Anda di halaman 1dari 73

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut World Hearth Organization (WHO) memperkirakan terhadap
sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi kehamilan dan dan kelahiran
anak. Hampir semua kematian ini terjadi dirangkain sumber daya rendah, dan
sebagian besar bisa dicegah. Penyebab utama kematian adalah pendarahan,
hipertensi, infksi, dan penyebab tidak langsung, sebagian besar karena interaksi
antara kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dan kehamilan. (WHO,2015)
Kementerian kesehatan menjelaskan bahwa angka kejadian Hipertensi
sebesar 25,8%, yang tertinggi dikepulauan bangka belitung (30,9%), sedangkan
yang terendah dipapua sebesar (16,8%) berdasarkan data tersebut dari 25.8%
orang yang mengalami Hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosa, sisanya 2/3 tidak
terdiagnosa. Data menunjukan hanya 0,7% orang yang terdiagnosa tekanan darah
tinggi minum obat Hipertensi. Kementerian kesehatan tahun 2013 menjelaskan
penyebab kematian ibu terbesar yaitu pendarahan, Hipertensi dalam kehamilan
(32%), komplikasi puerperium (31%), kelainan amnion (2%), partus lama atau
macet (1%), Abortus (4%), dan lain-lain (7%). Diperkirakan 20% kehamilan
akan mengalami komplikasi (Kemenkes, 2017)
Perkiraan ibu hamil resiko tertinggi di Kota Bengkulu tahun 2017 berjumlah
1.491 Bumil. Bumil Resti/Komplikasi yang ditangani sebanyak 906 orang atau
60,76%, jika dibandingkan dengan tahun 2016 terjadi penurunan persentase
penanganan komplikasi kebidanan sebesar 1.95% yang mana penanganan
komplikasi kebidanan pada tahun 2016 sebesar 62,71% dari jumlah perkiraan
Bumil Resti/Komplikasi berjumlah 1.481 Bumil. (Profil Kesehatan Kota
Bengkulu,2017)

1
2

Cakupan kunjungan ibu hamil yang melakukan kontak pertama dengan

petugas kesehatan dalam pemeriksaan kehamilan KI tahun 2017 sebesar 7.399

cakupan ini meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 2,5% yang mana hasil

cakupan pada tahun 2016 sebesar 7.166 sebagai gambaran cakupan KI selama 5

tahun terakhir yaitu tahun 2015 yaitu tahun 2014 yaitu 96,4%, dan tahun 2013

adalah 90,1%. (Dinkes Kota Bengkulu, 2017)

Hipertensi adalah hipertensi yang ditegakkan pada wanita dengan tekanan

darah 140/90 mmHg atau lebih untuk pertama kali dialaminya saat kehamilan,

tetapi tidak terdapat proteinuria. Hipertensi disebut Hipertensi sementara jika

preeklamsia tidak terjadi dan tekanan darah kembali normal dalam 12 minggu

pasca partum (Yuliani dkk,2017).

Hipertensi dalam kehamilan merupakan Hipertensi yang timbul atau

diperberat karena kehamilan. Hipertensi ini lebih mungkin terjadi pada ibu yang

terpapar vili khorialis untuk pertama kalinya, terpapar vili khorialis yang

terdapat jumlah yang banyak seperti kehamilan kembar atau molahidatidosa,

mempunyai penyakit vaskuler, mempunyai kecenderungan genetik untuk

menderita hupertensi kehamilan (Hermawati,Kamila 2017)

Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil
sehingga pengetahuan tentang pengelolahan hipertensi dalam kehamilan harus
3

benar-benar dipahami oleh semua tenaga medis baik pusat maupun daerah
(Hernawati,Kamila 2017)
Berdasarkan data yang didapatkan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu pasien
dengan hipertensi didapatkan data pada tahun 2017 sebanyak 47 ibu dari 1151
yang dirawat, (RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, 2017).
Sedangakan data yang didapatkan pada pasien dengan hipertensi pada
ditahun 2018 sebanyak 50 ibu hamil dengan Hipertensi dalam kehamilan dari
1140 orang ibu hamil yang dirawat, jika dibandingkan dengan data tahun 2017
maka ditahun 2018 mengalami kenaikan pada ibu hamil dengan Hipertensi
(RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, 2018).
Berdasarkan masalah dari latar belakang di atas dan banyaknya jumlah ibu
yang menderita hipertensi, maka peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut
melalui studi kasus dengan judul “asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Hipertensi di ruang Mawar RSUD dr. M yunus kota Bengkulu.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil
perumusan yaitu “Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
pada Ny “E” Umur 29 Tahun G3P1A1 dengan Hipertensi di RSUD Dr. M.Yunus
Kota Bengkulu tahun 2019, dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan dengan metode SOAP.

C. Tujuan Studi Kasus


1. Tujuan Umum
Untuk dapat melaksanakan penanganana asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan Hipertensi sesuai teori manajemen kebidanan yang
diaplikasikan dalam asuhan kebidanan dengan mtode SOAP.
4

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data Subjektif Asuhan Kebidanan pada

pada Ny “E” Umur 29 Tahun G3P1A1 Usia Kehamilan ”35” Minggu

dengan Hipertensi di RSUD Dr. M.Yunus Kota Bengkulu

b. Mampu melakukan pengkajian data Objektif Asuhan Kebidanan pada Ny

“E” Umur 29 Tahun G3P1A1 Usia Kehamilan ”35” Minggu dengan

Hipertensi di RSUD Dr. M.Yunus Kota Bengkulu.

c. Mampu menegakkan Asuhan Kebidanan pada Ny “E” Umur 29 Tahun

G3P1A1 Usia Kehamilan ”35” Minggu dengan Hipertensi di RSUD Dr.

M.Yunus Kota Bengkulu

d. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny “E” Umur 29 Tahun

G3P1A1 Usia Kehamilan ”35” Minggu dengan Hipertensi di RSUD Dr.

M.Yunus Kota Bengkulu.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Manfaat Teoritis

Studi kasus ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan, serta menjadi bahan referensi bagi mahasiswa STIKES Tri Mandiri

Sakti Bengkulu mengenai penatalaksanaan yang diberikan pada ibu hamil

dengan Hipertensi.
5

2. Manfaat Praktis

Bagi RSUD dr. M yunus Kota Bengkulu, bagi pelayanan kesehatan dan

bagi penelitian diharapkan untuk dapat meningkatkan pelayanan kebidanan

pada klien secara komprehensif, sehingga klien dapat merasa puas dan senang

atas pelayanan yang telah diberikan khususnya di RSUD Dr. M.Yunus Kota

Bengkulu, serta bagi klien dapat menambah pengetahuan tentang Hipertensi.


BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Teori Medis

1. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau

fetus didalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya anin.lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus yaitu

kira-kira 280 hari (40 minggu), dan dan tidak lebih dari 300 hari (43

minggu). (Kuswanti, 2014)

Sedangkan menurut (Walyani, 2015) Kehamilan adalah hasil dari

“kencan” sel sperma dan sel telur.Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk

menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan.Dari sekitaran 20-40

juta sperma yang dikeluakan, hanya sedikit yang disurvive dan berhasil

mencapai tempat sel telur.Dari jumlah yang sudah sedikit itu, Cuma 1

sperma saja yang bisa membuahi sel telur.

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut marjati (2011), tanda-tanda kehamilan terbagi menjadi Tanda

kemungkinan hamil

1) Tanda Kemungkinan Hamil

a) Amenorea (berhentinya menstruasi)

b) Mual (nausea) dan Muntah (emesis)

6
7

c) Ngidam (menginginkan makanan tertentu)

d) Sering buang air kecil

e) Kelelahan

f) Areola berwarna lebih gelap dan kelenjar-kelenjar disekitar puting

menjadi menonjol

g) Pembesaran Rahim dan perut

h) Perubahan warna pada jaringan vagina dan serviks

2) Tanda-tanda pasti hamil

a) Gerakan janin dalam Rahim

Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20

minggu.

b) Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan Dopler

c) Bagian-bagian janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong)

serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas

pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir).

d) Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan jelas dan sempurnah dengan

menggunakanUSG.
8

3) Perubahan-perubahan pada saat hamil Murut (Siwiwalyani, 2015)

a) Trimester pertama

(1) Ibu membenci kehamilannya, merasakan kekecewa, penolakan,

kecemasan, dan kesedihan.

(2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar-benar hamil dan

sering kali memberitahu kepada orang lain apa yang

dirahasiakannya.

(3) Hasrat melakukan seks berbeda-beda pada setiap wanita.

(4) Sedangkan bagi suami atau calan ayah akan timbul kebanggaan,

tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk

mencari nafkah bagi keluarga.

b) Trimester kedua

Trimester kedua biasa ibu merasa sehat dan sudah terbiasa

dengan kadar hormone yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat

kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar

sehngga belum dirasakan ibu sebagai beban.Dan ibu sudah dapat

menerima kehamilannya.

c) Trimester ketiga

(1) Sakit pinggang disebabkan karena meningkatnya beban berat

yang dibawah yaitu bayi dalam kandungan


9

(2) Pernapasan, pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil

yang susah bernafas, ini Karena tekanan bayi yang berada

dibawah diafragma menekan paru ibu, tapi setelah kepala bayi

yang sudah turun kerngga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu

sebelum persalinan maka akan merasa lega dan bernafas lebih

mudah.

(3) Sering buang air kecil, pembesaran Rahim, dan penurunan bayi

ke PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu.

(4) Kontraksi perut, brackton-hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit

yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk dan

istirahat.

(5) Cairan vagina, peningkatan cairan vagina selama kehamilan

adalah normal. Pada awal kehamilan biasanya agak kental dan

pada persalinan lebi cair.

d) Tanda-tanda bahaya pada saat hamil

Menurut (Walyani, 2015) ada 7 tanda bahaya kehamilan, yaitu:

(1) Pendarahan pervagina

(2) Sakit kepala yang hebat

(3) Penglihatan kabur

(4) Bengkak diwajah dan jari-jari tangan

(5) Keluar cairan pervagina

(6) Gerakan janin tidak terasa


10

(7) Nyeri abdomen yang hebat

2. Konsep Dasar Hipertensi

a. Pengerian Hipertensi

Pengertian Hipertensi pada wanita dengan tekanan darah 140/90

mmHg atau lebih untuk pertama kali dialaminya saat kehamilan, tetapi

tidak terdapat proteinuria. Hipertensi disebut hipertensi sementara jika

preeklamsia tidak terjadi dalam tekanan darah kembali normal dalam 12

minggu pasca partum. Hal yang penting, wanita dengan hipertensi dapat

mengalami tanda-tanda lain yang berkaitan dengan preeklamsia,

contohnya, nyeri kepala, nyeri epigastrium, atau trombositopenia yang

memengaruhi penanganan. (Leveno, 2016)

Sedangkan menurut Wirakusumah (2017)

Diagnosis Hipertensi ditegakkan bila tekanan darah mencapai >

140/90 mmHg untuk pertama kali dalam kehamilan tanpa proteinuria.

Hampir setengah dari pasien ini akan menderita preeklamsia disertai

protenuria. Diagnosis akan menjadi hipertensi transien bila selama

kehamilan tidak terjadi proteinuria (preeklamsia) dan tekanan darah

menjadi normal kembali sesudah 12 minggu pascalin.

Hipertensi Menurut (Triana, 2015)

1) Hipertensi karena kehamilan lebih sering terjadi pada primigravida.

Keadaan patologis telah terjadi sejak impantasi, sehingga timbul

iskemia plasenta yang kemudian diikuti dengan sindroma inflamasi.

Resiko meningkat pada:


11

a) Masa plasenta besar (gamely, penyakit trofoblast)

b) Hidramnion

c) Diabetes mellitus

d) Faktor herediter

e) Asutoimun

Hipertensi karena kehamilan

a) Hipertensi tanpa proteinuria atau edema

b) Preeklamsia ringan

c) Preeklamsia berat

d) Eklamsia

2) Hipertensi kronik

a) Hipertensi kronik dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu

b) Superimposed preeklamsia adalah hipertensi kronik dan preeklamsia

b. Klasifikasi Hipertensi

Menurut Leveno J (2015) klasifikasi hipertensi yaitu :

1) Hipertensi Gestasional

Didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih untuk pertama kali

dialaminya saat kehamilan, tapi tidak terdapat proteinuria, hipertensi

gestasional disebut hipertensi sementara jika preeklamsia tidak terjadi

dan tekanan darah kembali normal dalam 12 minggu pascapartum.

2) Pre-eklamsia

Pre-eklamsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan, yaitu

berkurangnya perfusi organ akibat fasospasme dan aktifasi endotel.


12

Proteinuria digambarkan sebagai protein urine 300 mg atau lebih per 24

jam atau 30 mg/dl (carik celup + 1) yang pasisten dalam sampel urine

acak.

3) Eklamsia

Eklamsia adalah terjadinya kejang pada wanita dengan preeklamsia

yang tidak dapat dikaitkan dengan penyebab lain, kejang bersifat grend

mal dan dapat terjadi sebelum, selama, dan setelah persalinan. Eklamsia

dapat terjadi hingga 10 hari pascapartum.

4) Hipertensi kronik dengan superimposed pre-eklamsia

Timbulnya proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita hamil yang sudah

mengalami hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah

kehamilan 20 minggu.

5) Hipertensi kronis

Perhatian khusus harus diberikan pada gravida dengan riwayat keluarga

hipertensi, hipertensi yang labil pada masa anak-anak, penyakit ginjal,

ematuria, infeksi saluran kemih yang berulang dan nefiritis pada masa

anak-anak. Gejala karakteristik yang harus mengidentifikasikan

terjadinya hipertensi kronis adalah nyeri kepala berulang dan

pendarahan hidung.

c. Tanda dan Gejala

Menurut Leveno J (2015) Tanda dan Gejala Hipertensi yaitu:

1) Tekanan darah >140/90 mmHg

2) Mual atau Muntah


13

3) Sakit kepala Hebat

4) Penglihatan menjadi kabur atau sangat sensitif pada cahaya

5) Dapat memiliki gejala dan tanda lain preeklamsia, contohnya ketidak

nyamanan epigastrium atau trombosititopenia.

Menurut Yuliani (2017) hipertensi dalam kehamilan yaitu:

1) Tekanan darah diastolik merupakan indicator dalam penanganan

hipertensi dalam kehamilan, oleh karena tekanan diastolic mengukur

tahanan perifer dan tidak tergantung keadaan emosional pasien

2) Diagnosa hipertensi dibuat jika tekanan darah diastolik 90 mmHg pada

dua pengukuran berjarak satu jam atau lebih.

3) Hipertensi dalam kehamilan jika hipertensi pertama kali terjadi sesudah

kehamilan 20 minggu.

4) Hipertensi kronik, jika hipertensi terjadi sebelum kehamilan 20 minggu.

d. Manisfestasi Klinis

Gambaran klinis Hipertensi yaitu kenaikan tekanan darah sistolik 30

mmHg dan diastolik 15 mmHg.

e. Komplikasi Hipertensi

1) Pertumbuhan janin terhambat (intra uterine growth retardation)

2) Kematian janin

3) Prsalinan premature

4) Solusio plasenta

f. Penatalaksanaan Hipertensi

1) Memantau tekanan darah, urine (untuk proteinurea), dan kondisi janin


14

2) Konseling dengan ibu dan keluarga tanda-tanda bahaya preeklamsia dan


eklamsia
3) Menganjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat
4) Memberikan penkes pada ibu untuk diet makan-makanan tinggi protein,
karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak
5) Mengingatkan kembali kepada ibu untuk kontrol jika ada keluhan
Apabila hipertensinya tergolong ringan maka masih dapat dikontrol

melalui sikap hidup sehari-hari. Pengontrolan sikap hidup ini merupakan

langkah pencegahan amat baik agar penderita hipertensi tidak kambuh

gejala penyakitnya, tidak menjadi parah, tentunya harus disertai oleh

pemakaian obat-obatan yang ditentukan dokter. Agar terhindar dari

komplikasi fatal hipertensi, harus diambil tindakan pencegahan yang baik

(stop high blood pressure), antara lain dengan menghindari faktor resiko

hipertensi.

Makanan merupakan faktor penting yang menentukan tekanan darah.

Mengkonsumsi buah dan sayuran segar dan menerapkan pola makan yang

rendah lemak jenuh, kolesterol, lemak total, serta kaya akan buah, sayur

serta produk susu rendah lemak telah terbukti secara klinis dapat

menurunkan tekanan darah. Untuk menanggulangi keadaan tekanan darah

yang tinggi, serta garis besar ada empat macam diet, yaitu diet rendah

garam. Ada tiga macam diet rendahgaram (sodium) yaitu :

1) Diet ringan, boleh mengonsumsi ¼ sendok makan

2) Diet menengah, boleh mengonsumsi 1/6 sendok makan.

3) Diet berat, hanya boleh mengonsumsi 1/10 sendok makan.


15

Tujuan diet rendah garam untuk membantu menghilangkan retensi

(penahan) air dalam jaringan tubuh sehingga dapat menurun tekanan darah.

Walaupun rendah garam, yang penting diperhatikan dalam melakukan diet

ini adalah komposisi makanan harus cukup mengandung zat-zat gizi, baik

kalori, protein mineral merupakan vitamin yang seimbang.

Hipertensi biasantyatidak dapat diobati tetapi diberikan pengobatan

untuk mencegah terjadinya komplikasi, langka awal biasanya :

1) Penderita hipertensi yang memilih kelebihan berat badan dianjurkan

untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.

2) Merubah pola makan pada penderita kegemukan atau kadar kolesterol

darah tinggi, mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3

garam natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai

dengan asupan kalium, magnesium, kalium yang cukup) dan

mengurangi alkohol.

3) Olahraga aerobik yang tidak terlalu berat

Penderita hipertensi esensial tidak perlu mambatasi aktivitasnya selama

tekanan darahnya terkendali.

4) Berhenti merokok

Pemberian obat-obatan:

a) Deuretik thiazide

Deuretik membantu ginjal membuang garam dan air yang akan

mengurangi volume cairan diseluruh tubuh sehingga menurunkan

tekanan darah, deuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh


16

darah, deuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih,

sehingga kadang diberikan tambahan kalium atau obat penahan

kalium.

b) Penghambat adrenergic

Merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfablocker, beta

blocker dan alfa-alfa blocker labetalol yang menghambat efek sistem

saraf sispatis, system saraf system adalah system saraf yang dengan

segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara

meningkatkan tekanan darah.

c) Angiotension converting enzymec inhibitor (ACE-inhibition)

menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan

akteri

d) Angiotension-ll blocker menyebabkan tekanan darah dengan suatu

mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor

e) Vasodilator langsung

Menyebabkan lebarnya pembulu darah, obat dari golongan ini

hampir selalu digunakan sebagian tambahan terhadap pbat anti

hipertensi lainnya.

f) Kedaruratan hipertensi (misalnya: hipertensi maligna) memerlukan

obat yang menurunkan tekanan darah tinggi dengan segera.

Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan

sebagian besar diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah):


17

(1) Methyldopa

(2) Nifedipine

(3) Labetalol

Hipertensi laten oleh karena itu semakin lanjut usia maka

kualitas sel telur sudah berkurang hingga berakibat juga

menurunkan kualitas keturunan yang dihasilkan.

g. Etiologi

Penyebab utama Hipertensi dalam kehamilan adalah Hipertensi essensial

dan penyakit ginjal. Resiko Hipertensi meningkat cukup besar pada

keadaan-keadaan ketika pembentuan antibodi penghambat terhadap tempat-

tempat antigenik diplasenta terganggu

h. Faktor-faktor yang berhungan dengan Hipertensi

1) Faktor Nutrisi

Faktor nutrisi juga diduga berhubungan denagan sindrom preeklamsia.

Kejadian preeklamsia meningkat pada beberapa keadaan, seperti

kekurangan zat/vitamin antioksida , kekurangan kalsium dan protein,

kelebihan garam natrium atau kekurangan asam lemak tak jenuh.

2) Faktor endotel jenis endotel akhir-akhir ini banyak ditemukan

sehubungan dengan perannya mengatur keseimbangan antara kadar zat

vasokonstriktor (tromboksan, endotelin, angiostensin, dll) dan

vasodilator (prostasiklin, nitritoksida, dll) serta pengaruhnya terhadap

pembekuan darah.
18

3) Faktor genetik

Preeklamsia merupakan kelainan multifaktor dan poligenik. Sudah

ditemukan 70 lkandidat gen yang terkait dengan preeklamsia, tetapi

hanya 7 gen yang paling banyak diteliti, yaitu gen MTHFR, F5

(Leiden), AGT (M235T), HLA, NOS3 (Glu 298 Asp) dan ACE.

i. Pencegahan

Untuk menghindari tekanan darah tinggi saat hami dengan merubah

gaya hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiran, diet rendah kolestrol,

meningkatkan konsumsi buah dan sayur tidak mengonsumsi alkoholn dan

rokok. Pembatasan kalori dan diet rendah garam tidak dapat mencegah

hipertensi kehamilan karena dapat membahayakan janin, yang lebih perlu

adalah penanganan cepat dan menindak lanjuti dengan pelayanan

kesehatan (Yeyeh dkk,2009).

Magnesium sulfate (MgS04) adalah pengobatan utama pada hipertensi

kehamilan. Dosis awal pertama kali adalah 20 ml larutan 20% diberikan

dengan sangat lambat secara intravena sekurangnya dalam periode 3

menit, periksa refleks lutut dan amati pernafasan. Hentikan pemberian jika

refleks tendom menghilang. Siapkan kalsium glukonat untuk mengatasi

efek magnesium jika respirasi berhenti (tanda overdosis). Magnesium

tambahan dapat diberikan melalui drip intravena atau dengan penyuntikan

Im secara berkala. Hydralazine (5-10 mg IV tiap 15-20 menit jika

diperlukan) harus digunakan jika tekanan darah diastolic naik diatas 100-

105 mmHg untuk mencegah gangguan serebrovaskuler (Lisnawati dkk,

2013)
19

B. Menajemen Kebidanan Soap

1. Pengertian Soap

Soap adalah catatan yang brsifat sederhana, jelas, logis dan tertulis.

Pencatatan ini dipakai untuk mendokumentaskan asuhan kebidanan.

(Lusiana, 2016)

2. Langka-langka Menajemen Kebidanan Soap

a. S (Data Subjektif)

Data subjektif adalah data yang didapat dari klien sebagai pendapat

terhadap situasi data kejadian. Informasi tersebut dapat ditentukan dengan

informasi atau komunikasi (Yeyeh, 2014)

1) Biodata yang diambil untuk pasien (suami, istri)

Nama : Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap

Umur : Untuk mengetahui fakto resiko kehamilan

Agama : Untuk memberi motivasi dukungan dan moral sesuai

agama yang dianut

Suku bangsa : Untuk mengetahui faktor bawaan atau ras

Pendidikan : Untuk mengetaahu tingkat intelektual karena tingkat

pendidikan mempengaruhi perilaku kesehatan

seseorang

Pekerjaan : Untuk mengetahuin status ekonomi keluarga

Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal serta mempermuah

pemantauan
20

2) Keluhan Utama
Alasan wanita datang mengunjungi RS dan diungkapkan dengan
kata-kata sendiri.Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi yang dilakukan
meliputi sakit kepala yang tidak cepat hilang, bengkak pasa wajah dan
ekstremitas.
3) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui Manarche, Siklus, Dismenorhea, umur berapa,
laman menstruasi, Banyaknya menstruasi dan untuk mengetahui hari
pertama menstruasi terakhir serta untuk menentukan tanggal kelahiran
dari persalinan.
4) Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui tanggal hari pertama haid ,umur kehamilan,
perkiraan lahir, masalah atau kelainan pada kehamilan sekarang,
keluhan selama hamil.
5) Riwayat penyakit
Untuk mengetahui apakah saat itu sedang menderita suatu
penyakit, atau pernah menderita suatu penyakit sistemik seperti jantung,
ginjal,asma / TBC, DM, Hepatitis dan lain-lain.
6) Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan , lama perkawinan ,sah atau
tidak,sudah berapa kali menikah pada umur berapa menikah dan berapa
jumlah anaknya.
7) Riwayat Keluarga Berencana
Untuk mengetahui sebelum hamil ibu pernah menggunakan alat

kontrasepsi atau tidak, berapa lama menggunakannya.


21

8) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Untuk mengetahuai pada tanggal, bulan, tahun berapa anaknya

lahir, tempat persalinan, umur kehamilan, jenis kehamilan, jenis

persalinan, penolong persalinan, penyulit dalam persalinan, jenis

kelahiran, berat badan lahir, panjang badan lahir, riwayat nifas yang

lalu, keadaan anak sekarang, untuk mengrtahui riwayat yang lalu

sehingga bisa menjadi acuan dalam pemberian asuhan.

9) Pola Kebiasan Sehari-hari (Nurul jannah, 2016)

Untuk mengetahui apakah ada perubahan pola kebiasaan sehari-

hari ibu selama hamil.

a) Pola Nutrsi

Yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas, keluan,

makanan pantangan, pada hipertensi diberi diet protein, renda hidrat,

renda lemak dan renda garam.

b) Pola Eliminasi

Untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK dalam sehari

selama hamil, adakah kaitannya dengan obstipsi atau tidak

c) Pola Aktivitas

Dikaji karena dasar pengobatan ibu hamil dengan hipertansi

adalah istirahat dan diet makanan yang dapat menaikan tekanan

darah tinggi.
22

d) Pola Istirahat/ tidur

Istirahat berbaring memperbaiki kelancaran sirkulasi

retroplasenta. Pada kasus hipertensi harus cukup tidur malam +- 8-

10 jam, dan pada siang +- 2 jam.

e) Pola Seksual

Dikaji untuk mengetahui ibu berapa kali melakukan hubungan

seksual dalam seminggu, dan hubungan seksual dapat menimbulkan

abortus dan persalinan normal.

b. O (Data Objektif)

Data ini merupakan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang

berhubungan dengan diagnose. (Novita Lusiana, 2016)

1) Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum ibu dan

tingkat kesadaran pasien, sedang atau baik.

b) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu

apakah composmentis (kesadaran penuh

dengan pemberian respon yang cukup terhadap

stimukasi yang diberikan)

c) Tekanan Darah : Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau

hiptensi. Dan batas normal 120/80 – 140/90

mmHg. Pada kasus ibu hamil hipertensi

tekanan darah 150/100 mmHg


23

d) Suhu : Untuk mengetahui suhu badan apakah ada

peningkatan atau tidak batas normal suhu

tubuh 35,8o C – 27oC

e) Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung

dalam menit. Batas normal 60-100 kali per

menit

f) Pernafasan : Dinilai dari sifat pernafasan dan bunyi nafas

dalam 1 menit apakah pernafasan kurang dari

40 kali per menit / lebih dari 60 kali perr menit

g) Tinggi Badan : Untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil,

kurang dari 145 cm atau tidak, termasuk resiko

tinggi atau tidak.

h) Berat Badan : Untuk mengetahui kenaikan berat badan

selama hamil, penambhan berat badab rata-rata

0,3-0,5 kg per minggu tetpi nilai normal untuk

penambahan berat badan selama hamil 9-12 kg.

i) Lila : Untuk mengetahui lingkar lengan atas ibu

hamil apakah 23,5 cm atau tidak, termasuk

resiko tinggi atau tidak.

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Rambut : Untuk menilai warna, ketebalan ada ketombe

atau tidak
24

b) Muka : Kedaan muka pucat atau tidak adakah kelainan,

adakah pedema, pada kasus ibu hamil dengan

hipertensi keadaan muka agak sedikit pucat dan

tidak oedema

c) Mata : Conjungtiva warna pucat atau kemerahan,

sclera puti atau tidak

d) Hidung : Untuk mengetahui keadaan hidung ada

benjolan atau tidak

e) Tlinga : Untuk mengetahui ketajaman pendengaran,

letak, bentuk, tonjolan atau tidak.

f) Mulut : Untuk mengetahui berih tau tidak, ada caries

dan bibir lembab atau tidak.

g) Leher : Untuk menilai adanya pembengkakak vena

jugularis, kelenjar limfe, kelenjar teroid atau

tidak.

h) Dada : Untuk mengetahui bentuk payudara adakah

pembekakan atau tidakm, simetris atau tidak.

i) Ektremitas : Apakah oedema atau tidak, terdapat varises

atau tidak, reflek patella untuk mengetahui

reflek saraf kaki, betis lembek atau keras.


25

3) Pemeriksaan khsusobsetri

Palpasi yaitu :

Palpasi adalah pemeriksaan dengan indra peraba yaitu

tangan,dilakukan untuk menentukan besarnya Rahim dengan menentukan

usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan

palpasi dilakukan dengan metode :

Kontraksi : Untuk mengetahui kontraksi teratur atau tidak

TFU : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan umur

kehamilan

Leopold I : Untuk mengetahui TFU dan bagian apakah yang

terdapat difundus

Leopold II : Untuk mengetahui bagian punggung janin berada

disebelah kanan atau kiri ibu

Lopold III : Untuk mengetahui bagian bawah janin, bokong

atau kepala.

Leopold IV : Untuk mengetahui apakah bagian terbawah jann

sudah masuk PAP atauu belum

TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin. Dihitung

dengan cara TFU bila kepala janin sudah msuk

panggul dikurangi 11, dan bila kepala janin belum

masuk panggul dikurangi 12 dikali 155.

DJJ : Untuk mengetahui detak jantung janin, lokasi

punctum maksimum, frekuensinya teratur atau


26

tidak. Denyut jantung normal 120-160 kali per

menit, jika detak jantung janing kurang dari 100

kali peer menit atau lebih dari 180 kali per menit

merupakan tanda-tanda yang perlu diwaspadai

pada janin.

c. A (Assessment/analisa)

Langka ini untuk mengidentifikasi masalah atau diagnose yang sudah

diidentifikasi oleh karna itu kita membutuhkan antisipasi pencegahan serta

pengawasan pada ibu hamil dengan hipertensi.

d. P (Planning)

1) Perencanaan, membuat rencana saat itu atau yang akan datang

2) Implementasi, pelaksaanan rencana tindakan untuk menghilangkan dan

mengurangi masalah klien.

3) Evaluasi, tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal

penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberkan

4) Pada planning ini perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi ditulis secara

bersamaan
27

C. Kerangka Konsep

Input Proses Output


Ny “E” umur 29 Asuhan Kebidanan menurut Menurut SOAP: Setelah dilakukan
A. Data Subjektif : asuhan kebidanan
tahun G3P1A1
Ny “E” umur 29 tahun G3P1A1 UK 35 minggu mengatakan pusing- selama 7 hari maka
UK 35 minggu pusing, lemas dan susah tidur.
didapatkan hasil
dengan B. Data Objektif :
1.Pemeriksaan umum asuhan yaitu:
Hipertensi 1. Keadaan Umum:
a. Keadaan umum : composmetis
1) TD:180/110 dan tanda-tanda
b. Kesadaran : Baik
mmHg c. Tekanan darah : 140/90 mmHg vital Normal
N:80x/m d. Nadi : 82 x/menit TD : 140/90 mmHg
P:22x/m e. Pernafasan : 22 x/menit N : 82 x/menit
f. Suhu : 36,5oC
S:36,6oC P : 22x/menit
g. Berat badan : 70kg
2) Ibu S : 36,5oC
h. Tinggi badan : 157cm
mengatakan 2.Pemeriksaan fisik 2. Pusing dan lemas
a. Kepala : simetris dan bersih sudah berkurang
pusing dan
b. Muka : tidak oedema 3. Sakit kepala sudah
lemas berkurang
c. Mata : kojungtiva an anemis dan sklera an
3) Ibu ikterik 4. Ibu sudah bisa
mengatakan d. Hidung : bersih dan tidak ada polip tidur dari 24 jam
sakit kepala e. Mulut : mukosa bibir lembab dan bersih sekarang sudah
f. Telinga : bersih dan pendengaran baik
4) Ibu bisa tidu 8 jam
g. Leher : tidak ada pembengkakan dan
mengatakan pembesaran kelenjar
susah tidur h. Dada : simetris dan colostrum ada
selama 24 i. Abdomen : TFU ½ dipertengan pusat-px
j. Ekstremitas : simetris, tidak oedema
jam hanya
3. Pemeriksaan penunjang
bisa tidur 4 Proteinuria : Negative (-)
jam C. Assesment :
Ny”E” umur 29 tahun G3P1A1 UK 35 minggu dengan Hipertensi
P. Penatalaksanaan :
1) Mengonservasi KU dan tanda-tanda vital ibu seperti :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5oC
2) Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan adalah
tanda Hipertensi
3) Menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup seperti tidur siang 2
jam dan tidur malam 8 jam
4) Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat terapi
Nifedipine 10 mg dengan aturan pakai 3x1 tablet/ hari
MgSO4 4% 25 ml dengan aturan pakai 4x2 secara IM
5) Mengajarkan pada ibu untuk memasak sayur seperti sayur bayam
dengan cara memasaknya tidak terlalu mateng dengan air
secukupnya dan bumbunya tidak terlalu banyak garam

Bagan 1
Kerangka Konsep
BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Laporan tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

studi kasus berupa asuhan kebidanan dengan metode SOAP. Metode deskriptif

suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. (Yeyeh, 2015).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus ini dilakukan di RSUD Dr. M.Yunus Kota Bengkulu

C. Subjek Studi Kasus

Subjek pengambilan studi kasus ini adalah pada Ibu hamil dengan hipertensi

D. Waktu Studi Kasus

Waktu Asuhan Kebidanan ini telah dilakukan pada tanggal 20-28 Agustus

2019

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk

mengumpulkan data gar pekerjanya lebih mudah dan hasil nya lebih banyak

dalam arti lebih cepek, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

instrumen yang digunakan selama melakukan laporan kasus ini adalah dengan

menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil hipertensi dan data

perkembangan menggunakan SOAP.

28
29

F. Teknik pengumpulan data

Menurut Riwidikdo (2012), merupakan tehnik pengumpulan data yang

meliputi catatan peristiwa-peristiwa keterangan atau karateristik yang sebagian

atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang dan mendukung studi kasus.

1. Data primer

Menurut Candra (2012), data primer merupakan materi atau kumpulan

fakta data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti.

a. Wawancara

Pengumpulan data wawancara subjek atau respondenm wawancara

biasanya dilakukan dirumah atau dimana tempat penelitian.

b. Observasi

Menurut Yeyeh (2015), observasi aadalah prosedur yang berencana

antara lainmeliputi melihat, mendengar dan mencatat sejumlahdan taraf

aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti.

c. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien

secara sistematis.
30

2. Data sekunder

Menurut Candra (2012), data sekunder merupakan data yang diperoleh

dari pihak lain.

a. Studi pendokumentasi

Pengambilan kasus ini menggunakan catatan yang ada pada daftar

atau pada stutus pasien untuk memperoleh data informasi medik yang ada

di RSUD Dr. M.Yunus Kota Bengkulu

b. Studi keperpustakaan

Pada kasus ibu hamil hipertensi, penulis menggunakan referensi

dari tahun.

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan

Alat dan abahan yang dibutuhkan dalam tehnik pengumpulan data antra lain :

1. Alat-alat yang dibutuhkan dalam wawancara anra lain :

a. Lembar format asuhan kebidanan pada ibu hamil

b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan asuhan observasi (pengamatan)

antara lain :

a. Timbangan bereat badan

b. Alat pengukur tinggi badan

c. Pita pengukur lila lengan atas


31

d. Tensi meter

e. Termometer

f. Stetoskop

g. Methlin

h. Jam tangan

i. Reflek hammer

j. Monoral/Doppler

k. Jangka panggul

l. Kapas

m. Alcohol

n. Spuit 5 cc dan 3 cc
BAB IV

TINJAUAN KASUS

A. Tinjauan Kasus

Tanggal : 22 Agustus 2019

Tempat : Di RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu

Pukul : 10.00 WIB

No RM : 805557

A. Data Subjektif

IDENTITAS

Nama Ibu : Ny.E Nama Ayah :Tn.E

Umur : 29 Tahun Umur : 34 Tahun

Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani

Alamat : Karang Tinggi Alamat : Karang Tinggi

1. Keluhan utama

Ibu mengatakan hamil 8 bulan dengan keluhan pusing-pusing, lemas dan susah tidur

sejak 5 hari yang lalu.

2. Riwayat menstruasi

a. Menarche : 14 Tahun

b. Siklus : 28 Hari

c. Lama : 3-4 Hari

32
33

d. Banyaknya : 3-4 x ganti pembalut sehari

e. Teratur/Tidak : Teratur

f. Sifat Darah : Normal

g. Dismenorhoe : Tidak Ada

3. Riwayat kehamilan

a. HPHT : 28 Desember 2018

b. HPL : 04 September 2019

c. Gerakan janin

Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janin sejak umur kehamilan 20

minggu sekitar 10-12 kali sehari.

d. Obat yang dikonsumsi

Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan.

Nifedipine 10 mg 3x1

e. Keluhan-keluhan pada

1) Trimester I : Ibu mengatakan sering mual muntah.

2) Trimester II : Pusing, susah tidur, dan terasa lemas.

3) Trimester III : Ibu mengatakan pusing dan lemas

f. ANC

Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya 4 kali teratur di bidan yaitu pada:

1) Trimester I : Ibu mengatakan 2x di bidan dengan keluhan sering

mual.

2) Trimester II : Ibu mengatakan 2x, 1x di bidan dan 1x di puskesmas

dengan keluhan pusing, susah tidur, dan terasa lemas.


34

g. Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil dan

tanda bahaya pada ibu hamil di bidan dan puskesmas.

h. Imunisasi TT

Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT 2x yaitu

1) TTl umur kehamilan 16 minggu.

2) TT2 umur kehamilan 21 minggu.

i. Kekhawatiran khusus

Ibu mengatakan cemas terhadap keadaan kehamilanya sekarang dan janinya,

karena sejak 3 hari ini merasa lemas dan sering sakit kepala.

4. Riwayat kesehatan

a. Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit yang menyertai

kehamilannya seperti flu, batuk, demam dan pilek. Namun ibu mempunyai

tekanan darah tinggi sejak umur kehamilan 2 bulan

b. Riwayat penyakit sistemik

1) Jantung : Ibu mengatakan jantungnya merasa berdebar-debar saat

beraktivitas.

2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit di pinggang

kiri dan saat buang air kecil.

3) Asma/TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan batuk

berkepanjangan 3 bulan.
35

4) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning di mata,

ujung kuku dan kulit

5) DM : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit gula

dengan gejala sering haus, lapar, dan sering kencing di

malam hari.

6) Hipertensi : Ibu mengatakan sebelum hamil tekanan darah tidak

pernah tinggi dan saat usia kehamilan 8 minggu tekanan

darah mulai tinggi. Tekanan darah tinggi juga dialami

saat kehamilan kedua.

7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang dan mengeluarkan

busa dan mulut

8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit

lainnya.

c. Riwayat penyakit keluarga

1) Penyakit menular

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada yang

menderita penyakit menular seperti hepatitis dan TBC.

2) Menurun

Ibu mengatakan dalam keluarganya ada yang menderita penyakit hipertensi,

dan keluarga suami tidak ada yang menderita penyakit menurun, seperti

hipertensi, jantung.

d. Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada keturunan

kembar.
36

e. Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi.

5. Riwayat Perkawinan

a. Status Perkawinan : Sah, kawin 1 kali

b. Kawin I : Pada umur 20 tahun dengan suami umur 24 tahun,

lamanya 10 tahun.

6. Riwayat keluarga berencana

NO Metode Lama Penggunaan Keluhan Alasan Berhenti

1 Suntik 3 Bulan 8 Tahun Tidak ada Ingin punya anak lagi

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Anak Nifas Keadaan


Tahun Tempat Jenis
No UK Penolong JK BB PB Keadaan Laktasi Anak
Partus Partus Partus
Sekarang
1 AB

2 2010 RS 38 mg Normal Bidan P 3.0 kg 50 cm Baik Lancar Baik

3 ini 35 mg

8. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Sebelum hamil

1) Makan

Ibu mengatakan makan 3x sehari porsi sedang dengan menu makanan

bervariasi dalam 1 minggu dengan komposisi nasi, sayur berupa (bayam,

sawi, kangkung,), lauk berupa (tahu, tempe, telur, ikan, kadang susu), buah

(pisang, apel, jeruk).


37

2) Minum

Ibu mengatakan biasa minum kurang lebih 6-8 gelas/hari, jenisnya air putih

dan teh.

Selama hamil

1) Makan

Ibu mengatakan makan 2 - 3 kali sehari porsi kecil dengan menu makanan

bervariasi dalam 1 minggu dengan komposisi yaitu nasi dan lauk.

2) Minum

Ibu mengatakan biasa minum kurang lebih 6-8 gelas/hari, jenisnya air putih 5

- 6 gelas, teh 1 gelas.

b. Eliminasi

Sebelum hamil

1) BAB

Ibu mengatakan BAB lx sehari konsistensi lunak, warna dan bau khas feces,

ibu tidak merasa sakit saat BAB.

2) BAK

Ibu mengatakan BAK 5 - 6x sehari, warna dan bau khas urine, ibu

mengatakan tidak merasa sakit saat BAK

Selama hamil

1) BAB

Ibu mengatakan BAB lx sehari konsistensi lunak, warna dan bau khas feces,

ibu tidak merasa sakit saat BAB

2) BAK
38

Ibu mengatakan BAK meningkat menjadi 7 - 8x sehari, warna dan bau khas

urine, ibu mengatakan tidak merasa sakit saat BAK.

c. Aktifitas

1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah

tangga seperti mencuci, menyapu, memasak,

mengurus anak dan suami.

2) Selama hamil : Ibu mengatakan tetap melakukan pekerjaan

rumah tangga seperti mencuci, menyapu,

memasak , mengurus anak dan suami.

d. Istirahat/tidur

1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidak pernah tidur siang, tidur

malam ± 8 jam.

2) Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 1 jam,

tidur malam ± 5-6 jam.

e. Seksualitas

1) Sebelum hamil : Sebelum hamil Ibu mengatakan melakukan

hubungan seksual tidak ada keluhan.

2) Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual

tidak ada keluhan.

f. Pola Personal Hygiene

1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi sehari 2 kali, gosok gigi

2 kali sehari, keramas 2 hari sckali dan ganti

baju 2 kali 1 hari.


39

2) Selama hamil : Ibu mengatakan mandi sehari 2 kali, gosok gigi

3 kali, keramas 2 hari sekali dan ganti baju 2

kali 1 hari.

g. Keadaan psikologis

1) Perasaan tentang ke hamilan ini

Ibu mengatakan senang terhadap kehamilan ini, tetapi cemas dengan keadaan

kehamilannya dan janinnya.

2) Kehamilan ini direncanakan/tidak

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.

3) Jenis kelamin yang diharapkan

Ibu mengatakan mengharapkan anak laki-laki, tetapi tetap mau menerima

dengan senang jika anaknya perempuan.

4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini

Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung kehamilan ini.

5) Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan tinggal dengan suami dan 3 orang anak .

6) Pantangan makanan

Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan.

7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan

Ibu mengatakan di keluarganya tidak ada adat istiadat seperti mitoni pada

umur kehamilan 7 bulan atau yang lainnya.

h. Penggunaan obat-obatan/rokok

Ibu mengatakan tidak menggunakan obat dan tidak merokok.


40

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda-tanda vital : TD: 180/110 mmHg S : 36,6oC

N : 80 x/menit P : 22 x/menit

d. TB : 157 cm

e. BB sebelum hamil : 55 kg

f. BB sekarang : 70 kg

g. LILA : 30 cm

2. Pemeriksaan Khusus

a) Kepala

1) Rambut : Bersih, warna hitam, tidak berketombe, tidak

rontok

2) Muka : Bersih, tidak oedema, tidak ada

cloasmagravidarum

3) Mata

(a) Conjungtiva : An anemis

(b) Sklera : An Ikterik

4) Hidung : Bersih, tidak ada polip

5) Telinga : Bersih, simetris kanan dan kiri, tidak ada

serumen.
41

6) Mulut/gigi/gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, gigi tidak ada

caries, gusi tidak berdarah dan tidak bengkak.

b) Leher

1) Pembengkakan Kelenjar Tiroid : Tidak ada

2) Pembengkakan Kelenjar Vena Jugularis : Tidak ada

3) Pembesaran Kelenjar Limfe :Tidak ada

c) Dada

1) Mammae

(a) Membesar : Ada, normal

(b) Tumor : Tidak ada benjolan

(c) Areola : Bersih, Hyperpigmentasi

(d) Putting susu : Menonjol

(e) Kolostrum : Belum keluar

d) Abdomen
1) Luka bekas operasi : Tidak ada
2) Linea alba/nigra : Linea nigra
3) Striae : Ada
Inspeksi
4) Pembesaran perut : Sesuai dengan umur kehamilan
5) Kelainan : Tidak terdapat kelainan
6) Pergerakan anak : Aktif
Palpasi
1) Leopold I : TFU 1/2 pusat-prosessus xifoideus (27 cm).
pada bagian fundus ibu teraba bulat, lunak, dan
tidak melenting.
42

2) Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba keras,


lebar, dan memanjang. Pada bagian kiri perut
ibu teraba bagian kecil janin .
3) Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,
dan melenting. Belum masuk PAP
4) Leopold IV : Belum dilakukan
5) TBJ : (27-12) x 155= 2.325 gram
Auskultasi
DJJ:
1) Punctum maximum : 2 jari di bawah pusat sebelah kanan
2) Frekuensi : 147x/menit
3) Teratur/tidak : Teratur
4) Intensitas : Kuat
e) Ekstremitas
1) Varises : Tidak ada varises
2) Oedema : Tidak ada
3) Reflek patella : Positif kanan kiri
3. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium : Protein urine (-)
b) HB : 11,5 gram

C. Analisa

Ny “E” Umur 29 Tahun G3P1A1 UK 35 minggu janin tunggal hidup intrauterine


presentasi kepala dengan Hipertensi.
43

D. Penatalaksanaan

No Hari/tgl/t Penatalaksanaan Evaluasi Nama dan Paraf


ahun Bidan Pasien
1. Kamis/22 1. Mengobservasi KU ibu dan 1. Evaluasi : Ibu
Agustus TTV yang meliputi tekanan sudah
2019 darah, nadi, suhu, dan mengetahui
Jam 10.00 respirasi. keadaannya
WIB Kesadaran: Compos mentis sekarang
TD : 180/110 mmHg
N : 80x/m
P : 22x/m
S : 36.6°c
Palpasi
Leopold I : TFU ½ pusat-
prosessus xifoideus, pada
bagian fundus ibu teraba bulat,
lunak, dan tidak melenting.
Leopold II : Pada bagian kanan
perut teraba keras, lebar, dan
memanjang . Pada bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil
janin .
Leopold III: Pada bagian bawah
perut ibu teraba bulat, keras,
dan melenting. Kepala belum
masuk PAP.
Leopold IV: Belum dilakukan.
TBJ:(27-12)x 155= 2.325 gram
Auskultasi
DJJ: 147x/menit
10:20 wib 2. Menjelaskan pada ibu bahwa 2.Evaluasi : Ibu
tanda hipertensi dalam mengerti tentang
kehamilan adalah seperti tanda hipertensi
tekanan darah naik, pusing,
lemas, sakit kepala dan susah
tidur
44

3. Evaluasi : Ibu
10:29 wib 3. Menganjurkan pada ibu bersedia untuk
untuk istirahat cukup seperti istirahat cukup
tidur siang minimal 2 jam dan mengurangi
dan tidur malam minimal 8 aktivitas yang
jam Serta jelaskan pada ibu berat.
mengurangi aktifitas yang
berat dan jangan terlalu
banyak pikiran
.

4. Dokter memberikan ibu terapi 4.Evaluasi : ibu


obat bersedia untuk
Tablet Nifedipine 10 mg 3x1 mengonsumsi
Cairan MgSO4 4% 25 ml 4x2 terapi obat

10:30 wib 5. Menjelaskan kepada ibu 5.Evaluasi ibu


untuk diet garam seperti masak bersedia untuk
sayur bayang dengan air diet garam
secukupnya dan bumbu sayur
tidak terlalu banyak garam karena
jika terlalu banyak garam akan
mengakibatkan tekanan darah
naik
45

DATA PERKEMBANGAN 1

RSUD Nama pasien : Ny. Eva Susanti


Dr.M.Yunus
Bengkulu

Catatan Nama pengkaji: Else Marningsih Nama dan Paraf


Perkembangan
Tanggal Dan Catatan Perkembangan Bidan Pasien
Jam
(SOAP)
23 Agustus Subjektif
2019
1. Ibu mengatakan pusing dan lemas.
09.00 2. Ibu mengatakan cemas dengan
keadaannya sekarang
3. Ibu mengatakan belum bisa
istirahat dengan cukup.

Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. TTV
TD : 170/110 mmHg
N : 80x/m
P : 22x/m
S : 36,5°c
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Masalah : Sakit kepala
b. Muka : Tidak oedema
c. Abdomen
Palpasi
Leopold I : TFU ½ pusat-
prosessus xifoideus, pada bagian
fundus ibu teraba bulat, lunak,
dan tidak melenting.
Leopold II : Pada bagian kanan
46

perut teraba keras, lebar, dan


memanjang . Pada bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil
janin .
Leopold III: Pada bagian
bawah perut ibu teraba bulat,
keras, dan melenting. Kepala
belum masuk PAP.
Leopold IV: Belum dilakukan.
TBJ:(27-12)x 155= 2.325
gram
Auskultasi
DJJ: 147x/menit

3. Pemeriksaan Penunjang
Protein Urine : Negativ (-)

Assesment
Ny. “E” umur 29 tahun G3P1A1 UK
35 minggu janin tunggal hidup
intrauterine presentasi kepala dengan
hipertensi.

Planning
1. Mengobservasi KU dan Vital sign
ibu TD: 170/110 mmHg , N:
80x/m, P: 22x/m, S: 36,5°c
keadaan umum: baik, dan
kesadaran: compos mentis
Ev: ibu sudah mengetahui
keadaannya sekarang.
2. Memberitahu ibu tentang bahaya
kehamilan trimester 3, seperti
oedema pada tungkai kaki, tidak
ada gerakan janin, nyeri dan kram
pada perut, penglihatan kabur.
Ev: Ibu mengerti dan paham
dengan penjelasan yang diberikan.
47

3. Mengingatkan kembali ibu untuk


mengurangi atau tidak sama sekali
mengkonsumsi makanan yang
asin-asin karena bisa menaikkan
tekanan darah.
Ev: ibu sudah paham untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang
asin-asin.

4. Memberikan ibu terapi obat


Nifedipine 3x1per 8 jam secara
oral, MgSO4 4x2 per 6 jam
secara IM
Ev : ibu mengerti dan mau
mengonsumsi obat yang
diberikan
48

CATATAN PERKEMBANGAN II

RSUD Nama pasien : Ny. Eva Susanti


Dr.M.Yunus
Bengkulu

Catatan Nama pengkaji: Else Marningsih Nama dan Paraf


Perkembangan
Tanggal Dan Catatan Perkembangan Bidan Pasien
Jam
(SOAP)
24 Agustus Subjektif
2019
1. Ibu mengatakan pusingnya sudah
09.15 berkurang sedikit.
2. Ibu mengatakan masih sedikit lemas
3. Ibu mengatakan masih belum bisa
istirahat yang cukup
4. Ibu mengatakan sudah makan nasi yang
telah diberikan dari Gizi Rs
Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. TTV
TD : 160/100 mmHg
N : 82x/m
P : 24x/m
S : 36,5°c
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Masalah : Pusing
b. Muka : Tidak oedema
c. Abdomen
Palpasi
Leopold I : TFU ½ pusat-prosessus
xifoideus, pada bagian fundus ibu
teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting.
49

Leopold II : Pada bagian kanan


perut teraba keras, lebar, dan
memanjang . Pada bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil
janin.
Leopold III: Pada bagian bawah
perut ibu teraba bulat, keras, dan
melenting. Kepala belum masuk
PAP.
Leopold IV: Belum dilakukan.
TBJ:(27-12)x 155= 2.325 gram
Auskultasi
DJJ: 144x/menit

Assesment
Ny. “E” umur 29 tahun G3P1A1 UK 35
minggu janin tunggal hidup intrauterin
presentasi kepala dengan hipertensi.

Planning
1. Mengobservasi KU dan Vital sign ibu
TD: 160/100 mmHg , N: 82x/m, P:
24x/m, S: 36,5 °c. keadaan umum:
baik, dan kesadaran: compos mentis
Ev: ibu sudah mengetahui keadaanya
sekarang.
2. Menanyakan kepada ibu apakah ada
tanda bahaya kehamilan yang timbul
seperti tidak ada gerakan janin, nyeri
dan kram pada perut, dan penglihatan
kabur.
Ev: ibu mengatakan tidak ada tanda
bahaya yang dia rasakan
3. Mengingatkan ibu agar tetap istirahat
cukup dan menghindari pekerjaan
yang berat.
Ev: ibu mengerti dan akan mengikuti
saran yang diberikan.
50

4. Memberikan penjelasan kembali


kepada ibu tentang hipertensi pada ibu
hamil
Ev: ibu mengerti
5. Memberikan ibu terapi obat
Nifedipine 3x1per 8 jam secara oral,
MgSO4 4x2 per 6 jam secara IM
Ev : ibu mengerti dan mau
mengonsumsi obat yang diberikan
51

CATATAN PERKEMBANGAN III

RSUD Nama pasien : Ny. Eva Susanti


Dr.M.Yunus
Bengkulu

Catatan Nama pengkaji : Else Marningsih Nama Dan Paraf


perkembangan
Tanggal dan Catatan perkembangan Bidan Pasien
jam
(SOAP)
25 Agustus Subjektif:
2019
1. Ibu mengatakan pusing sudah
10.00 berkurang dan masih sedikit lemas
2. Ibu mengatakan sudah istirahat yang
cukup
3. Ibu mengatakan sudah makan nasi
yang diberikan dari gizi Rs

Objektif:
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. TTV
TD : 150/100 mmHg
N : 85x/m
P : 25x/m
S : 36,5°c
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Masalah: pusing
b. Muka : Tidak oedema
c. Abdomen
Palpasi
Leopold I : TFU ½ pusat-
prosessus xifoideus, pada bagian
fundus ibu teraba bulat, lunak,
52

dan tidak melenting.


Leopold II : Pada bagian kanan
perut teraba keras, lebar, dan
memanjang . Pada bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil
janin .
Leopold III: Pada bagian bawah
perut ibu teraba bulat, keras, dan
melenting. Kepala belum masuk
PAP.
Leopold IV: Belum dilakukan.
TBJ:(27-12)x 155= 2.325 gram

Auskultasi
DJJ: 142x/menit

Assesment
Ny. “E” umur 29 tahun G3P1A1 UK 35
minggu janin tunggal hidup intrauterine
presentasi kepala dengan hipertensi
gestasional.

Planning
1. Mengobservasi KU dan Vital sign
ibu TD: 150/100 mmHg ,N: 85x/m,
P: 25x/m , S: 36,5°c keadaan umum:
baik, dan kesadaran: compos mentis.
Ev: ibu sudah mengetahui keadaanya
sekarang.
2. Mengingatkan ibu kembali agar
tetap diet makanan tinggi protein,
tinggi karbohidrat, cukup vitamin,
dan rendah lemak seperti tahu,
tempe, telur, sayuran hijau seperti
kangkung, sawi bayam, buah seperti
pisang, semangka, dan kacang-
kacangan.
53

Ev: ibu bersedia untuk makan yang


bergizi dan rendah lemak.
3. Mengingatkan kembali ibu untuk
mengurangi atau tidak sama sekali
mengkonsumsi makanan yang asin-
asin karena bisa menaikkan tekanan
darah.
Ev: ibu sudah paham untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang asin-
asin.
4. Memberikan ibu terapi obat
Nifedipine 3x1per 8 jam secara oral
Ev : ibu mau mengonsumsi obat
yang diberikan
54

CATATAN PERKEMBANGAN IV

RSUD Nama pasien : Ny. Eva Susanti


Dr.M.Yunus
Bengkulu

Catatan Nama pengkaji: Else Marningsih Nama Dan Paraf


Perkembangan
Tanggal Dan Catatan Perkembangan Bidan Pasien
Jam
(SOAP)
26 April 2018 Subjektif:
16.00 1. Ibu mengatakan pusing sudah
berkurang
2. Ibu mengatakan masih belum bisa
istirahat cukup seperti tidak bisa tidur
siang
3. Ibu merasa senang dengan keadaanya
sekarang

Objektif:
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. TTV
TD : 150/100 mmHg
N : 82x/m
P : 22x/m
S : 36,5°c
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Masalah: Tidak ada
b. Muka : Tidak oedema
c. Abdomen
Palpasi
Leopold I : TFU ½ pusat-
prosessus xifoideus, pada bagian
fundus ibu teraba bulat, lunak,
55

dan tidak melenting.


Leopold II : Pada bagian kanan
perut teraba keras, lebar, dan
memanjang . Pada bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil
janin .
Leopold III: Pada bagian bawah
perut ibu teraba bulat, keras, dan
melenting. Kepala belum masuk
PAP.
Leopold IV: Belum dilakukan.
TBJ:(27-12)x 155= 2.325 gram
Auskultasi
DJJ: 130x/menit

Assesment
Ny. “E” umur 29 tahun G3P1A1 UK 35
minggu janin tunggal hidup intrauterine
presentasi kepala dengan hipertensi
gestasional.

Planning
1. Mengobservasi KU dan Vital sign
ibu TD: 150/100 mmHg , N: 82x/m,
P: 22x/m, S: 36,5°c keadaan umum:
baik, dan kesadaran: compos mentis.
Ev: ibu sudah mengetahui keadaanya
sekarang.
2. Mengingatkan ibu agar tetap bisa
istirahat yang cukup jika tidak bisa
tidur siang makan tidur malam
minimal 9 jam dan mengurangi
pekerjaan yang berat.
Ev: ibu bersedia dan mengikuti saran
yang diberikan.
3. Mengingatkan kembali ibu untuk
56

mengurangi atau tidak sama sekali


mengkonsumsi makanan yang asin
asin karena bisa menaikkan tekanan
darah.
Ev: ibu sudah paham untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang asin
asin.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga
personal hygiene
Ev: ibu mau menjaga personal
hygiene nya.
5. Memberikan ibu terapi obat
Nifedipine 3x1per 8 jam secara oral
Ev : ibu mau mengonsumsi obat
yang diberikan
57

CATATAN PERKEMBANGAN V

RSUD Nama pasien : Ny. Eva Susanti


Dr.M.Yunus
Bengkulu

Catatan Nama pengkaji: Else Marningsih Nama Dan Paraf


perkembangan
Tanggal dan Catatan perkembangan Bidan Pasien
jam
(SOAP)
27 Agustus Subjektif:
2019
1. Ibu mengatakan pusing sudah
09.00 berkurang dan masih lemas.
2. Ibu mengatakan sudah bisa istirahat
yang cukup
3. Ibu mengatakan sudah makan
makanan yang bergizi dan rendah
lemak
4. Ibu mengatakan sudah tidak
mengkonsumsi makanan yang asin-
asin

Objektif:
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. TTV
TD : 140/90 mmHg
N : 83x/m
P : 25x/m
S : 36,5°c
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Masalah: Tidak ada
b. Muka : Tidak oedema
c. Abdomen
Palpasi
58

Leopold I : TFU ½ pusat-


prosessus xifoideus, pada bagian
fundus ibu teraba bulat, lunak,
dan tidak melenting. Leopold II :
Pada bagian kanan perut teraba
keras, lebar, dan memanjang .
Pada bagian kiri perut ibu teraba
bagian kecil janin .
Leopold III: Pada bagian bawah
perut ibu teraba bulat, keras, dan
melenting. Kepala belum masuk
PAP.
Leopold IV: Belum dilakukan.
TBJ:(27-12)x 155= 2.325 gram
Auskultasi
DJJ: 140x/menit
Assesment
Ny. “E” umur 29 tahun G3P1A1 UK 35
minggu janin tunggal hidup intrauterine
presentasi kepala dengan hipertensi.

Planning
1. Mengobservasi KU dan Vital sign ibu
TD: 140/90 mmHg , N: 83x/m, P:
25x/m, S: 37,00° keadaan umum:
baik, dan kesadaran: compos mentis.
Ev: ibu sudah mengetahui keadaanya
sekarang.
2. Mengingatkan kembali ibu untuk
mengurangi atau tidak sama sekali
mengkonsumsi makanan yang asin
asin karena bisa menaikkan tekanan
darah.
Ev: ibu sudah paham untuk tidak
mengkonsumsi makanan yang asin
asin.
3. Mengingatkan ibu agar tetap diet
makanan tinggi protein, tinggi
59

karbohidrat, cukup vitamin, dan


rendah lemak seperti tahu, tempe,
telur, sayuran hijau seperti kangkung,
sawi dan bayam, buah seperti, pisang,
semangka dan kacang-kacangan.
Ev: ibu bersedia untuk makan yang
bergizi dan rendah lemak.
4. Memberikan ibu terapi obat
Nifedipine 3x1per 8 jam secara oral
Ev : ibu mau mengonsumsi obat yang
diberikan
60

CATATAN PERKEMBANGAN VI

RSUD Nama pasien : Ny. Eva Susanti


Dr.M.Yunus
Bengkulu

Catatan Nama pengkaji: Else Marningsih Nama Dan Paraf


perkembangan
Tanggal dan jam Catatan perkembangan Bidan Pasien
(SOAP)
28 Agustus 2019 Subjektif:
10.30 1. Ibu mengatakan tidak pusing dan
tidak lemas lagi.
2. Ibu sudah tenang dengan
keadaanya sekarang dan
bersemangat untuk beraktivitas
seperti biasa.

Objektif:
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. TTV
TD : 140/90 mmHg
N : 82x/m
P : 21x/m
S : 36,5°c
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Masalah: Tidak ada
b. Muka : Tidak oedema
c. Abdomen
Palpasi
Leopold I : TFU ½ pusat-
prosessus xifoideus, pada bagian
fundus ibu teraba bulat, lunak,
dan tidak melenting. Leopold
61

II : Pada bagian kanan perut


teraba keras, lebar, dan
memanjang . Pada bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil
janin .
Leopold III: Pada bagian
bawah perut ibu teraba bulat,
keras, dan melenting. Kepala
belum masuk PAP.
Leopold IV: Belum dilakukan.
TBJ:(27-12)x 155=2.325 gram
Auskultasi
DJJ: 148x/menit
Assesment
Ny. “E” umur 29 tahun G3P1A1 UK
35 minggu janin tunggal hidup
intrauterine presentasi kepala.

Planning
1. Mengobservasi KU dan Vital sign
ibu TD: 140/90 mmHg, N: 82x/m,
P: 21x/m, S: 36,5°c. keadaan
umum: baik, dan kesadaran:
compos mentis.
Ev: ibu sudah mengetahui
keadaanya sekarang.
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan
dan tekanan darah lagi untuk
memastikan tekanan darah sudah
turun.
Ev: ibu mau dilakukan
pemeriksaan.
3. Memberitahu ibu untuk minum
obat yang telah di berikan yaitu
Nifedipin 3x1 dalam sehari,
MgSO4 4x1 diberikan per 6 jam
secara IM dan Dexanta 2x2
diberikan melalui IV
62

Ev: ibu mau meminum obat secara


teratur.
4. Mengingatkan kembali ibu untuk
kunjungan jika ada keluhan.
Ev: ibu bersedia untuk kunjungan
jika ada keluhan.
5. Memberikan ibu terapi obat
Nifedipine 3x1
Ev : ibu mau mengonsumsi obat
yang diberikan

B. Pembahasan

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik ≥ 140/90 mmHg.

Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya 2 kali selang 4 jam. Kenaikan

darah sistolik ≥ 30 mmHg dan kenaikan tekanan darah diastolik ≥ 15 mmHg

sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi (Angsar, 2014).

Untuk menghindari tekanan darah tinggi non medis pada saat hamil dengan

merubah gaya hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiran, diet rendah kolestrol,

meningkatkan konsumsi buah dan sayur, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok..

Yang lebih perlu adalah penanganan cepat dan menindak lanjuti dengan pelayanan

kesehatan (Yeyeh dkk, 2009).

Untuk menanggulangi keadaan tekanan darah yang tinggi harus mengurangi

konsumsi garam. Tujuannya untuk membantu menghilangkan retensi (penahan) air

dalam jaringan tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Walaupun

rendah garam, yang penting diperhatikan dalam melakukan diet ini adalah

komposisi makanan harus tetap mengandung cukup zat-zat gizi, baik kalori,

protein, mineral maupun vitamin yang seimbang (Malasari. 2008).


63

Berdasarkan teori penatalaksanaan (Winkjosatro, 2007) yaitu Mengurangi

pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium

klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalium, magnesium, kalium yang

cukup) dan mengurangi alkohol dan olaraga aerobik yang tidak terlalu berat.

Pada saat dilakukan pemeriksaan pada Ny. E umur 29 tahun G3P1A1 usia

kehamilan 35 minggu dengan hipertensi. Ny E datang ke RS pada tanggal 22

Agustus 2019, dengan keluhan ibu mengatakan sakit kepala, pusing, susah tidur

dan terasa sangat lemas. Pada saat dilakukan pemeriksaan pada pasien tidak

terdapat proteinuria, tekanan darah 180/110 mmHg, nadi 80 x/m, pernapasan 22

x/m, suhu 36,6°c.

Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan pada Ny E sesuai dengan rencana asuhan

yang dibuat yaitu melakukan asuhan kebidanan dengan metode SOAP yang

dilakukan selama 6 hari, dalam kasus ini peneliti melakukan asuhan selama 6 hari

hingga pasien tidak mengalami hipertensi lagi.

Pada hari pertama kunjungan masalah yang dihadapi ibu yaitu ibu masih sakit

kepala,pusing dan lemas, tekanan darah 180/110 mmHg. Pada kunjungan kedua

ibu mengatakan sakit kepalanya dan pusing sudah berkurang namun masih sedikit

lemas dan tekanan darah sedikit menurun 170/110 mmHg. Pada kunjungan ketiga

ibu mengatakan masih sedikit pusing sedikit lemas dan tekanan darah sudah

lumayan menurun yaitu 160/100 mmHg. Pada kunjungan keempat keluhan ibu

masih tetap sama yaitu masih sedikit lemas sedangkan tekanan darah menurun lagi
64

yaitu 150/100 mmHg. Pada kunjungan kelima ibu mengatakan masih sedikit

pusing dan lemas dan tekanan darah masih sama 150/90 mmHg. Pada kunjungan

keenam yaitu kunjungan terakhir ibu semakin membaik, tidak lagi pusing dan

lemas, dan bersemangat untuk beraktivitas seperti biasa serta tekanan darah sudah

normal yaitu 140/90 mmHg. Pada tanggal 28 Agustus 2019 mengobservasi

kembali tekanan darah ibu dan didapatkan hasilny yaitu 140/90 mmHg, berarti

tekanan darah Ny. E sudah normal dan tidak ada keluhan.

Dokter memberikan terapi nifedipine 3x1 per 8 jam secara oral, nifedipine

digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. MgSO4 4x2 per 6 jam secara

IM, MgSO4 berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi serta untuk

mencegah dan mengatasi kejang. Dexanta 2x2 per 12 jam secara IV, Dexanta

untuk mengatasi perut kembung karena mual.

Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama satu Minggu pada Ny. E umur 29

tahun G3P1A1 usia kehamilan 35 minggu. Asuhan yang dilakukan sesuai dengan

teori. Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengkajian pada ibu hamil dengan hipertensi Ny. E G3P1A1 umur 29 tahun

usia kehamilan 35 minggu, janin tunggal hidup intrauterine, presentasi kepala.

2. Interpretasi data yang meliputi diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan ibu

hamil dengan hipertensi, Ny. E G3P1A1 umur 29 tahun usia kehamilan 35

minggu. Masalah yang dialami ibu dengan hipertensi yaitu sakit kepala, pusing,

susah tidur, lemas, tekanan darah tinggi, dan tidak terdapat proteinuria.

Kebutuhan ibu hamil dengan hipertensi yaitu istirahat yang cukup, diet rendah

lemak, mengkonsumsi makanan yang tinggi protein serta rutin memeriksakan

kehamilannya.

3. Diagnosa potensial yaitu Ny. E G3P1A1 usia kehamilan 35 minggu dengan

hipertensi bisa mengalami pre-eklamsi dan eklamsi.

4. Penatalaksanaan asuhan yang diberikan yaitu dengan memberikan asuhan

Menganjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin,

dan rendah lemak, Menganjurkan ibu untuk mengurangi makanan yang asin-

asin, dan menganjurkan ibu untuk kunjungan ke dokter kandungan.

5. Setelah asuhan diberikan selama satu minggu 6 kali kunjungan, dan 1 kali

kunjungan tambahan kemudian keadaan Ny. E setiap kali kunjungan membaik

sehingga pada saat kunjungan terakhir didapatkan hasil yaitu tanda tanda vital

65
66

ibu normal, tidak lagi sakit kepala, pusing dan tidak lemas, serta sudah bisa

beraktivitas seperti biasa.

6. Telah dilakukan dokumentasi kebidanan dalam bentuk SOAP.

B. Saran

1. Bagi STIKES TMS

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa

dengan menyediakan fasilitas yang mendukung dalam melakukan asuhan secara

konfrehensif seperti kasus pada ibu hamil dengan hipertensi .

2. Bagi RSUD

Dapat memberikan informasi bagi pelayanan kesehatan mengenai hipertensi ,

dan diharapkan petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan pemberian

informasi dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya

memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai tanda dan bahaya

hipertensi.

3. Bagi Klien Dan Keluarga

a. Ibu dan keluarga hendaknya punya kesadaran tinggi akan kesehatannya .

b. Bila ada keluhan dalam anggota keluarga tentang kesehatan khususnya

mengenai hipertensi, diharapkan keluarga segera membawa anggota

keluarganya ke tenaga kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Indonesia.(2017).Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017.

Dinkes Kota Bengkulu.(2017).Profil Kesehatan Kota Bengkulu Tahun 2017.

Dinkes Provinsi Bengkulu.(2017).Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun


2017,Dinkes Provinsi Bengkulu.

Jannah N.(2016).Penuntun Belajar Laboratorium Kebidanan. Buku Kedokteran


EGC,Jakarta.

Kuswanti I.(2014).Asuhan Kehamilan,Pustaka Pelajar,Yogyakarta.

Leveno J.dkk.(2015).Manual Williams komplikasi kehamilan, Buku Kedokteran


EGC,Jakarta.

Lisnawati L.(2013).Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdaruratan Maternal Dan


Neonatal,Trans Info Media,Jakarta.

Lusiana N.dkk.(2016).Dokumentasi Kebidanan. Budi Utama. Yogyakarta.

Marmi .dkk.(2016).Asuhan Kebidanan Patologi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Nirwana B.dkk.(2011).Kapita Selekta Kehamilan. Nuha Medika. Yogyakarta.

Rukiyah Y.(2014).Dokumentasi Kebidanan. Trans Into Media. Jakarta

Trisna A.dkk.(2015).Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal,Budi Utama.


Yogyakarta.

Waryani S.(2015).Asuhan Kebidanan pada Kehamilan,Pustaka Baru,Yogyakarta.

Wirakusumah f.dkk.(2017).Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Buku


Kedokteran EGC,Jakarta

World Health Organization.(2017).Maternal And Reproductive Health,Diakses Pada


26-03-2019.Diunduh Dari https://www.who.int/gho/maternal_health/en/

67
DOKUMENTASI

Pengkajian Hari ke 1-6 dari tanggal 23-28 Agustus 2019 dilakukan di RSUD Dr. M.
Yunus Kota Bengkulu, melakukan konseling, leopold, dan pemeriksaan TTV, DJJ,
mengukur TFU, pemberian obat serta mengontrak pasien untuk diberikan asuhan

Mengkaji data pasien Melakukan Leopold

Mengukur Tinggi Fundus Uteri Melakukan DJJ


Melakukan TTV

Pemberian Obat
Melakukan Konseling Diet Makanan yang dapat mengakibatkan tekanan darah naik
LEMBAR KONSULTASI PENYUSUNAN LAPORAN (ASKEB)
STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN.

TA. 2019

Nama : Else Marningsih


NPM : 1626030063
Jurusan : D III Kebidanan
Judul LTA : Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny”E” Umur 29 Tahun
G3P1A1 UK 35 Minggu Dengan Hipertensi Kota Bengkulu
Pembimbing II : Dewi Aprilia Ningsih I, SST, M.Kes
Paraf
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing II

Pembimbing II

Dewi Aprilia Ningsih I, SST, M.Kes


LEMBAR KONSULTASI PENYUSUNAN LAPORAN (ASKEB)
STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
TA. 2019

Nama : Else Marningsih


NPM : 1626030044
Jurusan : D III Kebidanan
Judul LTA : Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny”E” Umur 29 Tahun
G3P1A1 UK 35 Minggu Dengan Hipertensi Kota Bengkulu
Pembimbing I : Nuril Absari, S, SiT, M.Kes
Paraf
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing I

Pembimbing I

Nuril Absari, S, SiT, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai