Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEMAMPUAN MEMBACA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas Tinggi

Dosen Pengampu : Iis Aprinawati, M.Pd.

Disusun oleh :

Kelompok IV
Anggi Agustina 1886206039
Nurhayati 18862060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Komponen-komponen Kurikulum”.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kelompok IV

Bangkinang, 26 februari 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................
C. Tujuan......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat dan Konsep Kemampuan Membaca........................
B. Tujuan Kemampuan Membaca..............................................
C. Prinsip Kemampuan Membaca...............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................
B. Saran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk
pendidikan formal untuk mewadahi pendidikan anak usia dini umur 4-6 tahun.
Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia lahir sampai dengan
usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Kemampuan membaca permulaan anak ini akan dapat optimal apabila
orang tua atau guru merangsang dengan berbagai aktivitas yang mendukung
melalui komunikasi yang aktif dan berkualitas dengan bahasa yang mudah
dipahami anak. Kemampuan membaca permulaan disini meliputi mengenal
huruf, mengenal angka dan menulis.
Leonhardt (Dhieni, 2008:5.4) mengungkapkan bahwa membaca
permulaan sangatlah penting untuk distimulus bagi anak. Anak-anak yang gemar
membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi. Kegemaran
membaca harus dikembangakn sejak dini. Sejalan dengan pendapat ini
Montessori dan Hainstock mengemukakan bahwa pada usia 4-5 tahun anak
sudah bisa diajarkan membaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hakikat kemampuan membaca?
2. Apa saja tujuan dalam membaca?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam membaca?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengdeksripsikan konsep membaca
yang meliputi hakikat membaca dan tujuan membaca serta prinsip-prinsip
dalam membaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Kemampuan Membaca


Pada pembelajaran bahasa terdapat empat kemampuan berbahasa. Empat
kemampuan tersebut antara lain: kemampuan menyimak, kemampuan berbicara,
kemampuan membaca, dan kemampuan menulis. Kemampuan membaca
merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata/bahasa tulis.
Selain itu membaca juga merupakan kegiatan untuk mendapatkan
makna dari apa yang tertulis dalam teks, sehingga selain perlu menguasai bahasa
yang dipergunakan seorang pembaca juga mengaktifkan berbagai proses mental
dalam sistem kognisinya.
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyangian kembali
dan membaca sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru
melibatkan penyangian. Sebuah aspek pembacaan sandi adalah menghubungkan
kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan
tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Membaca dapat pula diartikan
sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri
kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu mengkomunikasikan
makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis. Selain itu
membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang
tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata
yang tertulis.
Meskipun membaca merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan,
tetapi kondisi di lapangan menunjukkan hal lain. Kemampuan membaca siswa
sekolah dasar memiliki kecenderungan rendah. Salah satu penelitian yang
mengungkap lemahnya kemampuan siswa adalah penelitian PIRLS. PIRLS
(Progress in International Reading Literacy Study) adalah studi internasional dalam
bidang membaca pemahaman pada anak-anak di seluruh dunia yang disponsori
oleh The Interna- tional Association for The Evaluation Achievement (IEA).
PIRLS adalah studi literasi membaca yang dirancang untuk mengetahui
kemam- puan anak sekolah dasar dalam memahami bermacam-macam bacaan.
Penilaiannya difokuskan pada dua jenis bahan bacaan yang sering dibaca anak-
anak, baik membaca di sekolah maupun di rumah, yaitu membaca cerita/karya
sastra dan membaca untuk memperoleh dan menggu- nakan informasi.
Hasil penelitian tahun 1999 menunjukkan bahwa kemampuan membaca
SD/MI Indonesia berada pada tingkat terendah di Asia Timur seperti yang terlihat
dari perbandingan skor berikut ini: 75,5 (Hong Kong), 74,0 (Singapura), 65,1
(Thailand), 52,6 (Filipina), dan 51,7 (Indonesia). Studi itu juga melaporkan
bahwa siswa Indonesia hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan karena
mereka mengalami kesulitan dalam menja- wab soal-soal bacaan yang memerlukan
pemahaman dan penalaran. (Imam Agus Basuki, 2011).
Dari pengertian membaca di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kegiatan membaca adalah suatu kegiatan memahami isi, ide atau gagasan baik
yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan, sehingga dapat mengambil
makna dari pesan yang hendak disampaikan oleh penulis. Dengan demikian,
pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca, bukan
perilaku fisik pada saat membaca.

B. Tujuan Kemampuan Membaca


Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti erat sekali
berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
Tujuan membaca mencakup:
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perncian atau fakta-fakta
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita
4. Membaca untuk menyimpulkan
5. Membaca untuk mengklasifikasikan
6. Membaca untuk menilai
7. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.
Adapun tujuan membaca pada penelitian ini adalah membaca untuk
memahami isi dari suatu bahan bacaan secara keseluruhan sehingga pemahaman
yang komprehensif tentang isi bacaan tercapai.

C. Prinsip-prinsi Kemampuan Membaca


Ada beberapa prinsip membaca yang merupakan perpaduan dari hasil
penelitian, seperti antropologi, pendidikan, bimbingan, psikologi dan sosiologi.
Beberapa prinsip membaca yang perlu diperhatikan dalam rangka membina dan
mengembangkan minat baca para guru adalah sebagai berikut:
1. Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks
Membaca merupakan proses berpikir yang kompleks karena terdiri
dari sejumlah kegiatan seperti menangkap atau memahami kata-kata yang
ditulis pengarang, menginterpretasikan dan mengevaluasi pada akhirnya
dapat menyimpulkan isi bacaan sebagai landasan mengjar kelak. Oleh sebab
itu untuk dapat membaca secara efisien dalam arti cepat dan memiliki
persepsi yang akurat diperlukan keterampilan-keterampilan tertentu seperti
keterampilan mengungkap atau memahami kata-kata atau kalimat-kalimat,
keterampilan menginterpretasikan dan mengevaluasi konsep-konsep
pengarang dengan pengetahuan, fakta-fakta atau informasi yang telah
dimiliki sebelumnya, dan akhirnya memiliki keterampilan menyimpulkan.
Dalam membaca, pembaca perlu memiliki kondisi fisik yang lebih baik
sehingga konsentrasi tercurahkan sepenuhnya kepada teks atau tulisan yang
sedang dibaca.
2. Kemampuan membaca setiap guru berbeda-beda
Pada dasarnya kemampuan membaca seseorang berbeda-beda dan
tergantung pada beberapa faktor antara lain : tingkat kelas, kecerdasan,
keadaan fisik, keadaan emosi seseorang, hubungan sosial seseorang dan latar
belakang pengalaman yang dimilikinya, sikap, aspirasi dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut harus diketahui sehingga pembinaan dan
pengembangan minat baca siswa dapat disesuaikan dengan sifat-sifat yang
dimiliki oleh setiap siswa.

3. Pembinaan kemampuan membaca atas dasar evaluasi


Pembinaan dan pengembangan kemampuan minat baca seseorang
harus dimulai atas dasar hasil evaluasi kemampuan membaca orang tersebut.
Apakah siswa mampu membaca teks tanpa bantuan guru atau tidak, serta
sejauh mana hasil yang diperoleh setiap kali membaca dan sebagainya.

4. Membaca harus menjadi pengalaman yang memuaskan


Seseorang akan senang sekai apabila setelah membaca suatu bacaan
maka ia merasa bahwa ia telah mempergunakan waktunya sebaik mungkin
dan merasa bahwa dirinya merasa puas karena telah mempelajari sesuatu
yang baik.
5. Membaca merupakan syarat mutlak keberhasilan belajar
Agar mempunyai kemahiran membaca, keterampilan yang
dibutuhkan dalam membaca perlu dilatih secara kontinyu sejak seseorang
pertama kali masuk sekolah. Dan dengan tingkat kemahiran yang tinggi,
kemungkinan besar tingkat keberhasilannya dalam belajar akan tinggi pula.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan atau
proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang
terdapat dalam tulisan. Membaca juga dapat diakatakan sebagai akitifitas yang
kompleks dengan menggerakan atau menggunakan sejumlah besar tindakan yang
terpisah – pisah, meliputi orang yang harus menggunakan pengertian khayalan,
mengamati dan mengingat – mengingat yang dihubungkan dengan skemata
membaca. Dalam keterampilan membaca terdapat berbagai jenis dengan teknik
yang disesuaikan dengan waktu dan penggunaanya.
Menurut beberapa ahli membaca adalah, diantaranya:
1. Membaca adalah sebuah proses mendapatkan arti dari kata-kata
tertulis.
2. Membaca adalah proses berpikir yang termasuk didalamnya
mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide-ide dari lambang.
3. Membaca adalah proses membentuk arti dari teks-teks tertulis.

B. Saran
Sebaiknya diperlukan perhatian dan fokus tertentu dalam mehamami
materi ini, agar keterampilan membaca seorang pembaca dapat terserap dengan
baik, terlebih pada para pelajar dan mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia
tata bahasa.
DAFTAR PUSTAKA

Edan, Jarwo. “MAKALAH MEMBACA” [Online] Tersedia:


https://www.academia.edu/20163620/MAKALAH_MEMBACA_2 [diakses 3
Juni 2016].
Basuki, I. A. 2011. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD
berdasarkan tes internasional dan tes lokal. Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan
Pengajarannya. 39(2).
Katili, Ayin. “MAKALAH MEMBACA”. [Online] Tersedia:
https://id.scrib.com/document/355410327/MAKALAH-MEMBACA [diakses
3 Agustus 2017]

Anda mungkin juga menyukai