Penyusunan Rabs Wilda
Penyusunan Rabs Wilda
MANAJEMEN KEUANGAN
KETERAMPILAN DASAR MENYUSUN ANGGARAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Juwilda
NIM : 181500841
Jurusan : Tarbiyah
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Semester: III (Tiga)
Dosen Pengampu: Suci wahyuni M.Pd
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan judul KETERAMPILAN DASAR MENYUSUN
ANGGARAN. Shalawat beriring salam kita ucapkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW.
Saya ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan
ilmu pengetahuannya kepada kami menjadi mahasiswa berilmu pengetahuan tinggi.
Saya selaku penulis sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dn saran yang bersifat
membangun dan sangat berguna bagi kesempurnaan tugas ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Juwilda
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..……12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu unsur yang penting dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi
sekolah yang dapat mencetak anak didik yang baik adalah dari segi keuangan.
Manajemen keuangan sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan
kegiatan sekolah. Ada beragam sumber dana yang dimiliki oleh suatu sekolah, baik
dari pemerintah maupun pihak lain. Ketika dana masyarakat atau dana pihak ketiga
lainnya mengalir masuk, harus dipersiapkan sistem pengelolaan keuangan yang
professional dan jujur. Pengelolaan keuangan secara umum sebenarnya telah
dilakukan dengan baik oleh semua sekolah. Hanya kadar substansi pelaksanaanya
yang beragam antara sekolah yang satu dengan yang lainnya. Adanya keragaman ini
bergantung kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak sekolah dan julukan sekolah.
Pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya masih tergolong
rendah, pengelolaan keuangannya pun masih sederhana. Sedangkan, pada sekolah-
sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya besar, bahkan mungkin sangat besar,
1
tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung menjadi lebih rumit. Kecenderungan
ini dilakukan karena sekolah harus mampu menampung berbagai kegiatan yang
semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar
Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun
ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam
DIK biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III. Mata anggaran
dan besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan
Pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pemanfaatan
dana rutin (DIK) harus benar-benar sesuai dengan mata anggara tersebut.
Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite. Besarnya
sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat
Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas :
a. Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua
setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah.
b. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu
kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur).
3
c. Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang
dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu
ikatan apapun.
Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari
anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan
pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan
wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu kemajuan
pendidikan.Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari
yayasan ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta
Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah tidak
selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan belajar).
Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan
sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut
mendukung kelancaran kegiatankegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah.
Dana ini ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun
melalui acara reuni atau lustrum sekolah.
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati
pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstra kurikuler, seperti pelatihan
komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.
4
pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya koperasi,
kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.1
4. Kesejahteraan,
1
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Rosda Karya, Bandung, cet ke-1,
2000, hal.23
2
Supriadi Dedi, Prof. Dr, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung; 2004
5
Komponen-komponen biaya pendidikan yang memberikan kontribusi terhadap
kualitas dan optimalisasi proses belajar mengajar PBM adalah :
4. Perawatan.
5. Sarana kelas,
6. Sarana sekolah,
7. Pembinaan siswa,
8. Pengelolaan sekolah,
1. Prosedur anggaran,
4. Prosedur investasi,
5. Prosedur pemeriksaan.
6
C. Mekanisme Penyusunan RAPBS
2. RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan dipajang di
tempat terbuka di sekolah.
3
Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan
(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 257.
4
Baharuddin dan Makin, Manajemen Pendidikan Islam (Malang: UIN Maliki Press,
2010), h. 89
7
Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAPBS adalah harus
menerapkan prinsip anggaran berimbang, artinya rencana pendapatan dan
pengeluaran harus berimbang diupayakan tidak terjadi anggaran pendapatan minus.
Dengan anggaran berimbang tersebut maka kehidupan sekolah akan menjadi solid
dan benar-benar kokoh dalam hal keuangan, maka sentralisasi pengelolaan keuangan
perlu difokuskan pada bendaharawan sekolah, dalam rangka untuk mempermudah
pertanggung jawaban keuangan5
5
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 124
8
yang telah dilaksanakan dalam priode sebelumnya dengan menyebut sumber dana
yang sebelumnya6
d. Data kebutuhan harga satuan, jumlah biaya yang dibutuhkan untuk seluruh
volume kebutuhan
f. Sumber dana: total sumber dana, masing-masing sumber dana yang mendukung
pembiayaan program.
6
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 124
9
d. Data kebutuhan harga satuan, jumlah biaya yang dibutuhkan untuk seluruh
volume kebutuhan
f. Sumber dana: total sumber dana, masing-masing sumber dana yang mendukung
pembiayaan program.
a. Pihak sekolah
d. Pemerintah kota.
7
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 127
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem
pengelolaan yang baik, tetapi sistem yang efektif kurang dilaksanakan. Ketidak
disiplinan dalam penggunaan anggaran, serta pemimpin yang boros selalu menjadi
fenomena tersendiri. Untuk itu diperlukan kepemimpinan dan manajemen
pengelolaan yang efektif menuju keseimbangan antara sistem yang ada dalam
mendistribusikan sumbersumber dana pendidikan di Indonesia.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
11
DAFTAR PUSTAKA
Supriadi Dedi, Prof. Dr, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung; 2004
12