DISUSUN OLEH :
KELOMPOK TUTORIAL N
PEMBIMBING:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya kelompok tutorial N dapat menyelesaikan
tugas resume tutorial 1 tepat pada waktunya.
Resume tutorial 1 ini dapat tersusun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami hendak mengucapkan terima kasih
banyak, khususnya kepada:
1. dr. Bagus Hermansyah, N Biomed selaku dosen pembimbing kami dalam
kelompok tutorial N Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
2. Segenap keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada kami.
3. Pihak-pihak lain yang turut membantu terselesaikannya resume tutorial 1 ini.
Kami menyadari bahwa resume tutorial 1 ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Kami mohon kritik dan saran yang membangun sebagai pedoman kami
dalam melangkah ke arah yang lebih baik. Semoga resume tutorial 1 ini dapat berguna
bagi kita semua.
SKENARIO 1 :
SKENARIO
1. Paradigma
Hasil diskusi :
a) Paradigma adalah cara pandang orang dan lingkungannya dari berbagai hal
mengenai cara berpikir dan berperilaku
Berdasarkan sumber :
a) Capra (1991) dalam bukunya Tao of Physics menyatakan bahwa paradigma adalah
asumsi dasar yang membutuhkan bukti pendukung untuk asumsi-asumsi yang
ditegakkannya, dalam menggambarkan dan mewarnai interpretasinya terhadap
realita sejarah sains.
Hasil diskusi :
Menurut sumber :
3. SPICES Model
Hasil diskusi
a) SPICES model adalah suatu model yang digunakan sebagai strategi dalam model
pembelajaran Problem Basic Learning dalam kurikulum pendidikan kedokteran.
b) SPICES model terdiri dari student center learning, problem based learning,
integrated, community based learning, elective, dan systematic.
Menurut sumber :
Hasil Diskusi :
Hasil Diskusi :
a) Problem Based Learning adalah pembelajaran yang berdasarkan masalah dengan
menganalisa secara kritis dan logis.
b) Problem Based Learning juga dapat diartikan sebagai pembelajaran yang
menggunakan pendekatan pada masalah autentik sehingga dapat menyusun
pengetahuannya sendiri.
Menurut Sumber :
a) Delisle dalam Abidin (2014: 159) menyatakan bahwa model PBL merupakan model
pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan
kemampuan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah pada mahasiswa
selama mereka mempelajari materi pembelajaran.
b) Kemendikbud (2013b) dalam Abidin (2014: 159) memandang model PBL suatu
model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana
belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia
nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa
ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta
didik sebelum peserta didik sebelum mempelajari konsep atau materi yang
berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
6. Literatur
Hasil diskusi :
a) Literatur adalah sumber belajar atau sumber referensi untuk berbagai aktivitas serta
digunakan sebagai bahan bacaan.
Menurut Sumber :
a) Menurut ALA Glosary of Library and Information Science (1983), Literatur adalah
bahan bacaan yang digunakan dalam berbagai aktivitas baik secara intelektual
maupun rekreasi.
Hasil diskusi :
a) Standar Kompetensi Dokter adalah kemampuan-kemampuan dasar yang harus
dicapai oleh seorang dokter agar mencapai kelulusan mencapai profesi dokter
dengan keahlian yang baik.
Menurut sumber :
Landasan kepribadian
Kemampuan berkarya
Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu
dan keterampilan yang dikuasai
Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi dokter, maka yang
bersangkutan akan mampu :
3) Segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang
berbeda dengan rencana semula
Menjadi mahasiswa yang aktif dalam yang sering datang dan belajar, harus
aktif beraktifitas, tidak hanya mengikuti perkuliahan saja melainkan juga ikut
serta dan aktif dalam berorganisasi, sehingga tidak hanya aktif dalam bidang
akademik, melainkan juga turut aktif dalam bidang non akademik.
Menurut Sumber:
Menurut Sumber:
Hasil Diskusi:
Menurut Sumber:
Dua strategi digunakan untuk merealisasi tujuan EBM. Pertama, EBM
mengembangkan sistem pengambilan keputusan klinis berbasis bukti terbaik,
yaitu bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar. Metodologi
yang benar diperoleh dari penggunaan prinsip, konsep, dan metode kuantitatif
epidemiologi. Pengambilan keputusan klinis yang didukung oleh bukti ilmiah
yang kuat memberikan hasil yang lebih bisa diandalkan.
Beberapa permasalahan dalam belajar yang sering kali dihadapi adalah waktu
dan tempat. Adapun beberapa cara untuk mengatasinya yaitu dengan mencari
suasana dan tempat yang cocok dengan diri masing masing. Manajemen atau
mengatur waktu dengan baik. Mencari mood booster atau motivasi
pengunggah rasa untuk belajar. Sering menjaga kesehatan sehingga kondisi
tubuh dapat terjaga. Miminta bantuan pada orang lain terkait dengan sarana
dan prasarana seperti meminjam atau menyewa jika tidak dapat membeli
sarana dan prasarana.
Menurut Sumber:
Menurut sumber:
Melihat ke Masa Lalu, 'evidence best medicine' berasal pada 1980-an sebagai
cara menggambarkan pendekatan problem based learning. David Sackett
dalam bukunya pada kedokteran berbasis bukti, cara berlatih dan mengajar
EBM mengatakan bahwa "salah satu solusi untuk keusangan pendidikan
profesional adalah 'problem based learning' atau 'learning by inquiry' yaitu kita
perlu mengembangkan kebiasaan mencari jawaban terbaik saat ini seefektif
mungkin. EBM dalam praktik keperawatan telah terbukti mencakup kurangnya
keterampilan dalam mengajukan pertanyaan, mencari bukti, menilai bukti, dan
mengintegrasikannya ke dalam pengambilan keputusan dan menyarankan agar
memasukkan pendekatan inovatif untuk mempelajari EBM dengan integrasi
EBM dengan metodoligi problem based learning (PBL).
Kenali cara belajar dan tipe belajar diri masing-masing kemudian sesuaikan
dengan tempat belajar yang dibutuhkan untuk mendukung keadaan belajar tiap
individu.
Menurut Sumber:
Hasil Diskusi:
Menurut Sumber:
Meurut Sumber:
Hasil diskusi :
Menurut Sumber :
Keunggulan model PBL juga ditambahkan oleh Abidin (2014: 162) yaitu
sebagai berikut :
11. Apa saja literatur yang digunakan pada Problem Based Learning (PBL)?
Hasil diskusi :
Menurut sumber :
Mahasiswa dapat melakukan kajian secara independen dan dapat mencari
sumber di perpustakaan, database, internet, sumber personal, dan melakukan
observasi.
Hasil Diskusi :
SKDI atau Standar Kompetensi Dokter Indonesia merupakan capaian
minimum yang harus dicapai oleh seorang dokter agar nantinya dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai dengan standar
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter, terutama di negara
Indonesia.
Menurut Sumber:
1. Klarifikasi Istilah
Dalam fase ini mahasiswa dapat mencari mana kata kata sulit atau yang tidak
dimengerti oleh mahasiswa. Setelah mahasiswa mendapatkan kata kata sulit, dalam
kelompok tersebut berdiskusi untuk mencari arti atau makna dari kata sulit tersebut.
2. Menetapkan Permasalahan
Dalam fase ini mahasiswa dapat mencari suatu permasalah yang terdapat dalam
topik tersebut.
3. Menganalisis Masalah
Dalam fase ini mahasiswa dapat mencari tau penyebab dan solusi dalam
permasalahan yang sudah ditarik dalam topik pembahasan.
4. Menarik Kesimpulan
Moderator atau ketua diskusi dapat membacakan kesimpulan dari seluruh hasil dari
disusi sebelumnya.
5. Learning Objective
Dalam fase ini mahasiswa dapat mengusulkan metode atau tema pembelajaran yang
dapat menyelesaikan permasalahan yang sudah didapat, guna untuk memahaminya
lebih lanjut dan lebih konkrit.
6. Pengembangan Materi
Dalam fase ini guru akan mengembangkan materi yang akan dipelajari lebih lanjut
dan mendalam dan memfasilitasi pembelajaran berdasarkan konsep-konsep yang
diajukan oleh setiap kelompok dalam laporannya.
7. Menarik Kesimpulan
Dalam fase ini moderator atau pemimpin diskusi dapat membacakan atau menarik
kesimpulan dari seluruh informasi yang telah didapatkan.
Kurikulum berbasis Kompetensi berorientasi pada: pertama, hasil dan dampak yang
diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar
yang bermakna dan kedua, keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan
kebutuhan.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dinamis. Hal ini
berarti bahwa kurikulum harus selalu dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai
dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta masyarakat yang
sedang membangun. Pendidikan berbasis kompetensi adalah bentuk pendidikan yang
diselenggarakan untuk menyiapkan lulusannya menguasai seperangkat kompetensi
yang bermanfaat bagi kehidupannya kelak.
KBK adalah pengembangan kurikulum yang bertitik tolak dari kompetensi yang
seharusnya dimiliki oleh mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan, kompetensi
itu meliputi pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
1. Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur. Keimanan, nilainilai dan budi
pekerti luhur yang dianut dan dijunjung tinggi masyarakat sangat berpengaruh
terhadap sikap dan arti kehidupannya. Oleh karena itu hal tersebut perlu digali,
dipahami, dan diamalkan oleh peserta didik melalui pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi.
Tujuan dari dibentuknya kurikulum yang berbasis kompetensi ini adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi perannya dimasa datang
dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill).Yang dimaksud
dengan kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa tertekan,
kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga
akhirnya mampu mengatasinya.
8. Belajar sepanjang hayat: (1) Belajar mengetahui (Learning how to know) (2)
Belajar melakukan (Learning how to do) (3) Belajar menjadi diri sendiri (Learning
how to be) (4) Belajar hidup dalam keberagaman (Learning how to live together)
Prinsip EBM
Menurut jurnal pendidikan kedokteran Indonesia oleh Kevin Yulianto dan Elisabeth
Rukmini, Prinsip EBM berguna untuk mendapatkan informasi yang terbaru, relevan
dan akurat mengenai topik yang dibahas, selain itu penulis juga perlu mengetahu
cara penulisan bibliografi atau penulisan daftar pustaka.
6. Penggunaan literatur
Definisi dan Pengertian Literatur
Literatur dapat diartikan sebagai sumber ataupun acuan yang digunakan dalam
berbagai macam aktivitas di dunia pendidikan ataupun aktivitas lainnya. Literatur
juga dapat diartikan sebagai rujukan yang digunakan untuk mendapatkan informasi
tertentu. Literatur dapat berupa buku ataupun berbagai macam tulisan lainnya.
ALA Glozary of Library and Information Science sendiri, pengertian literatur adalah
bahan bacaan yang dipakai dalam berbagai macam aktivitas baik secara intelektual
ataupun rekreasi.
Jurus 2. Gunakan “peta” di dalam buku (Daftar Isi, Index dan Glossary).
Ini jurus “potong kompas” lain untuk mengefisienkan waktu dan tenaga anda dalam
mencari kata kunci. Setiap buku pasti punya daftar isi. Nah, daripada membaca dari
bab I, langsung saja anda lihat di daftar isi bab berapa yang membahas kata kunci itu
tadi. Misalnya kalau saya meneliti kecemasan dalam olahraga, saya akan membuka
halaman daftar isi, kemudian melihat bab yang berhubungan dengan kecemasan
halaman berapa, lalu segera buka halaman itu.
Pendidikan dokter di Indonesia berawal dari masa penjajahan Belanda. Pada saat itu,
terdapat penyakit cacar yang mewabah sehingga pemerintah Belanda harus
memberikan pendidikan khusus untuk melatih juru cacar menanggulangi hal
tersebut. Pada awal kemerdekaan, kurikulum pendidikan yang digunakan di
Indonesia merupakan kurikulum Belanda. Mahasiswa dapat menyelesaikan
pendidikan kedokteran selama 10 tahun. Pada tahun 1981, mulai disusun kurikulum
inti untuk pendidikan dokter di Indonesia. Kurikulum tersebut adalah kurikulum
Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) I berkembang menjadi KIPDI II, dan
berkembang menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
8. Paradigma Kedokteran
a. Student centred
d. Community based
Dokter dididik untuk menjadi dokter yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tidak hanya bisa mengobati pasien namun dokter juga harus mampu berkomunikasi
efektif dengan pasien. Seorang dokter harus melayani pasien dengan attitude yang
baik.
e. Electives
Selain akademik, di dalam kampus mahasiswa juga diberi kebebasan untuk memilih
dan mengembangkan bakatnya dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM). Sehingga
seorang dokter tidak hanya belajar akademik namun juga belajar bersosial.
f. Systematic
Pendidikan dokter sudah sistematis artinya semua yang harus dipelajari dan dikuasai
sudah begabung menjadi satu dan siap untuk dipelajari. Manfaat adanya paradigma
baru adalah dapat mengembangkan pola pikir mahasiswa dalam memecahkan
masalahnya sendiri. Selain itu, mahasiswa juga mampu untuk belajar mandiri sesuai
dengan kemampuannya masing-masing. Dengan paradigma baru ini, akan
menghasilkan dokter-dokter yang lebih berkualitas dan dapat diterima dengan baik
oleh masyarakat.
9. Strategi belajar
Strategi belajar adalah suatu garis besar haluan yang dijadikan pedoman dalam bertindak
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa diantaranya adalah :
a. Banyaknya materi kuliah dan ujian namun sedikit waktu untuk bisa belajar
(Cahyaningrum, 2019) Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini
antara lain:
2) Membuat rangkuman atas setiap materi atau buku yang dipelajari, atau membuat
penanda pada poin-poin penting sehingga memudahkan saat belajar kembali atau
perlu review ulang
3) Pemahaman akan diri, setiap individu memiliki gaya belajar tersendiri yang bisa
efektif bagi individu tersebut, sehingga penerapan gaya belajar terbaik baik tiap
individu dapat mendorong efektivitas dalam belajar. Apabila seseorang belum
memahami gaya belajar yang tepat baginya, maka dia bisa menerapkan trial and
error, namun dibatasi waktunya untuk kemudian dievaluasi mana gaya belajar
terbaiknya.
Kondisi ini dihadapi mahasiswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok mahasiswa lain
yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama (Haqiqi, 2011; Khaira, 2017).
Bagi individu yang memang butuh waktu lama untuk mempelajari suatu hal, maka
hal yang bisa dilakukan tentu saja meluangkan lebih banyak waktu dalam belajar.
Namun, hal ini juga harus disertai dengan sistem belajar yang terarah. Pemanfaatan
problem based learning ini sebagai bagian model pembelajaran juga akan
memudahkan individu yang kesulitan dalam belajar jadi lebih fokus. Sebagai
seorang slow learner, ada baiknya sebelum saatnya pertemuan kuliah untuk
membaca materi sebelumnya dan membuat poin-poin mana yang belum dipahami,
saat kuliah selain mendengarkan dan mencatat atau merekam materi, kita bisa
menanyakan poin yang belum kita pahami tersebut. Apabila masih belum paham,
maka kita melakukan pencarian mandiri melalui studi literatur, bertanya pada teman,
atau jika masih kurang paham bisa memohon waktu untuk berdiskusi dengan dosen
diluar waktu pembelajaran. Intinya bagi slow learner ini memang perl
menginvestasikan waktu dan tenaga lebih banyak untuk bisa mengejar
ketertinggalannya.
Kondisi ini mengacu pada gejala dimana mahasiswa tidak mampu belajar atau
menghindari belajar (Haqiqi, 2011), atau memiliki kebiasaan buruk dalam belajar
dengan bersikap antagonistik dari seharusnya misal dengan menunda tugas (Khaira,
2017) sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Pada dasarnya kondisi
ini didasari oleh permasalahan akan kurangnya motivasi untuk belajar, rasa malas,
maupun stress yang menumpuk sehingga mengganggu kondisi mental dan emosional
individu. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah tentunya
menumbuhkan motivasi diri. Kemudian perlunya dukungan baik dari orang tua,
teman, dosen, dan lingkungan untuk memberikan dorongan positif guna mengubah
pola belajar yang negatif dari individu tersebut.
f. Under Achiever
Wadland WC, Barry HC, Farquhar L, Holzman C, White A. Training medical students in
evidence-based medicine: a community campus approach. Fam Med. 1999;31(10):703–8.
Josephson SA, Whelan AJ. A new first-year course designed and taught by a senior medical
student. Acad Med. 2002;77(12 Pt 1):1207–11.
Hung, Woei. 2008. The 9-step problem design process for problem-based learning:
Application of the 3C3R model. Dakota, US : elsevier
L.A. Branda. 1986. Changes in Education for National Health Manpower for the Twenty-
first Century.
Pronovost Peter J,. 2001. Evidence- Based Medicine in Anesthesiology. Anesth Analg. 92 :
787 -94.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta : Quantum
Teaching.
Sastroasmara Sudigdo et all,. 2006. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta,
Sagung Seto.
Cahyaningrum, M.S. 2019. Strategi Belajar Mahasiswa Tingkat Satu Program Studi
Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.
Rizky, E., Zulharman, & Risma, D. 2014. Hubungan Efikasi Diri dengan Coping Stress
pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Vol.2