. Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal atau pribadi bila komunikasi terjadi dalam
suatu masyarakat, dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu
organisasi. Di dalam suatu masyarakat, komunikasi antarpribadi merupakan bentuk komunikasi
antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu yang
bersifat pribadi.
5. Terjadi proses pertukaran makna antar orang yang saling berkomunikasi. yaitu tindakan
menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik dan akhirnya terjadi kesamaan
pemahaman antara orang yang berkomunikasi.

Komunikasi Luntas Budaya adalah komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih yang
memiliki budaya yang berbeda baik karena perbedaan letak geografis tempat tinggal.Konunikasi
dapat terjadi pada tingkat antardaerah, antarwilayah dan antarnegara.
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.Dalam dunia bisnis

4
seorang pebisnis harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan menggunakan
sarana komunikasi atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan bisnis kepada
pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampaian pesan bisnis dapat tercapai.
Berikut adalah perbedaan komunikasi antarpribadi dan komunikasi bisnis

2.Bentuk Dasar Komunikasi


Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,yaitu:
1. KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Contoh komunikasi verbal dalam dunia bisnis adalah
● Membuat dan mengirim surat pengantaran barang kepada suatu perusahaan
● Membuat dan mengirim surat penerimaan kerja
● Membuat dan mengirim surat penolakan kerja
● Membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain
● Membuat dan mengirim surat info lowongan pekerjaan kepada media massa
Komunikasi bisnis yang efektif sangat tergantung pada keterampilan seseorang dalarn mengirim
maupun menerima pesan. Secara umum, untuk mmyampaikan pesan-pesan bisnis, seseorang

5
dapat menggunakan tulisan dan iisan. Sedangkan untuk menerima pesan-pesan bisnis, seseorang
dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.
Berbicara Dan Menulis
Pada umumnya, untuk mengirirnkan pesan-pesan bisnis, orang lebih senang berbicara (
speaking) daripada menulis (writing) suatu pesan. Alasannya, komunikasi lisan relatif lebih
mudah, praktis (efisien), dan cepat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Pada umumnya, bagi
para pelaku bisnis, penyampaian pesan-pesan bisnis dengan rulisan relatif jarang dilakukan.
Meskipun clemikian, bukan berarti bahwa komunikasi lewat tulisan tidak penting. Hal ini karena
tidak semua hal bisa disampaikan secara lisan.
Pesan yang sangat penting dan kompleks, lebih tepat disampaikan dengan menggunakan tulisan.
Adapun bentuk-bentuk komunikasi tertulis clalam dunia bisnis mencakup antara lain surat
(macam-macam surat bisnis), memo, dan laporan

Mendengar dan Membaca


Meskipun buku ini lebih menekankan pada bentuk komunikasi tulisan daripada lisan, perlu
diingat bahwa komunikasi yang efektif merupakan komunikasi dua arah. Orang-orang yang
terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau menclapatkan informasi
daripada menyampaikan informasi. Untuk melakukan hal tersebut, mereka rnemerlukan
keterampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).
Sayangnya, kebanyakan orang dalam Clunia bisnis memiliki kemam-puan mendengar yang
relatif lemah (kurang baik). Sebagai contoh sederhana, ketika seseorang mengikuti seminar
bisnis, maka informasi yang dapat diserap dalam benak pikiran mungkin hanya setengah dari
yang diucapkan (itupun masih lumayan). Beberapa hari kemudian, pesan yang masih dapat
diingat mungkin tinggal seperernpatnya. Begitu pula halnya dengan mahasiswa. Tatkala
mengikuti kuliah, pada hari pertama mungkin banyak hal yang didapatkan, dipahami, dan
dimengerti. Namun, pada hari-hari berikutnya materi yang masih dapat diingat, dipahami, dan
dimengerti sudah semakin banyak berkurang.
Dalam kaitannya dengan keterarnpilan membaca, seseorang sering mengalami kesulitan dalam
mengambil pesan-pesan penting dari suatu bacaan. Hasil studi yang dilakukan oleh Irwin Ross
pada tahun 1986 di majalah Fortune Amerika Serikat menunjukkan bahwa kira-kira 38 persen
dari orang dewasa mengalami kesulitan memahami iklan di berbagai surat kabar, 14 persen

6
kesulitan mengisi cek secara benar, 26 persen kesulitan dalam penjumlahan dan pengurangan
dalam buku cek, dan sekitar 20 persen mengalami kesulitan membaca dengan baik.
Meskipun mendengar dan membaca adalah hal yang berbeda, keduanya mernerlukan pendekatan
serupa. Langkah pertama adalah mencatat informasi yang berarti bahwa seseorang harus
memusatkan perhatian pada pembicaraan yang tengah berlangsung atau bahan yang sedang
dibacanya. Setelah dapat menangkap inti pembicaraan atau bacaan, langkah selanjutnya adalah
menafsirkan dan menilai informasi. Langkah ini merupakan bagian terpenting dari proses
mendengar.
Sarnbil melakukan penyaringan suatu informasi, seseorang harus dapat memutuskan mana
informasi yang penting dan mana yang tidak penting. Suatu pendekatan yang dapat dilakukan
adalah mencari ide pokok (main idea) dan ide-ide pendukung ( supporting idea) secara rinci. jadi,
untuk dapat menyerap informasi dengan baik seseorang harus dapat berkonsentrasi pada apa
yang sedang dibaca atau didengar. Pekerjaan tersebut tentu saja bukan tugas yang mudah, karena
perlu suatu tindakan yang berulang-ulang, tidak sekali jadi sebagaimana “bim salabim”

2.KOMUNIKASI NONVERBAL
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi
nonverbal (nonverbal communications). Menurut teori antropologi, sebelum manusia
menggunakan kata-kata, manusia telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh
(body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berikut ini adalah
beberapa contoh perilaku yang menunjukkan kornunikasi nonverbal:
● Menggertakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan (dalam bahasa jawa disebut getem-
getem).
● Mengerutkan dahi untuk rnenunjukkan seseorang sedang berpikir.
● Gambar pria atau Wanita yang dipasang di pintu masuk toilet untuk menunjukkan kamar
sesuai dengan jenis kelaminnya.
● Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang rnelamun.
● Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang,
simpati, dan penghormatan.
● Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipasti

7
● Menganggukkan kepala untuk menunjukkan tanda setuju atau OK.
Pada umurnnya, bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang rerstrukrur yang
membuat komunikasi nonverbal sulir untuk dipelajari. Sebagai contoh, seseorang akan
mengalami kesulitan bila menyuruh orang lain untuk mengambil buku kerja di suatu rempat
yang terdapar beragam Warna maupun judul bukunya dengan menggunakan bahasa nonverbal.
Di samping itu, proses belaj ar yang dialami seseorang untuk dapat melakukan perilaku
nonverbal juga sulit clijelaskan. Tak seorang pun pernah mengajari bagaimana bayi menangis,
tersenyum, atau tertawa. Dan tak seorang pun pernah belajar mengerutkan dahi, manakala jalan
pikirannya buntu atau terganggu. Begitu halnya orang berteriak histeris, manakala seseorang
sedang frustasi atau stres berat karena tak mampu menyelesaikan pekerjaan berat tepat pada
waktunya.
Pentingnya Komunikasi Nonverbal Dalam Bisnis
Komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang terstruktur. Namun, komunikasi
nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat
komunikasi nonverbal adalah sangat penting terutama untuk menyampaikan perasaan dan emosi
seseorang.
Apa kebaikan atau keunggulan dari komunikasi nonverbal? Salah satu kebaikan komunikasi
nonverbal adalah ke sahihannya (reabilitas). Hal ini berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang
tinggi terhadap kebenaran pesanpesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat.
Secara umum, orang akan mudah menipu orang lain dengan menggunakan kata-kata dari pada
menggunakan gerakan tubuh (bahasa isyarat). Komunikasi dengan menggunakan kata-kata akan
lebih mudah dikendalikan daripada dengan menggunakan bahasa isyarat (gerakan badan/tubuh)
atau ekspresi Wajah. Hal ini disebab oleh sifat komunikasi nonverbal yang spontan. Ketika
seseorang mendengar berita yang menyenangkan, ekspresi wajab seseorang nampak cerah ceria,
seolah-olah tanpa beban. Namun, bila seseorang mendengar berita yang kurang :nenyenangkan
yang menyangkut diri sendiri, keluarga, atau teman karib, maka dengan cepat ekspresi wajah
seseorang akan mudab berubah menjadi murung, lesu, lemah, tak bergairah, seolah-olah hampa
dunia ini.
Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang clapat mendeteksi Lecurangan atau
rnenegaskan kejujuran orang lain. Maka, tidaklah mengherankan bila seseorang lebih percaya
pada pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat nonverbal ketimbang pesan-pesan yang

8
disampaikan melalui isyarat verbal. Seseorang dapat saja menutup-nutupi kecurangan dengan
isyarat verbal (seperti tulisan). Namun, ia tidak dapat sepenuhnya menutupi apa yang sedang
terjadi pada dirinya karena hal itu tercermin dalam ekspresi Wajahnya. Manakala wajah
seseorang murung atau cemberut, maka dapat diduga bahvva seseorang sedang menghadapi
suatu masalah, mungkin masalah pribadi, keluarga, atau masalah bisnis di kantornya.
Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang
efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang, dan pihak
audiemjuga dapat menangkap artinya dengan cepat.
Coba perhatikan para petugas penyaji makanan dan minuman (dalam bahasa jawa disebut
sinoman) di suatu acara resepsi yang sedang melakukan tugasnya. Pada umurnnya mereka
merniliki bahasa-bahasa isyarat tertentu yang dapat dipahami oleh teman-ternan rnereka untuk
menunjukkan tempat-tempat mana yang sudah maupun yang belum mendapat jamuan makanan
atau minuman. Contoh lain, kerika seorang karyawan berusaha rnemanggil temannya yang
sedang asyik mengobrol di suatu tempat yang agak jauh. Ia dapat menggunakan isyarat
nonverbal seperti bertepuk tangan sambil melambaikan tangan untuk memanggil temannya
tersebut.

Tujuan Komunikasi Nonverbal


John V. Thil dan Courtland Bovee dalam Excellence In Business Communications menyatakan
bahwa komunikasi nonverbal mempunyai enam tujuan, yaitu :
1) Menyediakan/memberikan informasi.
2) Mengatur alur suatu percakapan.
3) Mengekspresikan emosi.
4) Memberikan sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal.
5) Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.
6) Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang untuk memperlancar
permainan golf.

3.Proses Komunikasi

9
Menurut Bovee dan Thill (2006:8), proses komunikasi terdiri dari 6 (enam) tahap, yaitu:
1) Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, maka pengirim pesan (sender) harus
menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain atau receiver. Ide
dapat diperoleh dari berbagai sumber. Ide-ide yang ada dalam benak kita akan disaring dan
disusun kedalam suatu memori yang ada dalam jaringan otak, yang merupakan gambaran
persepsi kita terhadap kenyataan. Setiap orang akan memiliki peta mental yang berbeda, karena
kita memandang dunia dan menyerap berbagai pengalaman dengan suatu cara yang unik dan
bersifat individual.
2) Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan
sempurna. Separtiyang telah diuraikan pada bagian B dari bab ini, proses komunikasi dimulai
dengan adanya ide dalam pikiran, yang lalu diubah kedalam bentuk pesan, pesan seperti dalam
bentuk kata-kata, ekspresi wajah, dan sejenisnya, untuk kemudian dipindahkan kepada orang
lain.
3) Pengirim menyampaikan pesan
Setelah mengubah ide-ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah memindahkan atau
menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada si penerima pasan. Rantai
saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang relatif pendek,
namun ada juga yang cukup panjang. Panjang pendeknya rantai saluran komunikasi yang
digunakan akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian pesan.
4) Penerima menerima pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu
pesan dan penerima menerima pesan tersebut. Jika seseorang mengirim sepucuk surat,
komunikasi baru bisa terjalin bila penerima surat telah membaca dan memahami isinya.
5) Penerima menafsirkan pesan
Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan
tersimpan didalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya, suatu pesan baru dapat
ditafsirkan secara benar bila penerima pasan telah memahami isi pesan sebagaiman yang
dimaksud oleh pemgirim pesan.

10
6) Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim
Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhirbdalam suatu mata rantai komunikasi, Ia
merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas
suatu pesan.

4. Munculnya Kesalahpahaman dalam Komunikasi


Didalam suatu pidato, ada kecenderungan beberapa pesan tidak dapat dimengerti oleh penerima
pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat komunikasi antara
pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut mencakup antara
lain masalah dalam pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan dan penafsiran
pesan.

1. Masalah Dalam Mengembangkan Pesan


Sumber masalah potensial dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan
suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat mencakup antara lain
munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau
penerima, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau
gagasan.
Jika seseorang gagal dalam mengembangkan pesan, maka proses komunikasi akan memulai
dengan sesuatu yang salah, yang pada akhirnya akan membawa kegagalan yang akan
berkelanjutan atau terus menerus.
2. Masalah dalam Menyampaikan Pesan
Komunikasi dapat juga terganggu karena munculnya masalah dalam mendapatkan pesan dari
pengirim ke penerima. Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor phisik,
misalnya sambungan kabel yang jelek, akustik yang lemah, dan tindasan yang tak terbaca.
Meskipun gangguan-gangguan tersebut nampaknya sepele, namun mereka dapat memblok atau
mengganggu suatu pesan.
Jika Anda sedang menyampaikan presentasi makalah atau kertas kerja, pilihlah suatu tempat
yang memungkinkan audience Anda dapat melihat dan mendengar dengan jelas apa yang Anda

11
sampaikan. Jangan sampai ada diantara mereka yang merasa terhalang oleh sesuatu, seperti
terhalang oleh tubuh Anda sendiri atau terhalang oleh tiang (pilar) suatu bangunan. Disamping
itu, jika Anda menggunakan sound system, usahakanlah sound system yang baik. Jangan sampai
terjadi pada saat-saatnya diskusi sedang menarik, tiba-tiba sound systemnya mengalami
gangguan teknis atau macet total.
Masalah lain yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang
disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan. Bila dua buah pesan disampaikan
sekaligus secara bersamaan, maka akan muncul gangguan dalam arus komunikasi. Masalah
serupa juga muncul, bila suatu pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang cukup
panjang. Orang terakhir yang menerima pesan ada kemungkinan hanya dapat menangkap pesan
sebagian kecil saja dari orang yang pertama atau bahkan pesan yang disampaikan bisa jadi
bertentangan dengan pesan aslinya.
3. Masalah Dalam Menerima Pesan
Sebagaimana halnya dengan penyampaian pesan, menerima pesanpun juga tak luput dari
adanya suatu masalah. Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya
persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang
terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima. Sebagai contoh, pada
saat Anda sedang mengikuti kuliah di kelas, tiba-tiba terdengar teriakan histeris dari orang-orang
yang sedang panik yang terkurung dalam suatu gedung yang sedang terbakar yang kebetulan
berdekatan dengan tempat kuliah Anda. Dalam kondisi seperti itu, dapatkah Anda menerima
pesan dengan baik? Pada saat asyik membaca-baca di ruang perpustakaan, tiba-tiba lewat
seorang gadis cantik dihadapan Anda. Kondisi lainpun dapat terjadi, manakala Anda asyik
mengerjakan ujian semester, terdengar suara tabuhan gamelan di seberang bangunan yang
kebetulan juga berdampingan dengan sekolah karawitan atau sekolah musik.
Dalam beberapa kasus, gangguan yang muncul berkaitan dengan kesehatan si penerima pesan.
Pendengaran yang kurang baik, penglihatan yang mulai kabur atau bahkan sakit kepala, juga
dapat mengganggu penerima dalam menerima suatu pesan. Meskipun hal tersebut tidak
memblok (menghambat) jalur komunikasi secara keseluruhan, tetapi mereka dapat mengurangi
konsentrasi si penerima pesan. Barangkali gangguan yang paling umum terjadi adalah
kurangnya konsentrasi selama melakukan komunikasi. Kadang-kadang pada saat berkomunikasi,

12
pikiran melayang memikirkan hal-hal lain diluar yang dibicarakan atau melamun.
4. Masalah Dalam Menafsirkan Pesan
Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama proses penyampaian pesan terjadi, namun
masalah terbesar adalah pada mata rantai terakhir, dimana suatu pesan ditafsirkan oleh penerima
pesan. Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, dapat
menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan. Sebagai contoh
sederhana apabila Anda sedang berbicara dengan seseorang yang berasal dari daerah yang
berbeda latar belakang budayanya.
5. Memperbaiki Komunikasi
1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima
komunikan.
3. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat
sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan
kerangka pikir komunikan.
4. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat
dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
5. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator
sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
6. Keharmonisan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan
dengan komunikan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi
bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah persuasif, agar pihak
lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan.
Dalam dunia bisnis peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan
membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Komunikasi dikatakan efektif jika
pesan yang dikomunikasikan dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang
positif oleh konsumen. Komunikasi efektif dalam bisnis harus didukung dengan semua
keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang seller.

B. Kritik dan Saran


Makalah ini masih banyak kekurangan maka demi terciptanya sebuah karya tulis yang
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan yang terus menerus mengalami perkembangan
yang sangat cepat maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran para pembaca,
agar bisa terciptanya sebuah ilmu yang selalu mengikuti perkembangan zaman kususnya dalam
dunia komunikasi.

14
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Joko; Komunikasi Bisnis, Edisi keempat1; Penerbit Erlangga , Jakarta; 1997

15

Anda mungkin juga menyukai