Dosen Pembimbing:
Yustin Nur Khoriah, S. Si., M.Sc.
DISUSUN OLEH:
Nama: Tasya Dwinta
Nim: 1914301056
Kelas: DIV Keperawatam Reguler 2
Macam-macam Parasit:
1. Parasit Obligat(Permanen) : Parasit yang tidak bisa hidup tanpa inang/hospesnya.
2. Parasit Fakultatif(Opportunist) : Organisme yang hidup bebas tetapi suatu waktu dapat
menjadi parasit, contohnya micronema dan beberapa ameba.
3. Parasit Temporer(Intermitten) : Parasit yang sebagian masa hidupnya hidup bebas,
sewaktu-waktu akan menjadi parasit, contohnya strongyloides stercoralis.
4. Parasit Spuria/Koprozoik(Palsu) : Spesies asing yang melalui intestinum dan ditemukan
dalam tinja/kotoran manusia dalam keadaan hidup/mati.
5. Parasit Insidentil : Parasit yang kebetulan bersarang pada inang yang biasannya tidak
dihinggapinya.
6. Parasit Patogen : Parasit yang membuat kerusakan lokal/sistemik pada hospes.
7. Parasit Apatogen : Parasit yang tidak membuat kerusakan.
8. Pseudoparasit : Artefak yang mirip parasit, sering kali diduga sebagai parasit.
Menurut tempat hidup parasit pada hospes, terbagi menjadi 2 macam yaitu :
Ektoparasit : Hidupnya pada permukaan tubuh(Kulit) hospesnya, jenis ini kebanyakan
dari arthropoda
Endoparasit : Hidupnya di dalam tubuh hospes.
Proses menempelnya ektoparasit pada tubuh hospes disebutinfestasi, sedangkan masuknya
endoparasit ke dalam tubuh hospes dikenal infeksi.
1. Susunan tubuh virus, bagian tubuh virus terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
Kepala Virus: bentuk berupa persegi delapan yang didalamnya terdapat materi genetik
(asam nukleat) virus (DNA/RNA).
Ekor Virus: merupakan selubung memanjang (tubus), berfungsi sebagai alat penginfeksi
Serabut Ekor: merupakan serabut yang tumbuh dibagian ujung ekor,
berfungsi sebagai penerima rangsang (reseptor).
Selubung Ekor: berfungsi untuk menginfeksi dan menghancurkan lapisan kulit bakteri
atau sel supaya bisa memasukkan RNA/DNA kepada sel inang untuk berkembangbiak.
2. Ukuran virus, Virus merupakan organsime subseluler, karena ukurannya sangat kecil, atau
memiliki ukuran ultra mikroskopik. Ukuran virus lebih kecil daripada bakteri yang terkecil.
Ukuran virus beriksar 10 nm-300 nm (1 nm = 10-6 mm). Virus yang terkecil mempunyai
diameter hanya 20 nm, lebih kecil dari ukuran ribosom. Virus hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron.
3. Bentuk virus, Jika diamati dengan mikroskop, bentuk virus ada yang berbentuk bola, kotak,
jarum dan huruf T. Virus pada umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat
bervariasi, yaitu ada yang berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak, dan kebanyakan
berbentuk seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor” silindris.
1.3 Karakteristik Parasit
Perkembangan perasit membentuk siklus yang berujung pangkal pada organisme (ikan)
sebagai inang,sekaligus sasaran infeksinya.Melalui identifikasi siklus hidup parasit ini,akan
mempermudah pelaksanaan pengendaliannya secara preventif. Bila ditemukan individu ikan
yang menunjukkan gejal serangan parasit ini ,maka seketika itu pula harus dilakukan
pencegahan.Caranya ,air diganti atau iakan-ikan yang terinfeksi segera di tangkap dan
dikarantina. Untuk ikan-ikan yang toleran air mengalir ,debitnya diperbesar. Sementara itu,untuk
ikan yang terbiasa hidup dikolam tenang ,dilakukan penggantian air secara periodik dan
rutin.Atau dipasang alat bantu sirkulasi air berupa kincir.Untuk memenuhi sebuah kolam,parasit
ini tidak memerlukan waktu yang terlalu lama.
Cacing merupakan organisme yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh manusia.
Terdapat tiga jenis cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia, yaitu:
Platyhelminthes atau cacing pipih, termasuk cacing hisap (trematoda) dan cacing pita
penyebab taeniasis.
Acanthocephala atau cacing kepala duri.
Nematoda, termasuk cacing gelang yang menyebabkan penyakit ascariasis, cacing kremi,
dan cacing tambang.
Pada saat dewasa, cacing biasanya menetap dalam saluran pencernaan, darah, sistem getah
bening, atau jaringan di bawah kulit, namun tidak dapat memperbanyak diri dalam tubuh
manusia. Selain bentuk cacing dewasa, bentuk larva dari cacing juga dapat menginfeksi berbagai
jaringan tubuh. Ektoparasit merupakan organisme yang hidup di kulit manusia dan mendapat
makanan dengan menghisap darah manusia, misalnya kutu yang hidup di kemaluan atau di kulit
kepala, dan tungau penyebab penyakit kudis (skabies).
Penularan dan Faktor Risiko Infeksi Parasit
Penyebaran infeksi parasit dapat terjadi melalui beberapa cara, antara lain melalui air,
tanah, tinja, serta makanan yang terkontaminasi parasit dan tertelan. Cara lainnya adalah
penyebaran melalui vektor (pembawa penyakit). Contohnya, malaria, disebarkan melalui gigitan
nyamuk yang membawa parasit Plasmodium. Meski jarang terjadi, infeksi parasit juga dapat
menyebar melalui darah, seperti transfusi darah atau transplantasi organ.
Semua orang dapat mengalami infeksi parasit. Namun, beberapa kelompok orang memiliki risiko
lebih besar terinfeksi parasit, antara lain:
Orang yang menderita gangguan sistem kekebalan tubuh.
Berada di area yang kekurangan pasokan air bersih untuk minum.
Bekerja di tempat penitipan anak atau di lokasi yang menyebabkan pekerja melakukan
kontak dengan tanah.
Berenang di sungai, danau, atau kolam yang ditempati parasit.
Memiliki hewan peliharaan yang mungkin melakukan kontak dengan hewan yang
terinfeksi parasit.
Orang yang tinggal atau bepergian ke wilayah tropis dan subtropis.